-SangAh PoV-
“Saranghaeyo, SangAh. Maukah kau menjadi yeojachingu-ku?”
Jantungku seakan berhenti berdetak mendengar perkataan dari namja yang ada di hadapanku. Dia masih berdiri membungkuk. Tangannya mengepal sangat kuat yang menandakan kalau dia serius dengan pernyataannya tadi. Dia langsung berdiri tegak sambil menatapku dengan sedikit grogi. Sekejap suasana di sekitarku terasa kaku.
@di kantin
“Mwooo...?”
Yeoja itu terkejut setelah mendengarkan ceritaku barusan. Aku menceritakan tentang kejadian pernyataan cinta yang ku alami kemarin sore di taman belakang kampus.
“Bagaimana bisa? Baru masuk kuliah 4 bulan yang lalu tapi sudah ada namja yang menyatakan cinta padamu? Nuguseyo?” kata HyoBin, sahabatku dari SMP, memandangiku tak percaya.
“Dia itu teman sekelasku dan dia duduk di sebelahku. Namanya Lee Jinki. Tapi nama panggilannya Onew. Selama ini dia memang selalu dekat denganku. Selalu membantuku mengerjakan tugas, selalu memberiku semangat dan selalu melindungiku. Dia seperti seorang kakak untukku. Mungkin karena aku tidak punya kakak”
“Terus kau jawab apa?”
“Aku bilang padanya kalau aku butuh waktu untuk memikirkan hal itu”
“Bagaimana dengan Choi MinHo? Namja idamanmu itu?”
“Aku bingung, HyoBin-ah! Dia bagaikan bintang yang sulit untuk ku raih. Di satu sisi, aku begitu menginginkannya, tapi di sisi lain aku merasa dia terlalu jauh untukku. Sampai sekarang saja, aku tidak pernah lagi berbicara dengannya. Bertemu dengannya pun aku langsung bersembunyi karena aku takut salah tingkah”
Choi MinHo adalah seorang namja tampan yang jago olahraga. Makanya tidak heran kalau badannya proposional dan atletis.
Flashback
Ini pertama kalinya aku masuk kuliah setelah lulus dari SMA SHINee. Aku berjalan menyusuri koridor kampus. Ku lihat satu persatu papan nama kelas yang tergantung di samping pintu kelas. “Duh, kelas ku dimana sih?”. Saat aku sedang mencari kelasku, tiba-tiba ada seorang namja yang berlari kencang dari belakang dan menabrakku. Brruukk! Aku langsung terjatuh ke lantai, begitu pula namja itu.
“Mianhae, gwaenchanayo?” tanya namja itu membantuku berdiri.
“Ne, Gwaencana..” kataku sambil menoleh ke wajahnya. Aigo! Namja ini tampan sekali. Aku langsung diam terpesona.
“Choi MinHo imnida,” kata namja itu sedikit membungkuk kepadaku.
“Eeeh... Choi SangAh imnida,” kataku sambil senyum-senyum gak jelas.
“Kita sama-sama bermarga Choi, ya? Ya sudah, aku duluan ya. Annyeong, SangAh-ssi!”
“Annyeong, MinHo-ssi!”
Aku melambaikan tanganku sampai MinHo menghilang dari pandanganku.
Flashback End
“Hei, SangAh-yah! Kok bengong? Kamu sakit?” kata HyoBin membuyarkan lamunan ku.
“Eeeh... ani, ani. Gwaenchana..”
“Oh, ku kira kau sakit. Karena kelihatannya mukamu sedikit pucat” kata HyoBin sambil meminum es jeruknya.
“Mungkin karena aku kurang tidur semalam”
“Aegi... bogosippoyo!” kata seorang namja yang tiba-tiba sudah ada di samping HyoBin. Namja itu mengelus rambut HyoBin dan mencium kening HyoBin.
Dia adalah namjachingu-nya HyoBin semenjak mereka masih kelas 2 SMA. Namanya Lee TaeMin. Biasa dipanggil TaeMin.
“Oppa... na do bogosippoyo!” kata HyoBin sambil mencium pipi kiri TaeMin.
“Ehem... HyoBin-ah... TaeMin-ah... Aku ke kelas duluan ya,” kataku sambil meninggalkan pasangan kekasih yang lagi bermesraan. Padahal baru satu jam tidak bertemu, sudah kangen-kangenan saja.
Ku langkahkan kakiku menuju kelas. Sampai di kelas, ku lihat Onew yang sedang asik membaca novel detektif Sherlock Holmes. Ku berjalan ke tempat dudukku dan menaruh kepalaku di atas meja.
“SangAh-yah, kamu sudah mengerjakan tugas dari Mr. Kim?” tanya Onew sambil menutup bukunya.
“Mwo? Aku tidak tahu kalau ada tugas dari Mr. Kim. Memang ada tugas apa?” kataku yang langsung duduk dengan tegak.
“Hahaha... aku hanya bercanda. Sebenarnya tidak ada tugas dari Mr. Kim”
“Onew-ah... awas kau ya! Kau mengerjaiku lagi ya!”
Aku memukul bahu Onew. Dia hanya tertawa melihat sikapku.
-SangAh PoV End-
-Author Pov-
SangAh dan Onew berjalan menuju auditorium karena ada mata kuliah disana. Ruang auditorium ini seperti ruang di bioskop. *tau kan ruang bioskop kayak gimana?*
“Kita duduk disini saja,” kata Onew langsung duduk di kursi dan membuka bukunya.
“Ne, kita duduk disini”.
SangAh duduk di sebelah Onew. Saat mengedarkan pandangan, SangAh terkejut ketika melihat MinHo. MinHo duduk di bangku kedua dari depan, sedangkan SangAh duduk di bangku keenam dari depan.
“Onew-ah, lihat ada MinHo! Ternyata dia juga mengambil mata kuliah yang sama dengan kita. Mata kuliah ini berlangsung selama 2 jam, ya? Wah, berarti hari ini aku bisa melihat MinHo selama dua jam juga. Mimpi apa aku semalam?” kata SangAh sambil memegang pipinya yang memerah.
Onew hanya tersenyum kecut. Onew tahu kalau SangAh menyukai MinHo.
Kenapa ada MinHo sih? Ku kira dua jam ini akan jadi waktu yang mengasikkan. Ternyata dua jam ini menjadi waktu yang menyakitkan, kata Onew dalam hati.
Dua jam berlalu, akhirnya mata kuliah pun selesai. Seluruh mahasiswa keluar dari ruang auditorium.
“Wah... aku senang bisa menatap MinHo selama dua jam penuh”.
“Huft... Nggak enak ya jadi yang kedua...” Onew mendenguskan nafasnya. SangAh langsung terdiam membisu. Mianhaeyo, Onew, kata SangAh dalam hati.
-Author PoV End-
Seminggu kemudian...
-Onew PoV-
Aku dan SangAh mulai memasuki auditorium. SangAh terlihat sangat senang karena bisa menatap MinHo sampai dua jam ke depan. Apalagi sekarang aku dan SangAh duduk persis di belakangnya MinHo. Hatiku sakit melihat pemandangan ini, tapi aku harus menahannya karena aku tidak ingin SangAh melihat aku sedih.
SangAh mulai melirik-lirik ke arah MinHo. Dia sama sekali tidak memperdulikanku, padahal aku ada di sampingnya. Semakin perih rasanya hatiku ini. SangAh-yah, kenapa kau tidak merasakan perasaanku ini?
-Onew PoV End-
-SangAh PoV-
Puas rasanya aku melihat MinHo sedekat ini. Kesempatan yang langka. Tanpa sengaja, bukuku jatuh dan mengenai punggung MinHo. MinHo langsung menoleh ke belakang dan mengembalikan bukuku.
“Mianhaeyo, MinHo-ssi!” kataku sambil menyembunyikan mukaku.
“Ne, Gwaencana...” kata MinHo tersenyum dan membalikkan badannya ke arah depan lagi.
Uhh... senyumnya manis banget! Ku lihat dia mengeluarkan tempat pensil dan mengambil pulpen dari dalam tempat pensilnya. Tempat pensilnya sangat aneh walaupun menurutku itu sangat lucu . Berbentuk beruang panjang berwarna putih. Apa MinHo suka dengan benda-benda seperti itu?
“MinHo-ssi, tempat pensilmu sangat lucu!”. Aku mengatakan hal itu tanpa sadar.
“Oh... ini ! Ini tempat pensil milik yeojachingu-ku! Namanya Ha JinHye!” kata MinHo tersenyum sambil menatap tempat pensil itu. MinHo punya yeojachingu??
Huft... ternyata MinHo sudah punya yeojachingu. Entah kenapa aku hanya sedikit kecewa. Sekejap rasa sukaku terhadap MinHo langsung menghilang. Aneh banget ya? Ku berlari menyusul Onew yang sedang mengobrol dengan seorang namja.
“Hai, TaeMin-ah! Kau kenal dengan Onew?” tanyaku sambil menepuk pundak TaeMin dari belakang.
“Ne, Onew itu chingu-nya hyung ku, ya kan Onew-ah?”
“Ne...” Onew hanya menjawab singkat.
“SangAh-yah, Onew-ah... Aku pergi duluan ya! Annyeong!”. TaeMin langsung pergi meningggalkan kami berdua.
“Onew-ah, aku ingin menjawab pernyataan cintamu waktu itu. Aku ingin menjadi yeojachingu-mu” kataku sambil tersenyum.
-SangAh PoV End-
-Onew PoV-
Aku terkejut mendengar perkataan SangAh barusan. Entah kenapa, perkataannya tadi malah membuat aku kesal padanya.
“Kenapa tiba-tiba kau bicara seperti itu?”
“Karena aku ingin jadi yeojachingu-mu”
“Kenapa kau tiba-tiba ingin menjadi yeojachingu-ku? Apa karena sekarang kau sudah tahu kalau sekarang MinHo sudah punya yeojachingu? Jadi, apa sekarang kau ingin menjadikan diriku sebagai tempat pelarianmu? Apa seperti itu, SangAh-yah?”
Ini pertama kalinya, aku bersikap seperti ini dihadapan SangAh. Aku sudah tidak bisa lagi menahan perasaan sakit hatiku yang selama ini aku tahan.
“Mianhaeyo, Onew-ah. Aku tidak bermaksud seperti itu. Aku hanya... Mianhaeyo”
SangAh langsung menundukkan kepalanya. Dia tidak berani menatap kearahku.
“Ya, sudahlah! Aku memang selalu menjadi yang kedua untukmu. Ternyata di hatimu memang hanya ada MinHo, MinHo dan Minho, bukan aku!”
Aku langsung pergi meninggalkan SangAh yang masih menatapku dengan perasaan bersalah. Aku langsung pergi meninggalkannya karena aku takut perasaanku ini akan semakin kacau.
-Onew PoV End-
-Author PoV-
(Backsound SHINee – Life)
Sudah tiga minggu berlalu. SangAh tidak bersama-sama dengan Onew lagi. Bahkan Onew sudah tidak lagi duduk disamping SangAh sejak kejadian itu. Saat mereka berpapasan saja, Onew tidak menoleh kearah SangAh, apalagi menyapanya. Serasa seperti ada tembok pembatas diantara mereka berdua.
Sekarang SangAh hanya bisa menatap Onew dari jauh. Entah kenapa saat SangAh jauh dari Onew, SangAh merasakan rasa berbeda. Rasanya berbeda sekali dibanding saat dia menyukai MinHo.
-Author Pov End-
-SangAh PoV-
Ku langkahkan kakiku menuju perpustakaan. Aku duduk di tempat favoritku. Entah kenapa rasanya ada yang hilang. Aku merasa hampa. Mungkin karena tidak ada Onew yang selalu menjahiliku dan menghiburku.
“Onew-ah...” kataku lirih.
Ku dengar suara langkah kaki menuju ke tempatku. Seseorang itu langsung menepuk punggungku. Aku langsung terkejut.
“Onew-ah!” kataku menoleh ke arah belakang.
“Onew? Aku ini HyoBin! Kenapa dengan dirimu? Kelihatannya kau tidak bersemangat” kata HyoBin sambil duduk di sampingku.
“Onew-ah...”kataku sambil merebahkan kepalaku ke meja.
“Ada apa denganmu? Daritadi Onew terus yang kau ucapkan!” kata HyoBin kesal.
Tanpa sadar, air mataku menetes mengenai meja. Aku langsung menangis. Kenapa aku bisa seperti ini? Tidak biasanya aku menangis di depan orang lain. HyoBin yang melihat aku yang seperti ini, langsung cemas terhadapku.
“SangAh-yah, apa perkataan ku tadi salah? Mianhaeyo... Kenapa kamu menangis?”. HyoBin langsung memelukku. Hal itu malah membuat tangisanku semakin menjadi.
“HyoBin-ah, tolong aku! Entah kenapa, semakin jauh darinya, hatiku semakin sakit. Aku tidak bisa jauh darinya, HyoBin-ah! Aku merasa kehilangan dia...”
“Akhirnya... Kau merasakan perasaan itu juga. SangAh-yah, itu namanya kau sudah jatuh cinta sama Onew”
“Jadi, ini yang namanya rasa cinta. Selalu ingin berada disampingnya dan merasa... Gomawoyo, HyoBin-ah, sekarang aku sudah mengerti”
-SangAh PoV End-
-Author PoV-
TaeMin yang mau masuk ke dalam perpustaan langsung terkejut melihat SangAh yang berlari ke arahnya.
“TaeMin-ah, ada HyoBin tuh. Di sana!” kata SangAh menunjuk ke arah HyoBin.
“Ne, aku sudah tahu,” kata TaeMin melihat SangAh sampai menghilang dari pandangan. TaeMin langsung menghampiri HyoBin dan duduk di sampingnya.
“Jagiya, ada apa dengan SangAh? Kok dia berlari seperti itu? Waeyo?” kata TaeMin sambil merangkul pundak HyoBin.
“Oppa, SangAh sedang jatuh cinta sama Onew,” kata HyoBin sambil menyenderkan kepalanya di bahu TaeMin.
“Onew? Akhirnya cintanya Onew hyung tidak bertepuk sebelah tangan”
“Mwo?”
SangAh berlari menuju kelas dan mencari Onew. SangAh melihat Onew sedang berbicara dengan seorang namja. Dia pun langsung menghampiri Onew.
“Onew-ah, ikut aku ke tempat biasa”
“Memangnya ada apa? Kenapa aku harus ikut denganmu?”
“Sudah ikuti saja!”
“Ne, Ne...”
Onew mengikuti SangAh dari belakang. Mereka berjalan menuju taman belakang kampus. Tempat yang biasanya SangAh dan Onew datangi untuk mengerjakan tugas atau hanya untuk santai-santai melepas rasa lelah.
-Author PoV End-
-SangAh PoV-
“Onew-ah, saranghaeyo... Jeongmal saranghaeyo...” kataku setelah kami sampai di taman belakang kampus.
Aku masih membungkukkan badanku di depan Onew. Aku mengeluarkan segenap kekuatanku untuk mengungkapkan hal ini.
“Apa yang kau katakan, SangAh-yah? Jangan kau permainkan hatiku seperti ini! Padahal aku ingin berusaha untuk melupakanmu!” kata Onew membalikkan badannya dan beranjak pergi.
Melihat hal itu, aku langsung mendekap punggung Onew dari belakang. Onew pun langsung menghentikan langkahnya.
“Onew-ah, aku serius. Jeongmal saranghaeyo, Onew-ah! Sejak kau menjauhiku, hatiku terasa sakit, Onew-ah. Ternyata aku sadar kalau aku telah mencintaimu, Onew-ah. Saranghaeyo!” kataku sambil meneteskan air mataku di punggung Onew. Onew langsung membalikkan badannya dan memelukku dengan erat.
“SangAh-yah, kenapa kau membuatku seperti ini? Sebenarnya aku juga sedih saat aku menjauhimu. Aku mencoba untuk melupakanmu. Tapi semakin aku berusaha, aku malah semakin ingin bersamamu. Saranghaeyo, SangAh-yah!” kata Onew sambil mencium bibirku dengan lembut.
“Onew-ah...” kataku sambil menutup mataku.
-SangAh PoV End-
-Author PoV-
Sudah tiga bulan SangAh menjadi yeojachingu-nya Onew. SangAh dan Onew berjalan menuju auditorium. Mereka duduk di belakang MinHo.
“SangAh-yah, di depanmu ada MinHo tuh!” kata seorang yeoja yang ada disampingku.
“Biarkan saja! Kan sekarang sudah ada Onew!” kata SangAh sambil merangkul lengan Onew.
“Akhirnya aku jadi urutan yang pertama!” kata Onew senang.
“Kata siapa? Kau bukan urutan yang pertama?”
“Apa maksudmu, jagiya?” tanya Onew heran.
“Kau bukan urutan yang pertama karena di hatiku ini sudah tidak ada urutan lagi. Only you, Onew-ah, someone in my heart”.
-Author PoV End-
Tamat