cha en dan yuri sudah sampai di korea, mereka langsung pulang kerumah untuk bertemu dengan dosaeng nya
"kemana dia? tidak seperti biasanya" ujar cha eun yang merasa aneh pada eun yi
"mungkin dia sudah memiliki namja, jadi pergi sebentar"
"aniyo, kalau ia punya, pasti bilang padaku.." jawab cha eun yang sedang memeriksa kamar
"unni, kau pakai kamar ini lagi ya, sepertinya selalu dibersihkan olehnya" lanjutnya
"ne" jawab yuri singkat
***
di rumah sakit
"apa kau baik-baik saja?" tanya eun yi pada kai, saat mereka hendak pulang
"ne, wae? kau menghawatirkanku?" goda kai
"aish, jinjja" eun yi berdecak sebal pada kai yang terlalu percaya diri
"kau ingin segera pulang?" tanya kai
"ne, tak ada lagi acara yang harus kudatangi" jawab eun yi yang sambil sibuk memasang seltbelt
"sini biar kubantu" tanpa dengar persetujuanm dari eun yi, kai langsung merebut seltbelt dari tangan eun yi dan langsung memasangkannya
-deg-
wajah mereka terlalu dekat, jantung eun yi memompa lebih kencang dari sebelumnya
"bisakah kau menemaniku ?" tanya kai yang sudah kembali keposisi semulanya
"kemana?"
"entahlah, tapi aku sedikit bosan hari ini"
"kopi. bagaimana?"
"hh, bbaru kau yang mengajakku minum kopi disaat aku bilang bosan"
"memangnya sudah berapa banyak orang yang kau ajak dengan cara seperti ini?" tanya eun yi yang sembari menggoda kai
"caramu ini tak berhasil padaku" lanjutnya
"kau ini, percaya diri sekali" kai mengacak rambut eun yi
"ya!"
"wae? wae?"
kai tersenyum, tapi eun yi cemberut karena rambutnya di acak oleh kai. tak berapa lama ia pun ikut tersenyum.
"mengapa hari ini selalu berdebar? ini lebih kencang dari yang tadi"batin eun yi
"apa aku berlebihan? apa aku terlalu menonjol? ah, kai... kau bodoh sekali"omel kai dalam hatinya
***
mereka pergi ke coffee shop favorite eun yi
"apa klau sering mengajak pria ketempat ini?" tanya kai
"ani, hanya satu pria" jawab eun yi
"siapa?"
"kenapa kau ingin tau?"
keheningan
lalu datang pesanan kopi mereka yang memng sudah dipesan 5menit yang lalu
"ayah ku" ucap eun yi yang tiba-tiba
"eoh?" kai langsung melihat eun yi saat ia sedang menyeruput minumanya
"ayah ku yang mengajak ku kesini, katanya. ia lebih suka kalau aku kecanduan kopi dari pada alkohol" cerita eun yi
"hm, benar" respon kai
"kau tak tanya dimana ayahku?" kata eun yi
"saat aku bicarakan itu, kebanyakan orang bertanya dimana ayahmu?" lanjut eun yi
"ani, aku ingin mendengarkan saja" jawab kai santai
"aku tidak mau bahas lagi" kata eun yi yang matanya sudah berkaca
"ok." jawab kai singkat yang tak sadar kalau eun yi sudah berkaca matanya
"kita pulang, kajja" ajak kai
eun yi langsung berdiri dan berjalan keluar tanpa menghiraukan kai
"ada apa sebenarnya. aku ingin mengetahuinya. tapi aku menahan"batin kai
tobecontinue
