home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Kyuhyun Appa!! - Part 1

Kyuhyun Appa!! - Part 1

Share:
Author : SJFF_INA
Published : 24 Jan 2014, Updated : 24 Jan 2014
Cast : kyuhyun super junior
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |1246 Views |1 Loves
Kyuhyun Appa!! - Part 1
CHAPTER 1 : Part1

 

------Part 1------

 

"arti dari orang yang kau cintai adalah saat kau berada didekatnya dan kau merasa hangat" [Kyuhyun Quotes]

 

“Didunia ini tidak ada yangg terjadi secara kebetulan, semua terjadi karena suatu alasan” [Eunrim Quotes]

 

*****

 

Apa jadinya jika seorang hallyu star memiliki anak yang jelas kita ketahui bahwa dia belum menikah. Inilah yang dialami oleh Cho Kyuhyun. Magnae dari Super Junior.

 

Semuanya bermula ketika Super Junior menyelesaikan acara mereka di Music Bank. Saat itu waktu sudah menunjukkan jam 11 malam. Semua anggota Super Junior sangat kelelahan. Sesampainya mereka di dorm, didepan pintu dorm terdapat kereta bayi. Jelas saja mereka semua bingung, kemudian Siwon mendekati kereta bayi dan ia melihat didalamnya ada seorang bayi laki-laki yang sudah terlelap. Siwon mengambil surat yang ada di samping bayi tersebut dan membacanya. Terkejut memang mengetahui bahwa bayi itu adalah anak dari salah satu member Super Junior. Siwon pun memberikan surat yang dibacanya tadi kepada anggota member yang lain. Mereka terkejut, semua mata yang tadinya mengantuk tiba-tiba mengarah kesalah seorang member. Semua mata tertuju pada Kyuhyun. Merasa dipandangi oleh hyung-hyungnya Kyuhyun bingung sendiri.

 

“yak hyung! aku tidak menjahili kalian, kenapa kalian menatapku?” tanya Kyuhyun yang masih setengah sadar.

 

“lihat didepan pintu, ada anakmu” Donghae menjawab pertanyaan Kyuhyun.

 

“oh, lalu kenapa kalau ada anakku disana?” Kyuhyun menjawab dengan santainya. Sepertinya Kyuhyun tidak terlalu menanggapi perkataan hyung nya.

 

Semua member saling berpandangan, mengerti akan Kyuhyun yang tidak sadar dengan jawabannya sendiri. Semua member hanya tersenyum, kemudian mereka semua menghitung dalam hati mereka. “hana…dul…set…”

 

“mw…mwo? Aegi? Yak, hyung mana mungkin aku memiliki seorang anak, menikah saja aku belum. Hyung jangan bercanda. Apa kau sangat kelelahan hingga kau berkhayal jika aku sudah menikah dan memiliki anak? atau hyung sedang balas dendam karena tadi aku menjahilimu? Itu tidak lucu hyung” Seperti itulah jawaban dari magnae Super Junior. Mereka sudah mengira jawaban seperti apa yang akan keluar dari mulut Kyuhyun.

 

Kyuhyun merasa sedang dijahili oleh hyung-hyungnya. Ia masih tidak percaya. Untuk sekedar memastikan, Kyuhyun berjalan mendekat ke arah pintu masuk dorm. Ia melihat ada kereta bayi dan ada bayi didalamnya. Dahi Kyuhyun sedikit berkerut. Siwon memberikan surat yang tadi ia baca kemudian ia masuk ke dorm diikuti member lainnya. Kyuhyun membaca surat yang diberikan Siwon. Kerutan didahinya pun bertambah.

 

Anyeong Kyuhyun oppa,

Apa saat ini oppa dan member yang lain sedang bingung mengapa ada bayi didepan pintu dorm Super Junior? Dia anakmu oppa.

Apa kau terkejut? Sepertinya ia.

Mian oppa, awalnya aku ingin merawat anak ini sendirian, tapi aku harus pergi karena appa ku sedang sakit. Dan jujur saja aku malu untuk mengatakan ini padamu. Keluarga ku miskin, dan sekarang appa ku harus menjalani operasi dan membutuhkan uang yang sangat banyak untuk biaya operasi nya. Aku tidak ingin appa ku pergi meninggalkan ku. Karena hanya dia yang aku miliki didunia ini. Aku harus bekerja paruh waktu diberbagai tempat untuk mendapatkan uang itu. Karenanya aku menitipkan anak ini padamu.

Aku tidak tahu harus meminta bantuan siapa, dan hanya oppa yang terpikirkan oleh ku. Bagaimanapun juga Kyuhyun oppa adalah ayah biologisnya. Appa mengetahui jika aku memiliki anak darimu. Awalnya dia marah karena kau dengan cerobohnya membuat anak kesayangannya hamil diluar nikah. Mungkin kau sudah melupakan kejadian saat kau mabuk berat dan tidak sengaja bertemu denganku. Saat itu aku mencoba menolongmu. Aku membawamu ke dorm. Dan tiba-tiba kau melakukan ‘itu’ kepadaku. Aku meminta bantuan tetapi didorm tidak ada siapa-siapa dan tentu saja aku sudah mencoba mencegahmu, tetapi tenaga mu terlalu kuat. Ternyata kekutan orang yang sedang mabuk dapat bertambah dua kali lipat. Tidakkah itu lucu menurutmu oppa?

