Marsha sedang mengendarai mobilnya menuju Bandara, ia terasa sangat malas tapi harus bagaimana lagi.
“Ah pagi – pagi kenapa sudah ramai sekali”, omel Marsha saat merasakan kemacetan memasuki area Bandara
“Ya, EXO –M? Ah mungkin mau kembali ke China”, katanya saat melihat banner EXO M yang di bawa para fans.
Marshapun turun dari mobilnya, ia melihat seorang remaja lelaki yang sangat menyedihkan, berjalan sendirian dengan banyak barang yang di bawanya.
“Ah bagaimanapun penampilannya, dia tetap adikku. Dia sangat mirip denganku, omo, jadi seperti itu wajahku jika versi pria “, kata Marsha
Marsha berjalan menghapiri Bagus , namun Bagus tidak menyadari kedatangan Marsha.
“Ya! Kenapa kamu selalu nekat ?”, omel Marsha
“Ha!! Kakak mengejutkanku!! Ah dari mana kamu muncul ?”, omel Bagus
“Matamu dimana ? aku tadi jalan di depanmu, kajja pulang ke rumahku “, ajak Marsha sambil menarik tangan Bagus
“Bagaimana perjalananmu ?”, tanya Marsha pada Bagus
“Ah sangat lama, ah Korea memang indah “, kata Bagus
“Ah kata – katamu seperti di iklan –iklan saja “, omel Marsha
“I don’t care anymore, i want have a good time here “, balas Bagus
“Lakukanlah sesukamu, uangku tidak banyak. Tunggu , kamu dapat uang dari mana bisa sampai ke Korea ? Aku sangat terkejut saat membaca pesanmu, ah membuatku pusing. Kamu meninggalkan ibu sendirian kan? Ah “, kata Marsha sambil memegangi kepalanya.
“Kakak pikun atau bagaimana ya? Kakak lupa siapa aku ? aku adalah atlet Indonesia. Ibu berada di tempat nenek sampai aku kembali ”, kata Bagus sambil memagangi tas bulutangkisnya
“Arraseo, ah kamu mau kembali kapan ?” , tanya Marsha
“Mungkin 6 bulan lagi”, jawab Bagus singkat
“WHAT!!!!!!!! Kenapa lama sekali ? ah , bahasa Korea saja tidak bisa, kamu mau berbicara pakai bahasa apa ? Inggris ?”, ejek Marsha
“Oh of Course, ayolah kak, aku sedang liburan semester dan tidak ada turnamen, biarkan aku bersenang – senang “, pinta Bagus
“Ya terserah kamu saja, asalkan pakai uangmu sendiri “, jawab Marsha singkat
“Ah Kak Marsha tidak berubah, oh iya kak, tadi ada ramai – ramai di bandara, karena sangat ramai aku jadi penasaran dan aku mendekat, dan tiba – tiba para pria tapi cantik menghampiriku, mereka menatapku dengan pandangan aneh, kalau tidak salah EXO M , aku hanya bisa membaca itu “, kata Bagus santai
“OH, dasar kurang kerjaan , kenapa kamu malah ikut - ikutan, ah aku akan bercerita yang sebenarnya, aku berteman dengan mereka “, kata Marsha santai
“Ha! Kakak masih hoby bicara seenaknya, asalkan kakak tahu, Lady Gaga itu temanku saat bermain petak umpet “, omel Bagus
“hahahahaha Ah tidak lucu, aku bicara jujur, pacar kakak itu member EXO “, kata Marsha lagi
“Kak, tolong jangan berlebihan, sadarlah. Apa perlu aku kenalkan teman – teman atleteku pada kakak ? ah menyedihkan sekali “, kata Bagus dengan wajah pasrah
“Hahahaha, ya sudah jika tidak percaya, tunggu, aku belum pernah melihatmu bertanding sama sekali “, kata Marsha spontan
“What the!!! Kakak ngapain aja !! Semua orang meneriaki namaku saat aku bertanding, tapi kakakku sendiri menonton saja tidak “, kata Bagus dengan ketus
“Oh sorry dek, kakak sibuk, lain kali. Ah jika kamu terkenal, kenapa tidak ada yang menyambutmu ?”, tanya Marsha santai
“KAK MARSHAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”, teriak Bagus , Marsha hanya bisa tertawa.
***
Para member EXO M dan crew sudah berada di pesawat, terlihat Luhan yang sedang memainkan ponselnya.
“Apa yang sedang kamu lakukan hyung ?”, tanya Lay
“Kenapa kamu memandangi foto Marsha , hyung ?”, tanya Chen
“Ah , aku hanya teringat dengan lelaki tadi “, jawab Luhan
“Ah sudahlah, banyak orang yang mirip di dunia ini “, jawab Chen
“Tapi kenapa kamu menyimpan foto Marsha hyung ?”, tanya Lay polos
“Oh...”, Luhanpun tidak bisa menjawabnya. Laypun tersenyum lalu meinggalkan Luhan.
“Kamu menyukainya kan, hyung ?”, bisik Chen
“Kenapa kamu berkata seperti itu, tidak mungkinlah “, kata Luhan
“Anni, aku bisa melihatnya, jujur , jika dibandingkan dengan Do, aku rasa kamu jauh lebih baik untuknya. Marsha memilih Do karena awalnya hanya menjadi fansnya saja kan ?”, kata Chen
“Apa yang kamu katakan Chen? Sudahlah jangan mengada – ada, aku hanya teman dengannya”, kata Luhan sambil tersenyum
“Hahahah, apapun pilihanmu , pasti kamu sudah memikirkannya bukan ? Hyung, tetap semangat “, kata Chen.
“Ah bagaimana jika anak – anak mengatakan jika aku menyimpan foto Marsha “, batin Luhan
“Chen, tolong jangan katakan pada Do jika aku menyimpan foto Marsha, aku mohon “, kata Luhan
“Tenang hyung, aku tidak teledor”, kata Chen sambil tersenyum
***
Jungshin merasa sangat marah karena Marsha tidak segera mengembalikan gitarnya, ia juga binggung bagaimana agar bisa bertemu dengan Marsha.
“Kenapa aku juga bodoh, harusnya aku meminta identitasnya, ah “, omel Jungshin
“Siapa yang kamu bicarakan ?”, tanya Yonghwa yang tiba – tiba berdiri di samping Jungshin
“Ya hyung, kamu mengejutkanku saja! Ah sudah lupakan, hyung ingin pergi kemana?”, tanya Jungshin
“Aku ingin menemui temanku, apa kamu mau ikut ? “, ajak Yonghwa
“Ah tidak, aku sedang pusing memikirkan gitarku”, omel Jungshin
“Belum dikembalikan, daebak, aku ingin memperbaiki gitar apa kamu ingin ikut ?”, ajak Yonghwa lagi
“Tidak hyung, aku mau tidur saja “, kata Jungshin lalu masuk ke kamarnya.
Yonghwa mengendarai mobilnya lalu ia mendapatkan pesan singkat di ponselnya.
“Aku sudah siap, segeralah datang “ – Chanyeol
“Arrasseo, dimana rumah temanmu ?” – Yonghwa
***
“Kak, ini rumahmu ?”, tanya Bagus saat memasuki rumah biru Marsha
“Ya, masalah ?”, tanya Marsha
“Tidak, terlihat rapi sekali, tidak seperti kamarmu di rumah “, celetuk Bagus
“Dasar bocah tengik, sudah datang tiba – tiba , bicara seenaknya, adeknya siapa!! “, omel Marsha sambil melempar bantal ke arah Bagus. Namun Bagus dapat menghindar, tapi.
“Auhhhh “, teriak Chanyeol yang tiba – tiba berdiri di pintu rumah Marsha
“Ya Chanyeol, gwencana yo?”, kata Marsha panik
“Ya!! Bagus, dasar bocah nakal”, kata Marsha sambil mencubiti adiknya itu
“Oh ne, nan gwenchanan, aku hanya bercanda “, kata Chanyeol sambil tersenyum, tiba – tiba munculah Yonghwa di samping Chanyeol.
“Anneyonghasseo”, kata Yonghwa sambil tersenyum
“Siapa mereka kak?”, tanya Bagus
“Aku hanya tau yang sebelah kiri, namanya Chanyeol yang kanan? Entah, aku baru melihatnya, sepertinya “, jawab Marsha
“Oh anneyonghasseo, silahkan masuk. Bagus geser, siapkan minum “, kata Marsha
“Mana aku tahu dapurmu, gelasmu, airmu , ah malas “, omel Bagus
“Adek macam apa ini “, omel Marsha sambil memukul adiknya
“Siapa dia Marsha ?”, tanya Chanyeol
“Oh dia adikku, dia dari Indonesia, namanya Bagus. Ya Bagus! kemarilah. Kenalkan dia Chanyeol dan dia....”, Marshapun terdiam lalu memberi kode ke Chanyeol
“Yonghwa.. ini Yonghwa “, kata Chanyeol
“Oh hi, my name is Bagus Wibowo. Hahhahaha nice to meet you “, kata Bagus sambil tersenyum.
“Ah hi.. wah kalian berdua mirip sekali “, kata Yonghwa
“Oh iya mana gitar yang kamu maksud? Yonghwa bisa memperbaikinya “, kata Chanyeol
“Oh itu, yang di ujung , dek tolong ambilkan gitar itu “, kata Marsha sambil menarik Bagus
“Ah narik – narik aja ni kakak “, omel Bagus, melihat tingkah konyol dua kakak adik ini membuat Chanyeol dan Yonghwa tersenyum
“Omo, aku sepertinya kenal gitar itu “, kata Yonghwa
“Siapa ?”, tanya Chanyeol
“Lee Jungshin “, kata Marsha dan Yonghwa bersamaan
“Lee Jungshin, Jungshin a? “, kata Chanyeol
“Siapa dia ?”, kata Marsha polos
“Kamu tidak tahu dia ?”, tanya Yonghwa tidak percaya
“Jelas tidak”, jawab Marsha santai
“Ya Marsha dia itu ...”, kata Chanyeol
“Sudah, biarkan saja, aku bawa gitarnya, akan aku kembalikan juga “, kata Yonghwa
“Anni, aku akan mengembalikan, aku orang yang bertanggung jawab, tapi sebenarnya aku tidak tahu identitas pria ini, dia hanya mengatakan jika aku harus mencarinya di internet, memang siapa dia?”, omel Marhsa dengan acuh tak acuh
“Kak, apa yang kamu bicarakan pada mereka ?”, tanya Bagus
“Liat Subtitle di bawah ini “, jawab Marsha sambil menunjuk bawahnya
“Ah , kamu memang gila “, omel Bagus
“Ya sudah, aku beri nomor ponsel Jungshin untuk memudahkanmu, oh karena aku akan ada acara sebaiknya kita segera kembali Chanyeol”, ajak Yonghwa
“Oh oke, Marsha aku bawa gitarnya , jika sudah di perbaiki aku kembalikan padamu., oke”, kata Chanyeol lalu meninggalkan rumah Marsha
“Kak, siapa mereka? Mereka pria tapi terlihat cantik, wah para pria Korea ternyata cantik – cantik “, kata Bagus
“Aku khawatir jika kamu di sini terlalu lama, kamu bisa menyukai sesama jenis”, jawab Marsha santai
“Ah, berbicara seenaknya aja, aku sudah punya kekasih, setidaknya 1 minggu yang lalu “, kata Bagus
“Hah? Kamu putus? Bukannya kalian sudah berpacaran hampir 5 tahun ?”, tanya Marsha
“Bagaimana kakak bisa tahu ?”, tanya Bagus kebinggungan
“Kakak itu peduli denganmu, tapi kamu adik yang tidak perhatian sama sekali dengan “, kata Marsha
“Iya iya, aku kan selama ini tinggal di rumah nenek, tidak denganmu dan kak Adam, tunggu kak, siapa kekasihmu ? pasti sudah punya pacar kan ? wuuu “, tanya Bagus
“Ah lebih baik kamu dengan nenek saja, iya aku kan sudah bilang pacar kakak itu member EXO”, kata Marsha sambil memulai memasak
“Ah terserah, kak di sini apa ada tempat untuk berlatih bulutangkis ?”, tanya Bagus, namun Marsha tidak menjawabnya, ia asik memasak. Tiba – tiba ponsel Marsha berbunyi, Baguspun langsung mengangkatnya.
“Halo, who is this ?”, tanya Bagus
“Oh I’m Kim Wobin, where’s Marsha ?”, jawab Wobin
“Kak, ada telepon dari Kim Wobin “, teriak Bagus
“Apa? Dasar bocah tengil, mengangkat ponsel orang seenaknya saja”, omel Marsha
“Ampun kakak “, jawab Bagus dengan gaya imut.
“Oh nde Oppa, ada apa ?”, tanya Marsha singkat
“Ada apa dengan suaramu ? siapa pria tadi, oppa ingin bertemu denganmu “, kata Wobin, Marshapun teringat saat dia mlihat Wobin dan Dania pergi bersama.
“Oh aku hanya lelah kak, oh dia adikku, dia tiba – tiba datang ke Korea, entah. Tapi Oppa, aku harus menemani adikku untuk sementara, jika kau sudah ada waktu aku akan menemuimu “, kata Marsha
“Oke salam untuk adikmu”, kata Wobin
“Nde, salam untuk Lee Hanna unni”, kata Marsha lalu menutup ponselnya
“Kenapa aku merasa ada kecanggungan ya, ah semoga hanya perasaanku saja “, kata Marsha
“Kak, siapa dia ? cantik sekali “, tanya Bagus saat melihat acara musik
“Oh mereka, sebentar aku juga tidak hafal..oh Apink “, kata Marsha saat membaca nama girlband itu di layar kaca
“Oh Apink , kak, dengarkan aku“, kata Bagus
"Apa lagi ?" omel Marsha
"Salah satu dari mereka akan menjadi kekasihku ", kata Bagus
"Ah terserahlah kamu mau bicara apa", kata Masrah pasrah.