home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > THREESHOT || Happy Virus Vs Evil Maknae - Part 1

THREESHOT || Happy Virus Vs Evil Maknae - Part 1

Share:
Author : SJFF_INA
Published : 18 Feb 2014, Updated : 18 Feb 2014
Cast : cho Kyuhyun, Han Ye Jin, dan Park Chanyeol
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |900 Views |0 Loves
THREESHOT || Happy Virus Vs Evil Maknae - Part 1
CHAPTER 1 : Tittle : HAPPY VIRUS VS EVIL MAKNAE

Tittle : HAPPY VIRUS VS EVIL MAKNAE

Author : LENN

Cast : Cho Kyuhyun, Han Ye Jin, dan Park Chanyeol

Genre : Romance, School Life.

Length : Threeshoot

Rate : 15+

 

 

Seoul International High School. 08.20 KST.

 

Sudah dua minggu ini Han Ye Jin bersekolah di SIHS. Sebelumnya gadis berumur 17 tahun itu bersekolah di Utah, Amerika. Ye Jin terpaksa harus pindah karena ayahnya yang berkewarganegaraan Amerika harus menjalani dinas di Korea selama kurang lebih 7 bulan maka dari itu mau tak mau Ye Jin pun harus ikut ke Korea dan sementara bersekolah disana.

Selama dua minggu Ye Jin bersekolah di SIHS, gadis itu selalu mengalami berbagai masalah; di labrak kakak kelas, di hukum guru, di intimidasi oleh murid lainnya, dan yang lebih parah dia pernah menjadi korban kejahilan Kclu CS.

Dan…..penyebab itu semua adalah….. Park Chanyeol dan Cho Kyuhyun.

Kenapa mereka yang menjadi penyebabnya?

Pertama… Park Chanyeol si kapten basket kelas 2. Dia begitu di kagumi oleh semua siswa wanita di SHIS. Bagaimana tidak? Chanyeol memiliki wajah yang sangat tampan dan cute, dia juga mempunyai tubuh yang jangkung, kulit putih bersih, bibir yang cukup sexy, dan juga suara yang rendah menambah pesonanya. Semua gadis dan wanita pun tidak mungkin dapat menghindari pesona Park Chanyeol.

Selain itu juga dia memiliki kepribadian yang menyenangkan, dia tidak gengsian, juga tidak terlalu menjaga image. Chanyeol sangat ramah pada siapapun dia juga senang tertawa. Dia selalu membawa keceriaan bagi orang-orang di sekitarnya. Maka dari itu, Chanyeol di juluki “Happy Virus”

Chanyeol adalah siswa kelas 2 SMA di kelas XI-12.

Pada waktu itu Chanyeol hendak meminjam buku pelajaran temannya karena pada saat itu ia lupa membawa buku.

Ketika dia di dalam kelas XI-10 dia melihat seorang gadis berkuncir kuda sedang duduk sambil mendengarkan musik melalui Handsfree. Sesekali mulutnya komat-kamit menyenandungkan lagu yang sedang di dengarnya.

Pada saat itu juga Chanyeol tidak bisa mengalihkan pandangannya dari sosok gadis itu. Dia benar-benar terpesona dan…mungkin bisa dibilang jatuh cinta pada pandangan pertama.

Semenjak itulah dia mulai bertanya tentangnya sampai dia tahu kalau gadis itu seorang murid baru.

Gadis itu pindahan dari Utah. Dan dia bernama… Han Ye Jin.

Dua hari setelah pertama kalinya Chanyeol melihat Ye Jin, Chanyeol pun mulai mendekatinya. Beruntung! Ye Jin tipe gadis yang mudah di dekati. Ye Jin juga tidak sombong, dia juga menyenangkan dan murah tersenyum. Benar-benar tipe idamannya. Sejak saat itulah Chanyeol mulai bersemangat mendekati Ye Jin dan mencoba mengambil hatinya. Namun… Sangat tidak mudah. Chanyeol menyadari dia punya saingan berat. Dia adalah Cho Kyuhyun.

Cho Kyuhyun siswa kelas XII-6. Dia sangat terkenal dan populer. Itu karena dia adalah seorang vokalis Band di SHIS.

Suara Kyuhyun begitu merdu. Membuat siapapun yang mendengar suaranya jatuh cinta pada Kyuhyun.

Tak hanya suaranya yang menjadi daya tariknya tapi juga wajahnya. Kyuhyun sangat tampan. Karena ketampanannya banyak Guru di SHIS menaruh hati padanya. Tentu saja guru yang masih menyandang status lajang. Kyuhyun juga terkenal karena dia pernah menyabet medali matematika tahun lalu.

Namun sayang.. Kyuhyun pribadi yang dingin dan cukup menjaga imagenya. Dia juga cukup memiliki gengsi. Dia jarang tersenyum pada orang lain kalau orang lain itu benar-benar tidak memiliki hubungan yang sangat dekat dengannya.

Dia juga acuh tak acuh. Dia sangat tidak peduli dengan keadaan sekelilingnya.

Namun begitu tetap banyak gadis menyukainya.

Kyuhyun di predikati Evil Maknae oleh penggemarnya itu karena… Lidah Kyuhyun yang tajam juga suka membully Hyungnya di Band.

Kyuhyun bertemu Ye Jin pada saat acara ulang tahun kepala sekolah mereka. Band Kyuhyun memeriahkan acara itu. Ketika Kyuhyun bernyanyi di atas panggung dia melihat seorang gadis yang menggunakan baju merah. Gadis itu selalu tertawa sepanjang acara dan dia cukup bersemangat menikmati acara.

Kyuhyun begitu terpana melihat gadis itu sehingga dia memutuskan untuk menemuinya setelah acara usai.

Saat itulah mereka berkenalan dan berteman.

Kini.. Disaat Kyuhyun dan Ye Jin berdua, Chanyeol selalu datang merusak suasana. Begitupun sebaliknya.

Tak jarang Chanyeol dan Kyuhyun bertengkar karena berebut mengantarkan Ye Jin pulang.

Chanyeol dan Kyuhyun juga menjadi sangat konyol dan mereka suka berdebat karena tidak suka kalau salah satu diantara mereka menyentuh Ye Jin.

Kyuhyun yang punya otak nakal kerap kali ingin menjahili Chanyeol namun Chanyeol selalu bisa menghindar dan malah jebakan itu terkena pada Ye Jin sehingga gadis itu di hukum guru.

Kakak kelas yang merupakan penggemar Kyuhyun ataupun Chanyeol tidak senang melihat kebersamaan antara Ye Jin, Kyuhyun dan Chanyeol.

Maka, sepulang sekolah kelompok kakak kelas itu melabrak Ye Jin. Yang membuat Ye Jin menangis dan menghindari Kyuhyun dan Chanyeol.

Tapi dengan kecerdikan Kyuhyun, dia memberitahu Chanyeol kalau ada murid XII telah melabrak Ye Jin.

Kyuhyun dan Chanyeol bersatu untuk balas memarahi kelompok kakak kelas yang telah melabrak Ye Jin.

Terkadang Chanyeol dan Kyuhyun menjadi sangat kompak menjadi pelindung Ye Jin dari orang-orang yang mempunya niat buruk kepadanya. Seperti Kclu -Tiga orang gadis yang mengidolakan Kyuhyun-. Kclu adalah musuh terberat Kyuhyun dan Chanyeol karena Kclu selalu saja menjahili Ye Jin.

Tapi juga, Kyuhyun dan Chanyeol seperti kucing dan anjing yang tidak pernah akur kalau mereka berdua bersama dengan Ye Jin.

Ye Jin pun sangat pusing dan risih karena dua orang makhluk aneh yang setiap hari ada di sampingnya. Dan dia selalu berdo’a kalau dinas kerja ayahnya diperpendek.

12.15 KST. Kelas XI-10.

Bel istirahat kedua baru saja dibunyikan.

Ye Jin seperti biasa, tidak tertarik keluar kelas dan jajan di kantin seperti teman-temannya.

Ye Jin lebih memilih berselancar di dunia maya melalui gadget Apple yang selalu ia bawa kemana-mana.

Ketika sedang asyik mencari informasi mengenai “Penyakit dan Kesehatan” tiba-tiba ponselnya berdering menandakan ada sebuah pesan masuk.

