home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Ahra Story

Ahra Story

Share:
Author : quinnara
Published : 29 Dec 2013, Updated : 30 Dec 2013
Cast : Cho Kyuhyun Super Junior - Cho Ahra - Super Junior Member
Tags :
Status : Complete
0 Subscribes |1683 Views |2 Loves
Ahra Story
CHAPTER 1 : Ahra Story

Aku berjalan dengan langkah yang lunglai dan gontai menuju sebuah ruangan di rumahku. Rumah yang sangat sepi dan sunyi, kehampaan pun seakan telah menjadi hawa yang biasa yang mendiami rumah ini. Tidak ada lagi keceriaan yang timbul, semua tawa dan canda itu telah hilang di telan bumi.

Kyuhyun’s Room

Itulah tulisan yang tertera di depan pintu ruangan yang berada di hadapanku sekarang. Aku memantapkan hati saat aku memegang kenop pintu kamar, tanganku bergetar hebat ketika kenop pintu itu ku putar dan pintu mulai terbuka.

Tidak ada yang berubah dari kamar ini, dari kecil hingga ia menjadi dewasa seperti sekarang. Kamar yang menemani hari–harinya dalam masa pertumbuhannya. Mulai dari namdongsaeng kecil menggemaskan yang cengeng, hingga menjadi namja dewasa yang memiliki kepribadian evil namun sifat manja nya tak pernah hilang dari dirinya.

Kamar itu masih seperti dulu, berserakan kaset–kaset gamenya, kotak–kotak bekas PSPnya, tumpukan stick PSnya, berbagai macam majalah game, poster–poster karakter game kesayangannya, hingga miniature dari karakter game itu sendiri.

Aku duduk di kasur yang beralaskan seprai berwarna putih bersih serta di lapisi sebuah bedcover bergambar starcraft. Lagi–lagi ini adalah game favorit nya. Pandanganku menyapu seluruh ruangan, yang berubah hanyalah tempat tidur ini. Dulu, waktu dia masih kecil, dia merengek–rengek pada eomma agar di belikan tempat tidur bermodelkan sebuah mobil dan eomma mengabulkan permintaannya. Saat ia beranjak junior high school, tempat tidur mobil itu diganti menjadi ranjang biasa berukuran king size. Aku mengusap kasur itu dengan lembut.

“Yahoooo!!! Noona!!! Akhirnya aku berhasil menang!!!yeah!!!”

Aku tersentak mendengarnya, segera kuarahkan pandanganku ke depan tv di kamar ini. Tempat dimana ia biasa menghabiskan hari liburnya seharian. Namun aku tidak mendapati siapapun, hanya angin yang berhembus dari jendela kamarnya yang terbuka.

Aku menghela nafas panjang, mataku memanas dan bibirku bergetar, aku merindukannya. Aku bangun sambil mengusap air mataku, menuju ke meja belajarnya. Begitu banyak buku–buku di sana, aku terperangah kaget saat aku mendapati begitu banyak foto–fotoku bersama namdongsaeng kesayanganku itu di meja belajarnya.

Aku mengaduk–aduk tumpukan buku di meja, dan aku menemukan sebuah album foto yang tak pernah ku lihat sebelumnya. Aku mulai membuka album itu, terpampang foto keluarga kami.

Story of Cho’s Family.’

Foto pertama yang ada adalah foto appa, yang sedang tersenyum walau gurat ketegasan sifatnya sangat tergambar di wajahnya. Namun senyuman itu terasa hangat saat aku melihatnya, di bawah foto appa terdapat sebuah tulisan. Tulisan dengan huruf seperti ceker ayam yang ku yakini adalah tulisan namdongsaengku.

‘Appa. Walaupun kau begitu keras mendidikku, walaupun kau yang paling menentangku untuk menjadi penyanyi, walau aku begitu takut dengan ikat pinggangmu. Namun karena didikanmu aku menadi pintar seperti sekarang, kau yang paling mengangkat semangatku di saat aku terjatuh, dan kau yang paling bangga bercerita kepada orang banyak kalau anakmu yang tampan ini adalah seorang Cho Kyuhyun Super Junior.’

Aku tersenyum kecil. Aku teringat saat Kyuhyun menangis meraung–raung masuk ke kamarku dan mencari perlindungan padaku, bersembunyi di balik punggungku sambil memelukku erat. Rupanya appa menghajarnya habis–habisan karna nilai pelajarannya turun di sebabkan ia terlalu banyak bermain PSP hingga melupakan waktu belajar. Aku menenangkan dirinya hingga Kyuhyun kecil tertidur karna kelelahan menangis.

Tanpa terasa aku menitikkan air mata, kemudian aku membalik lembaran album itu, aku melihat foto eomma di halaman berikutnya, dengan senyuman yang lembut khas dari eomma kami.

‘Eomma. Terima kasih untuk segalanya, tidak banyak kata yang dapat aku ungkapkan di sini. Tapi aku sangat menyayangimu eomma. Ps =  eomma, aku sangat tidak suka makan sayur! –Kyuhyun-‘

Kyuhyun bukan tipe orang yang bisa mengumbar rasa sayangnya dengan kata–kata. Ia lebih memilih bersikap kasar, keras, bahkan tidak segan–segan mengejek. Bagi orang yang belum mengenalnya pasti akan menganggap dia jahat. Tapi itulah bentuk kasih sayangnya.

Ingatanku melayang pada waktu itu, dimana saat aku sedang berkonsentrasi belajar untuk menghadapi ujian akhir kelulusan kelas 3 senior high school. Tiba–tiba pintu kamarku terbuka lebar dan sosok Kyuhyun terlihat dengan nafas yang tersengal–sengal sedangkan tangan kirinya memegang PSP. Tanpa ku persilahkan masuk, ia langsung menerobos masuk ke dalam kamarku dan mengunci pintunya.

“Ya!! Ige mwoya??” Tanyaku sewot, yang di tanya malah dengan santainya berbaring di kasurku sambil mengatur nafasnya dan menyalakan pspnya.

“Cho Kyuhyun!! Anak nakal!! Ayo keluar dari kamar noona mu!” Terdengar suara eomma dari luar kamarku, aku menatap Kyuhyun dengan deathglareku. Kyuhyun mengangkat bahunya pura–pura tidak tau. “Cho Kyuhyun! Keluar! Ppaliwa!! Makan sayur yang sudah eomma buat.”

“Huaahhh…noona tolong..” Rengek Kyu. Aku tersenyum ketika aku menemui permasalahannya. Rupanya lagi – lagi eomma memaksa Kyu untuk makan sayuran.

“Ada syaratnya.” Kataku menggodanya.

“Aish!! Ya! Nappeun noona!!! Shireo!”

“Arraseo..kalau gitu.. sekarang kau keluar dari kamarku dan selamat makan sayur..” Aku kembali menekuni buku bacaanku.

“Mwo?? Andwae!!! Noona,…noona syaratnya apa?”

Aku terkekeh, begitu mudahnya anak ini terjebak hanya karna sayuran. “Kau hanya perlu bilang kalau noona adalah noonamu yang paling cantik sedunia.”

Aku melihatnya menelan ludah, sepertinya sulit sekali untuknya mengatakan hal tersebut. Aku makin terkekeh melihat wajahnya yang enggan tersebut.

“Noon..noona..adalah…noonaku..yang .. paliing..c-cantiiik sedunia…” Ucapnya sambil terbata-bata. “Hoek! Cuih!” ia pura–pura muntah, aku menjitak kepalanya.

Dan jadilah hari itu aku membujuk eomma mati–matian agar tidak  memaksa Kyu lagi untuk makan sayuran.

~          ~          ~

Aku tidak bisa menghentikan derasnya air mataku yang mengalir, dan aku selalu buru–buru menghapusnya agar tetesan air itu tidak membasahi album foto yang Kyuhyun miliki.

Lembaran berikutnya adalah… fotoku.. entah dia dapat dari mana fotoku itu. Ku rasa dia suka menggeratak isi lemariku hingga foto–foto yang ku simpan terambil olehnya.

‘Noona. Kau orang yang begitu berarti untukku. Setelah pspku tentunya, hahaha.. kau tau noona, aku sangat mencintaimu. Bahkan aku tidak rela kalau ada namja lain yang mencintaimu melebihiku. Noon, tetaplah memasak jjangmyeon untukku. Saranghae.’

Captain Cho, itulah panggilan kesayanganku untuknya. Sampai detik ini pun itu akan menjadi panggilan kesayangan dariku untuknya. Karena dari kecil ia suka main perang–perangan, makanya aku memanggilnya Captain Cho. Selain itu aku memanggilnya seperti itu agar ia tidak takut lagi pada hujan badai yang sedang terjadi. Aku tersenyum dalam tangisan, mengingat walaupun Kyu sudah duduk di bangku kelas 3 senior high school, namun ia masih saja ketakutan saat hujan badai turun.

Saat itu appa dan eomma sedang bertugas keluar kota. Di rumah hanya ada aku dan Kyuhyun, dan tengah malam hujan lebat yang di sertai dengan badai turun, suara petir yang menyambar–nyambar menggelegar dengan keras membuatku terbangun dari tidurku. Aku buru–buru lari menuju kamar Kyuhyun.

Aku melihatnya tengah meringkuk sambil memeluk gulingnya erat–erat. Aku langsung duduk di sampingnya, di atas kasurnya. Dia menyadari aku berada di sisinya, ia langsung membalikkan badannya dan memelukku seerat mungkin hingga aku merasa sesak.

“Uljimma uri captain Cho..” Bisikku lembut seraya mengusap rambutnya. Aku mencium pucuk kepalanya lalu meletakkan daguku di sana, aku memeluknya dengan protective. Beberapa menit kemudian ku dengar dengkuran halus, rupanya setan kecilku telah tertidur.

Aku mulai membalik lembaran berikutnya, harusnya aku sudah bisa menduganya, foto siapa yang ada di lembaran ini. Dan dugaanku benar, foto evil kecilku terpampang di sini. Entah apa yang ada dalam fikirannya tapi ia memajang fotonya di Mr.Simple teaser caps.

‘Aku. Aku tumbuh berkat Ahra noona. Aku menyayanginya.. noona, lihatlah aku sekarang, aku makin tampan kan? Hahaha xD’

Aku benar–benar sudah tidak dapat menahan air mataku, kali ini aku menangis terisak–isak sambil memeluk album foto itu. Dan lembaran terakhir di album itu adalah foto ku bersamanya.

The best noona, I ever had. Yeongwonhi saranghae Cho Ahra noona.’

~          ~          ~

            Aku menekan bel pintu dorm Super Junior. Setelah menunggu beberapa saat, pintu dorm terbuka. Ternyata Yesung oppa yang membukakan pintu.

“Ahra-ya..ayo masuk.” Katanya ramah, tak sengaja kami bertatapan mata. Aku melihat dengan jelas matanya yang tajam itu, terlihat kekosongan di pandangannya, seulas senyuman hambar mengukir wajahnya.

“Gomawo oppa..” Aku membungkukkan badan dan melangkah memasuki dorm. Aku melihat semua member Super Junior sedang berkumpul, tapi tidak ada yang berbicara satu pun, mereka semua terdiam. “Annyeonghaseyo…” Sapaku memecah keheningan, semua menoleh ke arahku, Donghae langsung berlari dan memelukku.

“Noona, aku merindukannya..” Katanya sambil terisak, aku berusaha keras agar tak menangis di hadapan ikan mokpo yang satu ini. Aku hanya dapat menepuk–nepuk punggungnya mengingat badanku yang kecil ini tenggelam di badan Donghae yang besar dan bidang.

“Aku ingin ke kamarnya.” Pintaku dengan suara yang parau. Donghae mengangguk, lalu melepaskan pelukannya. Air matanya masih membasahi wajahnya, aku mengusapnya dengan ibu jariku.

Leeteuk oppa datang menghampiriku dengan matanya yang memerah dan sembab. Ku rasa ia terlalu banyak menangis, “Kami akan meninggalkanmu sendiri di sini Ahra-ya.. kau tidak keberatan?”

“Aniyo oppa..gomawo oppa memberikan aku waktu di sini.”

Tanpa banyak bicara mereka semua keluar dari dorm, dan sekarang ada ataupun tidak ada orang, dorm ini terlihat sama seperti tadi, sunyi dan sepi.

Aku menuju kamar yang telah ku datangi berulang kali itu, kamar yang tidak terlalu mencolok seperti kamarnya di rumah. Hanya saja kamar itu penuh sesak dengan hadiah–hadiah pemberian ELF dan sparKYU. Di meja yang terdapat di pojokan kamar, aku melihat foto kami terpajang di sebuah figura. Foto yang di ambil pada saat pernikahan temanku. Aku dan Kyuhyun datang untuk menyumbangkan lagu.

‘Noona ku yang paling cantik sedunia  _captain Cho_’

Ahra.. jangan menangis.. kau tidak boleh menangis. Aku mengigit bibir bawahku untuk menahan air mata yang ku yakini sebentar lagi pasti akan jatuh.

Di dinding kamarnya, ku lihat tulisanku untuknya yang ku publish melalui account cyworldku, di print olehnya dan di tempel menggunakan selotip. Entah kapan ia melakukannya karna terakhir kali aku datang ke sini tulisan itu masih belum ada.

It’s really good having you around

When I woke up, you were still snoring

 Now, it seems like the atmosphere in the house has changed

I don’t need to rack my brains over my 3 meals anymoreㅋㅋ

 Because I hate eating alone, so I’d just eat something simple

 It wouldn’t be nice if I just ordered (a bowl of) Jajangmyun

 If I ordered a whole chicken, I wouldn’t be able to finish it myself

 If I ordered a pizza, I’d only eat 2 slices and then I’d be full, so I didn’t bother to

 And there’s no one who’d cook me a meal, so cooking a meal on my own would be too troublesome

But now, everything can be done !!!!!!!

Us us us-

 Eat lots and lots of good food

 This time, all the good topics we weren’t able to chat about

And lots and lots of time to spend together !

A sa! Handsome Kyuhyun

 

~          ~          ~

“Ahra-ya.. eoddiseo?” Leeteuk oppa menelfon ke hp ku.

“Aku baru sampai di korea oppa, waegurae?” Jawabku sambil menyeret koper besarku, aku baru saja pulang dari Australia untuk penelitian thesisku.

“Bisa datang ke dorm? Kyuhyun sakit, badannya panas dan dia tidak mau makan. Dia selalu memanggil namamu.”

“Omo!!! Jinjjayo?? Eo.. oppa, aku segera ke sana.” Aku langsung menyetop sebuah taxi yang kebetulan lewat di hadapanku, dan meminta si pengemudi untuk membawaku ke sana secepat mungkin. Begitu sampai, aku langsung membayar tanpa mengambil kembaliannya dan melesat menuju lift.

“KYUHYUN!!!” Jeritku panik di depan pintu kamarnya di dorm Super Junior, terlihat Sungmin sedang duduk di tepi kasur.

“Noona akhirnya kau datang.” Kata Sungmin sambil menghampiriku. “Suhu badannya tidak turun–turun dari kemarin, dia cariin noona terus.. aku tinggal dulu ya noona, mau minum apa?”

“Errh..ice cappuccino.”

“Arraseo, chankamman noona.”  Kata Sungmin lalu ia pergi keluar.

“Kyu..” Panggilku pelan, aku menyentuh dahinya suhu badannya sangat tinggi. Kyuhyun membuka matanya, ia menatapku dengan tatapan yang sayu.

“Noona?”

“Eo..” Aku mengkompres dahinya dengan handuk kecil yang telah di rendam oleh air dingin sebelumnya dari sebuah baskom kecil. “Kau pasti terlalu lelah Kyu, dan aku juga sudah memperingatkanmu beratus – ratus kali untuk tidak memakan es batu kan?”  Ku dengar ia menggerutu pelan, “Ya! Jangan menggerutu!” Aku mencubit hidungnya, ia meringis.

“Aku ingin tidur di peluk sama noona..” Katanya dengan suara yang lemah. Aku tersenyum menanggapinya, tingkahnya kalau lagi sakit dari dulu tidak pernah berubah. Apa jadinya kalau ELF tau bahwa seorang Cho Kyuhyun Super Junior ketika sedang sakit selalu minta di peluk sampai tertidur.

Selalu dengan posisi yang sama, aku meletakkan daguku di pucuk kepalanya, badannya yang panas dapat ku rasakan, lalu aku kembali mengganti kompresannya yang membuat bajuku basah. Dengkuran halus mulai terdengar mengisi kesunyian yang sempat terjadi beberapa saat. Aku selalu merindukan ketika ia mendengkur di saat tidur, walaupun itu sering menggangguku.

Sungmin masuk dengan membawa segelas ice cappuccino pesananku tadi. Ia tersenyum dengan wajahnya yang aegyo, ada pancaran kelegaan dalam senyumannya.

“Sejak kemarin tidurnya tidak tenang, baru hari ini aku melihatnya tidur dengan lelap noon. Aku rasa ia hanya merindukanmu.” Jelas Sungmin sambil mengambil kompresan di dahi Kyuhyun lalu menyentuh dahinya, “Panasnya sudah turun noona..” Kali ini kegembiraan terdengar dari suaranya.

Aku melepaskan tangan Kyuhyun yang melingkar di pinggangku dan meletakkan kepalanya dengan pelan dan hati – hati di atas bantal, Kyuhyun sedikit menggeliat namun matanya masih terpejam rapat.

“Sungmin-ah, gomawo ice cappucinonya.”  Kataku seraya menyeruput sedikit minumanku, rasanya enak, pasti Ryeowook yang membuatnya.

“Cheonmaneyo noona-ya.. haha.. dia itu manja sekali noona-ya, apa Kyuhyun selalu seperti ini?”

“Kekekeke.. eo.. dari dulu dia selalu begini kalau sakit.”

“Zzz… noon…jjangmyeon…” Gumamnya dalam tidurnya, aku dan Sungmin serempak menoleh ke arahnya, aku hanya tersenyum simpul.

~          ~          ~

Aku mengusap kasur yang terasa dingin itu, aku mengambil bantal yang sarungnya bergambar starcraft. Lagi–lagi starcraft, namdongsaengku itu memang lagi demam starcraft, ia memborong segala macam barang yang berhubungan dengan game kesayangannya itu. Aku memeluk bantal itu dan menghirup wanginya, harum tubuh namdongsaengku yang paling aku sayangi merasuk ke dalam penciumanku hingga membuatku menangis lagi.

“Kyu..Kyu..Kyuhyun..bogoshippeoyo..”

Tiba–tiba angin berhembus kencang dari jendela, menerbangkan segala kertas–kertas hingga berserakan kemana–mana. Ada selembar kertas yang terbang tepat ke sampingku, sebuah artikel dari Koran yang telah di gunting entah oleh siapa.

‘Cho Kyuhyun Super Junior meninggal setelah di rawat di Rumah Sakit Seoul. Kyuhyun mengalami luka yang cukup berat karna tertabrak sebuah mobil yang sedang melaju kencang di pusat pertokoan. Pengendara mobil tersebut di ketahui sedang dalam keadaan mabuk berat. Cho Kyuhyun yang saat itu hendak menyebrang jalan langsung tertabrak tanpa sempat menghindar. Menurut saksi mata, kejadian itu sangat cepat terjadi. Hanya dalam kejapan mata, Kyuhyun telah terbaring di jalan bersimbah darah.

Super Junior sangat terpukul menerima kenyataan pahit yang menerima magnae mereka. Jutaan ELF menangis tersedu–sedu, bahkan banyak di antara mereka yang pingsan.

Semetara itu keluarga Cho berkata mereka telah mengikhlaskan kepergian anak laki–laki mereka. Mereka hanya dapat berdoa agar Kyuhyun tenang di sana. Cho Ahra, noona dari Cho Kyuhyun lah yang terlihat paling tenang di saat pemakaman terjadi. Di saat yang lain sedang menangisi kepergian Kyuhyun, Ahra hanya tersenyum dengan tenang tanpa tangisan.

“Aku tidak akan menangis karna aku tidak pernah mengajarkan kepada Kyuhyun bagaimana caranya menangis.”

~          ~          ~

Aku langsung memesan tiket untuk penerbangan pertama dari Australia menuju Korea. Keesokan harinya tanpa membawa koper yang berisi pakaian, aku langsung berangkat menuju bandara. Matahari masih belum menampakkan sinarnya, aku memandang langit dengan tatapan sendu.

“Ahra!!! Kyuhyun kecelakaan.. dia..dia..tertabrak..” Jeritan eomma yang histeris di telfon kemarin malam membuatku menjatuhkan hp yang sedang ku pegang. Tuhan, kenapa kau berikan cobaan ini lagi padanya? Tidak cukupkah saat kecelakaan itu? Dia hampir meregang nyawa, dia bertaruh antara hidup dan mati.

“Eomma di rumah sakit Seoul sekarang, keadaannya sangat parah Ahra…” isakan tangis eomma terngiang–ngiang di benakku saat aku duduk di dalam pesawat  yang membawaku menuju ke Korea, kampung halamanku.

Aku mengigit bibir bawahku dengan keras, berusaha untuk menahan tangisku namun aku tidak mampu. Air mataku tumpah tanpa kompromi, seorang pramugari menghampiriku dan menanyakan keadaanku. Aku hanya mengangguk tanda aku baik–baik saja, kemudian pramugari itu pergi setelah sebelumnya memberikanku tisu.

~          ~          ~

Aku mencoba untuk menerobos kerumunan pers yang menggunung di depan rumah sakit Seoul. Ketika salah satu pers menyadari kedatanganku, mereka semua mengerumuniku dan bertanya–tanya tentang banyak hal.

“Aku datang untuk melihat keadaan namdongsaengku. Tolong beri aku jalan menuju ke sana.” Ucapku tegas, dan syukurlah mereka mengerti. Malah mereka mengatakan padaku bahwa mereka berdoa bagi kesembuhyan Kyuhyun.

Aku mengatur nafasku juga detak jantungku saat aku tiba di ruang ICU. Pintu ruangan ICU terbuka, Leeteuk oppa keluar dengan keadaan yang sangat kacau.

“Ahra-ya..” Katanya dengan suara yang bergetar. “Masuklah, dia merindukanmu..”

Aku masuk ke ruangan yang berbau obat yang sangat menyengat itu, dan mendengar tangisan–tangisan yang menyayat hati. Eomma langsung memelukku dengan erat saat aku memanggilnya.

“Kyu terus memanggilmu dari tadi..”

~          ~          ~

Aku menggenggam tangannya lembut, keadaannya benar–benar parah. Wajahnya penuh dengan luka, denyut nadinya pun terdengar lemah.

Ia menoleh padaku.

“Babo!! Kenapa kau tidak hati–hati? Kau tidak punya mata?” Kataku ketus, ia mencoba untuk tersenyum, ia menarik sudut bibirnya kemudian ia meringis.

“Akuuu…akan..me..rindukan..ocehanmu..noon..” Ucapnya tersendat–sendat.

“Sudah, jangan banyak bicara.” Mataku berkaca–kaca.

“Uljimma noona..”

“Aniyo, aku tidak menangis!”

Ia menunjukkan smirknya padaku, “Noon, aku ingin tidur di peluk sama noona..”

Aku merasakan nafasku tercekat, entah kenapa aku tidak ingin memeluknya, seperti ada yang mencoba menghentikanku untuk memeluknya sampai ia tertidur seperti biasanya.

“Noon..” Pintanya memelas.

Aku mengangguk ragu, aku naik kekasurnya dan duduk di sampingya, menyandarkan tubuhku pada tepian ranjang. Kyuhyun mulai memelukku namun pelukannyaterasa lemah, tidak seerat biasanya, Ia meletakkan kepalanya di bahuku, sedangkan aku..aku memeluknya dengan pipiku bertumpu pada kepalanya.

Tiba–tiba aku merinding, badanku bergetar hebat. Bayangan bayangan buruk berlalu lalang di pikiranku. Aku makin mengeratkan pelukanku, dan aku mendengar dengkuran halus miliknya, hal itu membuatku sedikit menghembuskan nafas lega. Namun detak jantung ku makin berdetak dengan cepat, rasa takut merayapi seluruh tubuhku.

“Tenang Ahra..tenang..” Aku menenangkan diriku sendiri, aku mencium rambut adik kesayanganku itu dengan penuh kasih dan berbisik “Saranghae uri captain Cho..”

Suara nyaring tanpa henti membuatku tersadar, memecah tangisku. Dan aku baru sadar kalau dengkuran itu tidak pernah terdengar lagi semenjak beberapa menit yang lalu.

[END]

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK