#Kyuhyun POV#
Aku berjalan menyusuri lorong kampus terburu-buru untuk menemui dosen pembimbingku. Aku Cho Kyuhyun, namja tampan yang punya senyuman maut yang bisa membuat para yeoja pingsan setiap aku dekati. Ah. Ini dia pintunya. Aku segera masuk dan menemui dosen pembimbingku.
“Annyeong hasimnika Sosaeng nim.” Sapaku sambil membungkukkan badan.
“Ne, duduklah. Sudah sampai mana tesismu?”
“Sedikit lagi selesai, tapi aku sedikit bermasalah di kajian teori dan pembahasan.” Ucapku sembari menyerahkan file.
“Hm… kau harus lebih banyak referensi. Biar saya bawa dulu, saya sedang buru-buru sekarang, nanti saya hubungi lagi.” Ucap Nam sosaeng nim sambil menyimpan barang-barangnya.
“Ne, gamsahamnida Sosaeng nim, annyeong.” Kataku sambil membungkukkan badan kemudian segera keluar dari ruangan dosen pembimbingku.
#Kim Hyuri POV#
Sial, berat sekali buku-buku ini. Aku berjalan gontai dengan 8 tumpuk buku-buku tebal yang bersandar di tanganku. Sungguh ini berat sekali, tapi ini belum cukup. Aku membutuhkan tujuh buku lagi sebagai bahan makalahku. Hari ini rasanya lelah sekali, andai saja buku ini bisa berjalan sendiri seperti di kartun Doraemon. Karena sangkin tingginya tumpukan buku, pemandanganku jadi terhalang. Aku berusaha berjalan hati-hati agar tidak menabrak orang dan sesekali berteriak kecil,
“Air panas.. air panas….” Atau “Pinggir.. awas-awas.. yeoja yeppeo yang lelah mau lewat..”
Gedebukkkkk!!!!! Aku menabrak seseorang. Aish.. celaka. Buku-bukuku berantakan.
“Mian..mian.. jeongmal mianhae..” Ucapku sambil berusaha mengutip buku-bukuku dan meletakkannya kembali ke tanganku.
“Hm… Sepertinya kesusahan, perlu aku bantu?” Tanya namja yang aku tabrak. Aku melihat ke arahnya dan.. OMO!!!! Tampan sekali!!!! Huaaa mirip member Super Junior yang masih kalah ganteng dari Kim Ryeowook.. (Pendapat Author pribadi, gak boleh protes :p)
“A..aniya.. aku bisa sendiri,sudah biasa kok.” Jawabku sambil berusaha keras menopang bukuku lagi.
“Yeoja payah, sudah tahu kesusahan masih mengelak. Serahkan padaku.” Katanya dengan seenaknya merebut buku-buku itu dari tanganku. Sejujurnya aku bersyukur, karena tanganku lelah sekali. Dia pun berjalan dengan aku mengikut di sampingnya.
“Ini mau dibawa kemana?” Tanyanya lagi.
“Ke mobilku di parkiran. Mian, biar aku saja.” Tawarku lagi sambil berucap di dalam hati ‘tidak usah, biar aku saja. Ayo katakan!!’
“Ani, tangan dan tubuhmu kecil sekali, aku tidak tega.” Katanya. Kecil?! Ya! aku tidak kecil!! Sesampainya di mobilku, aku membukakan pintu dan dia meletakkan buku-buku itu di jok belakang.
“Gomawo.. mian, boleh aku tahu siapa namamu?” tanyaku hati-hati.
“Bilang saja mau kenalan. Aku sudah biasa kalau ada yeoja ingin berkenalan denganku.” Jawabnya . ish.. sombong sekali dia ini.
“Tidak juga, aku hanya ingin tahu nama orang yang sudah menolongku.” Kataku.
“Baiklah, Cho Kyuhyun imnida, dan neo neun……”
“Kim Hyuri imnida. Kau pulang ke mana?” tanyaku basa-basi.
“Bilang saja ingin tahu tempat tinggalku, bertanya alamat rumah dan kode pos, nomor hape..” aish.. namja ini.
“Ani, siapa tahu searah, jadi aku bisa memberi tumpangan.” Sambungku lagi.
“Gomawo.. aku bawa mobil.” Jawabnya tersenyum.
“Baiklah, Kyuhyun ssi, aku duluan ya, jeongmal gomawo sudah menolongku.” Kataku ramah lalu masuk ke dalam mobil dan melaju meninggalkan kampus.
# Author POV#
Hyuri sedang asik membaca buku tentang bahasa tubuh di salah satu meja besar berkapasitas enam orang ketika tiba-tiba seseorang meletakkan tiga tumpuk buku di atas meja dan merebut buku yang sedang ia baca.
“Ya! Kau!” sergah Hyuri dan langsung terkaget melihat siapa yang mengambil bukunya.
“Wae?” Tanya Kyuhyun polos sambil duduk dan membaca bagian yang sedang dibaca Hyuri tadi.
“Ingat aku Agassi?” Tanya Kyuhyun sambil menenggelamkan wajahnya di balik buku.
“tentu. Namja yang mengaku kyeopta yang sudah menolongku tiga hari yang lalu.” Jawab Hyuri lalu merebut kembali bukunya. Kyuhyun hanya tertawa melihatnya.
“Kau serius sekali, padahal hanya membaca buku seperti itu.” Ucap Kyuhyun sambil berpindah tempat duduk ke samping Hyuri.
“Aku memang begini. Sudah jangan menggangguku. Lanjutkan saja pekerjaanmu.” Jawab Hyuri tanpa mengalihkan pandangannya dari buku.
“Kalau aku tidak mau, bagaimana?” tanya Kyuhyun yang kali ini merangkul bahu Hyuri membuat Hyuri tersentak dan sukses membuat jantungnya berdegup kencang.
“Ara..ara.. apa maumu, eoh?” Tanya Hyuri sambil menyingkirkan tangan Kyuhyun dari bahunya.
“Begitu dong. Tolong bantu aku mencari referensi yang tepat untuk melengkapi tesisku, aku mohon. Aku sudah agak lelah dari tadi, aku butuh sekitar lima belas buku lagi.” Jelas Kyuhyun
“Harus ya aku membantu? Aku sedang asik membaca.” Ucap Hyuri enteng.
“Harus, aku sudah membantumu kemarin, jadi sekarang giliranmu.” Jawab Kyuhyun.
“Oh… jadi itu pakai pamrih? Tidak iklas?” Tanya Hyuri lagi.
“Bukan begitu. Sudahlah bantu saja aku kalau hidupmu tidak ingin ku ganggu hari ini. Kajja.” Kyuhyun menarik tangan Hyuri dan meletakkan buku yang Hyuri pegang ke atas meja lalu menarik Hyuri ke lokasi rak buku yang dijelajahinya sejak 20 menit yang lalu.
*********************
“Gomawo ya sudah membantuku hari ini, aku benar-benar beruntung bisa berteman denganmu dan aku yakin kau pun merasa sangat beruntung mempunyai teman setampan aku ini.” Ucap Kyuhyun sebelum Hyuri menyalakan mesin mobilnya.
“Ahahahahahaha… Kyuhyun ssi.. kau ini, selain cerewet kau juga narsis ya. sayang sekali yeoja-yeoja itu mengejar namja yang salah.” Ucap Hyuri sambil bersiap-siap menjalankan mobilnya.
“Ya! Apa maksudmu?” Tanya Kyuhyun yang hanya dijawab dengan juluran lidah oleh Hyuri lalu bergegas menginjak gas dan meninggalkan Kyuhyun sendirian. Kyuhyun memasang tampang sok marah, dan ketika mobil Hyuri menjauh, ia tersenyum.
#Hyuri POV#
Sudah dua bulan aku mengenal Kyuhyun. Aku akui dia tampan, tapi sifat narsisnya tidak pernah hilang. Baru sebentar mengenalnya tapi sudah seperti bertahun-tahun. Dia juga lucu dan baik, tidak jarang dia juga mengajariku dalam menyelesaikan tugas. Dia sering meneleponku setiap ada masalah terutama masalah tesisnya. Kami melakukan banyak hal bersama, seperti membaca bersama di perpustakaan, makan bersama, nonton dan banyak lagi yang hanya bisa kami lakukan saat waktu sedang kosong. Dan hari ini dia pergi mengajakku makan ice cream untuk menenangkan pikiran katanya.
Sudah sepuluh menit aku menunggunya di sini, tapi dia tidak muncul-muncul. Apa dia tidak tahu kalau aku paling benci pada jam karet? Aku beranjak pergi saat tiba-tiba seorang namja datang dengan wajah yang sangat santai dan duduk di depan kursiku.
“Mian ya, aku terlambat. Ada urusan tadi.” Ucapnya santai. Aku hanya mendengus kesal. Pelayan datang lalu memberikan daftar menu kepada kami.
#Author POV#
Hyuri asik menyantap ice creamnya tanpa ia sadari Kyuhyun sedari tadi memperhatikannya.
“Ya! Hyuri ssi..” panggil Kyuhyun.
“Wae?” tanya Hyuri sambil memasukkan sesendok ice cream ke mulutnya.
“Setelah ini kita ke Namsan tower, ara?”
“Mau ngapain?”
“Aku bilang ke sana ya kita ke sana.”
“Aish.. selalu sesukamu. Ne ne. terserahmu saja.” Jawab Hyuri dengan wajah yang sedikit protes.
“Kau bilang ingin cerita, cerita apa?” Tanya Hyuri sambil menikmati pemandangan dari puncak menara Namsan.
“Aku mau bilang dua minggu lagi aku wisuda.” Jawab Kyuhyun tersenyum.
“Jinja? Huaaaaaa chukae.. ^_^” Ucap Hyuri yang mengganti fokusnya kepada Kyuhyun.
“ Ne. J. Hyuri ya.. ada yang ingin aku katakan padamu.”
#Hyuri POV#
“Hyuri ya.. ada yang ingin aku katakan padamu.” Ucap Kyuhyun tiba-tiba dengan nada agak serius. Tiba-tiba jantungku berdebar hebat. Apa dia akan menyatakan cinta? Huaaaaaa aku harap ia.
“Ige mwoya?” tanyaku dengan nada suara yang kuusahakan biasa saja.
“Tapi.. aku takut kau akan menolak.” Katanya. Menolak? Kau gila? Menolak namja setampan dan sebaik dirimu?
“memangnya apa? Kau belum bilang.. bagaimana bisa tahu aku menolak atau tidak.” Jawabku dengan nada bicara yang sama.
“Baiklah.. aku…. Aku……”
“ne?” tanyaku penasaran.
“Aku mau minta tolong padamu, aku mau pinjam mobil saat wisuda. Aku ada keperluan. Kau jeput aku nanti.” Jawabnya santai. Mwo????? Aigooooo Kyuhyun!!!!
“Hmmmm baiklah.” Jawabku agak datar.
“Kau tidak mau?”
“Bukan begitu. Gwencana.” Jawabku.
“Hyuri ya… kau marah?”
“Ani.”
“Hmm.. Hyuri ya, aku tahu kau menyukaiku sejak dulu.” Katanya tiba-tiba. Degh! Apa maksud bocah tengik ini? Tiba-tiba detak jantungku memburu.
“Ani.. PD sekali kau ini.”
“Benarkah kau tidak suka?” tanyanya intens.
“Ani! Sama sekali tidak suka. Kau menyebalkan. Aku tidak suka namja menyebalkan sepertimu.” Jawabku tanpa melihat sedikit pun ke arahnya.
“Ah.. sayang sekali.. berarti harapanku pupus sampai di sini. Berarti aku tidak punya kesempatan menjadi namjachingumu. Padahal aku menyukai eh ani, mencintaimu loh.” Jawabnya asal.
#Author POV#
Hyuri terkejut mendengar pernyataan Kyuhyun. Dia bingung harus menjawab apa sekarang.
“Ani… bukan begitu. Kan bisa dicoba dulu, siapa tahu lama-lama aku menyukaimu.” Kata Hyuri hati-hati.
“Ani, urusan hati bukan untuk dicoba-coba Hyuri ssi.” Jawab Kyuhyun tersenyum.
“Tapi kan…..” ucap Hyuri menggantung dengan tampang bingung.
“Tapi apa?” tanya Kyuhyun.
“tapi….. aku mau menerimamu.” Jawab Hyuri dengan wajah memerah.
“Kenapa mau menerimaku? Kasihan? Lebih baik tidak usah. Akan lebih sakit untukku.” Kata Kyuhyun sambil melemparkan pandangannya ke pemandangan luas.
“Ani…. Aku….. aku juga menyukaimu.” Jawab Hyuri dengan wajah yang tambah memerah.
“Hahahahhahahahahaha….. akhirnya mengaku juga.” Ucap Kyuhyun tertawa dengan wajah penuh kemenangan lalu menarik Hyuri ke dalam pelukannya.
“Dasar napeun namja.” Kata Hyuri sambil memukul dada Kyuhyun manja.
“Hahahaha… mianhae Chagiya.. saranghae.” Ucap Kyuhyun lalu mencium kening Hyuri. Hyuri tersenyum malu lalu membalas pelukan Kyuhyun.
#Kyuhyun POV#
Akhirnya pendidikan S2 ku selesai. Aku bisa mengajukan promosi kenaikan jabatan di kantor. Perusahaan itu memang milik keluarga besarku, tapi aku tidak mau menjadi anak manja yang merengek meminta jabatan pada keluargaku. Aku harus bekerja dengan kemampuanku. Bahkan dulu aku pernah bekerja sebagai cleaning service di kantor itu. dan sekarang aku menempati posisi manajer produksi, dan itu semua berkat usaha dan kerja kerasku.
Hyuri…. Semakin hari semakin cantik saja. Dia pelengkap hidupku. Dialah yang selalu membantu dan menyemangatiku hingga hari ini. Malam ini eommaku mengundang keluarga besar dan teman-temanku untuk makan dan merayakan kelulusanku di rumah, tapi di balik acara itu, ada misi lain yang akan kami lakukan.. hahahaha..
Aku sudah duduk 15 menit di taman ini, dan akhirnya yeoja cantik yang aku tunggu-tunggu datang.
“Mianhae oppa.. aku terlambat.” Ucapnya dengan wajah menyesal.
“Ne, gwencana. Kajja duduk.” Ajakku.
“Ada apa? Kan aku sudah mengucapkan selamat tadi.” Tanyanya.
“Aku mau bilang.. kita menikah saja. Kau harus mau ya. aku akan siapkan semuanya.”
“Ya!! Sireo!!” katanya setengah berteriak. Apa ini? Dia menolak lamaranku?
“Ya! kau ini kenapa? Kau tidak ingin menikah denganku? Kau tidak cinta?” tanyaku sedikit menaikkan suara.
“Aniya!!!! Bukan begitu. Caramu melamarku, sangat tidak romantis. Aku tidak mau. Lamar aku dengan cara romantis seperti drama di tv, baru aku mau. Aku kan yeoja, yeoja itu harus dirayu dengan baik dan dimengerti.” Ucapnya panjang lebar. Aku langsung tertawa mendengarnya.
“HAHAHAHHAHAHA….. jadi karena itu? aigooo chagiya.. kau lucu sekali. Pakai cara apapun kan yang penting aku menikahimu.” Ucapku masih tertawa.
“Ne!! aku lucu. Terus kau mau apa?! Terserahmu saja!!” Katanya menatapku sinis lalu pergi meninggalkanku. Aku tersenyum membiarkannya pergi.
#Author POV#
“Annyeong haseyo..” ucap seorang namja pada Hyuri saat Hyuri membuka pintu.
“Eh.. annyeong..” jawab Hyuri sedikit membungkukkan badannya, sedikit bingung menatap namja yang kini ada di hadapannya dengan berpakaian rapi.
“Kajja bersiap-siap, aku diminta Kyuhyun untuk menjemputmu. Oiya, aku Lee Sungmin, sahabat Kyuhyun.”
“Hm.. Bangapsumnida.. mian, aku tidak bisa ikut. Aku sedang tidak ingin bertemu dengannya.” Ucap Hyuri tersenyum.
“Ani, kau harus ikut. Aku tidak akan pulang sebelum berhasil membawamu. Hari ini kan hari kelulusannya, masa’ kekasihnya tidak ikut merayakan. Hanya sebentar saja, ahjusi dan ahjuma sudah menunggumu.” Ucap Sungmin berusaha meyakinkan. Hyuri terlihat menghela nafas.
“Ne ne. kajja masuk dulu, aku akan bersiap-siap.” Ajak Hyuri.
“Ne.” Ucap SUngmin lalu mengikuti Hyuri yang mengajaknya ke ruang tamu.
*****************
Mereka telah sampai di kediaman Kyuhyun. Rumah ini begitu gelap, sama sekali tidak ada penerangan kecuali senter yang dipegang Sungmin untuk membimbing jalan mereka.
“Mungkin mati lampu.” Kata Sungmin tiba-tiba.
“Tapi Sungmin ssi,ini sepi sekali, seperti tidak ada apa-apa. Kau yakin acaranya di sini?” tanya Hyuri, tapi tidak dijawab oleh Sungmin. Cahaya senter yang dipegang sungmin tiba-tiba mati.
“Sungmin, eoddiga?” tanya Hyuri agak ketakutan, namun tidak ada jawaban dari Sungmin. Sungmin pergi meninggalkannya sendirian.
“Sungmin ah!!! Ini tidak lucu!!!! Seseorang.. hidupkan lampunya!! Eomma!!!!” Hyuri mulai berteriak berharap ada yang menolong. Sebutir Kristal bening jatuh membasahi pipinya. Ting ting.. tiba-tiba terdengar suara piano yang mengalun lembut.
“Siapa di sana?” Tanya Hyuri ketakutan. Suara piano itu mulai terdengar lebih nyaring. Tiba-tiba sebuah lampu menyinari Hyuri, Hyuri semakin bingung. Bertepatan dengan itu ia mendengar suara yang sudah tidak asing di telinganya menyanyikan sebuah lagu (SUJU-Marry U), kemudian lempu sorot kedua muncul, menyinari sesosok namja yang sedang memainkan piano sambil menyanyikan lagu marry u. air mata Hyuri semakin deras mengalir, bukan karena ketakutan tapi karena terharu. Kyuhyun sudah menyelesaikan lagunya kemudian berjalan ke arah Hyuri, lampu taman menyala. Ternyata Sungmin membawa Hyuri ke taman belakang rumah Kyuhyun. Terlihat banyak sekali mawar putih yang mengitari mereka. Kyuhyun memeluk tubuh Hyuri hangat lalu meminta Hyuri memandang ke langit. Tiba-tiba suara gaduh memecahkan keheningan, bersamaan dengan itu meluncur kembang api ke udara yang sangat indah membentuk love sign.
“Hyuri ya..” Panggil Kyuhyun lalu mengubah posisi tubuh Hyuri untuk menghadapnya lalu menggenggam kedua tangan Hyuri dan menatap mata Hyuri hangat.
“Would You Marry me?” Tanya Kyuhyun sungguh-sungguh dan dijawab anggukan oleh Hyuri. Kyuhyun langsung membawa Hyuri dalam pelukannya lagi. Seketika itu tempat itu menjadi terang bersamaan dengan riuh tepuk tangan dari orang-orang yang tersenyum menyaksikan kemesraan mereka berdua. Hyuri melepaskan pelukannya karena malu, dilihatnya kedua orang tuanya bersama orang tua Kyuhyun tersenyum menatapnya. Air matanya tidak terbendung, pipinya memerah karena malu.
#Kyuhyun POV#
Jantungku berdetak tidak karuan. Bagaimana tidak? Beberapa saat lagi yeoja yang paling aku cintai akan resmi menjadi istriku. Aku akan menjaganya dan menjaga cintaku untuknya. Dia begitu cantik dengan balutan gaun putih dan hiasan di kepalanya. Aku tidak sabar ingin segera menikah dengannya.
#nikahnya skip aja ya#
Aku keluar dari kamar mandi dan melihat Hyuri berdiri menatap keluar di balkon. Aku menghampirinya dan memeluknya dari belakang.
“Eh.. kau mengejutkanku.” Katanya tersenyum.
“kenapa di luar sayang? Kan dingin.” Kataku sambil mempererat pelukanku agar dia tidak kedinginan.
“gwencana. Aku hanya sedang menikmati suasana malam.” Katanya lagi tersenyum.
“Kau sedang memikirkan apa?”
“Tidak ada. Aku hanya masih tidak menyangka, sekarang aku sudah resmi jadi istrimu.”
“Hmmm.. kau senang?”
“Ne.. jeongmal. Awas ya.. jangan berani menyakitiku. Atau kau akan aku buat menyesal seumur hidup.” Aku tersenyum lalu membalikkan badannya agar menghadapku.
“Ne.. I’ll keep you. Trust me.” Jawabku lalu mengecup bibirnya singkat dan menariknya dalam dekapanku.
#Author POV#
Sudah dua bulan Kyuhyun dan Hyuri menikah. Hyuri sudah mulai terbiasa dengan kesibukan Kyuhyun dan begitu juga dengan Kyuhyun. Mereka selalu mengatur waktu agar tetap bisa bersama di tengah kesibukan Hyuri yang masih kuliah dan Kyuhyun yang menjabat seorang manajer.
Hari ini hari minggu, Kyuhyun dan Hyuri sepakat untuk menghabiskan weekend mereka di daerah Incheon.
“Chagi.. aku mau menyetir dong.” Pinta Hyuri manja.
“Aniya, kau belum lancar.” Jawab Kyu masih tetap fokus pada stirnya.
“Tapi aku mau chagiya..” Rengek Hyuri lagi sambil memeluk tangan suaminya.
“Aniya nyonya Cho.. jangan membantah, ara?” jawab Kyu lagi. Hyuri memanyunkan bibirnya lalu melepaskan tautan tangannya pada tangan Kyuhyun. Kyuhyun yang melihat itu langsung memeluk istrinya dengan sebelah tangannya, namun Hyuri tetap diam.
“Chagiya.. jebal, jangan begini.”
“Izinkan aku menyetir, hanya sebentar saja, aku janji.” Ucap Hyuri tanpa melihat Kyuhyun.
“Aniya.. aku bilang tidak boleh, ya tidak boleh.”
“Terserahmu.” Ucap Hyuri semakin jengkel. Kyuhyun tidak bisa tinggal diam. Diraihnya tubuh istrinya untuk lebih dekat dengannya, lalu menciumnya. Tanpa ia sadari ada bus besar di hadapan mereka, Kyuhyun kehilangan konsentrasi.
“YEOBO.. AWAS!!” Kyuhyun kaget, dengan cepat ia kendalikan stirnya menghindar dari bus tersebut, namun Kecelakaan tidak bisa dihindari. Mobil yang Kyuhyun kendarai menabrak pembatas jalan dengan sangat keras dan sedikit terpental dengan Bagian depan yang hancur total.
#Kyuhyun POV#
Aku buka mataku perlahan, sebersit cahaya aku rasakan menusuk mataku. Kepalaku sakit, amat sangat sakit.
“Kau sudah bangun Nak?” suara yang sangat aku kenal. Eommaku. Aku melihat ke arahnya lalu melihat ke sekelilingku. Tidak ada Hyuri.
“Nan eodisseo? Mana Hyuri?” Tanyaku panic.
“Tenang Nak.. kau ada di rumah sakit. Hyuri…. Hyuri sedang ditangani dokter. Dia baik-baik saja. Tenang ya.” Ucap eomma berusaha menenangkanku.
“Ani, aku harus melihatnya.” Ucapku dan langsung bangkit dari tempat tidur. Rasa sakit yang amat sangat langsung menyelimuti kepalaku.
“Sayang.. jebal. Dia baik-baik saja. Nanti kita lihat ya, kau istirahat dulu.” Aku tidak berdaya menolak, kepalaku sangat sakit. Akhirnya aku putuskan untuk kembali berbaring dan terus memikirkan istriku.
*************
Sudah 3 hari aku dan Hyuri dirawat di rumah sakit ini tanpa bisa saling bertemu. Lantas aku berinisiatif memanggil suster dan meminta kepada suster tersebut untuk membawaku menuju ruang rawat istriku. Suster sempat menolak namun aku tetap memaksa sampai akhirnya suster tersebut mengalah. Suster membuka pintu ruang rawat dan membawaku masuk ke ruang rawat Hyuri.
Suster mendorongku mendekat ke tempat tidur. Di tempat tidur tersebut terbaring sesosok tubuh yeoja dengan leher berpenyangga dan wajah terbalut perban. ‘apa ini Hyuri? Hyuriku?’ batinku. Tanpa terasa mataku mulai mengalirkan sebulir air mata. Aku benar-benar terpukul melihat keadaan istriku. Aku jalankan kursi rodaku mendekati tempat tidur Hyuri lalu menggenggam tangannya.
“Tolong tinggalkan kami berdua.” Ucapku pada suster yang lalu menuruti perintahku. Aku genggam erat tangan kanan Hyuri sambil memperhatikan wajahnya yang sedang terlelap dengan wajah yang terbungkus perban. Aku berusaha berdiri, mendekatkan wajahku ke wajahnya lalu mengecup bibirnya singkat.
“Mianhae.. jeongmal mianhae..” ucapku tepat di telinganya dan lagi-lagi air mataku mengalir, bahkan lebih deras.
Hyuri terbangun. Matanya tertuju kapadaku lalu tersenyum.
“Kau di sini yeobo..” ucapnya pelan.
“Jangan bicara lagi. Aku akan dampingi kau di sini. Maafkan aku.” Ucapku dengan air mata yang tidak kunjung berhenti mengalir meskipun aku sudah mencoba menghentikannya.
“Uljima.” Ucap Hyuri sedikit berbisik lalu berusaha tersenyum.
*************
Aku sehat lebih awal dari Hyuri. Hari ini perban pembalut wajah Hyuri akan dilepas. Kata eomma wajah Hyuri terkena luka yang cukup parah, tapi sudah ditangani dokter. Hari ini aku akan ke rumah sakit mendampingi Hyuri membuka perbannya. Tidak sabar rasanya ingin melihat wajah cantiknya yang tersenyum padaku lagi. Aku sempatkan singgah ke toko bunga untuk membelikan Hyuri bunga mawar putih.
#Author POV#
Dokter sedang membuka perban yang terlilit di wajah Hyuri dan Kyuhyun terus menggenggam tangan Hyuri selama proses itu dilakukan. Perban telah terbuka seutuhnya. Kyuhyun terdiam, berusaha menahan air matanya yang sudah mendesak ingin mengalir. Ia benar-benar terpukul melihat keadaan Hyuri. Wajah cantik yang Kyuhyun bayangkan dan selalu ia pandangi kini berubah. Hyuri tidak secantik dulu, terdapat luka bakar di bagian pipi kanannya dan cukup lebar membentuk kerutan yang sangat jelas hingga ke dekat bibir.
“Ini bisa hilang kan dok?” tanya Kyuhyun perlahan. Dokter mengajak Kyuhyun untuk sedikit menjauh dari Hyuri, lalu berkata pelan.
“Mian tuan, kami sudah berusaha. Lukanya permanen.” Kyuhyun syok mendengar pernyataan dokter lalu terdiam di tempat dengan air mata yang terus mengalir.
“Yeobo.. waeyo? Apa ada yang salah?” suara Hyuri membuyarkan lamunan Kyuhyun, lalu ia menghapus air matanya dan kembali menemui Hyuri.
“Gwencana sayang, gwencana.” Ucapnya berusaha tersenyum.
“aku mau lihat wajahku di cermin. Tolong carikan cermin yeobo.” Pinta Hyuri.
“Ah.. untuk apa? Kau tetap Hyuriku yang cantik J dan untuk istriku yang cantik, aku punya sesuatu..” ucap Kyuhyun masih berusaha tenang lalu menyerahkan sebuket mawar putih kesukaan Hyuri. Hyuri menerimanya sambil tersenyum lalu mencium bunga itu.
“Gomawo yeobo..” ucapnya sambil tersenyum.
“Ne, ah… kajja, kita harus pulang. Masih banyak yang ingin bertemu denganmu.” Ajak Kyuhyun lalu membereskan barang-barang.
#Kyuhyun POV#
Pikiranku kacau, benar-benar kacau. Rasanya aku tidak tega harus melihat bagaimana reaksi istriku saat melihat wajahnya nanti. Aku hanya berusaha fokus pada stirku saat ini, dan berusaha sebisa mungkin agar Hyuri tidak melihat wajahnya di cermin. Sebelumnya aku sudah memberitahu eomma agar tetap tenang saat bertemu istriku dan agar tidak bertanya atau menyinggung apapun tentang wajahnya.
setibanya di rumah, aku buka pintu mobil dan menggendongnya masuk ke rumah. Aku benar-benar berusaha agar Hyuri tidak melihat wajahnya pada spion atau pun kaca-kaca yang lain.
“Ya!! aku bisa jalan! Turunkan aku!!” protesnya. Aku hanya tertawa dan tidak memperdulikan protesannya. Eomma menyambut kami dengan senyuman dan sudah menyiapkan makanan-makanan kesukaan Hyuri, namun matanya tidak bisa berbohong. Aku tahu eomma sangat terpukul. Selesai makan, aku tidak melihat dimana Hyuri.
“Eomma, mana Hyuri?” tanyaku panic.
“Molla.. tadi kan denganmu. Aduuh bagaimana ini?? Kajja kita cari.” Ucap eomma yang sama paniknya denganku. Tiba-tiba terdengar teriakan keras dari kamarku dan suara kaca yang sepertinya terbanting ke lantai. Aku langsung berlari ke kemar dan mendapati istriku Hyuri sedang menangis keras sambil terduduk di lantai dengan barang-barang yang berserakan di lantai.
#Author POV#
Hyuri merasa tubuhnya gerah, lalu meninggalkan Kyuhyun yang sedang mengobrol dengan eomma untuk mandi. Ketika memasuki kamarnya, ia bingung karena letak cermin berubah dan cerminnya ditutup dengan kain berwarna gelap. Karena merasa tidak nyaman dengan kondisi barang yang tidak pada tempatnya, ia pun berinisiatif membuka penutup cermin tersebut dan ingin memindahkannya. Ia langsung terdiam, terpaku melihat pantulan bayangannya di cermin, perlahan air matanya mulai menetes membasahi pipinya. Jantungnya terasa sesak. Air mata yang awalnya hanya berupa butiran kecil kini mengalir deras. Dia meraih benda-benda yang ada dekatnya lalu melemparnya ke cermin dengan marah dan melempar barang-barang lain ke lantai untuk meluapkan kesedihan dan kemarahannya.
“AAAAAAAAAAAAAAAAAARRRRGGGHHHHHHHHHHH………..!!!!!” teriaknya dengan air mata yang terus mengalir hingga akhirnya ia terduduk lemas di lantai. Kyuhyun yang mendengar itu langsung pergi menuju kamarnya dan masuk lalu memeluk istrinya erat.
“sayang.. tenang.. aku mohon.. aku di sini.” Ucap Kyuhyun sambil mengelus rambut istrinya lembut berusaha menenangkan, air matanya menetes.
“Wajahku Kyuhyun… hiks hiks.. wajahku kenapa??” tanya Hyuri dengan tangisan yang tak kunjung reda. (ujan x ye)
“Chagiya…. Mianhae, ini salahku, ini salahku. Aku mohon maafkan aku, aku mohon.” Ucap Kyuhyun lalu mengecup kepala Hyuri dan mempererat pelukannya.
“Aku sudah tidak pantas untukmu Kyuhyun.. aku jelek, kau akan malu bersamaku.” Ucap Hyuri dengan nafas yang tersengal karena menangis.
“Ani, kau tetap Hyuriku, Hyuri istriku yang tercantik. Aku di sini chagiya, aku tidak akan meninggalkanmu, jeongmal saranghae… percaya padaku..” Kata Kyuhyun berusaha meyakinkan dengan air mata yang masih menetes.
“aku takut Kyuhyun.. aku takut.. semua orang akan menghinaku, kau akan malu bersamaku, aku takut kau meninggalkanku, aku takut.. aku takut..” ucap Hyuri lalu memeluk Kyuhyun seerat yang ia bisa.
“Ani, itu tidak akan terjadi, aku janji. Aku akan selalu ada di sisimu. Tenang ya sayang..” Kyuhyun lalu mengecup kening Hyuri hangat lalu memeluknya erat. Mereka terus dalam posisi berpelukan hingga akhirnya Hyuri tertidur di pelukan suaminya karena lelah menangis.
>))}.>
Kyuhyun selalu menghibur Hyuri setiap hari, bukan hanya dia, seluruh keluarga dan sahabat Hyuri pun ikut menghiburnya. Mereka terus berusaha meyakinkan Hyuri bahwa semuanya akan bak-baik saja.Sebulan setelah kejadian itu, kini Hyuri sudah bisa tersenyum lagi dan kepercayaan dirinya mulai tumbuh berkat dukungan dari Kyuhyun dan orang tuanya. Senyum dan tawa yang Kyuhyun rindukan, perlahan mulai kembali, bahkan Hyuri rutin membuatkan sarapan untuk Kyuhyun, tapi eomma mertuanya melarangnya datang ke kantor untuk mengantarkan makan siang Kyuhyun dengan alasan takut ia kecapean, karena hari-harinya memang sibuk dengan jadwal kuliah.
#Hyuri POV#
“Iya.. tunggu sebentaar!!” teriakku dari dapur. Aku sedang menyiapkan makan malam untuk suamiku Kyuhyun ketika mendengar bel rumah kami berbunyi.
“Siapa sih datang malam-malam begini?” pikirku. Lalu aku membuka pintu dan menemukan seorang yeoja cantik yang memegang beberapa map.
“Annyeong haseyo..” sapanya sambil agak menundukkan sedikit badannya.
“Anyyeong J” jawabku. “mian, kau siapa? Mau cari siapa?” tanyaku tanpa menyuruhnya masuk supaya dia tidak lama-lama, hahahaha.
“Aku Victoria, sekretaris tuan Cho Kyuhyun. Kau pembantunya ya? tolong ya serahkan dokumen-dokumen ini pada tuan Cho, tadi dia lupa membawanya karena mau bertemu client.” Kata yeoja itu sambil memberikan map-map berwarna hitam. Tunggu, dia bilang aku apa?? Pembantu?!!!!
“Kau tidak masuk dulu?” tanyaku berusaha sopan.
“Ani, tolong ya, jangan lupa. Aku permisi dulu. Annyeong.” Katanya lalu pergi dari rumahku. Aku menutup pintu dan membawa map-map ini ke ruang kerja suamiku. Air mataku kembali menetes. Sejujurnya ini bukan pertama kalinya orang menyangka aku pembantu di rumah ini, sudah beberapa kali. Bahkan mertuaku menyuruhku istirahat di kamar ketika ia datang bersama chingu-chingunya untuk melihat rumah yang dibeli Kyuhyun ini. Eomma mengatakannya dengan baik menyuruhku beristirahat, namun aku tahu, eomma sebenarnya hanya ingin aku bersembunyi karena malu punya menantu berwajah buruk sepertiku. Bahkan tidak jarang beberapa orang di kampus melihatku dengan pandangan aneh, dan beberapa chinguku menjauhiku karena mereka malu berteman denganku. Belakangan aku tahu, mereka berteman denganku karena orang tua dan suamiku kaya. Bagaimanapun juga ini bukan kemauanku, dosa apa yang telah ku perbuat? Kenapa hidup ini begitu kejam padaku? Aku memang tidak pernah mau memberitahu pada Kyuhyun masalah ini, aku tidak mau pekerjaannya terganggu karena aku.
#Author POV#
Hyuri melangkah masuk ke gedung kantor Kyuhyun dengan kotak bekal di tangannya. Yup, Hyuri membawakan makan siang untuk suaminya dan ini dilakukannya untuk pertama kali sejak menjadi istri Kyuhyun. Sesekali ia tersenyum membayangkan ekspresi Kyuhyun yang kegirangan dibawakan makan siang oleh istrinya.
“Maaf, ada yang bisa saya bantu?” sapa resepsionis ketika Hyuri menghampiri mejanya.
“Ia, mm aku mau bertemu tuan Manajer Cho Kyuhyun.”
“Maaf, apa sudah buat janji sebelumnya? Manajer tidak menerima tamu sembarangan.”
“Bilang padanya, aku istrinya, mau mengantarkan makan siang.” Jelas Hyuri. Mendengar ucapan Hyuri, resepsionis tersebut memandang Hyuri dengan tatapan aneh, dalam hatinya ia tidak yakin bahwa yeoja yang ada di hadapannya adalah istri Kyuhyun.
“Sebentar, saya panggilkan.” Ucap yeoja tersebut dan dibalas anggukan oleh Hyuri. Setelah beberapa menit menunggu, bukannya Kyuhyun yang muncul, namun malah beberapa security menghampiri Hyuri lalu menariknya keluar.
“Ya! apa-apaan ini?! Aku istri Kyuhyun! Aku bisa menuntut kalian karena ini!!” teriak Hyuri memberontak, namun security tersebut tetap menariknya keluar secara paksa.
“Usir dia, dasar yeoja tidak tahu malu, wajah buruk saja mengaku sebagai istrinya manajer Cho. Kau tidak pantas, kau tahu itu?” Ucap yeoja tersebut dan dituruti oleh para security yang semakin kasar menarik Hyuri. Hyuri hanya bisa memberontak dan air matanya perlahan jatuh membasahi pipinya.
*******
Kyuhyun memasuki lift menuju lantai satu bersama beberapa rekan bisnisnya dan sedikit berbincang dengan mereka di dalam lift. Tepat ketika keluar lift dia melihat seorang yeoja yang ditarik paksa oleh security dibawa menuju pintu keluar gedung kantornya. Dia merasa seperti mengenal yeoja itu dan akhirnya memutuskan permisi pada rekan bisnisnya dan berlari mengejar yeoja dan security tersebut.
“Berhenti!!!” Teriak Kyuhyun, namun tidak didengar oleh mereka. Sambil terus berlari dia pun kembali berteriak,
“Berhenti!!!!” meraka berhenti lalu melihat ke arah kyuhyun begitu juga yeoja tersebut. Betapa kagetnya dia ketika mengetahui bahwa yeoja yang mereka tarik adalah istrinya, Cho Hyuri.
“Lepaskan dia.” Ucap Kyu dingin.
“Tapi pak yeoja ini…”
“Aku bilang lepaskan dia!!!!” perintah Kyuhyun sedikit berteriak. Mereka menuruti dan akhirnya melepaskan Hyuri, Hyuri langsung berlari dan memeluk Kyuhyun sambil menangis.
“Kalian dengar, sekali lagi kalian bersikap buruk padanya, aku pastikan kalian tidak bekerja lagi di sini. Arasseo?!!” Ucap Kyuhyun memperingatkan.
“Ne tuan, Josonghamnida (maafkan saya)” ucap mereka sambil membungkuk.
“Chagiya gwencana?” tanya Kyu sambil mengelus rambut Hyuri berusaha menenangkan, dan dijawab anggukan olehnya, lalu Kyuhyun pun putuskan membawanya ke ruanganku sambil sebelumnya menelpon rekan bisnisnya untuk meminta maaf karena tidak bisa menemani mereka makan siang.
Kyuhyun merangkul Hyuri menuju ruangannya, beberapa orang menatap mereka dengan tatapan merasa aneh. Beberapa berbisik “Benar itu istri manajer? Seleranya aneh sekali”, ada juga yang mengatakan, “kenapa manajer cho mau memperistri yeoja buruk rupa seperti itu?” mendengar itu Kyuhyun marah dan berkata sebelum memasuki ruangannya.
“Sekali lagi aku dengar kelian mengatakan hal buruk tentang istriku, aku pastikan gaji kalian terpotong 50% bulan depan.” Mendengar itu, para pegawai langsung diam dan kembali melanjutkan pekerjaan mereka.
“Kajja duduk di sini chagiya..” Kyuhyun merangkul Hyuri untuk duduk di sofa yang ada di ruangannya. Hyuri duduk dengan kepala tertunduk dan belum berhenti menangis. Melihat itu, Kyuhyun langsung memeluknya erat dan mencium keningnya.
“Chagiya, maafkan pegawaiku ya, mereka tidak tahu dan tidak mengerti. Juga maafkan aku, jeongmal mianhae, mianhae nae gongju..” ucap Kyuhyun sambil mengelus rambut Hyuri lembut.
“Kenapa mereka jahat sekali padaku? Hiks hiks.. apa aku seburuk itu? aku begini juga bukan karena kemauanku, hiks hiks.” Ucap Hyuri di tengah sesenggugukannya.
“Ne ne, mian ya sayang, aku janji ini tidak akan terjadi lagi, aku akan lebih melindungimu. Oiya, kau bawa apa? Aku lapar sekali rasanya.” Tanya Kyuhyun berusaha mengalihkan kesedihan istrinya.
“Ini, aku masak sushi dan bulgogi untukmu, hiks.” Ucap Hyuri lalu menyodorkan kotak bekal pada Kyuhyun. Kyuhyun langsung membukanya dan memasang ekspresi senang.
“waaaah… ini semua kau yang masak? Kelihatannya lezat.”
“ne.” ucap Hyuri sambil tersenyum dengan mata yang masih basah.
“Gomawo Chagiya…” Kyuhyun kembali memeluk Hyuri lalu melepaskan pelukannya dan menyeka air mata Hyuri dengan ibu jarinya (jempol aja bilang, hahaha).
“Jangan menangis lagi ya, kajja makan.” Lanjutnya dan dijawab anggukan oleh Hyuri.
#Kyuhyun POV#
“Aku pulaaaaang.” Teriakku memasuki rumah dengan semangat. Bagaimana tidak, hari ini Hyuri berjanji memasakkan makanan kesukaanku. Dia memang paling tahu bagaimana cara membuatku melupakan kelelahanku bekerja seharian.
“Chagiya…. Eodisseo? (kau dimana) suamimu yang tampan se asia sudah pulang..” ucapku bercanda, namun tidak dijawab olehnya. Beberapa kali aku memanggilnya tetap tidak ada jawaban.
“Mian Tuan, nona Cho.. mm.. nona Cho pergi tadi sore dan menitipkan ini untuk anda.” Ucap Ahjuma sembari menyerahkan amplop berwarna pink.
“Gomawo Ahjuma.” Kataku lalu membawa surat itu ke kamar. Tanpa mengganti pakaianku, aku langsung membuka amplop tersebut dan mengeluarkan isinya. Ternyata surat dari istriku, Hyuri.
‘To My lovely nampyon, namja tertampan se Asia, Cho Kyuhyun.
Yeobo… kau pasti baru pulang kerja dan sangat capek saat membaca surat ini, aku sudah memasakkan makanan kesukaanmu dan membuatkanmu jus agar tubuhmu segar lagi, aku juga sudah meminta ahjuma untuk menyiapkan air hangat untukmu mandi. Istirahat yang cukup ya J
Yeobo.. sebelumnya aku minta maaf karena pergi tanpa berpamitan terlebih dahulu padamu, aku tidak sanggup. Kemarin orang tuaku mengajakku pindah ke luar negeri, awalnya aku menolak karena ingin terus ada di sisimu, namun setelah banyaknya kejadian yang aku alami, dan setelah berpikir panjang, akhirnya aku setuju dan sekarang ikut dengan mereka. Kau tahu chagiya, selama ini terlalu banyak yang memandang buruk terhadapku, terlalu banyak orang yang menghinaku dan mengira bahwa aku pembantumu. Awalnya aku baik-baik saja dengan kondisi itu karena aku memiliki kau yang mencintaiku, namun aku juga manusia, aku sudah tidak sanggup hadapi semuanya. Lagi pula, kalau aku tetap di sisimu, itu hanya akan membuatmu malu dan membuatmu dipandang rendah oleh orang lain. Aku juga tidak mau eomma repot-repot lagi memintaku beristirahat di kamar ketika chingunya datang. Bagaimana pun aku tahu, eomma menginginkan menantu yang sempurna. Tapi aku sangat berterima kasih atas cinta yang kau berikan untukku setiap hari.
Yeobo.. kau harus selalu sehat ya, kau harus berjanji padaku. Tunggulah aku pulang, aku akan berusaha agar menjadi orang yang tidak membuatmu malu lagi,aku akan berusaha sekeras mungkin untukmu, aku tidak bisa pastikan berapa lama, tapi aku harap kau bisa menungguku.
Yang terakhir, jangan lupa memakan masakanku ya.. saranghae yongwonhi..
With love,
Cho Hyuri.’
Air mata Kyuhyun terus mengalir seiring kata-kata yang ia baca dalam surat tersebut. Ia langsung bergegas mengambil ponselnya untuk menghubungi Hyuri, namun tidak aktif, ia mencoba menghubungi mertuanya, namun tetap sama. Dia tidak tahu lagi harus bagaimana, yang bisa ia lakukan hanyalah menangis dan menyesali dirinya yang kurang memberikan perhatian dan kurang mengerti keadaan Hyuri.
-tbc-