home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Little Myung

Little Myung

Share:
Author : GaemIcha
Published : 28 Aug 2013, Updated : 30 Sep 2013
Cast : Kim Myungsoo [Infinite]
Tags :
Status : Complete
0 Subscribes |3070 Views |0 Loves
Little Myung
CHAPTER 1 : Little Myung

Bagi seorang wanita tak ada hal yang lebih sempurna ketika ia menjadi seorang ibu. Hidup akan terasa indah ketika ia menikah dan terasa semakin sempuna saat menjadi seorang ibu. Kesusahan di kala mengandung buah hatinya selama sembilan bulan sirna sudah ketika mendengar isak tangis serta tawa sang bayi.

Yap! Hyerim pun begitu. Ia menikah dan sekarang memiliki seorang bayi mungil—lagi—yang diberi nama Kim Sunggyu.

“Lihat dia! Pipinya mirip denganku.” Ayahnya terus memuji bayi laki-laki yang baru berumur 6 bulan itu.

“Kenapa matanya tak ada?” tanya seorang anak laki-laki yang berdiri disamping sang ayah.

Dia adalah Kim Myung, biasanya dipanggil ‘Myung’. Umurnya 5 tahun dan ia adalah anak sulung dari Hyerim. Anaknya manis, namun terkadang dia jutek dan sering bersikap dingin terhadap anak lain. Tak terkecuali adiknya sendiri, Kim Sunggyu.

Dia tidak seperti Sehunie—anak kedua dari tetangga mereka—Victoria. Sehunie adalah anak yang membanggakan adik kecilnya kepada semua temannya dan membawa mereka semua  ke rumahnya. Ini sedikit keterlaluan karena dia membawa hampir 20 orang temannya.

Dia juga bukan Jonginie—kakaknya Sehunie—yang memberitahukan pacarnya tentang kelahiran adik barunya dan ini mungkin tak akan dilakukan Myung mengingat dia hanya anak berumur 5 tahun dan belum memiliki pacar.

Dia bukan juga Kyungsoo—sepupu dari Sehunie dan Jonginie—yang membawa selembar daun kedalam kamar adik kecilnya untuk diperkenalkan dan ini juga takkan mungkin ia lakukan karena Myung tak seaneh Kyungsoo.

“Bukan tak ada, tapi matanya sipit, Myung.” Sang ibu mencoba meluruskan perkataannya.

“Pipinya kenapa chubby begitu? Rambutnya kenapa tak selebat rambutku?”

Sederet pertanyaan dikeluarkan dari mulut kecilnya. Itu mungkin sederet pertanyaan yang menunjukan kasih sayang kepada adiknya.

“Pipinya chubby itu berarti dia tumbuh sehat,” jelas ibunya.

“Dan mengapa Sunggyu rambutnya tak selebat punyamu, karena ia masih berumur 6 bulan,”

Myung diam. Mungkin ia mengerti dengan apa yang ibunya katakan.

“Apa dia sudah bisa menonton?” tanya Myung lagi. “Hai, Sunggyu, apa kau mau melihat Jihyo noona, dia sangat manis atau kau mau melihat A-Pink atau Rainbow noona?”

OMG, apa yang dipikirkan oleh Myung?! Dia terlalu banyak bermain dengan Woohyun.

 

***

 

Hari itu…

 

Myung baru saja kembali dari sekolahnya. Ia meletakkan tas dan langsung masuk ke dalam kamar Sunggyu.

“Hai, sipit,” panggilnya.

Sunggyu tak menggubris panggilan itu, seakan ia tak menyukai panggilan itu. Mungkin jika Sunggyu bisa menjawab, ia akan menjawab panggilan itu dengan: ‘Berhenti memanggilku seperti itu, cempreng!

“Baiklah, adikku Sunggyu yang tampan,” ulangi Myung

“Hari ini aku melihat perempuan yang sangat cantik, bahkan lebih cantik dari Rainbow atau A-pink noona.”

Sebenarnya, Myung tak perlu menceritakan ini dengan Sunggyu. Bayi kecil itu tentu saja belum mengerti apa-apa.

“Kau tahu, namanya Bae Suzy.” Myung terus saja menceritakan hal itu pada Sunggyu.

Anehnya, Sunggyu duduk manis mendengar semua cerita sang kakak dan seakan paham bahwa kakaknya terkena sindrom cinta monyet.

“Tapi kau jangan menceritakan tentang ini kepada paman Woohyun. Nanti sainganku akan bertambah,” tambah Myung.

“Tentang apa? Kenapa aku tak boleh tau?” Seorang pria menyahuti cerita Myung dari depan pintu.

Nam Woohyun. Ya, Nam Woohyun adalah adik dari Hyerim. Meskipun ia berstatus paman bagi Myung dan Sunggyu, tapi kelakuannya tak jauh berbeda dengan Myung yang berumur 5 tahun.

“Sunggyu, jangan katakan apapun pada paman,” bisik Myung.

“Urusan anak kecil,” jawab Myung singkat.

Bukan tak ada alasan Myung merahasiakan hal itu dari Woohyun, karena ia dulu pernah mengatakan bahwa ia menyukai SNSD dan Woohyun ternyata malah mengoleksi semua CD. Dan hal itu membuat Myung  patah hati.

“Sipit, nanti hyung kembali lagi. Kita lanjutkan nanti ya.”

Lagi-lagi panggilan itu. Seandainya saja Sunggyu bisa memberontak, ia akan memberontak karena panggilan itu.

 

***

 

Liburan musim panas telah tiba. Semua anak-anak di sekolah mengikuti kegiatan musim panas mereka tak terkecuali Myung.

“Ayo, bu. Cepat sedikit, nanti kita ketinggalan.” Myung mulai merengek meminta ibunya bergegas.

“Tunggu sebentar, Myung. Ibu harus menyiapkan semua perlengkapan adikmu juga,” jawab sang ibu.

Ya, Hyerim harus menyiapkan perlengkapan Sunggyu juga, karena Myung memintanya untuk membawa serta adiknya itu. Permintaan itu bukan tak beralasanan, dia mau memperkenalkan adiknya yang sipit itu kepada Kyungsoo karena dia mulai bosan mendengar cerita Kyungsoo tentang sepupunya itu. (Myung! Kyungsoo tak menceritakan itu padamu tapi pada semut dan daun!)

“Soo-Soo!”

Myung memanggil Kyungsoo dengan keras.

“Lihat! Aku membawa si Sipit! Dia lebih chubby dari pada Baekki,” ujar Myung membanggakan Sunggyu.

“Memang,” kata Kyungsoo.

“Memang chubby, tapi mata Baekki lebih indah dan besar,” lanjut Kyungsoo.

Mereka mulai mempertengkarkan masalah itu. Pertengkaran anak-anak umur 5 tahun dan setidaknya mereka tak bertengkar tentang perempuan.

 

 

***

 

Myung telah selesai dari kegiatan sekolahnya. Ia mendekati adik dan ibunya yang sedang duduk dibawah bangku kayu dibawah pohon.

“Myung, jaga adikmu sebentar. Ibu mau ke kamar mandi.”

Myung mengangguk—menyetujui permintaan sang ibu. Ia menjaga adiknya yang saat itu sedang duduk manis di keretanya sembari ia menikmati ice cream vanila kesukaannya.

“Sipit, kau lihat itu?”

Myung mulai berbicara pada Sunggyu.

“Anak perempuan yang memakai setelan warna merah?,”

Myung melirik ke arah Sunggyu, berharap bayi kecil itu excited terhadap anak perempuan yang dimaksudnya.

“Kalau kau tak melihatnya? berarti saat umurmu 2 tahun kau harus menjalani operasi mata agar bisa melihat wanita cantik.”

Terkadang Myung memang berbicara seperti orang dewasa. Tidak kah dia mengira adiknya masih terlalu kecil untuk hal seperti itu?

“Dia Bae Suzy—oh! Dia berjalan ke arah kita.”

Myung mulai gelisah. Anak berumur 5 tahun yang terkena sindrom cinta monyet ini mulai gelisah bahkan ia mulai mengguncang-guncang bahu Sunggyu. (Hei, Myung! Singkirkan tanganmu dari bahu mungil Sunggyu).

“Hai, Myung,” sapa Suzy lebih dulu.

Oh Tuhan, pipi Myung memerah. Baru saja hendak ia membalas sapaan Suzy, gadis kecil itu langsung mengalihkan perhatiannya ke Sunggyu.

“Huaaaa..adikmu sangat lucu, tak kalah lucu dengan Baekki.”

Kalimat pujian Suzy terhadap Sunggyu bagaikan boomerang bagi Myung. Dia yang menyukai Suzy, tapi Suzy malah menyukai Sunggyu.

Myung mengerucutkan bibirnya kesal. “Hei! Dia menyukaimu,” bisik Myung ke telinga Sunggyu.

Bayi itu terkekeh seakan ia paham bahwa ia menang atas hyung-nya.

“Dia tertawa dan matanya sungguh lucu,” puji Suzy lagi.

Bayi laki-laki itu kembali terkekeh,kali ini ia tampak seperti orang yang mencari perhatian seorang noona. (OMG! Sunggyu)

 

***

 

“Sipit! Kau tak boleh mendahuluiku!” ujar Myung kesal.

 

Dan dari kejauhan, sang ibu ternyata memperhatikan mereka. Dia berpikir, hari itu akan tiba. Hari dimana nanti kedua anaknya akan benar-benar memasuki dunia yang seperti ini lagi. Dunia dimana mereka akan memperebutkan wanita dan bisa jadi itu wanita yang sama. Dunia dimana mereka akan menjalani hidup dengan istri dan anak –anak mereka kelak.

 

=THE END=

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK