Tittle : Because The Accident..!
Cast : Lee Hyuk Jae
Hwang / Lee Hye Sup
Other cast support
Genre : Married life, romance, little comedy
Author : Little monkey (Yum)
FB : https://www.facebook.com/hyesup.lee.54?ref=tn_tnmn
Rating : +15
Declaimer : This fanfic is mine. Not copy paste from other place. Hargai Yum meski karya Yum gak sebagus dengan ahlinya. Tak perlu di jelaskan tentang cast karena pasti sudah tahu.
Note : persedian yang harus ada sebelum membaca ff. Huruf dan kalimat dan kata. Karena typo terkadang muncul tanpa permisi. Meski sudah rapi di word, pasti pas mau dipindahin ke catatan selalu berantakan. Jadinya harap maklum. Kalo nggak suka, mending angkat mata dari fanfic ini (read:gak usah baca). Tapi kalo sempet dibaca sampe abis, don’t forget RCL... mumumu
Happy Reading \(^o^)/
Hyuk Sup story, began..
Dentuman keras music kembali mengalun indah bersamaan dengan sorotan lampu yang sedikit remang. Didalam ruangan itu, sekumpulan manusia yang hampir melupakan diri mereka seakan tengah terbuai dengan glamournya dunia malam yang indah. Bahkan mereka melupakan waktu yang setiap detiknya semakin menunjukkan kalau malam sudah hampir berakhir.
Diantara sekumpulan orang tersebut. Seorang pria masih saja merutuki sesosok teman yang membawanya ke tempat itu. Bukan karena temannya membawa ke tempat yang aneh, melainkan akibat penundaan suatu hal oleh temannya. Pria bernama lengkap Lee Hyuk Jae itu mulai mengambil satu gelas wine yang telah tersaji di atas mejanya. Meski sebenarnya wine itu bukan disajikan untuknya.
Siapa yang tak kenal Lee Hyuk Jae atau akrab disapa Eun Hyuk. Bahkan mendengar namanya saja, sudah dapat dipastikan sebuah kalimat yang khas muncul. Yah, Super Junior. Kalimat itu memang sangat intim dengan pria bermarga Lee ini. Karena memang ia adalah anggota boyband terkenal bernama Super Junior. Salah satu diantara deretan pria tampan yang mungkin sangat sulit untuk di tolak pesona mereka.
Eun Hyuk terlena akan malamnya dengan segelas wine di hadapannya. Mungkin ini akibat dari tidak terbiasa meminum minuman keras. Baru satu gelas ia menghabiskan wine dihadapannya, kini pandangannya sudah berkunang-kunang. Bahkan ia seperti orang yang tengah mabuk berat. Anni, bukan seperti. Tapi memang ia sudah mabuk berat.
Dari arah toilet. Seorang pria tampan lainnya muncul sambil menggenggam ponselnya. Tatapannya berhenti saat mendapati pria tampan yang dipanggil Hyung olehnya sudah terlelap layaknya orang mabuk. Baiklah, ini harus lebih diperjelas. Dia, pria itu Lee Hyuk Jae memang sudah mabuk karena segelas wine.
Namja yang ternyata Cho Kyu Hyun itu segera mengambil langkah lebarnya untuk lebih dekat melihat Hyuk yang sudah tekapar diatas kursinya dengan kepala yang ditekuk kemeja.
“Ish.. dasar lemah. Baru saja kau menghabiskan satu gelas wine ku, kau sudah mabuk seperti ini Hyung. Memalukan.” Pria bermarga Cho itu nampak bergerak resah.
Diputarnya arah pandangannya menuju setiap orang yang berada diruangan remang. Musik semakin mengalun keras saat malam semakin larut. Dengan cekatan, tanpa melihat jelas siapa yang ditahannya, Kyu segera menggenggam pergelangan tangan seorang gadis yang sepertinya bekerja di tempat itu.
“Agasshi, bisa tolong aku!” Kyu menatap mata gadis itu di bawah lampu remang disko.
Tanpa mengeluarkan sepatah kata. Gadis yang dimintai pertolongan oleh Kyu Hyun itu mengangguk. Sedikit hati-hati, ia membantu Kyu Hyun membopong tubuh berat Eun Hyuk yang sepertinya tengah bermimpi. Karena bibir pria itu sesekali menggerutu tak jelas dalam tidurnya. Seperti orang mengigau, atau memang Hyuk tengah mengigau.
Gadis itu menolong Kyu Hyun sampai ke mobil pria itu. Dengan perlahan, ia mulai merebahkan tubuh Hyuk di kursi belakang mobil. Saat tubuhnya ingin keluar, tanpa aba-aba Hyuk kembali menarik tubuh gadis itu. Mendekapnya kuat. Harus diingat, masih dalam keadaan tidur.
“Sepertinya ini akan buruk. Apa kau bisa ikut bersama kami? Setidaknya, seperti itu saja. Aku takut pria ini akan lebih parah jika tak dituruti. Jika Hyungku mulai melakukan lebih padamu, kau boleh memukulnya. Aku tak melarangnya.”
“Ta.. tapi aku, aku harus pulang.” Lirih gadis itu masih dalam dekapan Hyuk.
“Aku akan mengantarkanmu pulang setelah ini. Yakson!” Kyu Hyun tersenyum manis. Membuat gadis mungil itu merasakan kalau tubuhnya memanas seketika. Okh ayolah, siapa yang bisa menolak pesona maknae Super Junior ini jika kau masih dalam keadaan waras.
“Ne!”
Cho Kyu Hyun semakin melebarkan senyumnya saat gadis yang dimintai pertolongan itu mengeluarkan kalimat yang diharapkannya. Setidaknya dengan seperti ini, saat ia menyetir, Hyungnya yang sepertinya baru pertama kali mabuk itu tak akan mengganggunya.
Ditutupnya pintu mobil itu. Langkah lebar Kyu Hyun sekarang membawanya untuk beralih ke kursi belakang stir. Untung ia tak meminum wine malam ini. Setidaknya ia aman untuk mengendarai mobil sekarang.
****
Tubuh mungil gadis itu kembali membopong seorang pria yang masih saja tertidur. Bahkan pria ini melilitkan tangannya ke pinggangnya. Entah mencari kesempatan atau apa? Kenapa Eun Hyuk memeluknya, sedangkan Kyu Hyun yang juga ikut membopongnya tak dipeluk?
Sekarang mereka tepat berada di dalam sebuah tempat yang intim dengan kata Super Junior. Dimana lagi kalau bukan di dorm. Beberapa dari member ada yang belum tertidur, sepertinya terkena insomnia. Sungmin, Shindong, dan Siwon. Triple ‘S’ itu kini menatap kearah Eun Hyuk dan gadis yang membopongnya heran. Sedangkan Kyu Hyun, ia menyusul di belakang karena harus menutup pintu dorm terlebih dahulu.
“Jwaeseonghamnida! Dimana kamar Lee Hyuk Jae?” gadis itu nampak memucat tatkala pria-pria tampan itu menatapnya dengan raut wajah yang mengambarkan sebuah tanda tanya besar.
“Iremi muoeyo?” tanya Sungmin dengan nada seramah mungkin.
“Jo neun Hwang Hye Sup imnida!” gadis bermarga Hwang itu sedikit membungkukkan tubuhnya ke arah triple ‘S’ tersebut.
“Kamarnya disebelah sana!” sekarang suara Kyu Hyun yang mengintrupsi suasana aneh tersebut. Akh baiklah, sepertinya suara pria tadi jauh membuat suasana yang terjadi antara triple ‘S’ dengan Hwang Hye Sup sedikit mengendur. Tak setegang pertama kali Hye Sup masuk membawa Hyuk dalam dekapannya.
Hye Sup mengikuti arah yang ditunjukkan Kyu Hyun. Perlahan-lahan, ia berjalan kearah pintu yang berada di lantai dua. Shindong mencoba membantu. Di ikuti dengan member lainnya yang sepertinya mulai sadar dengan kesulitan Hye Sup.
Saat dirasa sudah cukup nyaman. Member lain mulai bergerak keluar meninggalkan Hye Sup dan Eun Hyuk berdua. Gadis itu masih ada yang harus di bereskan dari pria yang masih terjun ke alam mimpinya. Meski sebenarnya, ini bukanlah kewajibannya. Toh ia hanya membantu, bukan pembantu.
Hye Sup mengambil selimut. Beberapa member menunggunya di luar pintu kamar. Memperhatikan gerak-gerik Hye Sup. Takut kalau gadis itu ternyata bermaksud jahat terhadap Hyuk. Jika boleh ditebak, Hye Sup jauh lebih terlihat seperti seorang pelajar. Tapi tak mungkin masih ada pelajar yang berkeliaran semalam ini, apa lagi Kyu Hyun menemuinya di club malam.
Gadis itu memutar tubuhnya. Bergerak menjauh dari ranjang tempat Hyuk tertidur. Ia cukup lelah sekarang. Pekerjaannya yang sampai larut malam, ditambah harus menolong seorang pria yang cukup terkenal. Bukan, bukan cukup. Tapi sangat terkenal.
Bugh..
Sebuah bunyi dentuman kuat dari kamar Hyuk. Semua member yang menunggu di depan pintu Hyuk semakin terbelalak sempurna. Apa yang terjadi di dalam? Mungkinkah firasat buruk mereka tentang Hye Sup benar? Ditambah dengan pintu kamar Eun Hyuk yang terkunci dari dalam secara tiba-tiba.
Sedangkan di dalam. Hye Sup harus merasakan pernafasannya tercekat. Eun Hyuk terlalu dekat. Ini membuatnya sangat gugup. Bahkan untuk menelan kembali salivanya, ia tak sanggup.
“Ap.. apa yang akan kau lakukan?” Hye Sup semakin cemas saat dirasakannya kini Hyuk semakin mendekat kearahnya. Apa ia harus kehilangan hal yang paling berharga secepat ini? Bahkan ia masih terlalu muda untuk menanggunggnya. Sekolahnya saja masih tinggal beberapa bulan lagi. “Kyaaa..” Teriak Hye Sup dari dalam kamar.
Di depan pintu kamar Hyuk. Semua member –kecuali Eun Hyuk, berkumpul di depan pintu kamar Hyuk. Tatapan mereka kini lebih ke arah rasa iba terhadap gadis yang beberapa detik lalu ia anggap sebagai orang jahat. Dan sekarang, gadis itu yang menjadi korban kejahatan Hyuk.
“Hah..” desahan berat dari salah satu member yang dijadikan appa di Super Junior itu berhasil mengambil alih perhatian member lainnya.
“Wae Hyung?” tanya Ryeo Wook heran.
“Sepertinya aku harus rela kalau Hyuk menikah lebih dulu dari pada aku!” jawaban Kang In yang terdengar aneh kini malah diangguki setuju oleh semua member.
“Bersiaplah untuk menyiapkan pakaian yang paling bagus. Bagaimanapun, penikahan itu pasti akan dilakukan lebih cepat. Aku jadi merasa iba dengan Hye Sup.” Kyu Hyun menatap ke arah pintu kamar Hyuk. Semua member lain juga melakukan hal yang sama. Mereka menatap kearah kamar Hyuk yang terdengar samar-samar dari dalamnya seperti sebuah desahan berat.
****
Semburat sinar jingga mentari di pagi hari berhasil muncul setelah bersembunyi dari gelapnya malam. Langit hitam bertabur bintang dengan sang rembulan sebagai raja kini sudah tergantikan dengan langit biru bertabur kapas putih lembut.
Hilir mudik hembusan angin bergerak liar ke segela arah. Menerbangkan setiap hal yang bisa terangkat olehnya. Termasuk hordeng kamar Hyuk yang bergerak bebas menerima terpaan angin. Sedangkan jendela kamarnya, sudah sejak tadi menerima kilatan semburat oranye mentari yang masuk menerangi seisi ruangan itu.
Diatas sebuah ranjang, seorang pria yang tidurnya berhasil terusik kini mulai menggeliat pelan. Lenguhan khas orang bangun tidur keluar begitu saja dari bibir merah pria tersebut. Samar, ia kini bisa melihat sesosok gadis mungil yang terduduk di atas sofa. Gadis itu menggunakan kemeja dan jeans.
“Nuguya?” tanya Hyuk saat kesadarannya benar-benar pulih. Tapi belum pulih untuk dirinya sendiri.
Hye Sup memalingkan wajahnya yang sudah memerah. Pria dihadapannya masih saja toples sejak kejadian malam. Perlu di perjelas, tak ada hal-hal apapun yang terjadi diantara mereka. Sampai sekarangpun, Hye Sup masih perawan. Meski bibirnya sudah tidak perawan lagi akibat ulah pria dihadapannya tadi malam. Mereka hanya berciuman. Itu saja. Tak lebih.
“Bisa kau buka pintunya? Aku tak tahu kau meletakkan kuncinya dimana tadi malam.” Hye Sup masih belum mau menatap Eun Hyuk. Pria itu bangkit dan lagi, masih belum pulih kesadarannya untuk diri sendiri. Bahkan dengan santainya, ia berjalan kearah Hye Sup.
“Pintunya terkunci?” Hye Sup memalingkan wajahnya tepat ke arah Eun Hyuk yang sudah berdiri tepat dihadapannya. Sekarang tubuhnya benar-benar memanas. Apa wajahnya sudah memerah sekarang?
“PAKAI BAJUMU!” pekik Hye Sup sembari melempar jaket yang ia gunakan tadi malam.
Di depan pintu kamar Hyuk. Beberapa member lain sudah ada yang menguping pembicaraan antara Eun Hyuk dan Hye Sup. Mata mereka semakin terbelalak sempurna saat mendengar teriakan dari Hye Sup. Baiklah, sepertinya kesalah pahaman ini semakin parah.
Kenop pintu perlahan-lahan terbuka. Menampilkan sosok mungil seorang gadis yang kini berjalan keluar tanpa mengabaikan orang lain. Sedangkan dibelakangnya, Eun Hyuk berdiri dengan raut wajah heran. Ia masih belum mengerti bagaimana Hye Sup bisa berada dalam kamarnya. Ditambah lagi, gadis itu terkunci bersamanya di dalam kamarnya sendiri.
“Hyuk, kejar dia. Aku yakin setelah ini dia akan hamil akibat ulahmu!” suara Dong Hae berhasil menyadarkan member lain. Bukan Eun Hyuk yang sebagai objek.
“Bagaimana mungkin ia bisa hamil? Sedangkan tadi malam aku merasa tak melakukan apapun terhadapnya.”
“YAK PABBO! Tadi malam kau mabuk. Kami semua buktinya. Dari dalam kamarmu, kami mendengar gadis itu mendesah tadi malam. Ia menolongmu dan kau malah melakukan hal ini pada gadis itu. Apa kau tak melihat raut wajahnya yang cemas saat keluar dari kamarmu Hyuk!” sekarang suara Hee Chul yang menggema.
Eun Hyuk berpikir sejenak mengingat kejadian malam. Yah, ia ingat. Tadi malam ia pergi ke club bersama Kyu Hyun. Lalu ia mabuk karena meminum segelas wine. Lalu di kamarnya, ia mengunci tubuh seorang gadis.
Kedua bola mata Hyuk terbelalak sempurna. Kini dengan langkah lebarnya, ia berlari menuju jalur yang sama dengan arah keluarnya Hye Sup. Walaupun dapat dengan jelas kalau itu akan menjadi percuma. Karena sekarang, Hye Sup pasti sudah benar-benar menghilang dari sekitar dorm apartement Super Junior itu.
****
Langkah gontai Eun Hyuk kembali membawanya ke sebuah tempat yang menjadi penyesalannya. Ia berjalan lemah ke kamarnya. Bagaimana bisa kamarnya menjadi saksi dari perbuatan kejinya terhadap seorang gadis lugu? Yah, sepertinya gadis itu masih polos dan lugu. Eun Hyuk kini menatap bayangannya sendiri di depan cermin. Kenapa bisa sampai seperti ini? Kenapa ada seorang gadis yang tak dikenalnya sedikitpun tersakiti? Apa ia harus bertanggung jawab? Melihat tingkah gadis itu, sepertinya ia harus merasa sedikit lega, karena jelas dari raut wajah gadis itu kalau berita ini tak mungkin tersebar. Tapi itu baru kemungkinan. Entahlah, ia sendiri bingung kenapa bisa berfikir seperti itu?
Tapi jika berita itu benar-benar tersebar, bagaimana dengan dirinya? Bagaimana dengan karir yang dirintisnya? Bagaimana dengan Super Junior? ELF? Eomma dan Appanya? Kenapa harus banyak orang yang ia sakiti hanya karena hal ini? Dan kenapa bumi memberikannya takdir yang seberat ini? Apa ia masih bisa sanggup untuk menaganinya? Eun Hyuk mendesah kasar.
Pikirannya kembali terlintas tentang kejadian tadi pagi bersama gadis itu. Seingatnya, gadis itu melempar jaketnya. Dan sekarang, jaket itu berada tepat di sampingnya. Hyuk segera mengalihkan perhatiannya pada jaket yang masih tergeletak lusuh diatas kasurnya. Di periksanya setiap saku yang ada di jaket hijau tua tersebut. Senyumnya mengembang tatkala tangannya menggapai sebuah hal yang diharapkannya.
Sebuah dompet. Hyuk membuka dompet itu. Memeriksa setiap ruasnya dengan teliti. Sekarang tatapannya berhenti pada sebuah benda persegi. Kartu pelajar. Gadis itu memiliki kartu pelajar. Berarti gadis ini masih berstatus sebagai siswi dari sekolah tingkat SMA yang ada di Seoul. Seoul Nasional High School. Dan itu sukses membuat kedua bola mata Eun Hyuk terbelalak sempurna. Benarkah ia mengahamili seorang pelajar?
=TBC=
Karena ini part awal, jadi aku buat pendek dulu. Itung-itung sebagai permualaan. Mau liat respon. Tapi aku jamin kok, part selanjutnya bakal lebih dipanjangin lagi. jadi jangan lupa RCL ne, ^^Aku titip FF ini sama min Hikssie. Makasih buat min karena dengan ikhlasnya mau saya susahin. heheh. ^^V