CDW’s Pov
Aku berjalan menyusuri koridor untuk sekedar melihat anak-anak yang masih berada diluar, selain guru olahraga aku ini bisa di sebut kesiswaan, banyak yang bilang aku galak padahal aku ini baik hati! Sangaaatt baik
“CHOI SEONSAENGNIM!!!” terdengar teriakan seorang wanita dari kejauhan
“eoh? Ah! Song seonsaeng!”
“hah...hah.. untung keburu” katanya dengan suara terengah-engah
“eh? Ada perlu apa denganku?”
“ha? Ah ani... aku hanya ingin....ke... uh....ah! ruang guru! Choi seonsaeng jg ingin kesana kan?”
“ah... ne, arraseo. Kajja! Ayo jalan”
“hehe, ne. Ah Choi Seon—“
“Choi Seonsaengnim!!” terdegar suara wanita lain yg memanggilku
“eoh? Ne, Yoo Seonsaeng” jawabku
“ah.... Song seonsaeng juga disini ya” katanya dengan nada ketus
“ya! Mwoya! Apa maumu?!” balas Song Seonsaeng ketus
“ah~ Choi seonsaeng, ini data anak-anak yg tidak masuk hari ini, kuharap mereka bisa berhenti melakukannya, tolong urus ya” kata Yoo seonsaeng dgn nada lembut dan senyum manis
“eysh! Ya! Gijibae!” cetus Song seonsaeng
“ah! Song seonsaengnim, bukannya hari ini kau ada kelas? Kenapa kau berjalan kearah sana?” tanya Yoo seonsaeng agak sedikit ketus
“eh? Tadi Song seonsaeng bilang ingin ke ruang guru” kataku bingung
“eh? Ah... hehe.... eysh gijibae!” jwb Song seonsaeng tersenyum ke arahku dan ketus ke arah Yoo seonsaeng
“ya~! Ahjussi!” tiba-tiba terdengar suara salah satu murid yg sangat kukenal suaranya
“eo? Ya! Chaerin-ah! Sudah kubilang jangan panggil aku begitu disini!”
“ah... annyeong Song seonsaeng, Yoo seonsaeng” katanya sambil membungkukan badannya kpd mereka
“ah.. song seonsaeng, yoo seonsaeng, kami duluan ya” kataku membungkukan badanku dan membawa chaerin pergi
Akupun membawa chaerin ke taman sekolah, aku tidak menyuruhnya ke kelas kurasa pelajaran sekarang adalah pelajaran Lee seonsaeng, guru yg sangat ia benci, aku bukannya penakut! Bukan!! Tapi hanya saja jika Chaerin marah dia sangat mirip dengan Noona ku, menyeramkan, benar-benar anak dan ibu sangat sama
“kenapa? Tumben kau memanggilku. Ah! Jangan panggil aku ahjussi! Di sekolah panggil aku Choi seonsaeng, dan di tempat lain panggil aku oppa! Aku ini masih muda!”
“kalau kau ingin sekali ku panggil muda, isi daftar itu dan mulailah berlatih menjadi penyanyi! Kenapa malah menjadi guru sih?! eomma sudah bilang kau mustinya menjadi pen—“
“argh!! Itu lagi itu lagi! Apa maunya?! Noona bilang apa lagi padamu hah?! Sudah kubilang aku tidak mau!” bentakku
“ya! Ahjussi! Kau disini hanya mengejar gijibae itu kan? Kau tak mungkin mendapatkannya! Dia tak menyukaimu! Kau jangan menyia-nyiakan hidupmu!”
“tak ada yg tahu kan? Kau jg jangan sok tau, kau ini masih kecil belajarlah yg benar dan jangan seperti berandalan begini!”
“ahjussi! Aku tahu kau menyukai Kim Hyoyeon, aku jg menyukai Lee Jongsuk. Namun kurasa mereka berdua saling menyukai” jelasnya dgn muka agak serius
“la—lalu?”
“hah.....kalau bukan eomma aku takkan berbuat seperti ini..” keluhnya
“noona? Emng apa maunya?”
“baiklah, kita bikin persetujuan jika kau mendapatkan Kim Hyoyeon, aku akan meminta eomma untuk berhenti memaksamu menjadi penyanyi, tapi jika aku jg mendapatkan Lee Jongsuk” jelasnya
“ji-jika tidak?”
“hah....jika tidak tentu saja kau harus menyerah soal Hyo dan harus menjadi penyanyi”
“lalu gimana dengan kamu, chaerin-ah?”
“ini mungkin tak ada hubungannya dengan jongsuk namun..... hahh”
Dia menghela nafas panjang dan duduk di bangku taman dan melihat lurus kedepan
“jadi noona...benar-benar akan mengirimmu—“
TENG TENG TENG
“ah bel sudah bunyi, duluan ya ahjussi!” katanya sambil melambaikan tangan dan pergi
“YA!! LEE CHAERIN!! Aish jinjja!”
