Jin Ae melihat ke arah jam dinding di kamarnya. Waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 KST. Meski lelah, Jin Ae tetap menyalakan laptopnya. Ia sudah berjanji pada Kevin Li untuk bertemu di dunia maya malam ini. Kevin Li adalah laki-laki berdarah Cina – Kanada yang sudah setahun ini menjadi teman chattingnya. Sejak sekolah menengah pertama, Jin Ae sudah jatuh cinta pada dunia maya. Hampir setiap hari ia menyempatkan waktunya untuk berselancar di dunia maya dan menemui teman-temannya di sana. Meski kebiasaannya ini seringkali menuai protes dari orang-orang disekelilingnya, namun Jin Ae tidak pernah mempedulikannya. Terlebih saat ia mulai mengenal Kevin Li. Jin Ae tidak pernah bertemu dengan laki-laki itu, bahkan ia tidak tahu seperti apa rupanya. Namun, Kevin selalu bisa membuatnya betah berlama-lama di depan laptopnya.
Ah ternyata dia sudah online duluan.
Kevin Li : Kenapa kau lama sekali, Jin Ae? Aku sudah cukup lama menunggumu.
Jin Ae : Berhentilah protes.. Aku sedang sibuk belakangan ini..
Kevin Li : Apakah kau baik-baik saja? Apa harimu menyenangkan?
Jin Ae : Aniyo. Kau tahu, lagi-lagi gadis menyebalkan itu menggangguku..
Kevin Li : Maksudmu Min Ha? Memang kau melakukan apa lagi pada pacarnya?
Jin Ae : Aissh..Kau pikir apa yang selama ini aku lakukan, hah? Aku sudah
bersahabat dengan Chanyeol jauh sebelum mereka kenal. Kenapa
juga dia selalu mencurigaiku?
Kevin Li : Mungkin dia merasa kau lebih cantik darinya Jin Ae..
Jin Ae tersenyum membaca pesan Kevin. Ah, laki-laki ini selalu saja bisa membuat rasa kesal dan lelahnya hilang hanya dengan perkataannya.
Jin Ae : Kalau itu, sudah tidak perlu diragukan lagi..Hahaha
Kevin Li : Hey Jin Ae-ah, kembalilah menginjak tanah. Jangan terlalu lama ber-
mimpi !
Jin Ae : Ah, jinjja. Kau ini sungguh plin-plan. Setelah menghiburku kau
Menjatuhkan lagi. Huh !
Kevin Li : Mianhae. Aku hanya bercanda.
Kevin Li : Jin Ae-ah, aku punya kabar untukmu. Tapi aku tidak yakin ini berita
baik untukmu.
Jin Ae : Mwo? Apa itu? Katakan saja kepadaku..
Kevin Li : Minggu depan, aku akan berlibur ke Korea. Seoul lebih tepatnya. Itu
tempat tinggalmu kan? Maukah kau menemuiku?
Mata Jin Ae terpaku pada layar komputernya, memastikan apa yang dibacanya barusan tidak salah. Laki-laki itu akan mengunjungi negaranya dan mengajaknya bertemu. Jin Ae belum pernah membayangkan hal seperti ini sebelumnya. Bertemu dengan teman dunia mayanya adalah sesuatu yang Jin Ae enggan lakukan. Baginya, pertemanan mereka adalah semu dan tidak ]seharusnya menjadi nyata. Tapi, ketika Kevin Li memintanya, Jin Ae malah ragu untuk menolaknya.
Jin Ae : Aku butuh waktu untuk memikirkannya. Kau mengerti aku bukan?
Kevin Li : Baiklah..Aku tidak ingin memaksamu.. Ini hanya jika kau menginginkannya..
***