Seperti biasanya, hari ini sepulang sekolah xiumin segera menuju tempat les pianonya, seperti biasanya juga. Hari ini ia diantar supir dan para pengawalnya. Ya, xiumin adalah seorang anak yang lahir dari keluarga kaya. Itulah mengapa ia selalu diikuti oleh para pengawalnya kemana-mana.
Namun hari ini xiumin melihat sesuatu yang berbeda ditempat lesnya. Saat sedang latihan, tibatiba datang seorang wanita cantik. Karena melihat wanita itu ia menjadi tidak fokus pada latihannya.
“Konsentrasi!” plakkk.. tegur sang pelatih sambil memukul kepala xiumin.
“ah..mianhe...” kata xiumin sambil mengusap-usap kepalanya.
Xiumin pun melanjutkan latihannya. Namun, xiumin tetap penasaran akan tentang siapa gadis itu sebenernya. Saat xiumin ingin keluar dari tempat les pianonya ia berpapasan dengan gadis itu. Namun, ada sesuatu yang aneh.
“apa ini? Mengapa ia tidak melirikku sama sekali?” kata xiumin dalam hati.
Yap, pantas saja xiumin berfikir seperti itu. Karna ia selalu menjadi bahan perhatian orang orang. Jelas saja, xiumin merupakan anak laki laki dengan wajah tampan berotak pintar dan lahir dari keluarga kaya. Gadis mana yang tidak menyukainya? Dan tibatiba ada seorang gadis, yang bahkan tidak meliriknya sama sekali.
Xiumin tetap penasaran akan sebenernya siapa gadis itu. Keesokan harinya ia bertemu kembali dengan gadis tersebut. Xiumin bingung, karena saat melihat gadis itu bermain piano, sang pelatih memukulnya dan meninggalkannya. Dan beberapa permen diatas piano yang digunakan sang gadis untuk berlatih itu jatuh. Sang gadis berusaha untuk mengambilnya, tapi ia berusaha mengambilnya dengan meraba-raba. Xiumin semakin bingung.
“ha? Dia buta?” tanya xiumin dengan muka bingung kepada pengawalnya.
“sst” sang pengawal tidak menjawab tapi hanya menyuruhnya diam.
Namun setelah tahu bahwa sang gadis tersebut buta, xiumin malah semakin penasaran. Dan karena berhubung sang pelatih sedang tidak ada, ia segera datang ketempat gadis itu dan duduk disebelahnya. Ia memainkan pianonya. Sang gadis terkejut
“nu...nugu?” tanya sang gadis dengan sedikit panik
“aku xiumin. Salam kenal!” jawab xiumin dengan senyum.
Namun tibatiba xiumin merasa dadanya sakit. Ia segera berhenti bermain piano dan memegang dadanya.
“ada apa?” tanya sang gadis.
“aa....anio.” jawab xiumin
Setelah rasa sakitnya mulai mereda, ia mengambi permen yang tadi terjatuh dan menyuapkannya kepada sang gadis. Sang gadis pun tersenyum, melihat sang gadis tersenyum xiumin ikut tersenyum. Saat keduanya sedang tersenyum tiba tiba sang pelatih datang. Tanpa sempat mengetahui nama sang gadis itu. Xiumin segera bersembunyi dibalik piano.
Setelah hari itu mereka berdua semakin akrab, xiumin pun telah mengetahu nama gadis tersebut. Ya, namanyaYeo Jung. Mereka saling berteman.
Suatu hari xiumin mengajak yoon jung untuk keluar.
“apakah kau tidak penasaran akan wajahku?” Tanya xiumin
“uhm... sedikit. Memangnya, orang seperti apa dirimu?” Yeo jung bertanya balik.
“uhm... tidak tampan. Namun bisa membuatmu sedikit sombong jika berjalan bersamaku. Haha” jawab xiumin dengan tertawa.
“jinjja? Hahaha” yeo jung pun ikut tertawa.
Saat itu tibatiba xiumin memegang tangan yeo jung dan meletakkan tangan yeo jung diwajahnya. Yeo jung awalnya kaget. Namun ia tersenyum karena bahagia. Setelah itu xiumin melepasnya dan meletakkan dihatinya. Yeo jung pun kembali tersenyum. Namun tiba tiba seperti itu, xiumin merasakan dadanya sakit. Xiumin segera mengambil obat dari kantungnya. Namun saat inggin mengambil obat tiba tiba pengawalnya datang an menarik xiumin. Obat xiumin jatuh ketanah. Xiumin berteriak, memanggil nama yeo jung sekencang kencangnya. Yeo jung bingun. Ia tidak tahu harus melakukan apa karna ia tidak bisa melihat. Ia hanya bisa mengambil barang yang dijatuhkan xiumin ketanah. Namun ia tidak tahu itu obat.
Hari demi hari, xiumin tidak pernah datang lagi ketempat les piano. Yeo jung tetap setia menunggunya. Setiap hari ia selalu memikirkan xiumin sambil memegang barang milik xiumin yang jatuh saat itu, tanpa mengetahui apa sebenarnya barang itu.
Malam terus berganti. Saat ia mulai putus asa menunggu xiumin yang tak kunjung datang. Tibatiba ada suara piano. Ya, lagu itu. Lagu yang menawali perjumpaan mereka. Lagu yang mengawali perkenalan mereka. Yeo jung merasa haru. Sedih, sekaligus senang. Matanya berkaca kaca. Namun tibatiba “jengggg” suara itu hancur. Suara itu berhenti.
“apa yang salah?” pikir yeo jung dalam hati. Tanpa berani untuk mengetahui apa yang sebenernya terjadi.
Ternyata xiumin menderita sakit jantung. Dan tidak ada yang mengetahuinya. Para pengawalnya segera mengangkatnya menuju mobil dan dilarikan kerumah sakit. Sedangkan dikamar, yeo jung tetap bingung akan apa yang sebenernya terjadi. Ternyata xiumin meninggal akibat penyakit jantungnya yang sudah kronis. Namun tibatiba suara piano itu terdengar kembali. Yeo jung pun tersenyum kembali. Tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Ia tetap tidak bisa melupakan sosok xiumin. Seorang laki laki yang bisa membuat ia tersenyum. Sosok laki laki yang memberinya arti cinta. Seorang laki laki yang mampu menerima kekurangannya.
