=SINOPSIS=
“ForA Name” [Teaser]
“Apa benar Kim Ryeowook yang kau tulis itu aku, eoh?” suara lirihnya terdengar berhati-hati, “Oh, maksudku ada banyak orang yang bernama seperti itu. Aku hanya memastikannya saja.”
Aku menenggelamkan wajahku lagi di lutut. Kenapa dia bisa polos seperti itu? Kenapa jiwanya sebagai seorang pemuda tak peka sama sekali? Apa aku harus mengulang jawabanku tadi? Dia benar-benar polos untuk ukuran Dosen muda yang notabene banyak digandrungi para mahasiswi.
“Kau marah?”
Kusandarkan kepalaku di batang pohon Maple. Bagaimana bisa aku memiliki Dosen seperti ini? Kuhela nafasku perlahan.
“Songsaengnim,” aku berhenti, memilih diksi yang tepat untuk menyampaikan apa yang ada dalam pikiranku, “Kadang, aku berpikir kau juga memiliki perasaan yang sama denganku. Tapi mungkin, aku salah. Aku terlalu percaya diri dengan semua kepedulianmu dan perhatianmu selama ini. Hari ini, aku ikhlas menerima semuanya. Jika kau keberatan, atas nama yang kutulis dalam skripsiku—walau kusamarkan, aku akan memperbaikinya.” Ada kelegaan saat aku berhasil meloloskan kalimat demi kalimat yang sedari tadi kutahan.
“Memperbaiki seperti apa yang kau maksud? Bisakah kau memperbaiki hatiku yang sudah terjerat pada rasa kekanakan yang aneh?”
Aku hanya menoleh sebentar lalu menunduk dan menunggunya melanjutkan ucapannya. Helaan nafasnya begitu pelan, kami sama-sama menatap matahari senja yang kemerah-merahan di ufuk barat. Diam-diam, aku menangkap makna tersirat dalam kalimatnya itu. Seutas senyumku mengembang, lalu kutatap lagi rahang kokohnya. Astaghfirullah, rasa apa ini? Kenapa kuumbar mataku untuk menatap keindahan yang belum halal untukku?
===
"WeAre Still DBSK, The Rising God Of East"
Kita bukanlah teman, bukan juga sahabat, tapi kita adalah satu jiwa.Kita tak akan bisa terpisah oleh apapun jua. Sejauh apapun kita berjalanberbeda arah namun akan selalu tiba masa dimana kita akan kembali bersama,karena kita adalah DBSK, dulu, sekarang, dan selamanya.
“Yeobosseyo Eunhyuk-ah?”
“Junsu-ya, kau dimana sekarang?”
“Aku? Aku sedang ada di Café milik Jaejoong Hyung. Waeyo?”
“Baguslah, minta pada Jaejoong untuk menutup Café-nya sementara. Aku akan datang kesana dengan dua orang yang pasti kalian rindukan.”
“Mwo? Siapa?”
“Yunho dan Changmin, kalian pasti merindukan mereka bukan?”
Junsu terbelalak tak percaya mendengar ucapan Eunhyuk. Dia tersadar bahwa ikatan hati diantara mereka berlima tak pernah terputus. Bahkan, keinginan untuk bersua juga datang di saat yang bersamaan.
===
“I hate This Love Song"
"Dasar gadis gila!" Tanpa sadar Ji yong mendorong tubuh Jun In hingga kepala gadis itu terbentur dan membuat darah segar dari kepalanya mengalir! Sedangkan Ji yong? Lelaki itu malah hendak berlalu pergi. Keluarga katanya? Tentu saja, keluarganya juga membencinya. Toh, Jun In telah berbuat kesalahan fatal. Karna dirinya lah, sosok Kakak perempuan Jun In meninggal tenggelam.
"Ji Yong Oppa, saranghae. Jeongmal saranghae!" Ucap Jun In tersenyum dengan meneteskan air matanya seraya menatap punggung Ji Yong yang tengah berjalan menjauhinya.
"DIAM! Tidak bisakah kau sekali ini tidak mengatakan kalimat itu dihadapanku? Aku muak! Aku sangat membencimu...!” Pekik Ji Yong tanpa berbalik dan menoleh kearah Jun In lagi.
“Maafkan aku, jika perasaanku ini malah melukaimu Oppa. Terima kasih atas semua kesempurnaan yang selalu kau tampakkan padaku,” Ji Yong sepertinya tak menjawab lagi kalimatnya. Jun In merunduk dan kembali menangis.
"Oppa... sarang—hae—" Lagi-lagi hanya kalimat itulah yang dapat diucapkan Jun In untuk Ji Yong. Sebuah perasaan yang sebenarnya cukup tulus.
YA! Kau...”
BRUKKK
===
“ThatWoman Is My Husband!”
“Oppa... bagaimana ini? Bagaimana jika aku hamil? Sebentar lagi, aku ujian kelulusan dan...”
“Jangan terlalu berlebihan! Bukankah kita hanya melakukannya satu kali ini? Kau tak usah kuatir, lagipula yayasan Sekolah tempat kau mencari ilmu itu adalah milik keluargaku, bahkan aku Kepala Sekolah-nya. Jadi, apa yang perlu kau kuatirkan?”
“Hhhh... tetap saja. Mau taruh dimana mukaku ini, jika sampai semua teman-teman Sekolahku tau?” Kyuhyun menghela nafasnya dalam. Inilah resiko menikahi gadis yang baru menginjak umur 18 tahun.
“Sudahlah, tidak akan terjadi apa-apa. Sekarang cepatlah, kau mandi lalu pergi ke Sekolah. Ini sudah jam berapa, eh?” Kyuhyun tampak menarik kepala Hiu hwi agar jatuh didepan dadanya, memberikan sedikit kemesraan dipagi hari agar gadis itu tak kembali memikirkan hal-hal yang bodoh.
“Ah ya, aku harus Sekolah.” Hiu hwi sontak bergerak dan berlari kemanapun kakinya melangkah. Kyuhyun tertawa kecil sejenak, gadis manja ini semakin menggemaskan dalam pandangan matanya.
Sebenarnya, Kyuhyun tak tau sama sekali bagaimana ia bisa mencintai Hiu hwi, bahkan begitu dalam seperti ini. Ia rela menanggung resiko dan tanggung jawab akan hidup gadis itu. Bahkan, Kyuhyun juga rela menyamar menjadi seorang wanita untuk menjabat sebagai Kepala Sekolah di Sekolah Hiu hwi. Yayasan Sekolah itu memang didirikan oleh keluarganya, dan Kyuhyun telah mengambil alihnya sekarang. Ia menyamar menjadi Kepala Sekolah wanita hanya semata-mata agar ia bisa menjaga Hiu hwi setiap saat, menjaganya agar keluarga Hiu hwi di Gwangju, tidak mengusiknya lagi, dan agar Hiu hwi masih tetap dapat bersekolah dengan semua kebohongan status publiknya. Untuk itulah, cara satu-satunya hanyalah menyamar! Menyamar yang sebenarnya tampak menjijikan dimata Kyu.
“Oppa, aku berangkat dulu, ne?” Hiu hwi sontak mengamit tas Sekolahnya lalu bergegas pergi.
“Kau tak mau kuantar?”
“Diantar Kepala Sekolah, akan membuat orang lain curiga.” Hiu hwi mendengus dan dengan cepat menutup pintu. Kyuhyun tampak tertegun sesaat. Namja itu harus juga bangun dan kembali menjadi seorang Kepala Sekolah.
Dengan malas, Kyu mengamit rok dan kemeja didalam lemari, memakainya dan memberikan Make-up yang cukup tebal diwajahnya.
“Sesungguhnya, menjadi seorang wanita seperti ini benar-benar merepotkan. Banyak hal yang harus kupakai!” Umpat Kyu kesal. Jika bukan karna untuk melindungi Hiu hwi, melindungi pernikahannya agar tak diketahui umum. Kyu terpaksa harus menyamar seperti ini.
“Scandal Baby”
Tidak seperti biasanya. Meja Minrin, sekretaris Jungsoo tampak kosong. Apa mungkin sedang ada rapat? Kuhentikan langkahku tepat dimeja Minrin. Menimbang-nimbang akan masuk saja ke ruangan Jungsoo atau sebaiknya pulang saja. Tetapi, aku tak bisa menahan untuk memberitahunya secepat mungkin, berita kehamilanku yang harus secepatnya ia ketahui. Akhirnya, kuputuskan untuk menunggunya saja diruang kerja, seandainya memang dia sedang ada rapat.
Pintu ruangan itu tidak tertutup rapat, menyisakan sedikit celah bagi siapa saja yang ingin mengetahui apa yang tengah terjadi didalam. Dan disitulah aku berdiri. Tubuhku sontak menegang, mematung dipinggiran pintu itu. Sesaat aku tak merasakan apa-apa lagi, aku melihatnya. Yah, sungguh aku melihatnya tengah berpelukan dengan—astaga! Dengan gadis yang bernama Hwang Bora. Ini benar-benar menghantamku. Tanpa sengaja, aku menyenggol gagang pintu, membuat kedua anak manusia itu menghentikan ‘aktivitasnya’. Jungsoo kontan berbalik dan menatapku dengan keterkejutan yang amat sangat diwajahnya.
“Ma-maaf, sepertinya aku salah ruangan.” Kataku bodoh. Tanpa mengatakan apa pun lagi, aku berlari meninggalkan tempat itu. Rasanya sakit sekali! Semua perkataannya tentang hanya aku dan dia, anak, semuanya, entah mengapa tiba-tiba menguap begitu saja. Hanya sebuah kamuflase, omong kosong. Kuhapus airmataku dengan cepat, menghindari tatapan penuh tanya dari para karyawannya yang memang tak sengaja berpapasan denganku. Kurasakan lengan kiriku dicekal dengan kuat. Seketika aku menghentikan langkahku, dia tampak menatapku dengan ketakutan yang tergambar jelas dari sorot matanya.
“Kita bicarakan ini dirumah.” Ucapnya. Lalu, ia setengah menyeretku menuju mobilnya yang terparkir di basement.
===
It’s So Hard to Say That“I Love You”
Hankyo memanggil Donghae yang baru saja memutar knop pintu. Ini merupakan sebuah record! Selama beberapa hari menikah, baru kali ini Hankyo memanggilnya dengan suara yang sedikit bersahabat
“Apa?”
Hankyo berdiri dan mendekatinya. Mata Donghae melotot lebar saat menyadari tangan gadis itu bermain dengan dasinya, ia tampak merapikannya.
“Aku tidak ingin dikira sebagai istri yang tidak pernah mengurus suaminya dengan baik, reputasiku akan hancur jika kau menggunakan dasi seperti tadi.” Ujar Hankyo seraya berjalan dan kembali duduk pada sofa yang berwarna coklat muda itu.
“Oh… reputasi?”
Hankyo mengangguk sambil menyerumput coklat hangatnya.
Donghae tampak jengah dengan istrinya itu. Tanpa mengucapkan terima kasih, ia segera membalik tubuhnya kembali dan menutup pintu utama dengan kasar. Jantung Hankyo berdesir saat mendengar dentuman keras itu. Ia meruntuki kebodohannya karena telah peduli dengan pria yang tidak tahu berterima kasih seperti itu.
===
“I’llShow You”
Insung meletakkan tasnya dan beralih kedapur. Gadis itu mencuci tangannya dan menyiapkan makan malam segera. Namun entahlah, tiba-tiba saja Hyukjae menjatuhkan sayuran yang baru saja di keluarkannya dari dalam lemari es. Gadis itu mengeluh lirih lantas memungutnya, namun lagi-lagi Hyukjae sentak menghalanginya. Lelaki itu malah menginjak sayuran itu tanpa perasaan.
“Kau menginjaknya!” Insung berusaha menyingkirkan sepatu Hyukjae, namun lelaki itu malah kembali menekan sayuran itu lebih dalam.
Insung mendesah kesal, ia memberanikan diri menatap lelaki itu. “Apa maumu? Aku mau memasak? Apa kau tidak mau makan sayur?”
Hyukjae menelan ludah dan beberapa detik kemudian dia membuka mulut. “Untuk apa kau lakukan ini? Aku bahkan tidak pernah menganggapmu sebagai istri, kenapa kau melakukan ini semua? Dimana harga dirimu?”
Bibir gadis itu bergetar seketika, jari jemarinya meremas ujung bajunya kuat-kuat.
“Apa kau tidak punya harga diri, huh? Apa kau begitu rendah sehingga mau melakukan ini semua?” Hyukjae menatap gadis itu tajam lantas membalikkan tubuhnya untuk berjalan keluar.
“Kau pikir aku sebodoh itu?” Hyukjae sentak menghentikan langkahnya tepat di ambang pintu. “KAU PIKIR AKU MAU MENIKAH HANYA KARENA UANG? KAU PIKIR AKU BAHAGIA MENIKAH DENGAN SEORANG LEE HYUKJAE SEPERTIMU HUH?”
Dada gadis itu naik turun menahan emosi, air matanya berubah warna, sedikit kemerahan dan berair. Namun yang jelas, ia masih mencoba untuk terlihat kuat dan tegar.
===
“Choice”
“Cih! Jadi hanya yeoja sepertimu yang menjadi nyamuk di rumah tanggaku?”
Tae Ri mengernyitkan dahinya. Jujur saja, ia sendiri bingung dengan maksud yeoja ini. Yeoja sombong yang bahkan belum dipersilakan masuk sudah melenggang begitu saja ke dalam apartemennya.
“Ne? Maksud Anda?”
“Cih! Jangan berpura-pura bodoh! Kau tidak tahu siapa aku, eoh?” tanya yeoja itu lagi-lagi dengan tampang angkuhnya.
Dengan polosnya Tae Ri menggelengkan kepalanya pelan. “Memangnya Anda siapa? Dan untuk alasan apa Anda menampar saya sembarangan? Apa Anda tidak diajari sopan santun?”
“Apa? Seharusnya kau yang perlu diajari sopan santun, dasar yeoja murahan! Dan kau tidak tahu siapa aku? Aku Park Yun Ra, istri sah dari Choi Siwon! Sekarang kau tahu kan siapa aku?”
Mendengar perkataan yeoja itu kontan saja membuat Tae Ri membelalakkan matanya, dan secara reflek tangannya menutup mulutnya yang sedikit terbuka.
“Ne? Maaf Nona, istri dari Choi Siwon-shi itu saya, bukan Anda. Jadi tolong jangan bicara sembarangan!” Tegas Tae Ri setelah bisa menguasai dirinya lagi.
Yun Ra tertawa sinis. “Kau telah ditipu oleh suamiku, Nona! Dasar wanita jalang tidak tahu diri!”
PLAK!
===
“PromiseYou”
“Terlambat? Nanti pulang bersamaku saja, terakhir nanti peform di MBC-kan? Apa kau ada jadwal kerja lagi?” Yesung tetap menatap gadis didepannya ini. Ia sebenarnya kesal karena Yura sepertinya mengabaikannya, tidak menatapnya sama sekali.
“Ne, tapi Sungmin Oppa mengajakku untuk membeli—”
“Sungmin? Sungmin lagi? Kau ini... kalian sebenarnya ada hubungan apa huh?” tegas Yesung dengan penuh penekanan.
Yura mendongak seketika saat mendengar nada suara Yesung yang sedikit menekan padanya. Tepat, tatapan mereka bertemu setelah sedari tadi Yura hanya bisa menekuk wajahnya karena malu.
“M-mwo? Kami hanya berteman, itu saja. Aku hanya mengantarnya membeli aksesoris untuk Cafe-nya.” Lugas Yura seraya menatap Yesung dengan pandangan kesal.
“Aku tidak mau tahu! Nanti, kau akan tetap pulang bersamaku, atau—” Yesung menghentikan kata-katanya kemudian menatap Yura yang kini juga menatapnya bingung.
“Atau aku akan melakukan apa yang seharusnya aku lakukan sebagai seorang suami padamu!” Kata Yesung dengan wajah datarnya.
Yura tampak tercengang mendengar kata-kata Yesung barusan.Apa? Melakukan apa? Melakukan yang seharusnya suami lakukan? Apa dia tidaksalah dengar? Yura berpikir dan hendak bertanya pada Yesung, tapi priadidepannya itu sudah beranjak pergi.
“STORY OF LOVE”
Terasa tahanan di lenganmu. Kau menoleh cepat, menatap lenganmu yang dicengkram Jaejoong. Kau hempaskan tanganmu, mencoba melepaskan cengkraman Jaejoong.
"Ya! Lepas... aku bilang lepaskan tanganku!" Rontamu kalut.
"Aku sahabat Yunho. Kita pernah bertemu di kantin kampus waktu itu." Ujarnya. Kau terdiam, tampak tubuhmu terpaku. "Eh?"
Jaejoong melepaskan cengkramannya, menggantinya dengan genggaman lembut di jemarimu. Kau hanya terdiam, tak menepisnya sama sekali. Matamu mengerjap beberapa kali, entah kenapa pikiranmu kosong. Hanya menatap pria bernama Kim Jaejoong.
"Yunho banyak bercerita tentangmu, membuatku tertarik tuk mengenalmu. Entah kenapa ketertarikan itu berubah menjadi suka," Jaejoong menggeleng cepat. "Akhh... tidak, bukan suka, tapi aku mencintaimu," Ujarnya lugas. Kau rasakan genggaman di jemarimu semakin menguat.
"Pandanganku, pikiranku, enggan beranjak darimu. Hanya ada kau."
Hatimu tergetar, debaran jantungmu menguat tak terkendali. Iramanya tak seperti biasanya, debarannya itu melebihi saat kau bersama atau memikirkan Yunho sekalipun, membuatmu tak dapat berpikir jernih. Kau hanya terpangu menatap Jaejoong yang menatapmu sendu.
"Bisakah kau berpura-pura mencintaiku? Sampai kau lupa bahwa kau hanya berpura-pura.”
Kau mendengus. Itu seperti sebuah lelucon untukmu. "Apa kau gila hah?"
Jaejoong terkekeh pelan. Bibirnya membentuk lengkungan tipis. "Mungkin, aku mungkin gila karena mencintaimu."
===
Judul : Our Merried and Beautifull Imagination
Penulis : Author SJFF INA
Penerbit : Penerbit Sinar Kejora Grup
Tebal : 216 halaman
Isi : 10 FF ONESHOT
BY. @SJFF_INA