“Yakk...Channie. Berhenti memotretku dengan kameramu itu.”
Sohee sibuk menutupi wajahnya yg menjadi sasaran kamera Chansung.
Chansung tertawa, melihat tingkah Sohee yg menurutnya sangat lucu.
“Waeyo? Jangan salahkan aku. Salahkan saja wajahmu, kenapa ia selalu memaksaku untuk memotretmu...”
Sohee mencubit lengan Chansung. Chansung hanya berpura pura kesakitan.
“Aisshh...kau ini. Sudahlah, jangan merayuku lagi.”
“Aniya...aku tidak merayumu. Itulah kenyataannya, Sohee-ahh~”
Chansung tersenyum menggoda membuat Sohee mengerucutkan bibirnya.
Sebenarnya ia tidak suka Chansung menggodanya seperti itu. Namun, entah ada kekuatan apa pada senyum Chansung yg membuat Sohee ikut tersenyum.
“Bolehkah aku memotret wajahmu sekali lagi? Kau terlihat sangat cantik bila sedang tersenyum seperti itu....”
Lagi lagi Chansung menggoda Sohee.
“Yakk...Hwang Chansung!!!”
* * * * * *
“Hwang chansung..aku tahu ini kau!”
Sohee melepaskan kedua tangan yg menutupi matanya.
Chansung sudah berada dihadapannya dan tersenyum lebar.
“Dari tadi aku mencarimu, ternyata kau ada disini. Apa yg sedang kau lakukan di taman ini?” tanya Chansung.
“Aku hanya ingin mencari udara segar. Seharian di ruang lukis, membuatku jenuh. Siapa tahu.... disini aku bisa menemukan seorang namja tampan...”
Mata Chansung terbelalak.
“Mwo??? Maksudmu kau mau berpaling dariku??”
Sohee tak menjawab. Ia malah sibuk menahan tawanya yg hampir pecah saat melihat ekspresi wajah Chansung
“Yakk Ahn Sohee, awas saja kalau kau berani berpaling dariku. Aku akan......”
“Aku belum selesai bicara, Chansungie....”
Chansung langsung terdiam. Menunggu Sohee melanjutkan ucapannya.
“Aku memang berharap ada seorang namja tampan menghampiriku. Dan sekarang....harapanku terkabul sudah. Namja tampan itu bahkan sudah duduk dihadapanku saat ini...”
Sontak Chansung menghela nafas lega.
“Yakk...Ahn Sohee. Kau mau mencoba menggombaliku, huh?”
Sohee tersenyum menggoda, membuat Chansung mengacak rambutnya pelan.
* * * * * *
“Apa yg sedang kau lakukan, Channie??” tanya Sohee saat ia melihat Chansung sibuk dengan kameranya.
“Kau mau tahu?”
Sohee mengangguk.
“Aku tidak akan memberi tahumu....”
“Mwo?? Yakk... Hwang Chansung!!”
Sohee mencubit lengan Chansung berkali-kali.
“Ahh..Ahn Sohee. Percuma saja, bahkan sampai kau mencubitiku hingga ribuan kali pun aku tidak akan memberitahumu...”
Chansung memeletkan lidahnya.
“Aisshh...baiklah. Aku tidak tahu dan tidak akan mau tahu tentang apa yg kau kerjakan!”
Sohee mencibir ke arah Chansung.
* * * * * *
Sohee tidak bisa melihat apa-apa. Matanya sedang ditutup oleh sebuah kain hitam. Chansung membantunya berjalan dengan menuntun Sohee menuju sebuah tempat.
“Channie... Sebenarnya kau ingin membawaku kemana?”
Chansung hanya tersenyum, walau Sohee tidak bisa melihatnya.
Akhirnya mereka sampai ke tempat yg sudah disiapkan Chansung. Chansung membuka penutup mata Sohee.
Sohee membuka matanya perlahan. Mencoba menyesuaikan dgn cahaya yg masuk ke matanya.
Dan saat matanya bisa melihat dgn sempurna, ia mengerjapkan mata. Tak percaya dgn apa yg dilihatnya.
“Bagaimana? Kau suka?” tanya Chansung.
Sohee sampai menutup mulutnya yg terbuka lebar. Terlalu terpukau dgn apa yg dilihatnya.
Ia benar-benar merasa takjub.
Bagaimana tidak, ditempat ini banyak foto-foto dirinya, dengan berbagai pose, bahkan saat ia tak menyadarinya, terpajang didinding ruangan ini.
Chansung mempersiapkan tempat ini dengan sangat baik.
“Selamat ulang tahun, Sohee-ahh..”
“Channie....”
Sohee tak dapat menahan air mata harunya.
Chansung langsung memeluk Sohee dan mengelus rambutnya lembut.
“Terima kasih, Channie. Terima kasih...”
“Nado gomawo, Sohee-ahh. Aku juga berterima kasih padamu. You”ve made my life complete...”
Dan Chansung mengecup kening Sohee.
“I Love You.....”
* * * END * * *
Tentang Penulis:
Namaku adalah Ismi Chairani. Aku lahir di Jakarta, 4 Maret 1996. Aku adalah seorang Hottest. Twitter: @ismomos