home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > SPECIAL GIFT

SPECIAL GIFT

Share:
Author : Asa12
Published : 01 Feb 2014, Updated : 01 Feb 2014
Cast : D.O EXO, KIM SO EUN
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |969 Views |0 Loves
SPECIAL GIFT
CHAPTER 1 : ONE SHOOT

 

TITTLE             : A SPECIAL GIFT

AUTHOR          : KYUCHAN ( https://www.facebook.com/pages/Kyuchan/176289865856524 )                                         ( https://twitter.com/asadinta26 )

GENRE             : ROMANCE

LENGHT           : ONE SHOOT

CAST                : DO KYUNGSOO EXO-K AS D.O

                          KIM SO EUN AS SO EUN

                          OTHER CAST

DON’T COPY WITHOUT PERMISSION!!!THIS STORY IS MINE!

HAPPY READING ALL, SORRY FOR TYPO

==========KYUCHAN=========

 

 

 

 

 

“D.O-ah palli, kita bisa terlambat masuk sekolah”.

Dihari Senin pagi seperti biasa, So Eun dan D.O bersiap untuk berangkat ke sekolah. D.O dan So Eun berangkat sekolah bersama setiap harinya dengan menggunakan sepeda milik So Eun. Rumah mereka berdua saling berdekatan, jaraknya hanya dibatasi oleh 3 rumah lainnya. Mereka adalah sahabat sejak kecil.

So Eun yang sedari tadi menunggu dihalaman rumah D.O nampak sudah tak sabar. Dilihatnya jam sudah menunjukan pukuk 7 kurang 5 menit. D.O yang terlambat, baru saja keluar dan sedang menggunakan sepatunya. So Eun tak tega jika pergi kesekolah sendiri dan meninggalkan D.O.

“Palli, tumben sekali kau bangun terlambat”. So eun terus saja menyuruh D.O untuk segera bergegas, ia sudah bersiap dengan duduk dijok sepedanya.

“Jamkkanman, aku sedang menalikan tali sepatuku”.

“Eoh, biar aku yang kemudikan sepedanya, kau yang berdiri dibelakang ne”.

Sepeda milik So Eun memang tidak memiliki kursi penumpang. Hanya ada pijakan kaki dibagian kanan dan kiri ban belakang sepedanya. Biasanya D.O lah yang mengendarai sepeda dan So Eun yang berdiri dibelakang.

“Apa tak apa-apa? Aku kan berat”. Tanya D.O khawatir.

“Eum, aku ini kan kuat.. lagi pula aku bisa lebih cepat dibanding jika kau yang membawanya, kajja cepat naik”.

D.O segera meletakkan kedua kakinya dipijakan sepeda, kedua tangannya memegang pundak So Eun erat. Mereka berduapun segera berangkat menuju sekolah. Namun karena waktu pergi terlalu sempit, mereka berdua terlambat sampai di sekolah. Mau tak mau mereka harus menerima sanksi dari guru yang sedang mengajar.

Dengan posisi tangan ditelinga dan kaki kanan terangkat, mereka berdua menunggu hingga pelajaran matematika selesai. Yoora seongsangnim menghukum mereka untuk tetap pada posisi itu hingga pelajaran selesai.

Tiba-tiba perut D.O berbunyi karena tak sarapan. So Eun memandangi D.O lalu menahan tawa mendengar perut D.O yang berbunyi. D.O hanya tertunduk lesu.

“Kau lapar?” tanya So Eun sembari menahan tawanya.

“Aniyo”.

Dan suara itu pun berbunyi lagi, bahkan lebih keras dibanding sebelumnya.

“Ppfftt...untung aku selalu membawa ini kemanapun”.

So eun merogoh saku jas sekolahnya dan mengeluarkan benda bulat yang berlapis kertas berwarna emas. Dibukanya kertas pembungkus berwarna emas itu.

“Buka mulutmu..aaa”

D.O segera membuka mulutnya. So Eun lalu memasukkan benda bulat berwarna coklat yang ada ditangannya itu kedalam mulut D.O.

Setelah menunggu 1 jam lebih, akhirnya pelajaran Yoora seongsangnim berakhir. D.O dan So Eun segera masuk kedalam kelas. Mereka duduk bersama di kelas.

“Gomawo”

“Eum??”

“Gomawo coklatnya dan mian, karena aku kau jadi kena hukuman dari seongsangnim”.

“Tak apa, kupikir sekali-kali kena hukuman juga menyenangkan”.

So eun tersenyum. D.O memperhatikan So Eun dan memcubit pipi gadis itu pelan.

“Dasar kau ini”, kata D.O gemas.

So Eun membalas cubitan D.O dengan mencubitnya balik. Terlihat konyol, So eun dan D.O saling mencubit pipi mereka satu sama lain sembari tertawa. Teman-teman sekelas yang melihat mereka berdua hanya bisa melihat iri.

“Kenapa kau bisa bangun terlambat?” tanya So Eun sembari mengeluarkan buku pelajarannya.

“Aku terlambat tidur”.

“Tumben sekali...apa kau bermain game? atau jangan-jangan menonton film hingga larut?” tanya So Eun penasaran.

“Aniyo, hanya saja ada sesuatu yang harus aku kerjakan”.

So Eun hanya mengangguk pelan atas jawaban singkat D.O.

Jam menunjukan pukul 3 sore dan bel pulang sekolahpun berbunyi. So Eun dan D.O segera merapihkan buku dan barang-barang mereka lalu memasukkannya ke dalam tas.

“Kau pulang duluan saja ne, aku harus pergi kesuatu tempat”.

“Eoh?pergi kemana?”.

“Sudah cepat pulang, dan hati-hati di jalan..annyeong”

D.O langsung pergi meninggalkan So Eun yang terlihat kebingungan.

Tumben sekali dia pergi dan tidak mengajakku. Mau kemana ya kira-kira? Batin So Eun.

Malam harinya D.O mengirim pesan, isinya supaya So Eun tidak usah menunggunya untuk berangkat  ke sekolah besok.

=============kyuchan==============

 

Dari mulai hari Senin hingga hari Kamis ini, So Eun melihat wajah D.O tampak kelelahan. Saat So Eun bertanya, D.O selalu menjawab dengan alasan yang sama yaitu karena ada hal yang harus dikerjakan sehingga jam tidurnya sedikit berkurang. Begitu pula saat pulang sekolah, D.O selalu menyuruh So Eun untuk pulang duluan dengan alasan dia harus pergi ke suatu tempat.

---Keesokan harinya saat dikelas---

“Kau tak lupakan besok hari apa?”. So Eun mengerak-gerakan tangan D.O yang sedang menyandarkan kepalanya diatas meja.

“Hmm”.

“Sebenarnya kau kenapa D.O-ah? Akhir-akhir ini kau sepertinya selalu menghindar dariku,  pergi dan pulang sekolah selalu terpisah. Sebenarnya apa yang kau kerjakan sepulang sekolah?”. So eun melancarkan banyak pertanyaan karena dia benar-benar penasaran dengan kelakuan D.O akhir-akhir ini yang ia rasa selalu menghindarinya. D.O hanya diam dan mmenutup matanya karena mengantuk.

Hari sabtu besok adalah hari ulang tahun So Eun. Rencananya ia ingin pergi membeli kue ulang tahun sepulang sekolah. Ia mengajak D.O untuk membantu memilih kue untuk acara ulang tahunnya. Tapi D.O menolaknya lembut, lagi-lagi dengan alasan yang sama. So Eun merasa aneh dengan sikap D.O dan ia merasa kesal dengan kelakuan sahabatnya itu.

Hari yang ditunggu So Eunpun tiba. Dihari Sabtu sekolah memang libur. So Eun merayakan ulang tahun secara sederhana dirumahnya. Ia hanya mengundang teman-teman dekatnya. Tapi So Eun merasa tak semangat, bisa-bisanya D.O tak datang ke pesta ulang tahunnya. Bahkan mengucapkan selamat dengan pesanpun tidak. So Eun mencoba mengirim pesan dan menelfon D.O menanyakan keberadaannya, tapi nihil D.O tak membalas pesan ataupun menjawab telfon dari So eun. So Eun mencoba menelfon kerumah D.O namun tak ada orang yang menjawab telfonnya. So Eun benar-benar merasa marah pada D.O.

Di sore hari, pesta ulang tahun So Eunpun selesai. So eun langsung pergi ke rumah D.O untuk mencari kemana lelaki itu. Rumah D.O nampak kosong dari luar. So Eun membunyikan bel rumah D.O beberapa kali, namun tak ada yang keluar dari rumah bercat abu itu. Tak berapa lama, Ayah dan Ibu D.O pulang menggunakan mobil.

 

“Annyeong haseyo paman, bibi”. Eun So membungkukan badannya beberapa kali.

“Annyeong haseyo So eun-ssi, kau sedang mencari siapa?” tanya wanita paruh baya itu.

“Apakah D.O ada dirumah?”.

“Eoh? dia tak dirumah sejak pagi tadi, bibi kira dia bersamamu”.

“Aniyo bibi, dari pagi aku tak melihatnya, apa bibi tau dia pergi kemana?”.

“Mianhae So Eun, D.O tak bilang pada bibi dan paman dia mau pergi kemana”.

“Begitu ya.. kalau begitu kamsahamnida..paman, bibi aku pamit dulu”.

Dengan langkah lunglai, So Eun berjalan meuju ke rumahnya. So Eun merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Dilihatnya handphone, siapa tahu D.O membalas atau menelfon balik, namun tak ada satupun pesan atau telfon yang masuk.

To: D.O

D.O-ah sebenarnya kau dimana? Kenapa tak membalas sms atau telfonku?

Kau benar-benar jahat, kau tahu kan hari ini hari apa? Aku marah padamu!

So Eun segera mengirim pesan itu ke D.O. Ia berharap lelaki itu segera menelfonnya atau setidaknya membalas pesan darinya. 5 menit, 10, hingga setengah jam kemudian D.O tak membalas pesan atau menelfonnya. Karena kesal So Eun mematikan handphonenya dan tidur.

So eun membuka mata dan melihat jam sudah pukul 8 malam. Perutnya terasa lapar, segera ia menuju dapur untuk mengambil makanan.

“Cukkaeyo adikku sayang, mian eonni baru pulang karena hari ini kedai kopi sangat ramai”.

Kakanya Kim So Mi baru pulang bekerja dan segera memberi kado untuk So Eun.

“Gomawoyo eonni”, jawabnya tak semangat.

“Aigoo, kenapa mukamu muram begitu huh? Hari ini kan ulang tahunmu, seharusnya kau senang, bagaimana pestanya? Sayang sekali aku tak ikut”, So mi menghujani banyak pertanyaan sembari duduk berhadapan dengan So Eun yang sedang makan.

“Payah, pestanya payah”.

“Eoh?kenapa?”.

“Si bodoh D.O tak datang, dia bahkan tak memberiku ucapan selamat ulang tahun”.

“Aigoo..bukannya tadi dia sudah pamit untuk pulang duluan?”. So Mi memiringkan sedikit kepalanya karena bingung.

“Eonni melihatnya?dimana?”.

“Shhh.. sebenarnya....kau harus berjanji padaku untuk tidak bilang ke D.O, ara?”.

So Eun menatap So Mi penasaran. Ia ingin segera tau dimana keberadaan D.O.

“Dari mulai Sabtu  lalu, ia bekerja paruh waktu denganku di kedai, dia bilang dia membutuhkan uang untuk membeli barang istimewa untuk orang yang ia suka, di bilang mau memberikan gadis itu suatu barang dengan hasil keringatnya sendiri, daebak!ternyata dia lelaki yang romantis, tadi dia izin kepada bos untuk pulang duluan, ingat.. kau janji ya jangan beritahu dia kalau aku memberitahukan dia bekerja disana, karena dia menyuruhku untuk tak bilang pada siapapun termasuk padamu..”, panjang lebar So Mi menjelaskannya pada So Eun. So Eun hanya terdiam. Lalu dengan langkah seribu So Eun langsung lari menuju kamarnya. Ia lalu cepat-cepat menyalakan handphonennya.

3 new message

Segera So Eun mebuka pesan di handphonenya. Ternyata itu pesan dari D.O. Sekarang sudah hampir pukul 9, padahal sms itu masuk 1 jam yang lalu.

Message 1

From : D.O

So eun-ah mian aku tak membalas sms atau menelfonmu tadi aku sedikit sibuk :’(

================================================================

Message 2

From D.O

Bisakah kau menemuiku?aku menunggumu ditaman  biasa.

================================================================

Messsage 3

From D.O

Aku akan menunggumu ^^

Tanpa pikir panjang, So eun segera mengambil jaketnya, ia bergegas dan cepat-cepat menggunakan sepatu. Ternyata turun hujan diluar, So Eun segera mengambil payung dan pergi menuju taman tempat dia dan D.O biasa bermain. Taman itu terletak tak jauh dari rumah mereka. Hanya sekitar 10 menit jika berjalan kesana.

Dengan berlari, So Eun cepat-cepat pergi ke taman itu. Hujan yang turun semakin deras. Sesampainya ditaman, So Eun berusaha mengatur nafasnya yang masih saling memburu karena berlari. Dilihatnya sesosok namja yang tak asing baginya. Lelaki itu duduk dibangku taman dengan keadaan kehujanan.

“D.O-ah”, panggil So Eun yang segera membangunkan lelaki itu dari duduknya.

“Kenapa kau tidak pergi saja, lihat dirimu..pakaianmu basah semua”.

“Mian So eun-ah, aku membuatmu begitu khawatir”.

Mereka saling berhadapan dibawah payung berwarna kuning yang So Eun bawa.

“Jadi selama ini kau bekerja paruh waktu dikedai? Itu sebabnya sepulang sekolah kau selalu pergi meninggalkanku, dan terlihat begitu lelah saat kita sekolah?”

D.O hanya mengangguk pelan dan tersenyum.

“Maaf membuatmu khawatir, aku hanya ingin memberikanmu ini dengan hasil kerja kerasku sendiri”.

D.O mengeluarkan sebuah benda dari saku celananya. Kalung emas putih dengan bandul berbentuk hati yang dihiasi butiran-butiran yang berkilau. D.O memasangkan kalung itu dileher so Eun. Perlahan D.O menjauhkan wajahnya dari wajah D.O. sampai pada akhirnya hidung mereka saling bertemu. Perlahan D.O mendekatkan wajahnya dengan wajah So Eun. So Eun segera menutup matanya perlahan. D.O mencium bibir So Eun lembut. Beberapa saat kemudian D.O mulai melepaskan ciumannya.

“Saengil cukka hamnida So Eun-ah..saranghaeyo”.

So eun tersenyum lalu menangis bahagia, ia menjatuhkan payung yang dipegangnya dan memeluk D.O dengan melingkarkan tangannya dileher D.O erat.

“Babo.. namja Babo”. So Eun memukul pelan punggung D.O

D.O hanya tersenyum dan membalas pelukan So-Eun.

 

END

Annyeonghaseyo O__O , akhirnya selesai juga FF ketiga ini, gimana seru kah?

Thank’s for reading, like and coment ne ^^v

 

 

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK