Author POV
Di kelas XI-B, 4 orang yang cukup ehm, terkenal, sedang menghabiskan waktu mereka koridor lantai 2, tepat di depan kelas mereka. Ya, mereka Chanyeol, Nari, Gikwang, dan Mira. Mereka melihat lapangan basket yang dipenuhi anak laki-laki dari atas.
Mira POV
“huuh, kenapa sekolah ini membosankan? Sepertinya aku akan berjamur disini” ucapku sambil mendengarkan lagu dari I-phone ku.
“ah, kau lebay Mira-ah. Baru juga 2 tahun disini, jika kau cepat cemberut seperti itu, mungkin mukamu cepat mengkerut” jawab Gikwang asal-asalan.
“terserah kau saja” jawabku sambil masuk ke dalam kelas.
Baru 3 langkah aku melangkah, aku mendengar dia mengejekku dengan sebutan aneh, dan reflex membuatku membalikkan badan.
“yya! Kau yang aneh! Dasar Lee Gikwang yang aneh!” teriakku.
Dan terdengarlah tawa penuh dosa dari dua manusia pengikutnya,yaitu Chanyeol dan Nari.
Kecuali Gikwang, sepertinya dia kesal. Hehehe.
Mira POV end
Author POV
“Huahahaha” tawa Chanyeol dan Nari. Gikwang yang mendengarnya pun menatap mereka tajam.
“Kalian juga aneh, tertawa diatas penderitaan orang. Pabo!”
“yya! Kami tidak pabo!” jawab Chanyeol dan Nari serentak.
“itu karna kau memang aneh, siapa suruh jawab asal-asalan?” Nari mengejek Gikwang.
“aissh, kalian!” kesal Gikwang sambil masuk dalam kelas, disusul Chanyeol dan Nari.
Gikwang pun duduk disamping Mira, dan begitu juga Chanyeol dengan Nari, tapi mereka duduk dibelakangnya.
“hmm, aku bosan, bisakah kita besok pergi main? Ke Sungai Han atau Namsan Tower? Besok kan hari libur” kata Mira dengan mata yang masih berkutat dengan I-phonenya
“hmm, gurae, kita ke Sungai Han saja.” Usul Nari sambil mejentikkan jarinya.
“aku juga ikut! Sudah lama aku tidak kesana. Akibat ulangan yang diadakan belakangan ini membuat otakku menjadi sedikit memanas.” Kata Chanyeol sambil meminum milkshake coklat yang ia beli sebelumnya dengan serius.
“ Gurae, aku juga setuju, besok jam 08.00. ne?” Gikwang pun memberikan usul
“ne” jawab mereka bertiga
“kalau gitu, siapa yang mengantar kita kesana?” Tanya Mira berkerut(lagi).
“aku tidak bisa, mobilku dibawa hyungku ke luar kota” jawab Gikwang sambil menggeleng kepala.
Chanyeol yang mendengarnya pura-pura tidak mendengarnya dan tetap konsentrasi pada kerjaannya.
Dan mereka menatap tajam orang yang asik sendiri dengan kerjaannya,Chanyeol.
“mwo? Ne...ne.. aku yang akan mengantar kalian, dasar licik” dengus Chanyeol.
“YEAH!!” jawab mereka serempak.
Dan saat itu pula bel masuk berbunyi
>SKIP<
Pulang sekolah. Semua murid keluar dari kelas dengan muka masam,kesal, dan ada juga yang kusut. Termasuk mereka berempat.
“huaaa, akhirnya, keluar juga dari kelas yang menyeramkan itu.” Ucap Chanyeol dengan merentangkan kedua tangannya selebar mungkin.
“yya! Hati-hati! Tanganmu itu panjang, hampir saja mengenai kepalaku, pabo!” omel Mira sambil mendaratkan jitakan di kepala Chanyeol.
Naas nya, Chanyeol bisa menghindarinya karna perbandingan tubuh yang menguntungkan bagi Chanyeol.
“mau menjitakiku noona? Hehe, silahkan saja kalau bisa.” Ejek Chanyeol sambil berlari.
“yya! Chanyeooll!!” Mira pun mengejar Chanyeol dan meninggalkan Nari bersama Gikwang dibelakang.
Hingga akhirya mereka berhenti di dekat halte bus sambil sesak nafas(?)
“mereka berdua seperti anak kecil yang saling memeperebutkan permen” sindir Nari yang sedang berjalan disamping Gikwang.
“ne, kadang mereka seperti kakak beradik yang akur, terkadang juga bisa menjadi musuh yang mau perang.” Balas Gikwang asal-asalan lagi.
“itulah mengapa kau dibilang aneh, kau suka menjawab asal-asalan”. Jawab Nari datar.
“jinjja? Kurasa itu adalah jawaban yang benar,karena aku orangnya selalu benar, ne?” jawab Gikwang percaya diri.
“percaya diri sekali kau tuan Lee” sambil melipatkan kedua tangannya di dada.
“biarin, kan aku yang ngomong” balas Gikwang sambil mengedipkan matanya dan mengacak rambut Nari.
“yya! Kau membuat rambutku rusak!” kesal Nari sambil menginjak kaki Gikwang. Alhasil membuat Gikwang kesakitan sambil memegang kaki nya.
“awas kau Nari!!” teriak Gikwang sambil bersmirk ria.
Sedangkan yang diteriaki terus berlari ketempat halte bus dimana ada Chanyeol dan Mira.
Dan merekapun mengomel sepanjang jalan saat bus sudah menjemput mereka
***
#Author POV
Malam pun hampir tiba. Tempat chanyeol agak sedikit berisik, karena mereka berkumpul di tempat chanyeol. Mereka hanya pulang untuk meletakkan tas mereka dan segera ke tempat chanyeol, karena kebetulan mereka tinggal di gedung apartemen yang sama, hanya saja berbeda lantai.
Mereka duduk di sofa ruang tengah. Gikwang dan Chanyeol memasang wajah serius mereka. Dengan catur di hadapan mereka. padangan mereka hanya tertuju pada papan yang mengunci pandangan mereka
"Chanyeol.. aku haus" ucap mira yang duduk di disamping chanyeol
"ambil sendiri sana" ucap chanyeol singkat tanpa memandang mira
"ambilkan" pinta mira cemberut
"aishh, biasanya kau ambil sendiri" chanyeol berdiri, mengambil minum dengan cepat dan kembali sibuk dengan catur nya
"gomawoooo" Mira mengacak-acak rambut chanyeol
"Aku?" Protes nari
"Itu satu untuk berdua" ucap chanyeol yang lagi-lagi tak melihat mereka
"ya! gelas sekecil ini untuk berdua? Kau manusia pelit. " omel Mira
"Kalian berisik. Butuh konsentrasi untuk memainkan ini" Gikwang agak sedikit stress karena hampir kalah dari chanyeol
Mira dan nari agak sedikit kesal karena mereka cuek pada mereka. Mira kemudian mengacak-acak susunan catur mereka sehingga berantakan
"YA!" teriak chanyeol
"WAE?" balas mira
"kau mengacaukannya..!! aku hampir menang. dia hampir skakmat..!!!" chanyeol mengacak rambut nya sendiri karena kesal
Gikwang yang awalnya frustasi, depresi, lompat kegirangan karena Mira.
Nari hanya terdiam melihat mereka. Satu persatu di pandang nya. dari wajah gikwang yang terlihat seperti baru memenangkan lotre, sedang yang dua lagi seperti akan menghancurkan ruangan itu.
Nari berdiri dan mengarah ke dapur. ia mengambil dua gelas dan mengisi nya dengan air dingin. Ia melangkah ke arah chanyeol dan mira. ia diam sejenak. dan kemudian.. byur..
Mendadak keheningan muncul. Gikwang terbelalak melihat Nari.
Chanyeol dan mira, tertunduk memandangi lantai, dan perlahan serentak memandang nari.
"kau..." ucap Mira sedikit kesal
"ya! micheoso?" wajah chanyeol agak sedikit heran
"ternyata air dingin memang ampuh untuk memadamkan api" Nari tersenyum tanpa rasa bersalah
gikwang melangkah ke arah mereka, berusaha membuat Mira dan chanyeol tenang.
"ya..ya... itu hanya air. kalian tinggal mengganti baju." ucap gikwang
tapi seperti nya ucapan gikwang tidak pengaruh pada mereka berdua. Mereka berdua kompak mendorong gikwang hingga terduduk di sofa
"Ya! Kan Nari yang menyiram kalian..? kenapa aku juga kalian perlakukan seperti ini" protes gikwang
Mereka berdua perlahan melangkah mendekati Nari tanpa memperdulikan gikwang.
Nari yang awalnya tersenyum lebar menghadapi mereka, perlahan berubah menyeramkan.
"Kalian mau apa? sepertinya air dingin kurang buat kalian..!! bagaimana dengan gelas bekas air dingin ini? kalian mau coba?" ancam Nari sambil mengangkat gelas di kedua tangannya seolah siap untuk dilemparkan
langkah mereka terhenti mendengar perkataan Nari dan melihat gelas itu
"Ah biarkan saja. Mereka cukup mengenal Nari. aku hanya tinggal menonton" gumam gikwang
"gawat.. Nari bukan orang yang berbasa basi dengan wajah begitu. dia benar-benar akan melempar gelas itu" Ucap mira dalam hati
"Gelas ku....Itu gelas-gelas baru ku. lebih baik aku berhenti. dari pada ia menghancurkannya." ucap chanyeol dalam hati
Terdengar suara pintu yang terbuka. tampak seorang pria yang masuk, berbadan tinggi dan berkulit putih. Ia terdiam dan menghentikan langkahnya saat melihat Nari.
"apa yang kau lakukan?" tanya nya singkat
Nari segera menurunkan gelas tersebut. "oh.. sunbae ..hehe"
Gikwang membalikkan badannya ke arah orang yang dipandang Nari
"Kris Hyung..!! kau sudah pulang " ucap gikwang
chanyeol membalikkan badan nya ke arah kris "oh.. hyung.. " ia melambaikan tangan nya pada hyungnya tersebut
Sedang mira tidak berkutik sedikit pun. ia tetap pada posisi nya, dan tak berniat membalikkan badannya
"eotteoke..." gumam Mira dalam hati sambil memejamkan mata nya
***
Please, give me your comment and love ^^