Luhan telah sampai di kantor SME, ia bertemu dengan beberapa sunbenim mereka, dari Super Junior sampai SNSD.
“Luhan, apa yang kamu lakukan di sini ?”, tanya Eunhyuk
“Oh, Jirak hyung memintaku untuk datang, entah hyung, wah , kalian sedang bersiap untuk comeback ya “, kata Luhan sambil melihat para member SuJu sedang berlatih
“Yixing, wah kamu tambah tampan saja “, kata Changmin saat melihat Lay didepannya.
“Hyung bisa saja, hyung jauh lebih tampan “, kata Lay sambil tersenyum dan memamerkan lesung pipitnya.
“Eh, Lay, dimana Suho ?”, kata Seohyun saat melihat Lay
“Kenapa kamu mencari Suho tiba – tiba?”, tanya Lay dengan polos
“Anni, biasanya kalian bersama kan ? kenapa Cuma berdua saja , dimana yang lainnya ?”, tanya Seohyun
“Mereka berada di dorm, sebagian ada jadwal sore ini “, jawab Luhan sambil tersenyum
“Mana Baekhyun ?”, kata Taeyoen tiba – tiba
“Unni, aku rasa ada sesuatu antara kamu dengan Baekhyun “, kata Lay
“Oh anniyo, ahahha hanya saja jika ada dia suasana menjadi semakin ramai, ahahaha “, kata Taeyoen sambil tersenyum.
Tiba – tiba lewatlah seorang gadis, ia memakai baju yang sangat rapat, membuat Luhan memperhatikannya.
“Siapa dia ?”, tanya Lay pada Donghae yang sedang lewat
“Oh dia? Yoora. Adek perempuannya Siwon, aku pergi dulu ke kamar mandi “, kata Donghae
“Wah dia cantik “, kata Luhan
“Ah sayangnya sepertinya dia sudah memiliki kekasih “, kata Yuri
“Mwo ? Yayayaya sudah lupakan saja ”, kata Luhan dengan terkejut
“Haahahaha hyung, mukamu memerah ahahahaha “, goda Lay sambil tertawa
“Ah sudahlah, mari kita temui Jirak hyung “, kata Luhan sambil menarik Lay yang sedari tadi sedang menertawakannya.
“Apa mereka sedang membicarakanku ? “, batin Yoora
Luhan dan Lay akhirnya sampai di ruangan Jirak, dan mereka langsung memasukinya.
“Hyung “, kata Lay
“Duduklah, Luhan ini ada tawaran untukmu , baca dengan seksama “, kata Jirak sambil menyerahkan berkas – berkas lalu fokus ke ponselnya
“Hyung ada apa denganmu ?”, tanya Luhan
“Entahlah, akhir – akhir ini Dania menjadi aneh, dia tidak banyak bicara seperti biasanya, ah membuatku pusing, tapi aku mencintainya “, kata Jirak, Lay yang mendengarnya malah menertawakannya
“Yayaya, kamu pikir ini lucu ?”, omel Jirak sambil menatap Lay
“O ahahahah anni haahaha “, jawab Lay sambil tertawa
“Ya, hyung, kamu memintaku untuk fokus tapi kenapa kamu berisik sekali , ahh jinjja “, omel Luhan, Lay makin gila oleh tawanya sendiri, Jirakpun pasrah dan membiarkannya
“Dania Dania Dania, balas pensanku, ah aku telepon juga tidak diangkat, dimana dia ?”, kata Jirak pada ponselnya
“Mungkin dia sedang pria lain , mungkin “, omel Luhan
“Ya Luhan cepat selesaikan ini lalu ke ruang sunbenim di sebelah, ahh !!!!! “, omel Jirak, Laypun makin histeris dengan tawanya sendiri.
“Apa kamu gila ?”, tanya Luhan dengan wajah inconnect pada Lay
Luhanpun menuju ruang sunbenim , lalu ia teringat oleh gitar Marsha gara – gara melihat para trainee yang sedang berlatih gitar.
“Marsha, aku ke tempatmu nanti malam, oh, gitar Jungshin aku yang bawa, nanti malam, jangan pergi kemana – mana, ada yang ingin aku tanyakan juga,oh, salam untuknya, have a fun ya, bye “,kata Luhan lalu menutup ponselnya
“Wah adikknya datang, aku harus membelikannya sesuatu , hahaha “, kata Luhan sambil tertawa dengan menatap ponselnya dan masuk ke ruang Sunbenim.
“Apa dia gila ? ah Babo , bicara dengan ponselnya sendiri ”, kata Yoora yang ternyata berdiri tidak jauh darinya
***
“Hejin a, apa maksudmu ? Maaf aku berpikiran buruk tentangmu , tapi sebenarnya apa yang kamu inginkan ? ada apa ? katakanlah “, kata Do saat ia menghubungi Hejin di kamarnya
“Oppa, kamu tidak tahu apa pura – pura tidak tahu, oppa, aku ini masih menyukaimu oppa, oppa tidak bisa melihatnya ?”, tanya Hejin
“Hejin a, joengmal minhae, aku sudah menganggapmu sebagai teman, teman baik, itu jauh lebih baik “, kata Do
“Oppa, apa perasaanmu padaku benar – benar hilang ? Dulu kamu yang mengejarku, setelah kita bersama , tidak lama dari itu kita harus putus paksa karena tuntutanmu di SME, tapi sekarang apa ? Kamu memiliki kekasih padahal kamu masih terikat kontrak, apa itu adil ? “, kata Hejin dengan mulai menangis.
“Hejina , apapun itu maafkan aku, aku tidak bisa, aku sudah punya Marsha “, kata Do singkat
“Apa kamu benar – benar mencintainya ? apa dia membahagiakanmu ? tunggu, apa kamu membahagiakan dia, maaf jika ini berkesan lancang, tapi jika kamu belum yakin dengannya, putuskan saja “, kata Hejin
“Hejin a, dengarkan aku, aku sangat mencintai Marsha, apa adanya dia. Ya aku sadar aku belum membahagiakan dia, tapi aku yakin aku pasti membahagiakan dia, tapi maaf Hejin a, aku tidak bisa memutuskan Marsha, jika kamu temanku, harusnya kamu mendukungku kan ?”, tanya Do sambil mencoba tersenyum
“Anniyo, aku tidak rela, dulu, sangat berat untuk kita untuk memutuskan hubungan, kamu selalu diam, diam seribu bahasa dan membuat aku berpikir banyak, tapi saat ini, Kyungsoo a, mari kita jalani seperti dahulu kala “, pinta Hejin
“Hejin, Joengmal minhae, aku tidak bisa “, kata Do singkat
“Kyungsoo ah, mungkin kamu mencintai Marsha, lalu bagaimana dengan Marsha ? Apa kamu yakin dia menyukaimu karena dia benar – benar sayang denganmu ? atau karena ada hal yang lain ?”, kata Hejin
“Hejin a! Aku kecewa denganmu, kenapa kamu mengatakan hal seperti itu tentang Marsha, sudahlah, hentikan saja, aku menutup duluan,bye “, kata Do dengan sedikit emosi.
“Oh jadi Hejin memintamu putus dengan Marsha ?”, kata Baekhyun yang ternyata sedang tiduran di ranjang milik Do dengan di balut selimut
“OMO!! BAEKHYUN !!! “, teriak Do saat mendengar suara Baekhyun tiba tiba
“Putuskan saja Marsha “, kata Sehun yang ternyata ada di samping Baekhyun
“Oh anni, aku tidak setuju !!! “,omel Baekhyun
“Ya, kalian mendengarkannya sangat lancang “, omel Do lalu meninggalkan kedua temannya.
“Baekhyun, lihat Do marah karenamu “, omel Sehun
“Ah omonganmu juga tadi juga membuatnya marah “, omel Baekhyun yang tak kalah heboh
***
“Bagaimana ? sudah puas ? Ayo kita ke apartement lalu membawa barang ke rumah, jangan malam – malam, kakak akan kedatangan tamu “, kata Marsha sambil mengendarai mobilnya
“Ah kakak sok sibuk banget sih “, omel Bagus
“Oh bocah ini “, balas Marsha sambil mencubit pipi adiknya
Marsha dan Bagus telah sampai di apartement Dania..
Tretttertttterttt
Pintu kamar itupun terbuka, sebelumnya Marsha sudah mengatakan jika ia akan kesana.
“Wah Bagus sekarang sudah besar dulu masih ingusan “, kata Dania saat melihat Bagus yang sudah menjadi besar
“Sekarang saja masih ingusan “, omel Marsha
“Sudah biarkan saja kak Marsha memang agak – agak “, balas Bagus sambil menunjuk Marsha
“Hahaha kalian lucu sekali, eh Bagus, aku melihatmu saat pertandingan, kamu hebat sekali “, kata Dania sambil memeri jempol
“Kamu melihatnya ? aku tidak pernah sama sekali. Hahahaha “, kata Marsha sambil tertawa
“Dan kakak bangga ? astaga “, omel Bagus, Dania hanya tertawa.
“Mari kita bereskan semua ini, malam ini Luhan akan ke rumahku “, kata Marsha pada Dania
“Luhan ?”, kata Dania dengan kagetnya
“Oh kamu belum aku beri tahu ya “, kata Marsha, dan akhirnya ia menceritakan semuanya tentang insiden gitar tersebut.
“Marsha, kayaknya dia bukan orang biasa , sepertinya dia selebriti atau semacamnya, belajarlah dari pengalaman “ kata Dania
“Ah yang penting aku tidak kenal, jadi aku akan biasa saja, oh iya, aku jadi ingat jika aku belum menghubunginya, nanti saja di rumah “, kata Marsha
“Kak, Cuma ini kan ? ayo ini sudah bisa aku bawa semua “, kata Bagus sambil membawa barang – barang Marsha
“Daebak, adikku memang kuat lahir dan batin “, kata Marsha
“Kak, kami pulang dulu ya “, kata Bagus setelah mengotong barang – barang Marsha ke dalam mobil
“Oh iya hati – hati, jaga kakakmu, banyak yang memata - matainya, hahaha “, goda Dania
“Emang, diakan penjahat”, balas Bagus dan tak lama kepalanya di pukul oleh Marsha
“Oh kak sakit “, omel Bagus
“Aku paham bagaimana rasanya pukulan itu “, kata Dania dan tak lama Bagus dan Marsha berlalu dan Jirakpun mendekatinya.
“Oppa, bagaimana oppa bisa kesini ? tidak memberi tahuku dulu “, kata Dania dengan terkejut
“Sudah jangan dibahas, heh ada apa denganmu? Kenapa kamu berubah?”, tanya Jirak langsung
“Oppa sedang tidak mabukkan ?”, tanya Dania sambil mencium aroma tubuh Jirak.
***
Bagus dan Marsha sudah sampai dirumahnya dan sedang memberesi rumahnya.
“Ah apa – apaan ini aku jauh – jauh ke Korea hanya membantumu, ayo kita jalan – jalan lagi saja “, omel Bagus
“Ah berisik, diam kamu temanku akan datang”, kata Marsha , dan benar tidak lama dari itu bunyilah bel rumah Marsha, yuhuu benar Luhan datang dengan memakai masker hitam dan jaket hitam.
“Oh Luhan oppa, silahkan masuk. Ya Bagus , sapalah ini Luhan , teman kakak “,kata Marsha sambil mengenalkan Bagus pada Marsha
“Oh hi hy..hyuu..hyung..hehehe aku Bagus “, kata Bagus sambil mengulurkan tangannya
“Oh hi, I’m Luhan EXO “, kata Luhan sambil meraih tangan Bagus
“Oh EXO yyayaya “, kata Bagus sambil tersenyum
“Tunggu . EXO ? EXO boyband ? Kak Marsha ini bukan imajinasimukan ? Oh sorry , Luhan hyung, kalian bersekongkolkan ?”, tanya bagus tidak percaya, Luhanpun binggung dengan apa yang dikatakan dengan Bagus, akhirnya Marsha mengartikan perkataan Bagus, Luhanpun tertawa.
“Hahaha i’m member EXO, hahaha “, jawab Luhan
“Oh aku ingat, kamu yang di papan reklame. Bagaimana kalian bisa saling kenal?”, tanya Bagus, ia sangat shock dengan apa yang terjadi
“Hhahaaha sangat panjanggggg”, jawab Luhan sambil tertawa
“Jadi benar, kalau Do EXO itu kekasih Kak Marsha?”, tanya Bagus dengan ketidakpercayaan
“YAYAYAYYA hentikan omonganmu, seperti wartawan saja, lebih baik kamu buatkan minum, cepat!! “, usir Marsha
“Wah adikmu sangat menyenangkan sepertimu, oh ini gitar Jungshin, Chanyeol yang memperbaikinya dan dia sedang syuting saat ini, karena kebetulan aku ke kantor SME jadi aku menyempatkan untuk ketempatmu “, kata Luhan dengan sumringah
“Kenapa kalian tidak perpacaran saja ?”, kata Bagus tiba – tiba, dan membuat Luhan tertawa
“Bocah tengik! Tidurlah sana ! aku adukan pada Do, habis kamu dasar...........”
Tretttrettttt
Tiba – tiba bel rumah Marshapun berbunyi, Marsha, Bagus dan Luhanpun sepontan melihat arah pintu.
“Siapa yang malam – malam seperti ini pergi ke rumahku ? Jangan – jangan ? Anniyoooo, jangan sampai benar seperti pemikiranku ”, kata Marsha pelan
Marshapun berjalan menuju pintu, ia terlihat tegang,.
“Ah jebal, jebal, siapa malam- malam seperti ini yang kemari “, kata Marsha sambil sesekali menatap Luhan dan Bagus
"Bagaimana jika Do yang datang ? ah semoga jangan terjadi salah paham, aku secepatnya harus memberi tahu pada Marsha ", kata Luhan ,