GOOD BYE SUMMER
Tittle : Good bye summer
Lenght : One shoot
Genre : Sad
Author : Kyuchan
Cast : Oh sehun a.k.a Sehun
Oh Ha Young a.k.a Hayoung
...............................................kyuchan....................................................................
Jangan tanya kenapa pilih castnya Sehun sama Hayoung, Author seneng aja ngecouplein mereka XD, dan ternyata nama depan mereka sama-sama “Oh”. Sekian -_-
HAPPY READING ^^ Sorry banyak typo..Jangan lupa klik Love or Like ;)
-------------------- GOOD BYE SUMMER-------------------
Jam menunjukan waktu setengah 5 pagi. Hayoung sudah bersiap dengan jaket tebal dan sepedanya. Hari ini seperti biasa ia bersiap untuk mengantarkan koran dan susu ke setiap rumah. Udara pagi benar-benar dingin, sehingga terasa menusuk hingga ke tulang. Hayoung terpaksa melakukan hal ini karena inilah cara agar ia mendapat uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya setiap hari. Setelah selesai melakukan semua pekerjaannya barulah ia bersiap untuk berangkat ke sekolah.
Beruntung, karena Hayoung adalah murid yang pintar sehingga ia mendapat beasiswa disekolahnya, maka ia tidak terlalu pusing memikirkan biaya sekolahnya. Kedua orang tuanya sudah meninggal dunia. Sebenarnya Hayoung mempunyai Ibu dan saudari tiri. Tapi perlakuan mereka yang kasar, membuat Hayoung akhirnya memutuskan untuk pergi dan mencari hidup sendiri.
--------------------kyuchan------------------
Ia selalu pergi ke sekolah menggunakan sepeda kesayangannya. Saat dijalan menuju sekolah, kejadian yang tak mengenakan terjadi. Ada pengendara sepeda motor yang menabraknya lalu kabur. Lutut dan tangannya berdarah. Namun hal itu tak menyurutkan semangat Hayoung untuk pergi kesekolah. Seperti biasa tatapan sinis dari teman-temannya tak dihiraukan lagi oleh Hayoung. Ia benar-benar tak mengerti mengapa teman-temannya begitu membencinya dan memusuhinya.
Brukk, Hayoung tak sengaja menabrak seseorang dilorong sekolah.
“Jeongmal mianhae, aku benar-benar tak sengaja”, ia membungkuk beberapa kali sembari meminta maaf.
“Apa kau tak punya mata?atau kau memang sengaja melakukannya?”bentak seseorang yang ia tabrak.
“Jeongmal mianhae Sehun-shi aku benar-benar tak sengaja”, ia membungkuk lagi.
Sehun hanya menatap sinis ke arah Hayoung , lalu berlalu pergi.
Hayoung merasa tangan dan lututnya benar-benar sakit akibat kejadian tertabrak motor tadi. Ia lalu segera menuju kamar mandi untuk membersihkan lukanya. Tapi rasa sakit lukanya tak sebanding dengan rasa sakit yang ada didalam hatinya.
Saat belajar, hayoung masih sedikit merasa sakit pada bagian lututnya, namun ia menahannya. Selesai sekolah Hayong lalu bergegas menuju sebuah cafe dimana ia juga bekerja paruh waktu . Benar-benar terasa melelahkan melakukan semua hal itu. Kerja dari pagi, sekolah lalu bekerja lagi hingga malam hari.
“Hayoung-ah apa kau tidak apa-apa?kenapa dengan lutut dan tanganmu?tanya Yura yang merupakan teman kerjanya di cafe.
“Aku baik-baik saja, kau tak perlu khawatir”.
“Tapi lutut dan tanganmu membiru, kenapa bisa terluka begitu?”tanya Yura khawatir.
“Aku terjatuh dari sepeda, sudahlah lagi pula aku tidak apa-apa”
Saat itu ada yang memotong pembicaraan mereka.
“Tolong pesan 1 kopi panas dan juga cake chocolate”.
Ternyata itu adalah Sehun. Hayoung segera mencatat pesananya lalu mengantarkan minuman dan makanan yang Sehun pesan. Tak berapa lama Sehun memanggilnya untuk memberikan uang pembayaran.
“Ini untuk membayar pesananku, ambilah sisanya untukmu, kurasa itu jumlah yang cukup banyak untukmu”, Sehun lalu berdiri hendak pergi. Saat itu pula hayoung menahan tangan Sehun.
“Apa kau pikir aku serendah itu? Apa aku terlihat begitu menyedihkan? Aku tak butuh rasa kasian darimu, ambilah uangmu kembali, karena aku sama sekali tak membutuhkannya”
“Cih, jangan berlaga seperti kau tak mau dengan uang itu, aku tahu sebenarnya kau sangat membutuhkannya kan?ambilah!”.
Hayoung benar-benar merasa kesal dengan perlakuan Sehun padanya. Mengapa ia tega melakukan hal itu semua? Apa ia pikir bahwa hayoung benar-benar serendah itu?
Tak terasa bulir air mata mengalir begitu saja dari mata Hayoung. Tangannya gemetar karena perlakuan Sehun padanya. Bukan hanya Sehun yang memperlakukan dirinya begitu rendah, namun teman-temannya juga melakukan hal yang sama kepadanya.
Hari ini hari libur dan Hayoung bersiap pergi untuk mengunjungi makam kedua orang tuanya.
“Eomma, appa, wae???”,ia mulai menitihkan air mata.
“Kenapa hidupku menjadi begini?mengapa kalian pergi begitu cepat?”.“Aku benar-benar tak mengerti mengapa teman-teman sangat membenciku? Apa salahku pada mereka semua?”,Hayoung terus menangis hingga terisak.
Hayoung hanya bisa meratapi nasibnya yang begitu menyedihkan semenjak ditinggal oleh kedua orang tuanya. Tak berapa lama, iapun bergegas pulang. Saat dijalan ia melihat anak kecil yang berlari menuju ke tengah jalan, dan ada mobil yang sedang melaju menuju anak itu. Tanpa berfikir panjang, Hayoung lalu mendorong anak itu agar tak tertabrak mobil, dan alhasil dirinyalah yang tertabrak mobil itu. Segera orang-orang mengerubunginya dan berusaha untuk membantunya.
“Jongwoo-ah..gwecanha?kenapa kau bermain ke tengah jalan?”, tanya Sehun khawatir.
Ternyata anak kecil yang diselamatkan Hayoung adalah adik laki-laki Sehun. Ambulance segera datang, lalu membawa Hayoung kerumah sakit.
-------------dirumah sakit---------------
“Permisi suster aku ingin tahu dimana ruangan pasien bernama Hayoung?ia baru saja masuk kerumah sakit akibat tertabrak mobil”, tanya Sehun khawatir.
“Sebentar, biar saya periksa dulu tuan..ah, ini dia,ia berada di kamar 406 dilantai 4”,jawab suster itu.
Sehun segera menuju keruangan Hayong dirawat. Tapi tak ada seorangpun dikamar rawat itu. Hanya ada seorang suster yang sedang membereskan tempat tidur yang ada diruangan itu.
“Permisi suster, kemana pasien yang dirawat diruangan ini?”
“Ah, nona Hayoung? Ia baru saja pergi tadi.”
“Mwo?pergi?apa dia gila?bukankah kakinya terluka?”
Sehun segera berlarian mencari keberadaan Hayoung, namun nihil. Ia tak menemukan gadis itu dimanapun. Ia lalu mencari ke cafe tempat Hayong bekerja, namun gadis itu tak ada. Ia bertanya pada teman Hayoung dimana tempat tinggalnya, tetapi temannya juga tidak mengetahui dimana tempat tinggal Hayoug, karena ia baru saja pindah rumah beberapa hari yang lalu. Sehun benar-benar merasa gelisah karena tak bisa menemukan dimana gadis itu berada. Setidaknya ia harus mengucapkan terimakasih karena gadis itu telah menolong adiknya.
Keesokan harinya Sehun sudah menunggu Hayoung digerbang sekolah. Tak berapa lama, Hayoungpun datang. Ia berjalan dengan sedikit tertatih dan tanpa menggunakan alat bantu apapun, padahal kakinya sedang terluka.
“Kamsahamnida, jeongmal kamsahamnida..”, ucap Sehun pada hayoung.
Hayoung hanya tersenyum tipis, lalu berjalan menuju kelas.
“Biar kubantu, kau begini karena aku”, Sehun lalu merangkulkan tangan hayoung kepundaknya, untuk membantu gadis itu berjalan.
Hayong lalu menarik tangannya dari pundak Sehun.
“Tak apa, tak usah merasa kau berhutang padaku”
“Setidaknya biarkan aku membantumu”, jawab Sehun.
“Andwe, sudahlah jangan bersikap seolah-olah kau kasihan padaku.” Hayong lalu berlalu meninggalkan Sehun.
Entah mengapa, semenjak kejadian itu Sehun menjadi sering memperhatikan Hayong. Kemanapun Hayong pergi, Sehun diam-diam mengikutinya. Makin lama terasa sesuatu muncul pada hati Sehun . sepertinya Sehun mulai jatuh cinta pada gadis itu. Gadis itu benar-benar membuatnya kagum, dia begitu gigih bekerja, pintar, dan cantik. Sangat berbeda dengan persepsinya dulu.
“Hayong, bisakah kita bicara sebentar?”, tanya Sehun ditaman sekolah saat jam istirahat berlangsung.
“Waeyo? Apa yang ingin kau bicarakan?”
“Maafkan atas segala sikap dan perlakuan burukku padamu, aku benar-benar sangat menyesal”.
“Tenang saja, aku sudah memaafkan segala kesalahanmu padaku, begitu pula dengan teman-teman yang lain, aku tidak pernah memasukannya kedalam hati, jadi kau tenang saja, tak usah merasa terbebani”.
“Ne, terimakasih atas pengertianmu, ada satu hal lagi yang ingin kubicarakan padamu, bisakah kau menemuiku nanti pukul 4 di taman kota?”
“ada apa”
“ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dan kuberikan untukmu”
“baiklah aku akan kesana”
“jeongmal?baiklah akan kutunggu kau disana”
“Satu hal lagi, bolehkah aku tau dimana alamat rumahmu?”
Hayong lalu memberikan secari kertas bertuliskan alamat rumahnya
-----------------ditaman--------
Sudah hampir pukul 5 namun Hayong tak datang juga. Sehun mulai merasa kawatir, apakah Hayong lupa dengan janjinya atau ia sengaja tidak datang. Ia lalu segera beranjak menuju ke rumah Hayong untuk memastikan. Betapa kagetnya saat ia sampai dirumah Hayong. Banyak orang disekitar rumahnya dan juga terdapat mobil ambulance.
“Permisi, apa yang terjadi disini?mengapa begitu ramai?”tanya Sehun
pada salah satu ibu yang berada disana.
Sembari menangis ibu itu menjawab
“Hayong-ah...di di.diaa meninggal dunia”.
Langsung saja jantung sehun terasa berhenti berdetak. Seluruh badannya terasa lemas. Bunga dan kotak cincin yang ia pegang lalu terjatuh begitu saja. Meninggal?apa maksudnya?mengapa hal itu bisa terjadi?
Ia lalu berlari masuk kedalam rumah Hayong, betapa sakit hatinya, dengan apa yang ia lihat saat ini, Hayong yang terbujur kaku, ada dihadapannya. Sehun lalu terjatuh lemas dan menangis. Mengapa ini semua bisa terjadi? Ada masalah apa hingga bisa Hayong meninggal seperti itu? Ternyata Hayong meninggal akibat penyakit leukimianya. Penyakitanya semakin parah akibat terlalu lelah bekerja. Ditambah sudah lama ia tidak memeriksakan penyakitnya ke rumah sakit. Sehun hanya bisa menangis dengan kejadian ini.
-----------dipemakaman----------
“Permisi, apakau yang bernama Sehun?”tanya teman Hayong
“ne”
“Ini buku harian milik hayong, sepertinya kau perlu untuk membacanya”
Sehun membaca isi diary tersebut dan mulai menangis, isinya mengenai bagaimana sedihnya Hayong hidup seorang diri. Ditambah tak ada teman yang ingin menjadi temannya di sekolah. Bagaimana perlakuan Ibu dan saudara tirinya dulu saat ia masih tinggal bersama mereka. Dihalaman terakhit tertulis bahwa Hayong sebenarnya menyukai Sehun sejak lama, namun Hayong tahu bahwa Sehun sangat membencinya. Akhirnya rasa itu hanya bisa ia pendam sendiri. Ia merasa senang bisa menolong Sehun dan senang atas perhatian yang sehun berikan belakangan ini.
-Kau bagaikan bulan yang dapat kulihat, tapi tak dapat kuraih..Oh sehun.-
Sehun merasa sangat menyesal, mengapa bukan dari lama ia menyadari bahwa Hayong adalah gadis yang baik, tak seperti yang selama ini ia bayangkan. Akhirnya hanya penyesalan yang ada. Belum sempat Sehun mengutarakan rasa cintanya, namun gadis yang ia cintai sudah pergi utuk selama-lamanya.
Good bye summer END
Mian kalo gaje -_- atau kurang menarik XD