Ye Jin meraih ponselnya yang dia letakkan di sampingnya. Menekan tombol OK. Barulah ia membaca isi pesan itu yang di kirim oleh Kyuhyun.

Kyuhyun bertanya apa Ye Jin ingin makan sesuatu karena dia sedang berada di Supermarket dekat sekolah.

Ye Jin membalas pesan Kyuhyun dengan dua kata; Tidak, Terima Kasih.

”CHAGIYAAAAA!” Chanyeol berteriak dari ambang pintu membuat seluruh orang yang ada di dalam kelas mengalihkan pandangan ke arahnya. Termasuk Ye Jin.

Chanyeol melambaikan tangannya dan melempar senyum begitu menyadari Ye Jin melihat ke arahnya.

Dan.. Pandangan orang-orang tadi berpindah menjadi menatap Ye Jin.

Ye Jin sedikit malu dengan hal itu. Wajahnya sedikit memerah. Meskipun Chanyeol biasa memanggilnya dengan sebutan itu, tapi dia sangat malu dan terganggu karena Chanyeol melakukan itu dengan berteriak di dalam kelasnya.

”Waah… Kau sedang mencari informasi apa sayang?”

Tanya Chanyeol tepat di telinga Ye Jin. Kini posisinya sedang membungkuk dengan kedua tangannya di depan lutut. Matanya ke depan memperhatikan layar gadget milik Ye Jin.

Ye Jin menarik telinga besar Chanyeol membuat posisinya dekat dengan bibir tebalnya. Lalu dia berbicara, ”Jangan lagi lakukan hal memalukan tadi Park chanyeol.”

Chanyeol meringis. Telinganya sedikit sakit.

”Apa?”

”Memanggilku Chagiya dengan cara berteriak seperti tadi. Bodoh.”

Ye Jin mengeraskan suaranya.

”Memangnya kenapa?”

”Aku malu.”

”Kenapa harus malu?”

Chanyeol benar-benar memancing emosi Ye Jin. Gadis itu menarik telinga Chanyeol lebih kencang lagi sehingga membuat pria itu berteriak.

”HEI.”

Keduanya terkejut dengan seruan yang terdengar nyaring tadi.

Mereka menengok bersamaan. Di lihatnya seorang pria sedang berdiri dengan tangan kanan ia jejalkan ke dalam saku dan tangan kiri menenteng sesuatu.

Chanyeol menyeringai melihat siapa yang sedang berdiri itu. Lalu dengan gerakan cepat dia merangkul Ye Jin dan mendekapnya erat. -Chanyeol sengaja membuat Kyuhyun cemburu-

”Ye Jin-a saranghae… Saranghae…”

Chanyeol berteriak. Kembali menarik perhatian orang-orang yang ada di kelas Ye Jin.

Ada diantara mereka sedang mencoba mengambil foto Chanyeol yang sedang merangkul Ye Jin menggunakan kamera digital.

Ye Jin yang menyadari seseorang yang mencoba mengambil fotonya, Berusaha mendorong Chanyeol yang membebani tubuhnya. Ye Jin juga kesulitan bernafas karena Chanyeol mendekapnya cukup kencang.

Sementara itu Kyuhyun hanya diam tak bergeming dengan takzim menyaksikan kekonyolan yang sedang berlangsung di hadapannya.

Walau sebenarnya di dalam dasar hatinya dia ingin sekali menyeret tubuh Chanyeol agar menjauh dari Ye Jin. Atau, Kyuhyun ingin sekali menendang pantat Chanyeol. Namun dia harus menahan niatnya. Kyuhyun harus tetap menjaga image.

BRUKK…

Tubuh Chanyeol terpental ke belakang setelah di dorong oleh Ye Jin.

Punggung Chanyeol menabrak sesuatu di belakangnya; kursi.

Chanyeol meringis. Sementara, orang-orang di dalam kelas sudah tertawa terbahak-bahak begitu juga Kyuhyun. Malah Kyuhyun sampai berjongkok karena tidak kuat menahan tawa.

Ye Jin berdiri kemudian mengulurkan tangannya ke arah Chanyeol. Bermaksud membantunya berdiri. Ye Jin merasa bersalah karena telah mendorong Chanyeol terlalu keras.

Chanyeol meraih tangan Ye Jin lalu berusaha berdiri.

”Apakah sakit?” tanya Ye Jin lembut sambil menatap manik mata jernih Chanyeol.

Chanyeol masih meringis, tangan kirinya mengusap-usap punggungnya.

Kyuhyun masih tetap tertawa.

”Sakit sekali Ye Jin-a,” jawab Chanyeol manja. Bibirnya ia kerucutkan. Membuat gemas siapapun yang melihatnya.

”Dimana yang sakit? Dimana?”

”Disini,” Chanyeol menunjuk punggung bagian bawahnya. Ye Jin pun mengusap pelan daerah itu.

Melihat hal itu, Kyuhyun langsung berhenti tertawa. Kyuhyun menatap geram ke arah Ye Jin dan Chanyeol.

Sangat tidak suka melihatnya.

”YAK! Kau mencari kesempatan dalam kesempitan,”

Kyuhyun menepis tangan Ye Jin yang sedang mengusap punggung Chanyeol.

Kyuhyun mendorong tubuh Ye Jin sehingga posisinya menjadi membelakangi gadis itu.

”APA MAKSUDMU HAH?!”

Teriak Chanyeol hampir membuat jendela pecah.

Sepertinya Chanyeol sangat menyukai berteriak.

Kyuhyun berkacak pinggang.

”KAU! Jangan berakting.”

Chanyeol melakukan hal yang sama seperti Kyuhyun.

”Berakting apa maksudmu? Memangnya kau pikir aku sedang shooting drama?”

Ye Jin yang berada di belakang Kyuhyun berlari ke tengah-tengah Chanyeol dan Kyuhyun. Gadis itu merentangkan kedua tangannya.

”Cho Kyuhyun! Kau tidak pantas bersikap seperti itu! Aku yang menyebabkan Chanyeol terjatuh dan apa salahnya kalau aku mengusap punggungnya,”

Chanyeol yang berada di belakang Ye Jin menyeringai dan mengulurkan lidahnya ke arah Kyuhyun.

Chanyeol sangat puas. Ye Jin membelanya.

Kyuhyun tak menghiraukan Chanyeol yang sedang meledeknya.

”Aku tahu dia tidak sakit sungguhan,”

”Darimana kau tahu? Yang merasa sakit itu kan Chanyeol. Memangnya kau tidak lihat? Chanyeol menabrak kursi. Bagaimana mungkin itu tidak sakit,”

Chanyeol bertambah senang. Dia benar-benar puas Ye Jin sungguhan membelanya.

Chanyeol pun semakin menjadi meledek Kyuhyun.

Karena kesal, Kyuhyun pun berlalu pergi dari kelas Ye Jin. Dia bersumpah akan membalas Chanyeol.

Ye Jin memandangi punggung Kyuhyun yang mulai menghilang dari ambang pintu.

Dalam otak Ye Jin tebersit pertanyaan; Apakah Kyuhyun marah?

”Ye Jin-a.”

Ye Jin melirik ke arah Chanyeol sepintas.

”Masih sakit?”

Chanyeol menggeleng. Pria itu tersenyum, ”Jangan khawatir.”

”Yang benar?”

Sebelah alis Ye Jin bertaut. Tidak yakin dengan ucapan Chanyeol.

”Ini tidak akan membuatku lumpuh. Tenang saja, aku masih bisa bermain basket.”

Ye Jin mengangkat bahu.

”Ya sudah.”

*****

”Ye Jin pulang bersamaku!”

”Enak saja! Kau sudah di usap punggung dan di belanya tadi. Apa salahnya mengalah?”

”Hoho… Kau pikir aku mau mengalah untukmu? Jangan berharap! Ye Jin pulang denganku!”

”STOOOOP!”

Chanyeol dan Kyuhyun sontak menutup telinga. Teriakan Ye Jin benar-benar luar biasa. Bumi seakan bergetar di buatnya.

Ye Jin kesal. Tiap hari jika pulang sekali dia harus mengalami kejadian sepele tidak penting seperti saat ini.

Padahal Ye Jin sudah menjelaskan. 3 hari pulang dengan Kyuhyun dan sisanya dengan Chanyeol.

Awalnya itu berlaku, namun entah sejak kapan kesepakatan pulang itu sudah tidak berlaku.

Ye Jin mengetuk-ngetuk kepalanya dengan telapak tangan.

Ye Jin sangat gerah dengan perilaku dua sigung itu yang hampir tiap hari bertengkar. Lagi-lagi karena hal sepele.

Ye Jin benar-benar sangat ingin ini berakhir secepatnya.

”Kalian lanjutkan bertengkar. Aku mau pulang sendiri saja.”

Ye Jin memutar tubuhnya dan dia mulai berjalan.

”Kesepakatan pulang itu seharusnya hari ini kau pulang denganku. Ye Jin-a kau tidak mengikuti kesepakatan itu.”

Chanyeol menahan siku Ye Jin yang otomatis menghentikan langkah gadis itu.

Kyuhyun hanya diam sambil melipat tangan di depan dada.

”Kalian berdua sudah membuat kesepakatan itu tidak di berlakukan lagi.”

”Apa maksudmu dengan “Kalian berdua”? Itu salah Kyuhyun! Dia mencoba melanggar kesepakatan.”

Chanyeol menunjuk Kyuhyun.

”YAK! Kenapa aku?”

Sambar Kyuhyun tidak terima.

”Tentu saja. Kau pasti sudah tahu kalau hari ini jadwal Ye Jin pulang bersamaku. Tapi kenapa kau malah…..”

”Kau kan sudah di usap dan di belanya tadi. Kau seharusnya mengalah!”

Kyuhyun memotong perkataan Chanyeol tidak sabaran.

Ye Jin menatap Kyuhyu dan Chanyeol secara bergantian. Lalu gadis itu menggelengkan kepalanya frustasi.

”Terserah kalian berdua. Tetap kesepakatan itu sudah tidak berlaku lagi. Hari ini dan seterusnya aku akan pulang sendiri.”

Ye Jin berlari meninggalkan Kyuhyun dan Chanyeol yang masih seperti orang tersambar petir shock mendengar penuturan Ye Jin.

Lalu keduanya saling bersitatap.

”Dasar! Si Jangkung Idiot! Ini semua gara-gara kau!”

”Gara-gara kau bodoh!”

Sergah Chanyeol tak mau kalah.

Dalam hitungan ketiga, Kyuhyun sudah mengarahkan kakinya ke perut Chanyeol namun berhasil di tangkis Chanyeol.

Chanyeol mendekap kaki Kyuhyun yang membuat Kyuhyun terjatuh.

Tangan kiri Kyuhyun ia gunakan untuk menarik kerah baju Chanyeol sehingga Chanyeol terhuyung dan menindih Kyuhyun.

Kini posisi mereka adalah; Chanyeol berada di atas tubuh Kyuhyun.

”KYAAAAAAAAA…..”

Seorang guru yang kebetulan lewat di depan Chanyeol dan Kyuhyun terkejut begitu menyaksikan sesuatu di depannya.

Chanyeol langsung segera berdiri dan di susul Kyuhyun.

Guru itu menatap tajam Kyuhyun dan Chanyeol dengan tampang menyelidik.

Guru itu berdehem lantas berkacak pinggang.

”Apa yang sedang kalian lakukan disini?”

Chanyeol menyikut lengan Kyuhyun yang langsung di balas dengan tatapan maut milik Kyuhyun.

”Kalian………”

”Kami hanya latihan akting. Ah begini Kyuhyun mendapat tawaran bermain drama musical dan mendapat peran sebagai seorang pangeran. Dia memintaku untuk menjadi partner latihannya. Karena tidak ada gadis yang mau di jadikan partner,” jelas Chanyeol panjang lebar begitu dia mendapat ide gila yang tiba-tiba muncul di kepalanya.

Kyuhyun yang mendengar kalimat terakhir Chanyeol cukup tersinggung karena dalam kalimat terakhir Chanyeol terdapat kata-kata yang tentu saja meledeknya.

Kyuhyun mengepal tangan. Membuka mulutnya hendak mengatakan sesuatu naman guru itu sudah lebih dulu bersuara.

”Ya sudah. Kalian berdua cepat pulang.”

Guru itu memutar tubuhnya kemudian berlalu pergi.

Chanyeol yang sedari tadi menahan tawanya, selepas guru tadi pergi pria itu langsung meledakkan tawanya yang tentu saja memancing amarah Kyuhyun.

”Brengsek kau Park Chanyeol” geram Kyuhyun.

Chanyeol mendapat sinyal buruk sehingga pria itu terpaksa menghentikan tawanya. Dia melirik ke arah Kyuhyun sekilas, pria itu sudah mulai menyingsingkan lengan bajunya. Chanyeol berjalan mundur ke arah motornya. Dalam hitungan ketiga Chanyeol berbalik arah lalu menaiki motornya, memakai helm dan detik berikutnya Chanyeol sudah melajukan motornya.

”YAK! PARK CHANYEOL! Aisshh…”

*****

Ye Jin memutar knop pintu kamarnya kemudian gadis itu masuk lalu menutup pintunya kembali.

Ye Jin langsung merebahkan tubuhnya di kasur.

Pikirannya melayang. Sesekali dia tertawa kecil bila mengingat kejadian lucu dengan Kyuhyun dan Chanyeol.

Ye Jin memutar tubuhnya dan menopang dagu.

Daun jendela sengaja dia buka agar udara malam yang sejuk masuk ke dalam kamarnya.

”Cho Kyuhyun. Park Chanyeol. Kenapa aku harus bertemu kalian? Huh?!”

Gadis itu tertawa pelan.

Tiba-tiba dia jadi teringat Henry. Ye Jin merasakan hidupnya kembali bewarna setelah –terpuruk karena seorang kakak kelasnya di Amerika yang dia taksir telah memiliki pacar. Setelah itu hidupnya menjadi flat. Di Amerika, hidup Ye Jin sangat-sangatlah membosankan sungguh berbeda dengan hidupnya sekarang di Seoul, kota kelahirannya. Ye Jin mengakui dia lebih bersemangat pergi ke sekolah di Seoul dibanding di Amerika.

Apakah itu karena dua orang itu? Cho Kyuhyun dan Park Chanyeol.

Tiba-tiba ponselnya berdering. Membuyarkan pikiran Ye Jin akan dua sigung besar itu.

Ye Jin meraih ponselnya yag sengaja ia letakkan di bawah bantal.

Dan… Astaga! Bagai tersambar petir di siang bolong yang langsung membuat dirinya tak bernyawa saat itu juga.

Mimpi apa dia semalam mendapatkan telpon dari seorang Henry Lau. Pria yang di anggap begitu penting dan berarti olehnya.

Saking terkejutnya, karena memang Ye Jin tidak pernah menyangka sebelumnya.

Gadis itu menjembel-jembel pipinya. Daaaan.. Sakit sekali. Ternyata benar, dia tidak senang bermimpi.

Kemudian tangannya beralih ke dadanya.

Deg..deg..deg. Jantungnya masih berdetak.

Ye Jin kembali menatap layar ponselnya yang ternyata membuatnya terhempas dengan indahnya setelah di lambungkan begitu tinggi.

Bagaimana tidak? Layar ponselnya sudah tidak berkedip. Henry sudah memutuskan sambungan teleponnya.

Gadis itu cemberut. Merutuki kebodohan sekaligusnya sikapnya yang terlalu heboh. Coba saja kalau dia langsung angkat teleponnya, pasti dia sedang berbincang dengan Henry sekarang.

Tapi apa boleh buat? Semuanya sudah terjadi. Tak ada guna menyesali selain menunggu pria itu menghubunginya lagi.

Gadis itu menunggu, sebelumnya dia menambah kekuatan volume nada dering ponselnya agar suatu waktu kalau dia kedutiran, suara ponsel itu membangunkannya.

Namun ternyata itu tidak terjadi. Henry tak menelpon lagi. Ye Jin pun sudah pulas tertidur.

Kyuhyun menggeliat pelan memutar tubuhnya. Matanya masih terpejam. Padahal jam sudah mulai menunjuk pukul 7 yang artinya sudah waktu untuk pergi ke sekolah.

”YAK! CHO KYUHYUN! MAU SAMPAI KAPAN KAU TIDUR TERUS?”

Hanna -Ibu Kyuhyun- yang baru saja masuk ke dalam kamar anaknya, terkejut melihat Kyuhyun masih bersembunyi dibalik selimut tebalnya.

Hanna sudah menyangka ini sebelumnya, Kyuhyun belum juga turun dari kamarnya. Hanna curiga, maka dari itu dia memutuskan untuk melihat Kyuhyun. Dan ternyata…Kyuhyun masih terlelap.

Hanna berkacah pinggang.

”Bangun! Pemalas!”

Kyuhyun bersuara, kemudian memutar tubuhnya lagi.

”Ibu berisik sekali,”

Kyuhyun bergumam dengan mata yang masih terpejam.

”Kau bilang berisik? Buka matamu dan lihat jam! Kau mau bersekolah atau tidak?”

”Aku mohon sebentar lagi,”

Hanna berdecak kesal. Wanita itu mencari akal agar Kyuhyun cepat bangun.

Mata wanita kemudian berbinar setelah mendapat ide yang menurutnya sangat bagus.

”Jadi kau lebih memilih play station, psp, dan seluruh kaset game mu ibu jual ya?”

Wanita itu menyeringai.

Sementara Kyuhyun yang mendengar nama ‘Game’ menjadi panik apalagi saat ibunya bilang akan menjualnya.

”Baiklah.. Berarti kau menyetujui….”

”JANGAAAAN!”

Kyuhyun langsung melompat dari tempat tidurnya.

Dengan mata yang masih menyipit, dia menatap ibunya layaknya menatap sang kekasih.

”Aku sudah bangun. Dan aku akan pergi ke sekolah. Jadi ibu jangan menjualnya. Aku sudah membelinya dengan harga yang sangat mahal, belum lagi biaya perbaikan saat ‘mereka’ rusak,”

Hanna melipat kedua tangannya di depan dada.

”Ibu tidak peduli. Lebih baik kau cepat bersihkan tubuhmu. Dalam waktu 10 menit kau harus sudah rapi,”

Kyuhyun menggaruk kepalanya yang tidak gatal, kemudian mengangguk. Hanna pun segera keluar dari kamar tidur Kyuhyun.

*****

”Karena kau bangun telat, mulai besok kau pergi ke sekolah menggunakan jasa bus ya,”

”APA?! Mana bisa begitu?”

Kyuhyun melontarkan kalimat protesnya dengan mulut yang masih penuh dengan roti.

“Jangan makan sambil bicara,”

“Ibu… Kalau aku menggunakan jasa bus aku tidak bias mengantarkan kekasihku pulang,”

Hanna membulatkan matanya begitu mendengar kat “kekasih” yang baru saja terlontar dari bibir tebal Kyuhyun.

Hanna langsung berdiri berjalan menghampiri anaknya. “Kau punya kekasih Kyuhyun-a?”

Kyuhyun yang menyadari kalu dirinya baru saja salah bicara, menjadi salting. Kyuhyun menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Bingung.

“Benar kau punya pacar?”

Kyuhyun masih tidak menjawab. Dia bukannya takut kalau di marahi bahwa ia punya pacar melainkan takut ibunya meminta Kyuhyun untuk membawa pacarnya kerumah, karena Kyuhyun jelas-jelas berbohong.

Selama ini, Hanna selalu ingin Kyuhyun punya pacar atau istri. Itu karena Hanna ingin ada yang menemaninya di rumah. Ya Hanna tinggal sendiri, dulu masih ada Ahra tapi sekarang putrid sulungnya tinggal di Jepang bersama suaminya. Karena itu Hanna kesepian.

“Ibu mengizinkanmu menggunakan motor atau mobil kalau kau benar-benar punya pacar. Kau tahu? Ibu sangat menantikan hal ini, Kyuhyun-a,”

Kyuhyun masih belum menjawab. Dia masih sibuk dengan pikirannya sendiri. Mencari akal untuk meralat omongannya kembali.

“Pokoknya kau harus membawa dia kemari!”

Benar saja dugaan Kyuhyun.Kyuhyun menelan ludah tidak tahu harus bagaimana.

 

To Be Continued.

 

shere: sharaaahe

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK