| Title: The 2nd Miracle |
| Author: Natadecocoo (AFF: Molmolyeol,twitter:@oohwooyeol) |
| Main Casts: Park Jinhee (Jenny/YOU) dan Oh Sehun |
| Genre: Romance,Comedy,Angst,School life |
| Length: Chaptered |
| Rating: Teenagers |
Setelah sepeninggalan Park Jiyeon, seseorang pemuda yang mendapatkan donasi sepasang mata darinya setelah tiga bulan penuh arti bersamanya di Rumah Sakit, merasakan dirinya tidak bisa mencintai yeoja lain lagi.
Tidak setelah ia menemukan seseorang yang memiliki mata dan wajah sangat mirip dengannya
Bahkan suaranya
Hal itulah yang membuatnya merasa tidak sadar mengikuti yeoja tersebut dimanapun dia berada
Terdengar seperti stalker memang
Ia sendiri tidak mengerti mengapa ia terus mengikuti yeoja yang secara fisik sangat mirip dengan Jiyeon tersebut
Terutama sepasang matanya
Ia hanya ingin Jiyeon kembali tetapi itu tidak mungkin
Satu yang hanya dapat dia lakukan adalah mencari diri Jiyeon di yeoja lain yang sangat menyerupainya
Tetapi sayangnya, yeoja yang bisa dibilang hampir seperti kloningan Jiyeon tersebut memiliki kepribadian yang jauh berbeda dengan Jiyeon
Iya, itulah dirimu, Park Jinhee. Siswi Woollim High yang memiliki kakak sempurna, Park Jiyeon, harus bertemu dengan mantan kekasih kakaknya tersebut.
Sequel from --- Miracle Exist to be Believed ---
“Jenny-ah!” Panggil seorang yeoja seumuranmu yang sedang mengejarmu dengan napasnya yang memburu. Kamu pun menghentikan langkah cepatmu dan menengok ke arahnya.
“Ugh aku membenci acara ‘perjodohan’ seperti ini.” ucapmu sambil berkacak pinggang. Sahabatmu, Yura pun hanya dapat menopang berat badannya menggunakan tangan ke lututnya sambil terengah-engah.
“Heol, Park Jinhee. Mau sampai kapan kau menjadi yeoja semi namja seperti ini? Aku hanya berusaha mencarikanmu seorang namjachingu, tahu.” Ujar Yura kesal. Bagaimana tidak? Sahabatnya yang bernama Park Jinhee atau biasa disebut Jenny ini sungguh terlampau tomboy. Sangat berkebalikan dengan dirinya yang bisa dikata feminin atau girly atau istilah semacamnya. Karena hal itu membuatnya tidak bisa ngobrol dengan Jenny tentang namja sementara Yura sendiri sudah memiliki seorang namja chingu bernama Nam Woohyun.
“Tidak dengan cara menipuku dengan mengajakku berkaraoke dan –bam-- saat tiba di dalamnya ternyata kau membawa namja chingumu dan temannya itu.” Kesalmu penuh emosi. Jelas saja kamu tidak suka bila dibohongi apalagi dengan sahabatmu sendiri seperti ini. Bukan hanya itu saja yang membuatmu kesal, namja yang menjadi teman namja chingu sahabatmu tersebut adalah Kim Myungsoo. YES,KIM MYUNGSOO. K.I.M M.Y.U.N.G.S.O.O. Namja yang telah memutuskan hubungannya dengan kakakmu setahun yang lalu.
“Apa ada yang salah dengannya? Maksudku dengan Kim Myungsoo? Dia sepertinya namja yang baik, dan...” Yura menggantungkan kalimatnya kemudian menatap genit ke arahmu. “Dia tampak tertarik denganmu.” Lanjutnya, membuatmu tambah menjadi kesal.
Kesal karena tentu saja namja bernama Kim Myungsoo itu masih belum bisa melupakan mantan kekasihnya yang sudah tiada, Park Jiyeon sedangkan dirimu secara muka 90% sangat mirip dengannya,terutama sepasang matamu itu. Hanya berbeda di gaya berpakaian dan model rambut saja.
Your POV
Kekesalanku memuncak saat aku mendengar nama Kim Myungsoo. Dialah namja yang mencampakkan kakakku, bahkan di hari-hari terakhirnya berada di dunia, di saat kakak benar-benar membutuhkannya. Dan sekarang, dia akan dipacokkan denganku oleh Yura. HELLO~
Yah memang namja bermarga Kim tersebut terlihat menaruh perhatian kepadaku, TAPI itu karena wajahku mengandung terlalu banyak kemiripan dengan wajah kakakku. Jika dinilai dari 0 sampai 10 mungkin nilainya 9? Entahlah. Pokoknya banyak teman dari kakakku yang mengira aku adalah kembarannya meskipun jelas-jelas aku 2 tahun lebih muda darinya. Meskipun begitu, sesungguhnya aku dengan dirinya adalah dua orang yang sangat lah berbeda. Sangat-sangatlah berbeda. Sangat-sangat-sangat berbeda.
Pertama, rambut. Rambut kakakku panjang,coklat dan indah. Rambutnya sungguh cocok dengan kepribadiannya yang anggun. Sementara rambutku? Aku potong rambutku seadanya tanpa embel-embel dye alias masih murni ala asian yaitu berwarna hitam. Pendek dan hitam. Lihat? Baru sampai rambut saja sudah tampak kepribadianku bukan? Kedua, gaya berpakaian. Eonnie lebih suka memakai pakaian yang anggun dan menunjukkan sisi kewanitaannya seperti dress pendek selutut,rok atau apapun itu yang menunjukkan kaki jenjangnya. Sementara aku? Sudah bisa ditebak, jeans belel atau jika tidak jeans pensil warna-warni. Rok? BIG NO. Ketiga, inilah yang paling dominan. Kepribadian. Eonnie sungguh sangat cerdas, ramah dan memiliki banyak teman, baik yeoja maupun namja. Walaupun sehari-hari kegiatannya hanya melukis dan bernyanyi –percayalah padaku suaranya sangatlah indah--, ia masih bisa mendapatkan posisi 10 besar di kelasnya di sekolah papan atas, Woollim High. Aku saja harus mati-matian untuk bisa masuk ke sana. Sementara dia? Hmm Dan lagi dia dapat memasuki Seoul University jurusan Seni. Bisa tepuk tangan sekarang? Sangat envi-able bukan eonniku yang satu ini? Dan mengapa jika diibaratkan dengan wajan atau panci aku ini seperti bagian gosongnya dan dia bagian putihnya? Ah entahlah. Yang jelas aku tidak bisa menyalahkan gen eomma yang tidak diturunkan kepadaku tetapi diturunkan kepada eonnie karena well, sudah suaratan takdir? Kita bisa apa selain mensyukuri nikmat-Nya?Ingat! Kufur nikmat tidak baik, kawan.
Jadi kesimpulannya, aku dan kakakku itu seperti Princess dan Preman. Sama-sama berawalan dengan huruf P bukan? Tetapi sesungguhnya kami adalah dua yeoja yang sangat berbeda. Terlalu berbeda. Yah, Park Jiyeon dan Park Jinhee adalah dua yeoja yang dilahirkan dengan wajah yang hampir sama dengan isi yang berbeda. Dan aku terlalu lelah untuk disamakan dengan kakak sempurnaku tersebut. Hey, siapa yang tidak marah jika kita dibanding-bandingkan seperti ini?
Kubaringkan badanku yang terasa pegal ke atas kasur setelah jaket putihku kulepas dan kulemparkan begitu saja di sudut kamarku karena moodku yang sedang sangat tidak baik.
Yak cukup sampai di situ dulu karena....
jeng jeng jeng
ini baru teaser! (^^)/
Ya, aku males kalo bikin ff tapi endingnya nggak ada yang baca atau mungkin baca tapi males komen
Jadi gini, ini baru teaser dan ada dua kemungkinan.
A. lanjut
B. berhenti
pilihan A akan terjadi bila responnya gedhe jadi aku tahu kalo kamu di sana ada buat baca ffku dan antusias mau baca
dan pilihan B terjadi jika ff ini responnya nggak gedhe dalam arti beratus-ratus,beribu-ribu view tapi nggak ada komen,like ATAUpun shares yang nandain kalian nggak minat sama ff yang MAU aku buat
So, the choice is yours
Sekian dan Terimakasih