home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction

LOVE

Share:
Author : tiamissa
Published : 27 Aug 2013, Updated : 15 May 2014
Cast : Kim Myungsoo (INFINITE) , Bae Suzy (MISS A), Choi Minho (SHINEE), Jung Soo Jung (F(X))
Tags :
Status : Complete
0 Subscribes |9020 Views |2 Loves
LOVE
CHAPTER 2 : Last Love

Author POV

Pohon chaerim (sakura)  itu sungguh sangat indah. Hanya beberapa helai bunga saja yang mulai terjatuh lembut. Namja itu terlihat sedang menghirup perlahan udara yang berhembus. Ia memejamkan Matanya dengan tubuh yang direbahkan diatas tikar lipat ukuran 2x2. Suasana damai dan hangat memasuki perasaan namja yang saat ini tengah tersenyum dalam pejaman matanya.

"Myungsoo-ya" suara seorang namja dari kejauhan memecahkan kedamain namja yang tengah tersenyum itu.

Namun sang namja tidak peduli dan terus memejamkan matanya, terus menghirup udara itu perlahan dan pasti.

"Yaa... Kim Myungsoo! Kau itu menikmati halaman rumahku, ara. Sendirian pula. ckck" dumel namja itu mendekati sang namja bernama Kim Myungsoo yang tengah memejamkan matanya dan dengan segera menempelkan handuk dingin padanya.

Sontak mata Myungsoo terbuka, dengan tatapan tak sukanya iapun mendengus pelan, "Neo! Apakah kau tau? Kau mengganggu ketenangan seseorang! Choi Minho!" pekiknya.

"Eishs… kan aku yang ingin piknik disini bersama istriku, menyingkirlah... menyingkir" ucap namja yang bernama Choi Minho tersebut sambil terkekeh melihat wajah sahabatnya yang tertekuk itu.

"Araseo!" dumel Myungsoo segera bangkit berdiri. Ia merenggangkan kedua tangannya keatas. Lagi-lagi menghirup udara, namun saat ini dengan sangat dalam, kemudian ia hembuskan perlahan.

"Chagi..." suara seorang yeoja terdengar berseru, berlari kecil kearah kedua namja tersebut dengan tersenyum gembira.


***

Kim Myungsoo POV

Suara seorang yeoja memanggil sahabatku, Choi Minho ‘chagi~’, dari depan pintu rumahnya dan berlari kecil kearah kami dihalaman. Yeoja itu, yeoja yang tengah tersenyum bahagia, siapa lagi jika bukan Jung Soo Jung. Tepuk tangan untuk Soo Jung! Karena benar-benar bisa meluluhkan hati sahabatku ini yang seorang play boy ini. Yaa... itu memang dulu saat di SMP sebelum sahabatku ini berpacaran dengan Soo Jung 12 tahun yang lalu. Dan sekitar 3 bulan yang lalu mereka meresmikan hubungan mereka ke jenjang yang lebih sacral, menikah. Jadi... mereka masih pasangan baru kan? Tentu saja. Dan aku senang mengganggu mereka.

"Myungsoo-ya... duduklah. Kenapa daritadi kau berdiri saja sih?" tangan Soo Jung mengaba-abakan aku untuk segera duduk.

Dengan senang hati, skupun segera duduk dan kulihat Minho mendengus pelan. Segera saja kusikut lengannya. Begitulah sebaliknya, dia menyikut lenganku juga. Heh… Seperti inilah kehidupanku sekarang, hanya mengganggu sahabatku. Hoh, apa aku tak ada kerjaan lain? Eissh... tentu saja ada! Aku ini seorang pengusaha muda berusia 27 tahun, tampan, mapan dengan mataku, hidungku, senyuman mautku dan kepintaranku, banyak yeoja yang melirikku! Yahh... entah kenapa aku masih belum tertarik untuk masalah percintaan! Berpacaran? Aku pernah berpacaran! Itu terjadi 11 tahun yang lalu, saat aku dibangku SMA tingkat 1, yeoja itu cantik dan mempesona, memiliki mata bulat dan eye smile, dia seorang noona, berbeda 2 tahun denganku. Jadi saat itu dia tingkat 3. Namanya Kim So Eun noona. Aku yang menyatakan perasaan pada So Eun noona?! Eoh... ayolah, jangan percaya dengan hal seperti itu! Aku tak mungkin menyatakan perasaanku! Bahkan hatiku masih terpaut pada cinta pertamaku yang pergi kebelahan dunia lainnya! Saat itu masih masa orientasi siswa. Dia ‘So Eun’ noona adalah pembimbingku! Hyung hyung dan noona noona lainnya menjodohkannya denganku. Bagaiimana? Ahh, aku tak bisa menolak. Jadi itu terjadi begitu saja. Hanya berjalan sebulan, karena aku tak merespon. Kamipun putus. Ya begitulah ceritanya.

"Minggu depan, SMP Korean! Akan mengadakan reuni besar-besaran loh" ucap Soo Jung yang saat ini tengah menyuapi suaminya manisan.

Aku segera menoleh dengan cepat. SMP Korean adalah SMP ku, Minho dan Soo Jung dulu. "benarkah?" tanyaku pura-pura tak tau.

Soo Jung menganggukan kepalanya pasti.

Ayolah Myungsoo, apa yang kau pikirkan? Tak mungkin dia datangkan! Benar... acara reuni besar-besaran ini terjadi setiap 4 tahun sekali. Kalian tau?  4 tahun pertama aku berharap bisa melihatnya, namun nihil! 4 tahun keduapun aku berharap bisa melihatnya lagi dan itupun nihil! Saat ini 4 tahun yang ketiga... aku tak akan banyak berharap! Bahkan mungkin aku tak akan berharap untuk bisa bertemu dengannya lagi. Dia itu siapa? Baiklah akan kuceritakan... Dia seorang yeoja cantik dengan eye smilenya yang menawan jika tersenyum, matanya bulat dan berbinar, hidungnya mancung, bibir yang merah walau tanpa polesan apapun, pipinya yang bulat itu membuat aku ingin mencubitnya, tapi itu sangat tak mungkin kulakukan! Rambutnya dulu panjang sepundak, ikal berwarna cokelat gelap. Dia yeoja yang baik! Dia tentu saja cinta pertamaku! BAE SUZY! Nama yang cantik bukan? Kenapa aku tak berpacaran dengannya? Saat itu memang kesalahanku yang terlalu bersikap lamban... eoh, mengingat itu hatiku jadi terasa sakit. Baru saja aku tau siapa namanya, bayangkan saja selama berbulan-bulan, aku mencintainya tanpa tau nama dan kelasnya. Dan saat aku ingin menyatakan perasaanku padanya keesokkan hari setelah aku tau siapa namanya. Heh, aku benar-benar kalah cepat dengan yang namanya TAKDIR. Ia pindah ke Amerika! Kudengar karena pekerjaan ayahnya dipindah tugaskan kesana. Hanya satu kenangan yang ia berikan padaku... payung berwarna kuning lembut yang masih aku simpan sampai saat ini, disudut pojok kamarku.

"Myungsoo-ya, kau datang?" Minho merengkuh leherku. Jinca, kenapa makhluk satu ini selalu memecahkan lamunanku!

Aku mengangkat kedua bahuku malas "entahlah... aku tak yakin akan datang".

"Wae... wae... wae?" cerocos sahabatku ini dengan terus  memukul pelan perutku "sudahlah akan aku kenalkan kau pada teman-teman SMP anaeku ini! Mereka kan dulu sering menanyaimu!" lanjutnya. Ahh… itu yang membuatku malas. Mau sampai kapan dia mencomblangiku dengan yeoja-yeoja kenalannya.

***

3 hari Kemudian

Aku berlari kecil menulusuri jalan setapak. Banyak orang berlalu lalang. Pohon Chaerim (sakura) yang berjejer disepanjang jalan ini membuat susana hati menjadi tenang. Hari ini aku libur, jadi kugunakan waktuku untuk berolahraga pagi. Angin berhembus cukup kencang yang mengakibatkan bunga-bunga berwarna putih bercampur merah muda itu berguguran jatuh seperti salju, membuat langkah kakiku yang sedaritadi berlari kecil kini terhenti. Diseberangku terlihat seorang yeoja yang wajahnya tak terlihat jelas, ia menahan topi jeraminya yang ingin ikut terbang bersama hembusan angin, dengan kepala yang menunduk, rambutnya panjang ikal berwarna cokelat gelap, dress putihnya melambai-lambai. Mungkin pertahanannya kurang kuat, membuat topi jerami miliknya terbang. Terbang? Oohh... andwee! Topi itu mengarah padaku?! Mau bagaimana lagi? Aku pun menangkapnya. Tak lama anginpun berhenti berhembus kencang, hembusannya saat ini perlahan. Kulihat yeoja itu menghampiriku.

"Chogi..." ucapnya terengah-engah, mungkin karena ia berlari kecil tadi.

Mataku yang awalnya menyipit, kini sontak membulat saat melihat wajahnya dari dekat. Jantungku mulai berdegub kencang!

"Su... Suzy. Bae Suzy" ucapku tanpa sadar.

Eoh... raut wajahnya kini berubah. Ini bukan raut yang kuharapkan! Jantungku kembali melemah. Apakah ia tak mengenaliku? Kedua alisnya berkerut. Itu tandanya dia tak mengenalku?! Wajar saja, 12 tahun itu tak sebentar! Yaa… tapi, aku mengingatmu! "chogi..." ucapnya lagi.

"Aah... ani, ini topimu. Baiklah aku tinggal" ucapku setelah memberikan topi itu dengan raut kecewa. Tentu saja tanpa tersenyum dan berlalu meninggalkannya.

"Sunbae?" ucapannya membuat aku sontak berhenti berlari.

Sunbae? Aku tak berani menoleh kebelakang! Apa dia memanggilku? Aish, kenapa jika didepan dia aku selalu seperti ini!

"Myungsoo sunbae" ucapnya mendekatiku.

Dia benar-benar memanggil namaku. Dengan segera kuhilangkan perasaan risauku, akupun menoleh, kulihat ia sudah berada dibelakangku "aa..oohh, nee. Ternyata kau masih mengingatku?".

Ia menganggukan kepalanya "tentu saja Myungsoo sunbae... mana mungkin aku melupakanmu. Aku tadi sempat tak percaya bisa melihatmu dihari pertama aku berada di SEOUL lagi" eye smile itu yang aku rindukan. Dia sungguh masih sama seperti dulu, lebih terlihat cantik dan dewasa pastinya.

"Jadi ini hari pertamamu di SEOUL. Kenapa kau kembali? Apa kontrak kerja ayahmu sudah selesai di Amerika?" tanyaku tersenyum.

"Omo, sunbae kau tau aku pindah ke Amerika? Bahkan kau tau tentang kontrak kerja ayahku?" tanyanya terkejut.

"Aa... itu... banyak gosip yang bertebaran waktu itu. Sepertinya kau sangat populer dulu" ucapku asal dengan menggaruk-garukkan kepalaku yang tak gatal dan tersenyum kikuk.

Ia tertawa mendengar kata-kataku. Senangnya bisa melihatmu tertawa lagi "geurae? baiklah aku traktir sunbae minum coffe" dengan segera dia menggandeng lenganku. Astaga! Aku mimpi apa? Bolehkah aku berharap? Tuhan, kali ini aku tak akan menyia-nyiakan kesempatan yang telah kau berikan!

***

Author POV

Namja dan Yeoja itupun duduk disalah satu kursi. Keadaan Cafe dipagi hari yang tak banyak orang membut suasana menjadi nyaman dan tenang. Apalagi dengan Pohon Chaerim (sakura) yang berjejer didepan cafe ini. Kaca bening itu seperti Bioskop besar yang mempertontonkan orang yang berlalu lalang, bunga-bunga berwarna lembut yang satu per satu gugur dengan kibasan lembut.

"Coffe lattenya 2" ucap Sang yeoja pada pelayan yang sudah meminta persetujuan si namja.

Tak lama coffe pesananpun datang.


***

Kim Myungsoo POV

Coffe pesanan kamipun datang. Aku lihat ia mengaduknya pelan dengan tangan kanannya, tangan kirinya ia gunakan untuk menautkan rambutnya kebelakang telinga. Apakah event ini pas untuk aku mengungkapkan perasaanku? Eung, sepertinya tidak! Aku baru saja bertemu dengannya, bagaimana jika ia sudah memiliki seorang namjachingu? Jika ya... akulah yang sangat-sangat-sangat bodoh dulu, telah membiarkannya pergi begitu saja tanpa ia tau isi hatiku!

"Sunbae..." gumamnya.

Aku segera menatapnya "eoh...".

"Sudah sangat lama, kau banyak berubah..."

"Aah... benarkah? Aku rasa kau masih seperti yang dulu"

"Waktu itu, eung… maksudku sore itu, terima kasih sudah menemaniku untuk membereskan buku-bukuku, nee" eye smilenya mulai terlihat lagi.

Ah, waktu itu. Heh, aku menganggukan kepalaku "sekarang kau bekerja dimana?".

"Aku... saat ini aku berencana membuka butik disekitar sini"

"Jadi, tadi kau ingin melihat tempatnya itu?"

Ia menganggukan kepalanya.

"Geureu" akupun tersenyum senang dan meminum coffe latteku. Kenapa??? Apartemenku ada diseberang jalan sana! Tuhan, kau sungguh baik pada seorang Kim Myungsoo.

"Sepertinya Sunbae sedang lari pagi tadi? Apakah sunbae tak lari pagi bersama yeojachingumu, sanbae?" tanyanya tiba-tiba.

"Uhuk...uhuk!" membuatku tersedak seperti ini. Astaga... mana ada aku yeojachingu. Jelas-jelas aku masih memikirkan cinta pertamaku.

Dia menyodorkan tisue padaku "sunbae! Kau tak apa-apa? Gunakan ini!" aku pun mengulurkan tanganku untuk menerima tissue pemberiannya.

‘Gunakan ini!’ Kata-kata ini sama persis seperti 12 tahun yang lalu saat ia memberikan paying berwarna kuning lembut itu padaku. Ternyata kau memang tak berubah. Aku membersihkan sekitar mulutku dengan tisue dan tersenyum kearahnya "aku tidak memiliki yeojachingu..." ucapku mantap.

"Oho… benarkah?" tanyanya menyelidik.

Aku menganggukan kepalaku "kau sendiri tak meminta namjachingumu untuk mengantarkanmu melihat-lihat lokasi butikmu itu?"

Dia menatapku dengan tatapan sayu. Wae? Jangan bilang kau memiliki namjachingu! "aku juga tak punya seorang namjachingu" ucapnya datar.

Ah... lega, syukurlah kau tak memiliki namjachingu. Sesaat tadi sepertinya ada yang menyumpal jantungku dengan sesuatu! "Geure, geunde, kenapa sepertinya kau terlihat sedih?”.

Dia tersenyum kecut "aku baru putus darinya beberapa bulan yang lalu" aku lihat dia mengghela nafasnya.

Eoh, dia sempat memiliki namjachingu ternyata. Sebenarnya aku harus sedih atau aku harus senang? Entahlah tapi aku bersyukur "kenapa kau putus?"

"Dia berselingkuh, nappeun namja" ucapnya memanyunkan bibirnya. Hei... sudah berapa lama aku tak melihatnya seperti itu. Masih sama lucunya. Namja yang menyelingkuhinya sungguh buta... ckck, tapi baguslah, aku bersyukur. Biar saja orang bilang aku egois, tapi ini fakta, aku senang mendengarnya.

"Dia menyelingkuhimu?! Kau pasti sangat sedih, mianhae..." aah, jujur saja sih, jika kau sedih akupun ikut sedih. Tapi entahlah yang jelas... aku benar-benar bersyukur. Karena aku masih memiliki kesempatan.

"Dia selingkuh dengan sahabatku! Maka dari itu aku putuskan untuk kembali ke Seoul"

"Eeh, jadi bukan karena kontrak ayahmu sudah selesai?"

"Bukan..." dia tersenyum.

Tanpa sadar tanganku meraih kepalanya dan mengusap lembut puncak kepalanya "aku lebih suka melihatmu tersenyum. jadi teruslah tersenyum. Berarti namja itu bukan namja yang baik untukmu. Tunggulah, namja yang jauh dari kata terbaik itu pasti akan datang padamu. Bersabarlah”

Ia menganggukan kepalanya dan tersenyum “Nee”.

"Kau tau ada  acara reuni besar-besaran di SMP kita dulu?"

"Aah... ne, Park Jiyeon memberitahuku"

Park Jiyeon? Aku tau yeoja itu, dia yang saat itu mengatakan bahwa Bae Suzy pindah ke Amerika. Dia juga yang memberitahuku alasan mengapa Bae Suzy pindah ke Amerika "kau masih berhubungan baik dengannya?"

"Tentu saja... sejak kepindahanku aku selalu berkomunikasi dengan ke 4 temanku yang lainnya?" ia terkekeh.

Mwoya ige!? SIAL! Park Jiyeon sama sekali tidak memberitahuku. Yaa... salahku lagi! Itu karena aku yang tak menanyakannya! Dan lagi setelah itu aku sibuk dengan tugas kelulusanku "betapa bodohnya kau Kim Myungsoo!" gumamku sangat sangat sangat pelan.

"Nee...?"

Yaa... aku sudah bicara pelan sepelan mungkin, tapi kau masih bisa sedikit mndengarnya, eoh? "aniyaa..." aku tersenyum hambar.

***

Author POV

Yeoja dan Namjapun berpisah didepan pintu cafe karena berbeda arah. Namun kali ini sang namja tak ingin membuang kesempatan, ia sudah bertukar nomor handphone dengan si yeoja. Namja itu berjalan santai mengitari taman terbuka yang berada didepan apartemennya. Kemudian masuk kedalam gedung tinggi itu, menaiki lift dengan menekan angka 23.

TING

Ia masih berjalan santai dengan wajah berserinya. Dengan segera ia membuka pintu apartemennya. Dan ia merebahkan badannya diatas Sofa. Dan menghela nafasnya sambil menatap layar handphonenya.


***

4 hari kemudian

Kim Myungsoo POV

Aku melihat diriku didepan cermin. Bukan karena aku narsis atau apapun itulah. Aku hanya ingin merapihkan kerah bajuku. Malam ini akan ada acara reuni besar-besaran diSMP ku dulu. Dan Aku akan menjemput seorang yeoja special, Bae Suzy. Lihatkan... sudah ada kemajuan. Minho dan Soo Jung sama sekali belum kuberitahu tentang hal ini. Mereka akan kaget nanti, lihat saja.

Akupun melajukan mobilkku ke arah apartemen Bae Suzy. Bagaimana aku tau? Hoho... kemarin aku sempat mampir keapartemennya untuk mengantarkan makan siang. Wah… kalian bisa bayangkan aku sudah sedekat apa dengan Suzy, sampai-sampai aku mengantarkan makan siang untuknya.

"Myungsoo sunbae..." pekik Suzy melambaikan tangannya. Kuhentikan mobilku didekatnya, kubuka pintunya dan sekarang ia masuk ke dalam mobilku.

Astaga! Kenapa dia menungguku diluar? "kau sejak tadi?" tanyaku.

"Anii..." ia tersenyum dengan menggelengkan kepalanya sambil menggunakan setbeltnya.

Mobilkupun kembali melaju. Kami sampai di SMP Korean sekitar 20 menit perjalanan. Sudah ramai ternyata. Aku melihat ke 4 temannya sudah menunggunya didepan gedung sekolah. Teman yang setia.

"Kau masuklah dulu, jika kau ingin pulang segera hubungi aku" ucapku tersenyum.

"Tapi sunbae? Aku tak menemanimu tidak apa-apa?" tanyanya ragu.

Akupun menganggukan kepalaku dengan pasti. Walaupun agak kecewa. Siapa yang tak kecewa sih, tapi yasudahlah. Dia pun turun dari mobilku, berlari kecil kearah teman-temannya dan seperti biasa aku melihatnya sama seperti 12 tahun yang lalu, tertawa dengan eye smilenya. Seperti dejavu.

Setelah aku memarkirkan mobilku. Aku bergegas turun karena Minho telah menelponku, dia menungguku didepan gedung.

"Yooo... Myungsoo-ya" pekik Minho. Soo Jung melambaikan tangannya.

Aku berlari menghampiri mereka berdua. Kulihat teman-teman Soo Jung juga sudah mulai memanggilnya, pada akhirnya Minhopun ditinggal sendiri oleh Soo Jung, ck, sama saja sepertiku.

"Kajja..." Minho merangkulku "yang mana yang kau suka?" ia menunjuk kearah yeoja-yeoja yang sedang berjalan bersama Soo Jung.

Aku tak menjawab pertanyaannya, setelah masuk kedalam lapangan. Mataku kuedarkan keseluruh lapangan yang saat ini sungguh sangat ramai. Apa aku bisa menemukannya? Hmm, instingku memnag tak pernah salah "aku menyukainya" jari telunjukku kuarahkan pada seorang yeoja dengan balutan dress selutut berwarna cokelat dengan rambut diikat keatas, sehingga leher jenjangnya terlihat indah dan seksi "bukankah dia seksi".

Kulihat Minho yang berada disampingku memasang ekspresi hmm... bisa dibilang seperti orang bodoh "kau yakin yeoja itu?! Baiklah aku akui... matamu memang tak pernah salah! Walaupun kau tak berpengalaman tentang masalah percintaan, tapi setiap wanita yang kau taksir semuanya WAW!"

Hei bodoh... yang benar saja! Kau tak mengenali yeoja itu?! Itu cinta pertamaku! "Eishh, ckck" desisku menggelengkan kepala.

"Sunbae...." pekik seorang yeoja entah memanggil siapa. Aku yang sedang memperhatikan Minho, melihat tatapan matanya yang seolah tak percaya, matanya mengisyaratkanku untuk menoleh.

"Sunbae..." yeoja itu memanggil lagi, kutolehkan kepalaku dan ternyata Suzy berjalan menghampiriku. Minho tentu saja mempererat rangkulannya padaku. Yaa, appo, eoh!

"Suzy-ya, kenapa kau kemari? Temanmu?" tanyaku.

"Jiyeon menyuruhku untuk menemanimu dulu"

Dengan tiba-tiba "Suzy? Suzy? Ohhhh, jadi kau cinta pertama Myungsoo!!!" aku segera menoleh dan memukul perutnya agak kuat!

"Eeh..." aku bisa melihat mata Suzy yang terlihat bingung.

"Yaa.. kau tak bilang padaku, eoh! Aku bahkan tak menyadarinya! Sejak kapan kau dekat dengannya!" Sial!!! Minho kenapa kau buka kartuku disaat seperti ini. Mau membuatku malu?!

***

"Begitulah..." Minho dengan lega membongkar semua rahasiaku!

Aku dan Suzy berdiri dibawah pohon chaerim (sakura) besar yang memang sudah ada sejak 12 tahun yang lalu, hanya ada kami berdua. Aku hanya bisa melihat ekspresi wajah Suzy  yang bingung dan mungkin dia ingin berlari dariku. Eoh... Tuhan, apapun yang terjadi, kali ini aku harus menyatakannya!

"Ehem... mianhae, jika waktu dan tempatnya sangat tidak sempurna. Aku mencintaimu mungkin sejak pertama kali kau meminjamkan aku payung berwarna kuning lembut itu", Ekspresi Suzy masih sama, hanya diam dengan datar "Ehem... saat itu. Maksudku... aku ingin mengutarakan perasaanku padamu keesokan harinya setelah bertemu denganmu sore itu, tapi aku mencarimu kemana-mana namun tetap saja kau tak terlihat, jadi... aku bertanya pada temanmu yang bernama Jiyeon, dia yang memberitahuku bahwa kau pindah ke Amerika karena urusan pekerjaan ayahmu" Eooh... kenapa raut wajahnya tak berubah "aku sungguh tak tau kau masih berhubungan baik dengan Jiyeon. Jika aku tau! aku akan meminta nomor handphonemu!" aku masih menatapnya... tapi sepertinya aku tak sanggup menerima penolakan darinya "eohh... cukup! aku terima semua keputusanmu" aku menunduk dan memijat pelipisku.

Tiba-tiba baju kemejaku serasa ada yang menarik, aku meliriknya, tangannya menarik baju kemejaku "benarkah?" lirihnya.

Aku menatap kedua matanya, begitu juga dia menatap kedua mataku, aku melihat pancaran dimatanya "aku juga dulu menyukaimu... tapi karena kau sunbaeku, aku jadi tak bisa mendekatimu" ucapnya lagi dan ini membuat aku benar-benar tersenyum lega.

Tapi itu dulu... bagaimana dengan sekarang? "Bae Suzy... Saranghae. Noemu noemu saranghae"

Bisa aku lihat matanya mulai berkaca-kaca "na... doo".

Dengan segera aku memeluknya. Aku tak bisa berkata apapun padanya. Aku sungguh berterima kasih pada mantan kekasihmu itu. Karena telah menyelingkuhimu. Aku tau kau sakit. Tapi semua itu akan kuhapus dari hatimu. Angin pun berhembus kencang lagi sesaat, bunga-bunga berwarna lembut itu jatuh berguguran dengan selembut lembutnya turun seperti salju berwarna pink keputihan. Akhirnya cinta pertamaku bisa kutemukan lagi. Bahkan ditempat yang seharusnya aku lakukan 12 tahun yang lalu. Ini sempurna.

Aku mulai melepas pelukanku, senyumannya sekarang bisa kulihat jelas, eye smilenya semakin membuatku bahagia, wajah halusnya kini bisa kesunteh dengan jari-jariku, aku menundukkan kepalaku hingga sejajar dengannya, aku bisa melihatnya dengan lebih jelas lagi. Mata indahnya yang bulat dengan eye smile, hidung mancungnya dan bibirnya yang saat ini berwarna pink sakura.

CUP... aku menempelkan bibirku pada bibirnya, aku bisa merasakan bibirnya yang agak bergetar, aku menatap matanya yang saat ini menunjukan bahwa ia kaget dengan sikapku. Tangan kananku memegang tengkuk lehernya, sedangkan tangan kiriku memeluk pinggangnya agar semakin dekat denganku, Matanya kini mulai terpejam, aku tersenyum sedikit sebelum mulai melumat bibirnya. Dia membalas ciumanku. Percaya atau tidak! Ini ciuman pertamaku... dan hmm... rasa SAKURA??? Dia menggunakan lipblam sakura? Entahlah. PUK... bunga sakura jatuh ditengah-tengah wajahku dan wajahnya, sehingga ciuman itu terhenti. Aku menatapnya, begitu juga dengan dirinya, kami tertawa pelan, dan melanjutkan ciuman yang tertunda tadi.

Cinta terakhirku, Bae Suzy. Tak akan pernah aku melepaskanmu lagi.

THE END????

^^

Tunggu Dulu. Aku ingin memberitahu kabar bahagia. Itu kejadian 1 tahun yang lalu.

Eoh, Maukah kalian datang kepernikahanku? Kalian harus datang. Janji!

***

Hari ini aku memakai jas berwarna hitam, dengan bunga mawar putih disakuku. Aku berdiri diatas altar. Alunan lembut lagu pernikahan ini membuat aku tersenyum lega. Mempelai wanita sedang diiringi ayahku untuk berjalan menuju ketempatnya. Tentu saja disampingku. Dia sangat cantik dengan balutan gaun pengantin berwarna putih polos berenda, rambutnya disanggul keatas memperlihatkan lehernya yang sangat seksi itu. Dia tersenyum padaku. Eye smilenya tentu tak akan pernah tertinggal. Semua tamu yang datang bisa aku lihat dengan mata yang berbinar-binar. Menyilaukan. haha. Ibuku dan adikku Monsoo, Ibu dan Ayah mertuaku bahkan adik iparku Sangmoon, tersenyum lepas. Aku lupa, disebelahnya ada sahabtaku Minho bersama Soo Jung yang tengah mengandung 8 bulan tampak bahagia melihatku. Ke 4 teman Suzy pun meneteskan air mata bahagia.

“Kim Myungsoo.. apa kau menerima Bae Suzy sebagai istrimu dan berjanji akan membahagiakannya di kala suka maupun duka?”

“Ne, aku Kim Myungsoo, akan menerim Bae Suzy sebagai istriku dan berjanji akan membahagiakannya baik itu di kala suka maupun duka”

“Bae Suzy, apa kau menerima Kim Myungsoo sebagai suamimu dan berjanji akan membahagiakannya di kala suka maupun duka?”

“Ne, aku Bae Suzy, akan menerima Kim Myungsoo sebagai suamiku dan berjanji akan membahagiakannya baik itu di kala suka maupun duka”

“Dengan ini kalian telah sah menjadi sepasang suami dan istri”

Aku dan dirinya saling berpandangan. Serasa dunia hanya milikku dan dirinya! Poppoooo.... CUP. Bibirku menempel dibibirnya, tentu saja lagi-lagi rasa sakura. Karena aku menyukainya. Aku menyuruhnya untuk terus menggunakan lipblam sakura. 1 menit kami saling menautkan bibir kami. Aku yang melepasnya lebih dulu. Aku tak mau semakin dalam karena disini terlalu banyak orang! Sorak sorai bergembira mulai riuh terdengar. Aku sungguh bahagia akhirnya bisa memiliki cinta terakhirku secara utuh.

"Ny. Kim, malam ini kau milikku, eoh" bisikku ditelinganya.

THE END

BOOWW....

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK