Proudly present ..
“Oh sehun, anak nakal. Kau di kutuk menjadi cadel sampai seorang gadis berhati tulus menciumu karena mencintaimu.hahaha” Sehun membuka matanya,
“ithh thialan, thuara ga jelath darimana thih?” ia mengucek matanya sambil memurungkan bibir tipisnya.
“hei, sehun. Kamu kenapa? Mukanya kusut begitu?” Tanya luhan teman sebangku sehun.
“tadi kamu ga denger emang,hyung? Ada thuara ga jelath yang bikin aku jadi bangun” sehun membenarkan posisi duduknya setelah ia tidur di meja kelas.
“aku sih denger!” luhan menyeringai.
“thuara apa hyung?”
“perutmu keroncongan, hahahaa” luhan tertawa di depan wajah sehun. Sehun memasang poker facenya.
“wtf- hyung bercandain aku!” ini yang katanya sangar dan garang?
“udah-udah. Sekarang kita makan aja yu? Ke kantin”
“boleh hyung, traktir ya!”
Luhan mengangguk, kedua sahabat itu berjalan melintasi koridor menuju kantin.
“huaaa- minggir-minggir” seorang gadis terlihat rusuh berlari-lari sehingga sepatu sebelah kanannya terlepas dan melayang.
‘pluukkkk’
“aduhhh!”
“sehun kamu tidak apa-apa?” luhan tercengang ,sepatu merah itu mendarat mulus di kepala sehun.
“a aigoo, m mianhae. Aku aku buru-buru jadi aku-“ gadis berambut panjang-di gelung asal- itupun berjongkok di hadapan sehun yang terduduk di lantai koridor kelas.
“maafkan aku, sepertinya keningmu terluka,oppa!” gadis itu bernama Song Yoon Ji –setidaknya itu yang tertera di nametag seragamnya-
Sehun tertegun,melihat wajah gadis itu. ia tersenyum,tanpa sadar tanganya meraih tangan gadis berbaju olah raga itu.
“ke kenapa?k kau-“ gadis mana yang tidak gugup saat tanganya di genggam seorang lelaki tampan?
“kau haruth bertanggung jawab, karena kau thudah melukai keningku” sehun memasang tampang garang atau imut,tidak tahu. Wajahnya terlihat manis di mata Yoon Ji,
“tapi aku harus olahraga, kim saengnim sudah menunggu di lapangan.” Yoon Ji sedikit memelas.
“aku mohon” gadis itu menggosok-gosok tangannya.
“lalu bagaimana pertanggung jawabanmu? Thong Yoon Ji?”
“what? Kau memanggilku apa? “
“thong Yoon Ji,cepat tanggung jawab!” Yoon Ji meninggalkan sehun begitu saja, dia teringat sesuatu lalu menghentikan langkah kakinya dan berbalik menghampiri sehun lagi.
“ada apa?” sehun yang sudah berdiri menatap yoon ji aneh,
“kau berubah fikiran? Mau tanggung jawab padaku?” lanjut sehun,
“kembalikan sepatuku! Bagaimana aku bisa berolah raga tanpa sepatu?” yoon ji menadahkan tanganya. Sehun menyeringai,
“kalau aku mengembalikanya,bagaimana kau bitha tanggung jawab padaku?” sehun menaikan tanganya,menjauhkan sepatu itu dari jangkauan yoon ji.
“ish bocah ini, mempersulitku. Ini ponselku, kau pegang saja. Saat istirahat aku akan menemuimu, dan kita bicarakan soal ini. Aku tidak membawa apapun selain ponsel bagaimana?” yoon ji mengeluarkan benda persegi panjang berwarna putih itu.
“ok aku thetuju,”
-
-
-
“itu dia datang!” seru luhan begitu ia melihat yoon ji memasuki kantin,-tempat yang mereka janjikan untuk bertemu-
Yoon ji duduk di depan sehun dan luhan, “aku sudah datang, bisa kau kembalikan ponselku sekarang?”
Sehun berhenti meminum buble tea-nya, “tidak bitha, kau haruth mengobati dahiku yang terluka!” sehun mengerucutkan bibirnya. Imut.
“hei bisakah kau berhenti berbicara seperti itu? kau cadel?” yoon ji geram juga,
“ia aku cadel, aku di kutuk thetheorang aneh beberapa tahun yang lalu. Lelaki itu keluar dari jamban, memakai kaca mata dan tongkat tidak jelath.dia mengira aku thedang mengintipnya. Lalu mengutuku.-“
“lalu apa hubunganya denganku? Itu terdengar konyol, “ yoon ji memutar bola matanya,
“dia hanya bisa di sembuhkan jika ada seseorang yang menciumnya dengan tulus di bawah pohon maple saat sedang gerhana bulan” lanjut luhan. Yoon ji menganga, matanya terbelalak. Adakah cerita aneh seperti itu di dunia nyata? Bahkan ini 2013? Ayolah, ini sudah zaman android. Masih ada kutukan?
“ah aku tidak mengerti, kalian mengerjaiku? Itu sungguh konyol.”
“bantu dia, gadis itu mungkin saja kau” timpal luhan,
“kenapa aku?” yoon ji menunjuk dirinya sendiri.
“karena kata orang aneh itu, gadith yang dapat membebathkanku dari kutukan cadel eth ini adalah thetheorang yang datang theperti Cinderella, tidak kabur thaat mendengarku berbicara. “ sehun memelas penuh harap.
“bukankah tadi kau datang theperti Cinderella,? Ya dengan thepatu yang melayang bebath dan mendarat di atath kepalaku. “ lanjutnya.
“tapi itu sungguh konyol-“
“jika kau mau mencoba menolongku, bantu aku agar bitha berbicara hurup eth. Aku anggap kau tidak berthalah padaku. “
“memangnya kenapa kau harus bisa bicara huruf S? itu tidak berpengaruh bukan?” yoon ji merasa ia akan mulai gila dengan dua orang konyol di depanya ini.
“kata appaku, jika aku tidak bitha mengucapkan hurup eth. Maka aku tidak akan di berikan warithan,dan aku akan di tendang keluar dari keluarga OH”
“bantulah dia, song yoon ji-ssi!” luhan sedikit memohon.
“aahh baiklah baiklah, aku membantumu.”
-
-
-
Hari berikutnya, entah dari mana bocah cadel ini mengetahui alamat yoon ji. Pagi-pagi sekali-padahal dia tidak terbiasa bangun sepagi itu- . yoon ji tercengang begitu menemukan sosok lelaki yang err tampan, berdiri di depan rumahnya. Asap mengepul dari mulutnya, sepagi ini tentu saja dingin.
“h hei kau kenapa ada di sini?”
“aku ingin menjemputmu thaja, kita pergi kethekolah berthama-thama.” Yatuhan, lelaki ini begitu manly. Lihat saja potongan rambutnya? Sedikit di mohawk. Tapi? Gaya bicaranya. Astaga.
“kau yakin?” yoon ji mengernyit,
“tentu thaja, ayo berangkat.” Sehun mendahului langkahnya, yoon ji berjalan di belakang sehun.
“sehun, tunggu aku, kau berjalan terlalu cepat!” yoon ji mencoba mensejajarkan langkah mereka, namun tali sepatu yoon ji terinjak oleh dirinya sendiri dan yoon ji hampir terjatuh.
Sehun yang tadi memperhatikan yoon ji dengan sigap menahan tubuh yoon ji yang limbung.
“aaaaa”
“kau haruth hati-hati thong yoon ji. Untung ada aku, jadi aku bitha menahan tubuhmu agar tidak jatuh.” Tangan sehun masih melingkar di pinggang yoon ji, jantung yoon ji berdegup kencang. Bergitu mata mereka bertemu, sehun juga merasakan hal yang sama.
-
-
-
“kau song yoon ji?” lelaki yang lebih tinggi dari sehun,bermata besar dan selalu tersenyum manis kini menghampiri sehun dan yoon ji yang baru saja tiba di kelas.
“aku minta bantuanmu, bisa kita bicara sebentar?” lelaki bernama park chanyeol itu melirik kearah sehun yang sedang memutar bola matanya malas.
“yoon ji,aku mau mathuk ke kelathku dulu!” sehun meninggalkan mereka berdua dengan poker face-nya.
“bisa kau ikut denganku?” chanyeol, lelaki paling tampan di sekolah –setidaknya itu menurut yoon ji- mengajak yoon ji pergi ke kantin.
Sementara sehun duduk dengan wajah murung di kelas.
-
-
-
1 minggu kebersamaan yoon ji dan sehun, kebetulan sekolah mengadakan liburan. kini mereka sedang berjalan-jalan di taman Jin Ahn. Cukup jauh dari seoul. Mereka berdua memang sedang melepas penat, selama mengenal sehun ,Yoon ji merasa nyaman juga meskipun tak jarang yoon ji sweatdrop saat mendengar sehun berbicara yang banyak hurup S nya.
“yoon ji, thini. Bukankah ini pohon maple?” sehun mengamati pohon itu.
“ia sepertinya ini pohon maple. “ yoon ji duduk di bawah pohon itu. sehun tersenyum tak jelas di samping yoon ji. Yoon ji menoleh kearah sehun.
“kenapa menatapku begitu?” yoon ji jadi salah tingkah
“anni, kau yeppo! Ah udaranya nyaman” sehun menutup matanya menikmati udara segar.
Yoon ji merasakan hal yang sama, namun wajahnya begitu bersemburat merah.karena pujian sehun?
“kau mengantuk tidak? Kita tidur dulu di thini ya? Menikmati udara thegar theperti ini.” Sehun tersenyum. Bocah ini polos juga.
Yoon ji terdiam,sehun dengan sedikit ragu menarik kepala yoon ji agar menyandar di bahunya.
“mm, thatu minggu yang lalu- kau dan chanyeol terlihat dekat, apa kalian berkencan? “ sehun memulai pembicaraan.
“ania, waktu itu dia menanyakan tentang baekhyun unnie. Aku dan baekhyun unnie sama-sama ikut ekskul hapkido” yoon ji tersenyum tipis. Sudah lama yoon ji menyukai chanyeol, tapi chanyeol menganggapnya teman.
“ouh, jadi chanyeol mencari informathi tentang baekhyun noona darimu?”
Yoon ji mengangguk, sehun tersenyum aneh.
“memangnya kenapa? Aaa-kau cemburu?” Tanya yoon ji,
“mm a ania, lihat langit thudah gelap! Kau tidak mau pulang?” Tanya sehun yang salah tingkah.
“tunggu, kau masih ingat kutukanmu? Ayo kita selesaikan sekarang” yoon ji masih terdiam di tempatnya sementara sehun sudah berdiri.
“ma maskthudmu apa yoon ji?” sehun sangat polos.
“aigoo, malam ini gerhana bulan .lihat! dan kita berada di bawah pohon maple. Lakukan itu sekarang. Ci cium aku!” yoon ji sedikit ragu, ia merutuki kebodohanya itu, seperti menantang singa lapar.
“eh ia, kau benar!”
CHUU~
Bibir sehun menempel di bibir yoon ji, begitu lembut dan hanya menempel cukup lama.
Ciuman pertama,di 17 tahun. Dengan seorang lelaki konyol berwajah tampan dengan kutukan ‘sulit menyebut huruf S’ .
Wajah mereka mulai menjauh, yoon ji dan sehun saling bertatapan.
“terimakasih, song yoon ji. Saranghae” ujar sehun tiba-tiba. Yoon ji tersenyum,
Eh?
Sehun tidak cadel lagi?
“k kau sudah bisa bicara S?” yoon ji terlihat kagum, kini lelaki di hadapanya benar-benar terlihat tampan.
“eh ia. Aku sudah sembuh dari kutukan jamban aneh itu, hahahaaaa gomawooo” sehun memeluk tubuh yoon ji.
Lalu melepaskanya dan tersenyum manis,
“hei, kau sudah menjadi orang pertama yang ku cium. Mm semua harus ada bayaranya”
“eoh? Hei itu juga ciuman pertamaku.” Yoon ji protes.
“kurasa kutukan itu membantuku menemukan jodohku.” Sehun kini menggenggam tangan kanan yoon ji. Tatapan bocah itu jadi serius.
“aku sungguh-sungguh. Mencintaimu, kau sungguh mengaggumkan bagiku, kau sangat cantik. Jadilah pacarku.!”
Semburat merona muncul di pipi yoon ji.
“haruskah?” yoon ji terlihat bergurau.
“kalau kau menolakku, kutukan ini akan kembali” sehun memohon.
“bukan karena kutukan,tapi karena aku mencintaimu, jadi aku mau berada di sampingmu” yoon ji tersenyum.
“aku mencintaimu,song yoon ji”
THE END
-
-
-