***
Kutundukkan kepalaku menyesal. Aku tak tau ini akan terjadi. Aku bahkan tak menyangka Kyuhyun oppa akan semarah ini. Ia terus memarahiku dan menyalahkanku.
“Kenapa kau tak pernah mendengarkanku bahkan menuruti kata-kataku? Lihat akibat perbuatanmu ini!”
“Mian oppa,”
“Sekarang ia sekarat dan bahkan sudah tak tertolong, apa kau bisa mengembalikannya?! Tidak kan??” Kyuhyun menatap sayu orang yang ia anggap teman itu telah terbaring di sebuah kotak di hadapannya.
“Aku tak bermaksud membuatnya begini oppa, aku—“
“Bukankah aku sering bilang padamu supaya tak ikut campur urusanku??! Kau tak tau seberapa keras perjuangan kami –kyuhyun dan temannya yg sekarat tadi- untuk mengalahkan dia -musuhnya-??” sela Kyuhyun oppa tak membiarkanku membela diri.
“Mian oppa. Aku tak tau kalau dia akan sekuat itu.”
“Aku kan juga sering mengatakan kalau kemampuanmu tak seberapa. Kau belum bisa mengalahkannya Hyunra-ah..”
Kepalaku semakin menunduk. Aku tak tau harus bicara apa lagi untuk membela diriku sendiri karena itu memang kesalahanku. Kulihat Kyuhyun oppa menghela nafas panjang. Dalam hati aku terus menyalahkan diriku sendiri, seharusnya aku mendengarkan perkataan Kyuhyun oppa. Tapi disisi lain aku sendiri bingung kenapa ia bisa sangat marah seperti ini. Baru sekali ini ia sangat marah padaku. Tapi aku sadar, ini semua pasti karena aku membuat soulmate nya mati.
“Hhh.. usahaku mengalahkannya selama ini sia-sia karenamu.”
“Oppa a—“
“Sudahlah, aku sudah malas memarahimu lagi. Jangan pernah berbicara padaku sampai aku sudah memaafkanmu!” Kyuhyun oppa yang hendak pergi langsung kutarik tangannya.
“Mian oppa.. kenapa kau tak bisa memaafkanku??”
“Karena kau aku harus mengulangi game ini dari level 1 lagi, padahal aku hampir saja menyelesaikan game ini hingga level akhir kalau saja kau tak memainkannya!” cerocos Kyuhyun bertambah kesal.
“Aku kan tidak tau kalau itu levelnya sudah jauh. Aku mencobanya karena aku igin tau seberapa seru permainan itu sampai-sampai kau selalu bersamanya. Bahkan ke WC pun kau bawa -_- ”
“YA! Aku sering sekali bilang ‘JANGAN SENTUH PSPKU’ karena aku tau kemampuanmu bermain sangat buruk!!”
“Tapi kau tak perlu semarah itu kan oppa” balasku masih membela diri.
“Ah molla, sekali lagi kukatakan.. JANGAN SENTUH PSPKU!! Kau mengerti??!”
“Ne, ne, arraseo..” dengusku kesal.
“Dan satu lagi, JANGAN BERBICARA PADAKU!! Aku malas berbicara dan bertatap muka denganmu untuk saat ini” Kyuhyun oppa pun berlalu dari hadapanku. Ia bahkan sampai membanting pintu kamarnya.
“Aissh jinja. Bisa2nya aku memiliki oppa seperti itu.” Dengusku tak menyangka punya oppa aneh seperti dia.
.THE END.