Mungkin kau berpikir bahwa aku ini wanita murahan yang begitu saja menyerahkan kehormatannya demi seseorang yang ia tidak kenal sekalipun itu seorang hallyu star. Kau salah oppa, seorang penggemar sekalipun akan kecewa terhadap perbuatanmu itu oppa.

Aku seorang Sparkyu. Hehe

Walaupun begitu aku tidak merasa senang oppa. Setidaknya itu yang dulu kupikirkan. Sekarang tidak lagi. Mungkin ini jalan untuk dapat bertemu denganmu hanya saja dengan waktu yang tidak tepat.

Mianhae oppa, sepertinya aku terlalu berbicara panjang lebar. Aku harus pergi.

Rawatlah dia dengan baik. Suatu saat aku akan kembali dan membawanya.

Untuk saat ini ku mohon jagalah dia.

Oh ya oppa, namanya Park Seok Hyeon. Ingat itu oppa.

Mian jika dia harus memakai marga keluargaku.

Berusahalah menjadi seorang appa yang baik.

Fighting.

 

“ige mwoya?!” Kyuhyun berteriak histeris setelah membaca surat itu. Ia mengingat-ingat kejadian beberapa tahun yang lalu. Sepertinya ia sedikit ingat dengan kejadian ketika ia mabuk. Saat itu ia mabuk bersama anggota Super Junior. Ia juga ingat saat itu bertemu dengan seorang yeoja dijalan menuju dormnya hanya saja penglihatannya tidak terlalu jelas. Kemudian mereka berdua ada dikamar Kyuhyun dan di dorm tidak ada siapa-siapa karena ia memutuskan untuk pulang terlebih dahulu. Dan setelah itu ia tidak ingat apa-apa lagi. Yang ia tahu saat ia bangun pada pagi harinya, ia sudah tidak memakai pakaiannya. Saat itu ia berpikir karena lelah membuatnya menanggalkan semua pakaiannya dan setelahnya ia tidak berpikir panjang lagi. Jadi surat inilah jawaban mengapa saat itu ia tidak memakai pakaiannya.

 

Kyuhyun pun memutuskan masuk kedalam dorm dan membawa bayi itu masuk.

 

“benarkah aku sudah melakukan ‘itu’ dengan yeoja yang bahkan tidak aku ketahui siapa dia, jika ia, jadi anak ini benar-benar anakku?” Kyuhyun berpikir keras didalam kamarnya. Hyungnya yang lain sepertinya sudah tidur.

 

“jika dia bukan anak mu lalu anak siapa? Jelas-jelas sudah terbukti surat itu mengatakan bahwa dia anakmu” celetuk Sungmin karena merasa terganggu dengan ocehan Kyuhyun.

 

“diamlah hyung, seharusnya kau membantuku bukan memojokkan ku”

 

Sungmin tidak menjawab karena sepertinya ia sudah kembali tidur.

 

“hyung apa kau sudah tidur?” Kyuhyun mendekati Sungmin dan melihat bahwa Sungmin sudah kembali terlelap.

 

“kau tega sekali hyung” gerutu Kyuhyun.

 

Dari pada pusing memikirkannya sendiri, lebih baik ia juga tidur dan memikirkannya besok bersama hyungnya.

 

****

 

“haish, apa yang harus lakukan pada anak ini” Kyuhyun berbicara pada dirinya sendiri. “yak, apa benar kau anak ku? Siapa yang membawamu kesini? Dimana eomma mu? Mengapa kau diam saja? Ayo jawab?” Kyuhyun menguncang-guncangkan kereta bayi yang ada dihadapannya saat ini. Ia mengacak rambutnya frustasi. Lebih frustasi lagi karena pertanyaannya tidak dijawab. Jelas saja tidak jawab, bagaimana mungkin bayi berusia 9 bulan dapat menjawab pertanyaannya. Mungkin dia sudah gila.

 

“uri magnae kita sepertinya benar-benar kewalahan menjaga anaknya” Leetuk berbicara dengan anggota member yang lain.

 

“ne hyung, haruskah kita membantunya? Sudah satu bulan ini dia terus menjaga bayi itu walaupun jadwalnya sendiri sangat sibuk”

 

Para member mengangguk dan kemudian mendekati Kyuhyun.

 

“yak hyung, bukankah satu bulan yang lalu kalian mengatakan akan membantuku merawat anak ini, lalu mengapa kalian hanya membiarkan ku merawatnya sendirian. Kalian tega sekali membiarkan ku harus mengganti popoknya dan menyiapkan yang lain-lain. Kalian tidak lihat mataku sudah seperti panda karena kurang tidur untuk menjaga anak ini” Kyuhyun menunjukkan lingkaran hitam yang ada disekitar matanya. Memang benar jika Kyuhyun kurang tidur akhir-akhir ini. Jadwalnya yang padat membuatnya harus membagi waktu antara pekerjaan dan untuk mengurus keperluan anaknya.

 

“dia anakmu Kyuhyun-ah, sudah seharusnya kau merawatnya. Itu sudah menjadi tanggung jawabmu sebagai seorang appa” celetuk Shindong yang mendapat anggukan dari seluruh member.

 

“aku tau itu hyung, tapi setidaknya kalian juga membantuku sedikit”

 

“mengapa kau tidak menelepon orang tua mu dan meminta bantuannya?” Hyukjae memberi usul.`

 

“yak, monyet! Bukankah kau tau ahjushi itu mengatakan untuk tidak memberi tau siapa-siapa termasuk orang tua Kyuhyun sendiri” Donghae menjitak kepala Hyukjae. Dengan tampang tidak berdosanya Hyukjae tersenyum dan memegang kepalanya yang tidak begitu sakit.

 

Semua member tampak berpikir.

 

“bagaimana jika kita memperkerjakan pengasuh bayi untuk menjaganya?” usul Siwon.

 

“Siwon benar, tidak ada pilihan lain” kini giliran Yesung yang berbicara.

 

Kyuhyun sedikit menimbang-nimbang usulan dari hyungnya. Sepertinya ia harus mengikuti saran itu dari pada harus mendapatkan amukan dari orang tuanya.

 

“aku setuju hyung”

 

“baiklah jika kau setuju Kyunnie, biarkan kami yang akan berbicara kepada manajer kita untuk mencarikan seorang pengasuh” Leetuk angkat bicara.

 

****

 

Setelah kemarin berdiskusi dengan manajer mereka untuk mencarikan pengasuh bayi. Hari ini pengasuh bayi itu akan datang. Tetapi sebelumnya dengan sebuah pejanjian bahwa pengasuh bayi tersebut tidak akan memberitahukan hal ini kepada media. Apapun itu yang terjadi didalam dorm.

 

Ting tong…

Bel dorm Super Junior berbunyi. Wookie membukakan pintu dan mendapati seorang yeoja cantik dan masih muda berdiri disana.

 

“nuguseyo?” tanya Wookie.

 

“anyeonghaseyo, Eunrim imnida”

 

Wookie melihat yeoja itu dari atas kebawah. Tentu saja Eunrim sedikit risih jika harus dipandangi seperti itu. Ia pun melihat dirinya sendiri dari atas kebawah seperti yang dilakukan Wookie terhadapnya. Tidak ada yang salah dengan pakaian dan dirinya. Setidaknya itu yang dipikirkan Eunrim.

 

“apa kau pengasuh bayi itu?”

 

“ne” jawab Eunrim singkat.

 

Wookie mempersilahkan Eunrim masuk dan menyuruhnya untuk duduk. Keadaan dorm bisa dibilang jauh dari kata rapi. Beginilah jika dorm hanya dihuni oleh sekumpulan namja. Pemalas. Itulah yang ada dikepala Eunrim saat ini. Lama ia menunggu, kemudian keluar salah seorang member dari dalam kamar. Mata Eunrim terpaku melihat sosok namja yang ada dihadapnnya saat ini. Tetapi ia mencoba membiasakan dirinya.

 

“jadi kau yang bernama Eunrim yang dikatakan oleh Wookie hyung?”

 

Eunrim mengangguk.

 

“seperti yang sudah dikatakan sebelumnya kau tidak boleh membocorkan apapun yang ada didorm ini” siapa lagi yang berkata seperti itu jika bukan Kyuhyun. “Hyeon ada didalam kamarku, dia sedang tidur. Aku akan pergi bersama Wookie hyung karena harus mengisi acara disalah satu stasiun tv bersama member yang lain. Urus Hyeon jika dia bangun. Apa yang kau perlukan sudah ada dikamarku dan didapur. Aku sudah telat.” Kyuhyun pergi begitu saja tanpa membiarkan Eunrim berbicara.

 

Setelah Kyuhyun meninggalkan dorm, Eunrim berusaha mengumpulkan beberapa nyawanya yang sepertinya entah pergi kemana karena melihat seorang Kyuhyun. Jika bukan karena tuntutan pekerjaan mungkin Eunrim sudah memeluk Kyuhyun sejak tadi. Setelah mendapatkan kesadarannya kembali Eunrim pergi kekamar Kyuhyun. Disana ia melihat seorang bayi tengah tertidur dengan lelapnya.

 

“tanpa kau beritahu pun aku akan mengurusnya dan aku juga tau apa yang harus aku lakukan. Karena aku… eommanya.”  Batin Eunrim.

 

Eunrim membersihkan dan membereskan dorm yang sudah seperti kapal pecah ini. Kemudian dari dalam kamar terdengar suara tangisan bayi. Cepat-cepat Eunrim melihat Hyeon. Ternyata Hyeon mengompol, karena itu ia bangun dan juga menangis. Eunrim pun memandikan dan juga memberi makan Hyeon.

 

“Hyeonnie, apa appa merawatmu dengan baik? Mian eomma tidak bisa menjagamu. Harabeoji sakit dan eomma harus bekerja keras. Tunggu sebentar lagi ne eomma pasti akan membawamu pergi bersama eomma”

 

Eunrim berbicara kepada anaknya sendiri. Seolah mengerti Hyeon tersenyum kepada eommanya dan tangan mungilnya mencoba meraih pipi Eunrim seakan ingin mengatakan ‘gwenchana eomma’. Eunrim tersenyum dan memeluk anaknnya. Ia sangat merindukan anaknya. Satu bulan ia tidak bertemu dan begitu ada kesempatan untuk bertemu dengan anaknya ia pun mengambilnya. Saat itu seorang ahjushi mendatangi rumahnya dan menawarkan pekerjaan ini. Tentu saja ia mau dan tidak menolak. Entah dari mana ahjushi itu mendapatkan alamat rumahnya tapi ia tidak peduli, asalkan ia dapat bertemu dengan putranya. Ia pun juga berhenti dari pekerjaan paruh waktunya karena pekerjaannya yang sekarang mengharuskan ia bekerja dari pagi hingga Hyeon tertidur.

 

*****

 

Hari sudah semakin siang, Eunrim memutuskan untuk menyiapkan makan siang bagi member Super Junior setelah menidurkan Hyeon. Eunrim memasak berbagai makanan dan menyiapkannya diatas meja makan. Tepat saat itu pintu dorm terbuka, itu artinya semua member sudah kembali ke dorm. Eunrim pun segera pergi kekamar Kyuhyun untuk melihat Hyeon.

 

“hyung, bau apa ini? Seperti bau masakan” Shindong berkata pada member lain.

 

“Wookie-ah, jika ini bau masakan, siapa yang memasak? Bukankah kau ada bersama kami sejak tadi pagi, apa kau bisa membagi dirimu menjadi dua seperti Naruto?” tanya Heechul.

 

“ani, tapi sepertinya aku tau siapa yang memasak” ucap Wookie. “Eunrim-ah, kau kah itu?” teriak Wookie dan berjalan kearah meja makan.

 

Member yang lain menerka-nerka siapa itu Eunrim. Seakan mengerti apa yang dipikirkan hyungnya, Kyuhyun angkat bicara.

 

“dia Eunrim, pengasuh Hyeonnie” Kyuhyun mengikuti Wookie kemeja makan.

 

Para member hanya ber-o ria dan mengikuti Kyuhyun. Semua orang memandang kearah meja makan dengan takjub. Berbagai makanan tersaji diatas meja. Tanpa ba bi bu lagi semua member menyerbu meja makan dan melahap makanan yang disajikan Eunrim.

 

“Wookie-ah, masakan ini lebih enak dari masakanmu” ucap Shindong.

 

“Shindong benar, bukan begitu?” Leetuk dan semua member yang lain membenarkan ucapan Shindong.

 

“kalau begitu aku tidak mau memasak untuk kalian lagi” Wookie memalingkan wajahnya, berpura-pura untuk merajuk. Tapi sepertinya ia salah untuk merajuk.

 

“tidak apa-apa jika kau tidak mau memasak, bukahkah sudah ada Eunrim yang memasak” Donghae tertawa mengatakan itu termasuk member yang lain. Wookie hanya memanyunkan wajahnya kesal.

 

“lalu dimana Eunrim, mengapa ia tidak kelihatan?” tanya Kangin.

 

“Kyuhyun coba kau cari Eunrim” pinta Siwon.

 

“ne hyung” dengan berat hati ia pun mencari Eunrim. Ia melihat kekamarnya dan mendapati seorang yeoja tengah tertidur pulas dikasurnya dan disebelahnya juga ada Hyeon yang tertidur.

 

Kyuhyun memandangi wajah Eunrim yang polos. Cantik. Satu kata yang dapat menggambarkan keseluruhan yeoja yang ada diranjangnya saat ini. Ia melihat Eunrim dan Hyeon tidur saling berpelukan. Seperti seorang eomma dan anak yang saling merindukan.

 

Kyuhyun terus memandangi wajah Eunrim dan Hyeon bergantian. Sepertinya Kyuhyun pernah melihat wajah Eunrim tapi tidak tahu dimana. Mungkin didalam mimpinya. Dan semakin dilihat wajah Eunrim dan Hyeon mirip. Terutama bibir mungilnya. Kyuhyun memandangi bibir keduanya dan berhenti pada bibir milik Eunrim.

 

‘Glek’ entah apa yang dipikirkan Kyuhyun saat ini. Tidak ingin menggangu, Kyuhyun pun kembali kemeja makan.

 

“Eunrim tidur bersama Hyeon” ucap Kyuhyun singkat.

 

“maksudmu dikamarmu? Tempat tidurmu?” Kyuhyun mengangguk pelan. Semua member tidak percaya jika ia mengijinkan seseorang meniduri kasurnya. Bahkan hyungnya pun tidak ia ijinkan.

 

*****

 

Eunrim menggeliat pelan. Ia membuka matanya. Sepertinya ia tertidur setelah memasak tadi. Ia melihat Hyeon sudah bangun dan memukul kecil wajahnya.

 

“Hyeonnie sudah bangun ne? apa kau lapar, kajja kita makan tapi sebelumnya kau mandi dulu ne” Eunrim menggendong Hyeon kemudian memandikannya dan pergi kedapur. Saat hendak kedapur Eunrim melihat Kyuhyun tertidur di sofa, sepertinya ia kelelahan dan juga sepertinya member yang lain sedang istirahat. Didapur Eunrim membuatkan makanan khas untuk bayi apalagi kalau bukan bubur. Dengan cekatan Eunrim menyuapi Hyeon buburnya.

 

“sepertinya kau sudah terbiasa merawat bayi?”

 

Eunrim menoleh dan melihat Kyuhyun sudah berdiri disana. Eunrim sedikit gugup mendengar perkataan Kyuhyun. Ia harus menjawab apa agar Kyuhyun tidak mencurigainya. Ia tidak ingin rahasianya terbongkar. Ia pun memutar otaknya.

 

“karena aku memiliki seorang keponakan dan terkadang aku juga menjaganya. Karena itu tidak sulit untuk merawat Hyeon. Lagi pula anakmu tidak susah untuk dijaga Kyuhyun-sshi” hanya itu jawaban yang terpikirkan oleh Eunrim. Jelas-jelas dirumahnya ia hanya tinggal sendiri karena appanya berada dirumah sakit.

 

Kyuhyun hanya mengannguk mendengar jawaban Eunrim.

 

“mian, aku tertidur dikamarmu sehingga membuatmu harus tertidur disofa” sesal Eunrim.

 

“gwenchana” ucap Kyuhyun singkat. Ia mendekat kearah Eunrim. “Hyeonnie bersama appa ne, kajja kita temui ahjushi-ahjushi itu” Kyuhyun mengambil Hyeon dari Eunrim dan membawanya ke ruang tamu.

 

Eunrim memandang punggung Kyuhyun, ia tersenyum simpul. Eunrim membereskan makanan Hyeon dan ia juga memasak makan malam untuk member Super Junior dan setelah itu ia bisa pulang. Kali ini ia memasak menu yang berbeda dengan tadi siang.

 

“Eunrim, bisa kau kesini sebentar?” panggil Kyuhyun dari ruang tamu.

 

“ne” Eunrim pergi keruang tamu. Disana sudah ada member Super Junior yang sedang bermain bersama Hyeon yang berada di pangkuan Sungmin.

 

“Eunrim perkenalkan dirimu”

 

“ne, anyeonghaseyo, naneun Eunrim imnida, bangapseumnida” ucap Eunrim kemudian membungkukkan badannya.

 

“kyeopta”

 

“woaa, daebak”

 

Bukannya menjawab, member Super Junior malah memuji Eunrim bermacam-macam. Mereka mengagumi kecantikan alami Eunrim yang tanpa memakai riasan. Hyukjae berdiri kemudian memegang kedua tangan Eunrim.

 

“Eunrim-ah, apa kau sudah mempunyai namjachingu? Jika belum jadi yeojachingu ku ne?” sontak semua member termasuk Kyuhyun kaget mendengar ucapan Hyukjae yang terlalu to the point itu.

 

“Hyukjae-sshi apa yang kau lakukan?” Eunrim melepaskan tangan Hyukjae dari tangannya.

 

Hyeon yang melihat itu entah mendapat kekuatan dari mana ia mengambil mainan yang ada didekatnya dan kemudian melemparkan kearah kaki Hyukjae. Hyukjae meringis kesakitan. Lebih sakit dari pada mendapat jitakan dari Donghae.

 

“yak, Hyeonnie, mengapa kau melempar mainanmu kepadaku?” hyukjae memijit kakinya yang sakit. Hyeon tersenyum evil kepada Hyukjae. “yak, mengapa kau tersenyum evil seperti itu?”

 

“haha, sepertinya sifatnya itu menurun dari appanya” Sungmin menimpali. Semua member tertawa termasuk Eunrim. Kyuhyun dan Hyeon saling berpandangan. Kyuhyun memberi isyarat kalau ia setuju dengan apa yang dilakukan oleh Hyeon.

 

“haish, kalian semua malah mentertawakanku. Awas saja kau Hyeonnie” Hyukjae hendak menjitak kepala Hyeon tetapi dihalangi oleh Kyuhyun.

 

“yak monyet, apa yang akan kau lakukan terhadap anakku?”

 

Hyukjae berlari dan bersembunyi dibalik tubuh Eunrim, takut jika Kyuhyun mengamuk.

 

“Eunrim-ah, bagaimana pekerjaan pertamamu?” Leetuk mengalihkan perhatian.

 

“aku menyukainya Leetuk-sshi” Eunrim tersenyum. Senyum yang sangat tulus dari dalam hatinya yang membuat jantung Kyuhyun berdebar hanya dengan melihat senyum dari Eunrim.

 

“berapa usiamu Eunrim-ah?” giliran Heechul yang bertanya.

 

“23 tahun”

 

“wah, usia mu sama dengan Kyuhyun”

 

“ne”

 

“kalau begitu kau harus memanggil kami semua ‘oppa’ ne?” ucap Yesung.

 

“ne oppa” Eunrim kembali tersenyum. “oppa, sebaiknya kalian makan malam dulu, aku sudah memasak untuk kalian semua”

 

“ne” ucap semua member kompak.

 

“Eunrim-ah, masakan mu lebih enak dari Wookie” Leetuk mengacungkan dua jempolnya untuk Eunrim.

 

“gomawo oppa”

 

“haishh, Eunrim-ah, aku cemburu padamu” Wookie melingkarkan tangannya di pundak Eunrim membuat Kyuhyun memalingkan wajahnya.

 

“wae oppa?”

 

“dia cemburu karena kami semua memuji masakan mu” semua member tertawa.

 

“mian oppa”

 

“ani, aku hanya bercanda, berkat mu aku jadi tidak harus mendapat ocehan dari mereka semua” Wookie menunjuk semua member.

 

“kajja kita makan” Shindong mendahului ke meja makan. Untuk urusan makanan Shindong selalu nomor satu.

 

Semua member pergi ke meja makan. Sekarang yang ada hanya Kyuhyun, Eunrim, dan Hyeon.

 

“berikan Hyeon padaku Kyuhyun-sshi, kau makanlah dulu” entah mengapa Eunrim merasa sulit untuk memanggil Kyuhyun dengan sebutan ‘oppa’.

 

Kyuhyun tidak memperdulikan itu, ia pun memberikan Hyeon kepada Eunrim dan pergi menyusul hyungnya.

 

Eunrim menggendong Hyeon dan sepertinya Hyeon sudah mengantuk. Benar saja dalam sekejap Hyeon sudah tidur didalam gendongannya. Eunrim menidurkan Hyeon di kereta bayinya. Sebelum pergi ia mengecup pipi Hyeon. Eunrim pun pulang dan sebelumnya pamit terhadap member Super Junior. Eunrim menolak tawaran Kyuhyun dan Hyukjae yang mau mengantarkannya pulang.

 

*****

 

Sudah hampir dua bulan ini Eunrim bekerja untuk mengasuh Hyeon yang merupakan putranya sendiri. Ia juga sudah dekat dengan semua member Super Junior termasuk Kyuhyun. Dekat bagai kan sepasang kekasih. Semua member mengetahuinya dan tidak melarang hubungan mereka berdua.

 

“Eunrim-ah, bisakah kau menjaga Hyeon untuk satu minggu ini? Aku dan member yang lain harus ke Jepang mengadakan Super Show 5 disana”

 

“ne Kyuhyun-sshi”

 

“yak, mengapa kau terus saja memanggilku begitu sementara kau memnggil hyung ku dengan sebutan oppa?” Kyuhyun merasa iri terhadap hyung nya.

 

“ne Kyuhyun oppa” Eunrim mengatakannya dengan wajah yang sedikit memerah. Kyuhyun tersenyum puas. “lalu kapan kalian berangkat oppa?”

 

“hari ini, 15 menit lagi” Kyuhyun menjawabnya dengan santai. Lain dengan Eunrim.

 

“mwo?? Yak, oppa cepatlah berangkat. Aku yakin member yang lain sudah menuggumu dibandara dan hanya kau saja yang belum kebandara” Eunrim berbicara panjang lebar.

 

Kyuhyun mengangguk mengiyakan. Kemudian ia memandang Hyeon.

 

“chagi, appa pergi dulu ne, baik-baik disini bersama dengan Eunrim ahjumma, oke?” dalam hati Eunrim mengatakan “bukan ahjumma tetapi eomma”,  tapi tetap saja Eunrim tidak bisa berbuat apa-apa, belum waktunya untuk memberitahu Kyuhyun.

 

Kyuhyun memandang Eunrim dan Hyeon bergantian.

 

“aku pasti merindukan kalian berdua” Eunrim yang mendengar itu hanya diam mematung. Mendengar bahwa Kyuhyun akan merindukannya membuatnya seakan melayang. Kyuhyun yang melihat itu memanfaatkan kesempatan yang ada, tetapi sebelumnya ia mengedipkan mata kearah Hyeon dan mendapatkan anggukan dari anaknya.

 

Kyuhyun mencium bibir Eunrim sekilas. Eunrim makin diam mematung. Kyuhyun tersenyum kemudian meninggalkan mereka berdua.

 

“haish, apa yang dia lakukan?” Eunrim menatap Hyeon yang tersenyum, “ya Hyeonnie mengapa kau tersenyum? Apa kau senang jika appa mu mencium eomma heum?” Eunrim bertanya kepada anaknya. Hyeon mengangguk-angguk mengiyakan perkataan eommanya. Namja itu apa dia tidak tau yang dia lakukan ini dapat berdampak buruk bagi jantungnya, karena hampir saja jantung Eunrim akan melompat keluar dari tempatnya. Eunrim hanya menggeleng-gelengkan kepalanya kemudian ia tersenyum.

 

“cha, Hyeonnie apa yang harus kita lakukan sekarang? Haruskah kita mengunjungi harabeoji mu dirumah sakit?” Hyeon mengangguk lagi. “oke? Kajja kita pergi”. Eunrim menyiapkan keperluan Hyeon lalu mereka berdua pergi kerumah sakit.

 

Sesampainya dirumah sakit Seoul, Eunrim dan Hyeon segera memasuki kamar tempat appa nya dirawat. Ia berhenti didepan pintu kamar.

 

“lihat, kita sudah sampai didepan kamar harabeoji. Kau senang?” Hyeon memukul pipi Eunrim tanda setuju. “anak eomma memang pintar, popo eomma?” Eunrim menunjuk pipinya agar Hyeon menciumnya, seakan mengerti Hyeon pun mencium eommanya, tetapi bukan pipi yang ia cium melainkan bibirnya. “yaa, mengapa kau mencium bibir eomma? Apa kau belajar dari appa mu? Sepertinya sifat evil appa mu memang menurun pada mu ne??” kini Eunrim yang mencium bibir mungil Hyeon. Mereka berdua tersenyum bahagia. Eunrim pun memasuki kamar rawat appa nya.

 

Tidak jauh dari tempat mereka berdiri tadi ada seorang ahjumma dan ahjushi yang memperhatikan mereka berdua.

 

“yeobo, lihatlah apa yang mereka lakukan berdua, bukankah itu sangat lucu?” seorang ahjushi berbicara kepada istrinya.

 

“ne, aku juga melihatnya, lihatlah betapa bahagianya eomma dan anaknya itu. Membuatku ingin cepat-cepat menimang cucu yeobo-ah”

 

“andai saja anak kita sudah menikah,”

 

“kau benar, dan aku menginginkan menantu dan bayi lucu dan menggemaskan seperti tadi”

 

“aku juga berharap begitu, kita harus cepat-cepat menyuruh anak kita menikah”

 

“tentu saja, itu bukan ide yang buruk” istrinya menimpali perkataan suaminya.

 

“tapi tetap saja kita tidak bisa memaksakan kehendak kita kepadanya yeobo”

 

“arasseo, ayo kita pergi” ajak istrinya. Ahjushi dan ahjumma itu pun pergi meninggalkan tempat Eunrim dan Hyeon berdiri tadi.

 

Sementara didalam kamar, Eunrim menyapa appa nya.

 

“appa lihatlah siapa yang aku bawa” appa Eunrim masih terbaring sakit di ranjang pesakitan. “mian appa, aku belum bisa mengoperasimu, tunngu lah sebentar lagi, aku sudah hampir mengumpulkan uang untuk biaya operasi appa” Eunrim menggenggam tangan appanya, ia menangis karena tidak banyak yang dapat ia perbuat untuk appa nya. Hyeon mengelus pipi eommanya dengan lembut. Eunrim merasa tersentuh mendapat perlakuan seperti itu.

 

“ma… eom…eom…ma..” Hyeon berusaha memanggil eommanya.

 

“mwo? Apa yang kau ucapkan tadi, kau berkata eomma ne?”

 

“eomma, eomma” Hyeon dengan lancar mengucapkan kata eomma membuat Eunrim tersenyum bahagia.

 

“yaaa, apa itu kata-kata pertama yang kau ucapkan? Ayo coba kau ulangi lagi?” Eunrim meminta anaknya untuk memanggilnya lagi, tapi sepertinya Hyeon tidak lagi mau berbicara. Eunrim mendesah pelan, “appa lihat lah dia memanggilku apa barusan? aku senang appa” Eunrim memeluk anaknya dengan erat.

 

“appa, kami berdua pulang dulu ne, sepertinya Hyeon sudah mengantuk, aku akan segera mengunjungi mu lagi”Eunrim mencium pipi appa nya, kemudia mereka berdua kembali ke dorm.

 

*****

 

Sudah satu minggu Kyuhyun berada di Jepang, dan hari ini ia akan kembali ke Korea. Ia sangat merindukan Eunrim dan juga Hyeon. Kyuhyun meminta Eunrim menunggunya di bandara.

 

Saat ini Eunrim dan Hyeon berada dibandara karena permintaan Kyuhyun. Hyeon sangat senang. Dari kejauhan tampak member Super Junior, Hyeon yang melihat  itu melambai-lambaikan tangannya. Walaupun ia masih bayi, tetapi ia terlalu pintar untuk anak seusianya.

 

Kyuhyun berjalan mendekat ke arah Eunrim dan Hyeon tentu saja sebelumnya ia sudah memakai penyamarannya, takut-takut ada paparazzi yang melihat.

 

“Hyeon-ah, bogoshipo, appa merindukanmu” Kyuhyun mengambil Hyeon dari gendongan Eunrim.

 

“yaa, Cho Kyuhyun, kau merindukan anakmu atau merindukan pengasuhnya?” celetuk Donghae, semua member tertawa geli membuat Kyuhyun sedikit malu.

 

“diam kau ikan, aku merindukan siapa itu bukan urusanmu”

 

“sudahlah, lebih baik kita kembali ke dorm, bisa gawat jika ada media yang melihat ini” ucap sang leader.

 

Akhirnya mereka semua kembali ke dorm menggunakan van Super Junior. Didalam van Kyuhyun tertidur memeluk anaknya. Hyeon pun juga begitu.

 

“lihatlah mereka berdua, mereka sangat mirip” ucap salah seorang member.

 

“kau benar, uri magnae sepertinya sekarang sangat menyayangi anaknya, bukan begitu Eunrim-ah?” tanya Siwon. Tidak ada jawaban. Eunrim juga tertidur.

 

“hyung, lihatlah, bahkan Eunrim dan Hyeon terlihat mirip, atau jangan-jangan dia…” Hyukjae menggantungkan kalimatnya.

 

“kau jangan berpikiran yang macam-macam, jika memang dia eommanya, mengapa dia bersikap biasa saja terhadap anaknya sendiri?” semua member mengangguk-angguk setuju dengan perkataan Donghae.

 

Mereka semua sampai di dorm, Eunrim dan Kyuhyun sudah bangun karena dibangunkan oleh Heechul.

 

Kyuhyun menidurkan Hyeon dikamarnya. Setelah itu ia mengajak Eunrim ke atap. Seampainya mereka diatap, Kyuhyun memeluk Eunrim dari belakang.

 

“Eunrim-ah, bogoshipo”

 

“yak oppa, apa yang kau lakukan, bagaimana jika ada yang melihat?”

 

“tidak akan, apa kau juga tidak merindukanku?”

 

Eunrim diam, Kyuhyun pun melepaskan pelukannya kemudian membalikkan badan Eunrim. Kyuhyun memegang dagu Eunrim. Membuat pandangan mereka berdua bertemu.

 

“mengapa kau diam saja, apa itu artinya kau tidak merindukanku?”

 

Eunrim menggelengkan kepalanya.

 

“lalu?”

 

“nado, bogoshipo oppa, aku juga merindukanmu. Tidak melihatmu saja membuat sebagian jiwa ku entah berada dimana. Kau membuat dadaku sesak karena merindukan mu oppa”

 

“yaa, aku hanya menanyakan apa kau juga merindukanku atau tidak. Mengapa kau menjawab panjang lebar seperti itu heum?” Kyuhyun menggoda Eunrim, membuatnya merasa malu.

 

“sudahlah, aku senang mendengarnya, kau tidak usah merasa malu seperti itu” Kyuhyun memeluk Eunrim.

 

“emm, oppa boleh aku bertanya?” Kyuhyun melepaskan pelukannya.

 

“tentu saja”

 

“kuharap kau tidak marah dengan pertanyaan ku ini” Kyuhyun memandang Eunrim tidak mengerti. “eomma Hyeon eoddi? Aku tidak pernah melihatnya” Eunrim pura-pura bertanya kepada Kyuhyun hanya untuk mengetahui apa komentar mengenai dirinya.

 

Kyuhyun menghela nafasnya. Ia mengira Eunrim akan menanyakan apakah ia menyukainya atau tidak, ternyata ia salah.

 

“aku juga tidak tau dimana dia, dia hanya meninggalkan surat untukku. Saat itu aku benar-benar tidak percaya bahwa aku memiliki seorang anak.”

 

“bagaimana bisa?”

 

“saat itu aku mabuk dan tidak sengaja bertemu dengan seorang yeoja. Dan terjadilah peristiwa ‘itu’. Aku juga tidak ingat siapa dia, karena aku benar-benar mabuk. Aku sangat menyesal. Karena perbuatanku, membuat seorang yeoja harus menanggung beban seperti ini. Orang tuaku tidak mengetahui jika aku memiliki seorang anak karena pihak agensi ingin merahasiakannya dulu” Kyuhyun benar-benar menyesal, andai saja ia tidak minum sebanyak itu pasti ia tidak akan merasa bersalah seperti ini.

 

“lalu apa yang akan kau lakukan jika eomma Hyeon muncul, apakah kau akan bertanggung jawab?” Eunrim penasaran dengan jawaban Kyuhyun

 

“entahlah, yang jelas saat ini sudah ada seseorang yang mengisi hatiku”

 

“nugu?”

 

“neo, dan juga Hyeon. Aku menyayangi kalian berdua”

 

“bukankah seorang laki-laki harus bertanggung jawab atas apa yg mereka perbuat?”

 

“aku tau itu, tapi hatiku tidak bisa berbohong Eunrim-ah” Kyuhyun memandang Eunrim dengan seksama.

 

Didalam hati ia menangis. Sedih karena Kyuhyun tidak menyukainya sebagai seorang eomma dari Hyeon. Dan gembira karena Kyuhyun menyukainya tetapi sebagai seorang yang mengasuh anaknya. Lalu bagaimana jika Kyuhyun mengetahui jika dia lah eomma Hyeon. Apakah ia akan tetap menyukainya. Tapi bagaimanapun juga eomma Hyeon dan pengasuh Hyeon adalah orang yang sama, besar kemungkinan Kyuhyun akan dapat menerimanya. Semoga.

 

TBC

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK