Author Pov
Jinwoon kembali dari Jepang untuk meneruskan kuliahnya di Korea, entah karena apa? Atau mungkin takdir sudah menentukan.
"Akhirnya aku kembali lagi" gumam Jinwoon dalam hati saat tiba di bandara. Sambil menelpon teman untuk menjemputnya. Iam JaeBum, nama sahabat semasa SD dan terpisah ketika mereka lulus.
"Jaebongi! Aku akan menetap lagi disini aku berjanji!", kata Jinwoon sambil tertawa yang membuat matanya menghilang.
"Ah, jinjja? Aku tidak yakin!" kata Jaebum. Jaebum menceritakan pacarnya kepada Jinwoon.
"Jinwoon-ah, kau tau? Aku sekarang sudah punya pacar! Aku bukan cowok cupu lagi!" kata Jaebum sambil tertawa.
"Kau yakin? Perkenalkan padaku! Apa dia cantik? Ya sekarang kau sudah dewasa jaebongi~", kata Jinwoon sambil ikut tertawa.
"Ya, sakarang dia ingin mendaftar di universitas sama dengan kita! Ya dia sangat cantik, oke nanti aku perkenalkan padanya!" kata Jinwoon. Mereka pun sudah sampai diapartemen Jinwoon.
"Siapa nama gadis itu?" Tanya Jinwoon sambil senyum selidik pada Jaebum.
"Suzy, tepatnya Bae Suzy" katanya dengan riang. Perubahan muka Jinwoon sangat jelas terlihat, tidak berkata-kata, hatinya seperti terhantam batu keras.
"Ya jinwoon-ah? Gwencana? Ada apa? Kau kenal dia?", Tanya Jaebum dan dengan cepat Jinwoon menggelengkan kepalanya.
"Aniya, tidak aku tidak mengenalnya, sepertinya dia cantik terlihat dari namanya", kata Jinwoon sambil tertawa hambar. Jinwoon tidak bisa tidur, dia masih asik dengan pikirannya....
JinWoon Flash Back
4tahun lalu, di atap gedung sekolah smp kami....
"Suji-ah, mianhae... a..ku.. aku harus pergi melanjutkan sekolah di Jepang, mianhae suji-ah....", kataku sambil menunduk.
"Kau yakin ingin melanjutkannya disana? Bagaimana dengan hubungan kita?", katanya dengan air mata yang mengalir.
"Aku tidak tahu. Namun aku berharap bisa kembali ke seoul lagi, Suji-ah mianhae... jongmal.. jongmal mianhaeyo suji-ah..", kataku sambil memeluk Suzy.
"Jinwoon-ah, saranghaeyo...", ujarnya masih terisak di pelukanku,
"Nado saranghaeyo suji-ah.." Sahutku sambil memeluk gadis itu.
Jinwoon Flash Back End
Bae suzy, wanita cantik dan periang itu masuk kembali ke memori Jinwoon yang susah ia hilangkan saat ia memutuskan untuk meninggalkan gadis itu.
Hari dimana semua mahasiswa masuk kuliah pertamannya. Jinwoon menuju ke kelasnya.
"Ah, jaebongi! Ternyata kau sudah datang!" sapa Jinwoon.
"Iya, dan kau terlambat... diantara murid yang duduk di bangku depanku, Jadi kau dapat kursi di belakangku" kata JB sambil cemberut.
Tidak begitu lama seorang wanita masuk dan wajahnya berubah drastis saat melihat sosok yang ada di dalam kelas.
"Aku bermimpi! Mana mungkin dia ada disini sekarang! Dia bilang akan menetap disana" gerutu si wanita itu dalam hati.
"Suzy! Ya tidak salah lagi dia masih sama dengan yang dulu cantik dan periang!" batin Jinwoon saat mata mereka bertemu lagi.
"Suji-ah! Mengapa kau diam disana? Ayo kemari, akan kuperkenalkan temanku ini" suara Jaebum memecah lamunan mereka berdua.
"Ah, nee.." sambil berjalan kearah mereka.
"Kenalkan dia teman SD ku sekaligus teman akrabku dari kecil!" kata JB memperkenalkan Jinwoon pada Suzy.
"Ah, annyeonghaseo... Suzy imnida, nice to meet you", sambut Suzy tanpa rasa ragu iya mengulurkan tangannya.
"Jinwoon imnida... nice to meet you too", jawab Jinwoon sambil menjabat tangan. Benar-benar tidak berubah.
Jinwoon POV
Delapan bulan sudah berlalu....
Rasa sakit ini semakin menjadi, aku selalu menyaksikan kemesraan mereka berdua dengan mataku ini. Tapi, aku tidak tau apakah yang dia rasakan dulu sama seperti yang aku alami ini? Aku tidak mau menyakiti perasaan Jaebum, aku membohonginya, aku berbohong kalau aku tidak kenal pada suzy dan belum pernah bertemu sebelumnya.
Siang ini di kantin kampus,
“Aku mau ke ruang music, aku mau melepas penat. Kekekkee, menyusullah!”, kataku yang sudah menghabiskan sarapanku.
“Ne, Fighthing! Jinwoonie...” kata Suzy dengan panggilan kesayangan waktu dulu,
“Mwo? Ah, ne Suji-ah!”, aku terkaget mendengar panggilan itu. Aku meninggalkan mereka berdua dengan pikiran yang tidak karuan.
“Suzy-ah! Jaebom kemana? Dia belum datang?” sapaku pada suzy ketika sampai di kelas dari ruang music.
“Jinwoon-ah, kau sudah kembali? Dia sedang menemui dosen!” Katanya tanpa menatap kearahku. Waktu yang tepat untuk memberitahunnya...
“Suzy-ah, aku ingin bicara dengan mu sebentar.” Ujarku.
“Ya, silahkan bicara saja” katanya tanpa menatap kearahku.
“Suzy-ah, bisakah aku egois sebentar saja? tolong tatap mataku..” Kataku.
“Aku tau kau punya Jaebom, tapi aku butuh hanya beberapa detik, tolong tatap mataku suji-ah..” pintaku dan dia menurutinya.
“Aku masih mencintaimu suji-ah” kataku. Dia tak bersuara hanya mengeluarkan airmatanya.
“Apa kau tidak bisa menungguku lagi? Kau masih mencintaiku kan suji-ah?”, tanyaku,
“Mianhae... Jinwoon-ah aku tidak lagi mencintaimu” Jawabnya. Terlalu sakit bagiku, melihat dia pergi keluar meninggalkanku.
“Terimakasih sudah tidak mempercayaiku lagi”, kataku sambil menatap kepergiannya.
Semua itu hanya kenangan yang indah, kenangan yang tidak akan bisa terlupakkan, tidak akan pernah terlupakan...
Lima tahun kemudian kami sudah lulus dari universitas, berpisah lagi. Aku putuskan untuk ke Jepang meneruskan perusahaan ayahku. Dan menghindar dari sakit hati ini lagi...
“Jinwoon-ah, ada surat untukmu dari korea!” kata ummaku sambil memberikannya padaku.
Busan,Korea Selatan, 10 Oktober 2012, I am Jaebum and Bae Suzy. kau diundang untuk acara pernikahan Kami.
“Kau pasti bahagia, tapi maaf aku tidak bisa datang ke pernikahanmu. Aku juga ikut senang bila kau senang suzy-ah” kataku dalam hati.
“Jaebongi... selamat buat kalian berdua! Tapi maaf aku tidak bisa datang untuk acara pernikahan itu, aku ada meeting. Mianhae jaebongie..” kataku di telefon dengan tulus dari hati tidak membencinya sama sekali, walaupun dia memiliki suzy sepenuhnya.
“Ah, terimakasih! Aku paham, sekarang kau orang sibuk ya? Suzy ingin bicara padamu” katannya dan terdengar ada suara juga disebrang sana.
“Jinwoon-ah, aku ingin bertanya padamu! Apakah kau masih mencintaiku”, Tanya Suzy. Aku terdiam masih mencerna kata-kata itu.
“Jinwoon-ah? Kau disana?” suaranya muncul kembali ditelingaku.
“Ah, nee... aku masih disini.” Kataku dengan pelan.
“Kau belum menjawab pertanyaanku, Apakah kau masih mencintai ku jinwoon-ah?” katanya lagi.
“Aniya, kau berhak bahagia, Suzji ah!” kataku dengan susah payah. Sekarang tidak ada jawaban dari sana.
“Baiklah, terimakasih jinwoon-ah, tapi aku dan jaebum selalu mencintaimu selamannya! Annyeong.” Aku belum sempat menjawab hubungan telefon sudah terputus.
“Menghadapi realitas itu sulit, tidak semudah yang kau kira dan juga tidak semudah jalan cerita pada drama yang bisa ditebak dari awal.”
“Mengatakkan yang sebenarnya itu sangat pahit tapi disitulah, kemampuanmu diuji. Kamu bisa menerimannya atau tidak itu keputusanmu.”
Jinwoon POV End
THE END
Nama saya Senja Tri Akhirina, umur saya 15 tahun saya tinggal di Cilegon, Banten. Saya seorang Hottest bisa dibilang JYPStan, suka semuanya dari JYP. Mungkin segitu aja perkenalannya. Oh iya follow ya twitter saya @0430nja