Sunhwa POV
Hari ini aku harus pergi ke Bandara menjemput Hyosung sepulangnya dari UK untuk menyelesaikan Studinya. Sepanjang jalan ia tiada hentinya merajuk kepadaku dan memaksaku untuk menemuinya dengan Himchan.
"Hey, Sunhwa-ah! Ayolah temani aku menemui Himchan. Aku sangat rindu dengannya. Apa kabar ya dia? Ah, aku benar-benar ingin menemuinya Sunhwa. Ayolah temani aku..!" , rengeknya
"Ya ya ya, dia baik-baik saja. Tapi sepertinya ia tidak akan baik-baik saja setelah bertemu denganmu seperti ini" , kesalku padanya
"Aish, kau ini. Apa kau tidak bisa merasakan rindu, hah? Bagaimana kabarmu dengan Jung Daehyun. Kau rindu padanya bukan? Ah, mengapa aku jadi membahas kau dengannya. Sunhwa, antarkan aku ya...jebal jebal"
"Kau ini...Bisakah kau diam dan berhenti merengek seperti itu? Aku akan antarkan kau ke Himchan sekarang, tenanglah sedikit"
"Jinjja? Sunhwa...kau memang baik sekali Sunhwa...aku menyayangimu, sungguh!" katanya dengan jurus aegyonya kemudian mencium pipiku.
"Apa-apaan kau ini! Kau jadi aneh sekali Hyosung-ah . Aku jadi takut"
" Aku hanya mencoba bersikap manis padamu karena kau telah bersedia mengantarkan rinduku pada Himchan, Hwa" ia kembali dengan aegyonya yang kadang membuatku bergidik geli.
Aku mengambil ponselku dan kemudian menekan tombol nomor 1, nomor telepon Himchan.
"Himchan, kau dimana? Aku akan datang bersama Hyosung sekarang. Ia bilang ia merindukanmu, aku tak tahan sejak tadi ia terus merengek memintaku mengantarkannya menemuimu" kataku pada Himchan lewat telepon , Hyosung memperhatikanku dengan tatapan mengancam.
"Ah, sekarang dia menatapku seperti ini memakanku, tolonglah aku Himchan."
"Sepertinya kau tersiksa sekali, chagi. Aku ada di Cafe seperti biasa" Himchan menertawakanku diujung telepon.
Himchan kau terus saja memanggilku dengan sebutan itu. Tidak sadarkah ia disebelahku ada yeojachingunya? Kau telah berhasil membuatku melupakan Daehyun beberapa hari ini. Ah, apa kabar dia? Sudah pasti ia sibuk dengan project apartemen barunya. Akan aku hubungi ia lain waktu sajalah. Aku tidak ingin menganggunya.
"Aish, kau ini! Ya sudah kau jangan pulang terlebih dahulu. Aku akan sampai disana dalam 10 menit" kataku
"Okay! Hati-hati, Chagiya.."
"Bisakah kau berhenti sejenak untuk memanggilku seperti itu, Himchan-ssi?" aku mengatakannya sambil berbisik takut akan terdengar Hyosung
"Memang kenapa? Kau kan yeojachinguku. Aku berhak memanggilmu seperti itu kan, chagi?"
"Ya sudahlah, terserah kau saja. Sebentar lagi aku akan sampai""
Aku menutup telepon. Tiba-tiba Hyosung mengagetkanku. Ternyata dari tadi ia memperhatikanku saat menelepon Himchan tadi. Aku khawatir ia akan curiga.
"Dimana Himchan?"
"Ah? Ia ada di Cafe biasa. Sebentar lagi kita akan sampai"
"Benarkah? Aku sudah tidak sabar" katanya sambil merapikan rambutnya dan mengecek make-upnya.
"Mataku penuh lingkaran hitam. Pasti ini karena aku kurang tidur akhir-akhir ini. Yaa! Lipstikku! Aku baru memolesnya beberapa menit lalu sekarang sudah pudar warnanya. Yang benar saja. Ini tidak mungkin!"
