Scriptwriter: Dwina Rezki Kemala
Support casts: Jun Myun, Baekhyun, Kyungsoo, Jong In, Sehun
note: Fan fiction ini pernah di publish di salah satu blog EXOstan dengan judul "I'm in Love with A Ghost" untuk kompetisi. Part 2 akan dipublish jika readers tertarik untuk membaca kelanjutannya :) enjoy~
Unpredictable Love (Part 1)
Semalam Chanyeol bermimpi tentang seorang gadis cantik yang sedang membawa kotak besar berwarna biru. Gadis itu terlihat mengulurkan tangannya yang sedang memegang kotak biru sambil menahan rasa sakit di tubuhnya. Gambaran mimpi itu terasa samar, namun wajah gadis itu cukup jelas terlihat. Sejak saat itu pula ia tidak bisa berhenti memikirkan gadis itu. Gadis itu selalu hadir dalam benaknya setiap saat dan hal itu kian mengganggu pikirannya. Rasa keingintahuannya muncul ketika ia menceritakan semuanya pada Baekhyun, sahabatnya.
“Mungkin dia adalah seseorang yang kau kenal. mungkin teman lamamu.” Ujar Baekhyun sambil terus memainkan tablet PC kesayangannya.
“Begitukah? tapi kurasa aku tidak pernah punya teman perempuan seperti gadis dalam mimpiku itu.” Chanyeol menatap Baekhyun bingung.
“Mungkin dia hantu dan akan segera datang padamu.. kekeke~” Baekhyun berkata sambil tertawa. Chanyeol memukul bahu Baekhyun pelan lalu kembali memasang earphone di telinganya. Ia ingin mengalihkan pikirannya dari gadis aneh dalam mimpinya itu.
Hari ini Chanyeol berencana untuk menginap di rumah Baekhyun bersama teman-temannya. Ia juga sekaligus ingin mengalihkan pikirannya dari gadis aneh itu. Sore hari, Chanyeol datang ke rumah Baekhyun bersama Sehun.
“Mengapa kalian lama sekali. Kami sudah tidak sabar untuk menonton video konser di Jepang.” Sahut Kyung Soo saat menyambut kedatangan Chanyeol dan Sehun.
“Maafkan aku, tadi aku pergi membeli bubble tea dulu Hyung..” jawab Sehun dengan ekspresi bersalah.
“Sudahlah, cepat kemari..” Jun Myun langsung melambaikan tangannya ke arah Sehun.
Chanyeol adalah anggota idol group papan atas di Korea Selatan. Ia tergabung dalam grup bernama Fire bersama Jun Myun, Baekhyun, Kyung Soo, Jong In dan juga Sehun. Dua hari lalu mereka baru saja menyelenggarakan konser di Jepang dan hari ini mereka berencana untuk melihat penampilan Fire kala itu lewat video rekaman.
Tengah asyik menonton video konsernya, tiba-tiba Chanyeol ingin ke toilet. Tak berapa lama kemudian, ia segera kembali dan mendapati tatapan aneh dari kelima sahabatnya.
“Ada apa dengan kalian? Mengapa menatapku seperti itu??” teriak Chanyeol gusar.
“Hyung! Kau darimana?” Tanya Sehun, wajahnya terlihat ketakutan.
“Toilet. Memangnya kenapa?” Chanyeol memasang ekspresi keheranan.
“Kau.. bukan dari menjemput se..seorang wanita??” Tanya Baekhyun terbata. Ekspresi wajahnya menandakan bahwa ia juga sedang dilanda ketakutan.
“Ya! Apa yang kau bicarakan? Wanita siapa??” Chanyeol semakin bingung dan kesal. Kelima temannya saling berpandangan dan menunjuk ke belakang tubuh Chanyeol. Chanyeol langsung membalikkan tubuhnya dan terkejut saat mendapati seorang gadis tengah berdiri di belakangnya.
“Ya! Siapa kau??” ujar Chanyeol setengah berteriak. Ia membelalakkan matanya lebar sambil mundur perlahan.
“Annyeong haseyo! Namaku Park Sun Hee!” gadis itu langsung membungkukkan badannya dan menyapa semua pria di hadapannya.
“Mengapa kau ada disini?? Bagaimana bisa kau tiba-tiba muncul di belakangku??” nada suara Chanyeol meninggi.
“Bagaimana jika aku duduk dulu? Aku baru saja dari perjalanan yang sangat panjang. Aku lelah..” ujar gadis itu sambil menunjuk sofa. Chanyeol menatapnya tajam, mengisyaratkan bahwa ia tidak mengizinkan gadis itu untuk duduk.
“Chanyeol-ah, biarkan dia duduk dulu..” ujar Jun Myun. Chanyeol menoleh ke arah leadernya itu dan sedetik kemudian ia kembali menatap gadis di hadapannya.
“Baiklah, kau boleh duduk.” Ucap Chanyeol pelan. Gadis bernama Sun Hee itu langsung tersenyum dan menduduki sofa dengan riang. Chanyeol dan yang lainnya menatap Sun Hee dengan berbagai macam pikiran di kepala masing-masing. Suasana hening. Sun Hee terlihat sedang mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan, sedangkan keenam pria di hadapannya masih sibuk menenangkan diri serta pikirannya masing-masing.
“Ya! Sebenarnya kau siapa?” Chanyeol kembali buka suara.
“Aku?” Ujar Sun Hee polos sambil menunjuk wajahnya sendiri.
“Tentu saja kau!” Chanyeol terlihat hampir kehilangan kesabarannya.
“Hmm… bisakah kita membicarakan hal ini nanti? Maafkan aku karena datang secara tiba-tiba.”
“Hyung, jangan-jangan dia hantu!” tiba-tiba terdengar suara berbisik Sehun. Bisikannya itu cukup jelas terdengar. Sun Hee langsung tertawa saat mendengarnya.
“Apakah kalian takut hantu?” Tanya Sun Hee. Semuanya kompak menggeleng dan lagi-lagi Sun Hee tertawa.
“Sebaiknya kau segera pergi. Ini adalah rumah pria, tidak seharusnya kau disini.” Ujar Baekhyun. Sun Hee langsung menundukkan kepalanya. Cukup lama ia begitu. Lalu ia berdiri dan tiba-tiba tubuhnya mengeluarkan cahaya yang sangat terang.
“Tolong izinkan aku berteman dengan kalian.. aku akan menjelaskan semuanya pada kalian nanti saat waktunya tiba, jadi kumohon, kalian jangan banyak bertanya padaku…. Aku tidak jahat, aku tidak akan berbuat macam-macam. Percayalah padaku…” Sun Hee berkata pelan di balik cahaya yang menyingkapi tubuhnya.
Chanyeol dan yang lainnya terpana melihat pemandangan di hadapan mereka. Hal yang begitu tidak masuk akal tengah terjadi di ruangan yang mereka tempati saat ini. Semuanya memasang ekspresi terkejut yang berlebihan.
“Sun Hee-ssi, kami sangat terkejut dengan kedatanganmu, terlebih dengan perubahan dirimu yang seperti ini. Kami tidak tahu apakah kau hantu atau bukan, yang jelas saat ini kami benar-benar terkejut dan sulit untuk mempercayaimu.” Jun Myun angkat bicara.
“Aku mengerti, pasti sulit untuk kalian menerima kehadiranku, tapi kumohon, izinkan aku untuk tinggal dengan kalian selama 21 hari.” Sun Hee berbicara dengan ekspresi memelas.
“21 hari? Tinggal bersama kami? Untuk apa? Apa kau sudah gila??” Jong In yang sejak tadi diam akhirnya buka mulut.
“Aku akan menjelaskan semuanya di hari ke 21. Aku janji. Ada yang ingin kulakukan dan hanya kepercayaan kalian yang bisa membantuku menyelesaikannya.”
Jun Myun menatap kelima temannya secara bergantian. Meskipun hal ini masih belum bisa diterima oleh akal sehatnya, namun hati kecilnya seakan berkata lain.
“Baiklah. Aku percaya padamu. Kau boleh tinggal bersama Chanyeol di apartmentnya.” Ujar Jun Myun yang disambut dengan tatapan kenapa-harus-aku dari Chanyeol.
“Hyung!” Chanyeol langsung berteriak pada Jun Myun. Jun Myun berjalan menghampiri Chanyeol dan berbisik padanya.
“Kami tidak mungkin membawanya ke rumah karena kami tinggal bersama keluarga. Apa yang akan mereka katakan jika kami pulang dengan membawa seorang gadis? Kau tinggal sendiri di apartment, jadi hanya kau yang bisa menyembunyikannya. Kau mengerti?”
“Tapi mengapa kita harus melakukan ini untuknya??”
“Park Chanyeol! Bisakah kau meredam emosimu sedikit? Aku yang akan bertanggung jawab jika sesuatu yang buruk terjadi padamu nanti.” Ujar Jun Myun tegas.
Chanyeol tidak bisa menyangkal pernyataan Jun Myun tadi dan langsung mengangguk lesu. Seketika cahaya yang menyinari tubuh Sun Hee hilang dan tubuhnya kembali normal.
“Terima kasih banyak!” ujar Sun Hee sambil membungkukkan badannya ke semua arah.
Day 1…
Chanyeol dan teman-temannya tidak tidur semalaman karena sibuk membicarakan Sun Hee dan segala keanehannya. Sun Hee terlihat seperti manusia biasa namun ia muncul dengan cara yang aneh dan tidak dapat dimengerti oleh akal sehat. Ia juga berpakaian, makan dan tidur seperti manusia, namun tubuhnya bisa mengeluarkan cahaya yang tidak mungkin terjadi pada manusia biasa.
“Hyung, apakah kita melakukan hal yang benar? Maksudku, dengan mempercayai semua perkataannya.” Ujar Jong In khawatir.
“Kau tenang saja. Meskipun ini sangat aneh, tapi aku sangat mempercayainya. Aku juga ingin ia segera menyelesaikan apa yang ingin ia lakukan disini.” Jawab Jun Myun. Sejak tadi malam, Chanyeol terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu. Ia tidak banyak bicara dan sibuk merenung.
“Chanyeol-ah, ada apa? Apa ada yang ingin kau katakan?” Tanya Jun Myun.
“Gadis itu sangat mirip dengan gadis yang muncul di mimpiku..” jawab Chanyeol.
“Oh? Jadi seperti itulah wajah gadis yang hadir di mimpimu??” tukas Baekhyun. Chanyeol mengangguk.
“Woah, ini hebat! Kau ingat kata-kataku saat itu kan?”
“Ya, oleh karena itu semalaman aku sibuk memikirkannya.”
Jun Myun, Kyung Soo, Jong In dan Sehun terlihat tidak mengerti dengan percakapan antara Chanyeol dan Baekhyun. Namun mereka tidak berkomentar apa-apa. Suasana kembali hening.
*
Chanyeol merasa berat untuk pulang ke apartmentnya karena Sun Hee akan ikut juga bersamanya. Sepanjang perjalanan, Chanyeol hanya diam dan sesekali melirik ke arah gadis yang duduk di sampingnya itu dengan tatapan jengkel.
Sesampai di apatrtment mewah miliknya, Chanyeol langsung masuk ke kamarnya sambil membanting pintu.
Chanyeol-ssi…” terdengar suara Sun Hee dari balik pintu. Chanyeol langsung melompat dengan kesal sambil mengepalkan tangannya, “benar-benar gila!” gerutunya. Namun akhirnya ia membuka pintu karena Sun Hee terus memanggilnya.
“Ada apa???” ujar Chanyeol ketus. Sun Hee terkejut dan mundur selangkah.
“Hmm.. bolehkah.. aku tahu dimana kamarku?” tanya Sun Hee dengan suara pelan. Chanyeol menghela napas panjang kemudian tangannya menunjuk pintu berwarna putih di seberang kamarnya tanpa sepatah katapun keluar dari mulutnya. Sun Hee langsung mengangguk dan cepat-cepat pergi kesana. Baru saja Chanyeol akan menutup pintunya, Sun Hee kembali memanggilnya sambil berlari.
“Maaf.. hmm.. bolehkah aku.. hmm.. bolehkah.. aku meminjam bajumu?” tanya Sun Hee dengan kepala tertunduk. Ia tidak berani menatap Chanyeol yang sedang diliputi kekesalan terhadap dirinya. Ia menunggu jawaban Chanyeol dengan hati berdebar.
“Baiklah, tidak apa-apa jika kau tidak bisa meminjamkannya. Maafkan aku.. selamat malam!” Sun Hee berkata dengan cepat sambil berlari masuk ke kamarnya bahkan sebelum Chanyeol sempat menjawabnya. Chanyeol menatap gadis itu sambil menggelengkan kepalanya.
Malamnya, Chanyeol tidak bisa tidur. Ia merasa aneh karena gadis itu tak lagi muncul di mimpinya dan hal itu justru membuatnya tak bisa tidur dengan nyenyak. Tiba-tiba wajah Sun Hee terbersit dalam benaknya. Ia pun teringat saat tadi Sun Hee berniat untuk meminjam bajunya. Rasa iba seketika muncul. Chanyeol bangun dari tempat tidur dan langsung menuju ruangan baju. Ia memilih beberapa baju santai miliknya dan menyimpannya di keranjang. Setelah itu, ia keluar dan menaruh keranjang baju tersebut di depan pintu kamar Sun Hee. Tanpa sadar, Chanyeol menyunggingkan sebuah senyuman.
*
Keesokan harinya, Chanyeol terbangun karena mendengar suara bising dari arah dapur dan mencium bau masakan yang sangat menggugah selera. Setibanya di dapur, ia mendapati Sun Hee tengah memasak.
“oh? Kau bisa masak?” tanya Chanyeol ragu.
“Tentu. Aku sedang memasak makanan kesukaanmu.” Jawab Sun Hee sambil tersenyum. Chanyeol berjalan mendekati Sun Hee untuk melihat apa yang sedang dimasak olehnya.
“Oh? Darimana kau tahu makanan kesukaanku?”
“Bisakah kau berhenti bertanya? Sebaiknya kau duduk saja disana.. makanannya akan segera matang.” Ujar Sun Hee sambil mengedikkan bahu ke arah meja makan.
Chanyeol hampir tidak percaya bahwa saat ini ia sedang sarapan berdua dengan gadis yang tak jelas asal-usulnya. Pada awalnya, ia ragu untuk memakan semua hidangan yang tersaji di hadapannya. Namun rasa laparnya mengalahkan itu semua. Iapun melahap semua makanan itu hingga tak bersisa.
“Terima kasih untuk bajunya..” ujar Sun Hee saat Chanyeol selesai makan. Chanyeol melihat baju yang sedang dikenakan oleh Sun Hee dan tak bisa menahan tawanya. Bajunya terlihat kebesaran di tubuh Sun Hee.
“Tubuhmu besar sekali, jadi baju ini kebesaran untukku.. tapi, terima kasih..” ujar Sun Hee malu-malu.
“Beritahu padaku apa ukuran bajumu. Nanti siang aku dan asistenku akan pergi membeli baju untukmu.”
“Oh? Tidak.. kau tidak perlu melakukannya.” Jawab Sun Hee sambil menggelengkan kepalanya.
“Lalu sampai kapan kau akan meminjam bajuku??” Sun Hee langsung menundukkan kepalanya.
“Sudahlah, kau tidak perlu banyak bicara. Aku akan tetap membelikannya meskipun kau terus menolaknya.” Sambung Chanyeol sambil berlalu.
*
Hari berganti hari. Tak terasa kini sudah memasuki hari keenam Sun Hee tinggal di apartment Chanyeol. Sedikit demi sedikit, Chanyeol sudah bisa menerima kehadiran Sun Hee dan ia mulai menganggap Sun Hee sebagai teman. Sun Hee tidak bisa berada diluar terlalu lama dan ia juga tidak bisa berinteraksi dengan orang lain selain Chanyeol dan kelima temannya. Sehingga, Sun Hee selalu berada di apartment Chanyeol setiap harinya. Sun Hee selalu bangun lebih awal dari Chanyeol dan tugasnya adalah membangunkan Chanyeol, memasak dan membersihkan ruangan. Chanyeol tidak pernah memintanya untuk melakukan hal-hal tersebut, namun ia tetap melakukannya dan Chanyeol tidak merasa terganggu dengan hal itu. Saat Chanyeol pulang dari kegiatannya bersama Fire, Sun Hee kerap menanyakan apa saja yang dilakukannya pada hari itu. Awalnya, Chanyeol merasa terganggu dengan pertanyaan-pertanyaan dari Sun Hee mengenai kegiatannya, namun kini ia justru merasa nyaman untuk menceritakannya pada Sun Hee.
“Aku akan pergi ke Jepang besok..” ujar Chanyeol di sela-sela makan malam. Sun Hee terlihat sedikit terkejut dan ekspresi wajahnya seketika berubah.
“Ada apa? Apa kau ingin pergi denganku juga?” tanya Chanyeol. Sun Hee menggeleng pelan. Ia menundukkan kepalanya dan tidak melanjutkan makannya. Wajahnya terlihat sedih.
“Aku tidak akan pergi lama.. aku akan kembali lusa..” ujar Chanyeol. Sun Hee tetap membisu. Chanyeol mengetukkan tangannya ke meja , “Sun Hee-ah?”
“oh? Hm.. ya, kau bersenang-senanglah!” Sun Hee langsung memandang Chanyeol dengan senyum yang dipaksakan.
“Sun Hee-ah, ada apa sebenarnya?” Chanyeol seakan merasa ada yang aneh pada Sun Hee saat ini. Sun Hee menggeleng sambil terus mengembangkan senyumnya. “Pergilah.. bawakan aku oleh-oleh..” ucapnya sambil tertawa kecil.
*
Day 10…
Entah mengapa Chanyeol merasa resah di sela-sela pemotretan yang sedang dijalaninya. Ia ingin segera pulang dan bertemu dengan Sun Hee. Sejak tadi, wajah Sun Hee terus-menerus muncul dalam benaknya. Pemotretan selesai dalam 3 jam. Ia langsung bergegas untuk pulang.
“Hyung! Kau mau kemana?” tanya Sehun saat melihat Chanyeol berjalan menuju mobilnya.
“Aku sangat lelah.. maaf aku tidak bisa ikut kalian makan.” Jawab Chanyeol sambil bergegas menuju mobilnya.
Chanyeol tersenyum saat melihat Sun Hee berdiri di ambang pintu untuk menyambutnya.
“Bukankah tadi kau bilang akan pulang larut malam?” tanya Sun Hee.
“Lalu apa yang kau lakukan disini? Kau seakan tahu aku akan pulang..” Chanyeol balik bertanya. Sun Hee tersenyum lebar memamerkan barisan giginya yang putih dan rapi. Chanyeol ikut tersenyum sambil mengacak rambut Sun Hee.
“Apa kau sudah makan?” tanya Chanyeol. Sun Hee menggeleng pelan. “kalau begitu kau tidak perlu memasak, aku akan memesan makanan cepat saji.” Sambungnya. Kemudian ia meraih ponselnya dan menelepon restoran cepat saji.
Sambil menunggu pesanan datang, Chanyeol dan Sun Hee mengobrol seru. Chanyeol menceritakan tentang masa kecilnya yang disambut antusias oleh Sun Hee. Chanyeol terlihat sedang dalam mood yang baik dan mereka terlihat bahagia.
*
Day 14…
Chanyeol semakin merasa nyaman dengan kehadiran Sun Hee di sisinya. Sun Hee kerap menjadi tempat curahan hatinya dan penghibur baginya. Segala kepenatan yang ia rasakan selepas bekerja, seakan langsung hilang saat ia bersama Sun Hee.
Malam ini Chanyeol tak dapat tidur dengan nyenyak. Ia bahkan tak dapat memejamkan matanya sejak tadi berbaring. Saat menonton TV dengan Sun Hee tadi, ia merasakan kantuk yang luar biasa sehingga ia memutuskan untuk tidur lebih dulu. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Lalu Chanyeol memutuskan untuk kembali menonton TV diluar agar lebih cepat mengantuk. Ia terkejut saat mendapati Sun Hee tertidur di sofa dengan TV yang masih menyala. Melihat hal itu, Chanyeol langsung masuk ke kamarnya dan kembali dengan membawa selimut. Bukan untuknya, melainkan untuk Sun Hee. Ia langsung menyampirkan selimut itu ke tubuh Sun Hee yang nampak kedinginan. Lalu tangannya menyentuh kepala Sun Hee. Dibelainya rambut Sun Hee dengan lembut. Saat menatap Sun Hee yang tengah tertidur seperti ini, Chanyeol semakin merasa yakin bahwa ia pernah melihat wajah ini di mimpinya. Ia meyakini bahwa Sun Hee adalah gadis yang kala itu datang di mimpinya.
*
Day 17…
Chanyeol dibuat terkagum-kagum dengan keahlian memasak yang dimiliki Sun Hee. Pagi ini, Sun Hee memasak makanan Italia untuknya. Chanyeol berencana untuk membawa makanan itu ke tempat latihan, agar teman-temannya dapat mencicipinya juga.
“Woah! Daebak hyung! Spagetthi ini enak sekali!” ucap Sehun saat mencicipi makanan buatan Sun Hee. Chanyeol tersenyum puas mendengarnya.
“Sepertinya kau sangat menikmati kehidupan barumu ini.. kau nyaman tinggal bersama gadis itu?” tanya Baekhyun saat yang lainnya sibuk mencicipi makanan yang dibawa oleh Chanyeol.
“Sun Hee tidak seburuk yang kukira.. dia adalah gadis yang menyenangkan. Kau tahu, aku sering bercerita banyak hal padanya.”
“Benarkah? Lalu apakah benar dia adalah gadis yang ada di mimpimu?”
“Hmm.. sepertinya begitu.. aku semakin yakin bahwa Sun Hee adalah gadis itu. Tapi aku tidak begitu mempedulikannya. Hmm.. Baekhyun-ah…”
“Hmm?”
Chanyeol tak lantas menanggapi Baekhyun. Ia terlihat memikirkan sesuatu. Tak lama kemudian, Chanyeol angkat bicara, “Aku.. aku.. hmm.. kurasa aku sudah gila…”
“Eh? Apa maksudmu?” tanya Baekhyun kebingungan.
“Aku… aku menyukainya…”
“Apa kau bilang?? Maksudmu….. kau.. menyukai gadis itu???” Baekhyun membelalakkan matanya lebar. “ya!! Sadarlah, dia berbeda dengan kita!”
“”Aku tahu.. tapi… aku benar-benar tidak bisa menahan perasaanku saat berbicara dengannya. Kau tahu, senyumnya benar-benar membuatku terpikat! Hatiku selalu berdebar saat melihatnya tersenyum padaku!”
“Apa kau tidak ingat, dia adalah gadis yang aneh. Kau yang bilang begitu,kan?? Bahkan hingga kini kita tak pernah tahu siapa dirinya.”
“Aku tahu…”
“lagipula dia akan pergi setelah 21 hari…”
Chanyeol bergidik begitu mendengarnya. “Aku akan memintanya untuk tinggal lebih lama. Bahkan aku akan memintanya untuk tetap berada di sisiku..”
“Terserah kau saja!” Baekhyun langsung pergi meninggalkan Chanyeol sambil menggelengkan kepalanya.
Selepas latihan, Chanyeol tidak langsung pulang melainkan pergi ke toko bunga. Ia membeli seikat bunga mawar merah yang nantinya akan ia berikan pada Sun Hee.
Kepulangan Chanyeol disambut ceria oleh Sun Hee. Melihat wajah ceria itu, Chanyeol semakin bersemangat dan langsung menyerahkan bunga yang dibelinya tadi. “Untukmu.. Sebagai ucapan terima kasihku..” Sun Hee menerima bunga itu dengan ragu. “Kau sudah melakukan banyak hal untukku.. dan juga untuk rumah ini..” sambung Chanyeol cepat. Mata Sun Hee terlihat berkaca-kaca.
“Terima kasih! Terima kasih banyak!” ucap Sun Hee lirih, lalu air matapun jatuh membasahi pipinya. Chanyeol langsung menarik tubuh Sun Hee dan memeluknya erat. “Jangan menangis di hadapanku. Aku tidak tahan melihatnya..” ujar Chanyeol. Tubuh Sun Hee terasa begitu hangat bagi Chanyeol, sehingga ia merasa enggan untuk melepaskannya. Cukup lama mereka berpelukan, hingga tak terdengar lagi isak tangis Sun Hee, barulah Chanyeol melepaskan pelukannya. Ia menatap Sun Hee sejenak lalu menghapus sisa air mata di wajahnya.
Sejak saat itu, Chanyeol selalu bersikap baik pada Sun Hee. Ia bahkan memperlakukan Sun Hee seperti kekasihnya. Chanyeol belum mengatakan keinginannya untuk terus bersama Sun Hee selamanya. Ia masih memikirkan bagaimana kalimat yang tepat untuk mengatakannya. Kini ia tengah menikmati hidup bahagia bersama Sun Hee layaknya sepasang kekasih.
“Bolehkah aku menemanimu tidur malam ini?” tanya Chanyeol saat menonton TV bersama Sun Hee di ruang tengah.
“Seharusnya aku yang berkata begitu. Kau terlihat mengantuk. Sebaiknya kau tidur lebih dulu, aku masih ingin menonton TV.” Jawab Sun Hee disertai senyum manisnya. Chanyeol menggeleng sambil meraih tangan Sun Hee, lalu ia menggenggamnya erat. “Kalau begitu kau yang harus menemaniku tidur.. jangan lepaskan tanganku sampai aku tertidur..” ujar Chanyeol. Ia menyandarkan kepalanya di bahu Sun Hee. Ia dapat merasakan detak jantung Sun Hee dan hal itu membuatnya semakin mencintai Sun Hee.
*
Day 20…
Perasaan Chanyeol pada Sun Hee terus berkembang. Ia merasa Sun Hee adalah gadis idamannya yang mampu memberikannya kenyamanan yang luar biasa. Chanyeol ingin Sun Hee tetap berada di sisinya. Maka iapun berencana untuk mengatakan hal itu pada Sun Hee hari ini.
Malam harinya, selepas mengisi sebuah acara TV, Chanyeol bergegas pulang untuk mengatakan keinginannya itu. Ia sudah tidak sabar untuk segera mengatakan semuanya pada Sun Hee. Chanyeol tersenyum lega ketika melihat wajah ceria Sun Hee masih menyambut kepulangannya di ambang pintu rumahnya. Chanyeol langsung menghambur ke arah Sun Hee dan menggenggam tangannya. Chanyeol terpana saat melihat suasana ruang TV berbeda dari biasanya. Kini ruangan itu dipenuhi balon-balon dan hiasan khas pesta ulang tahun. Di atas meja terdapat dua buah kue tart yang dihiasi coklat putih bertuliskan ‘Happy Birthday Park Chanyeol’ dan ‘Happy Birthday Park Sun Hee’ pada masing-masing kue.
“Darimana kau mendapatkan ini semua?” Tanya Chanyeol kebingungan. Sun Hee menjawabnya dengan senyuman lebar.
“Lagipula ulang tahunku bukan hari ini, tapi besok..” sambungnya.
“Aku tahu.. ulang tahunku juga besok..” sahut Sun Hee.
“Lalu?”
“Sudahlah.. kau jangan banyak bicara. Ayo kita tiup lilin bersama!” Chanyeol yang masih diliputi rasa heran akhirnya menuruti perintah Sun Hee. Sebelum meniup lilin berbentuk angka 21 di hadapannya, Chanyeol menutup matanya dan memohon sesuatu. Sun Hee juga melakukan hal yang sama.
“Aku berharap Sun Hee tidak akan meninggalkanku..” ucap Chanyeol dalam hati.
“Aku berharap Chanyeol akan hidup bahagia.. disaat aku pergi.....” batin Sun Hee. Kemudian mereka membuka mata bersamaan dan langsung meniup lilin masing-masing. Setelah itu Chanyeol memotong kuenya dan langsung memberikannya pada Sun Hee. Sun Hee pun melakukan hal yang sama pada Chanyeol. Mereka benar-benar terlihat seperti sepasang kekasih.
“Aku belum menyiapkan hadiah untukmu.. seharusnya kita merencanakan hal ini bersama..” ujar Chanyeol dengan ekspresi sedih.
“Kau tidak perlu melakukan hal seperti itu padaku. Kau sudah memberi semua hal yang kuinginkan.” Jawab Sun Hee sambil tersenyum. Ekspresi Chanyeol seketika berubah menjadi senyum bahagia. Seperti yang pernah dikatakannya pada Baekhyun, senyuman Sun Hee benar-benar membuatnya terpikat.
“Park Chanyeol….”
“Hmm?”
“Terima kasih…”
“Untuk apa? Woah. Aku bahkan belum berterima kasih padamu karena sudah dibuatkan pesta kejutan ini.”
“Tidak. Kau tidak perlu berterima kasih padaku. Akulah yang harus mengucapkan beribu terima kasih padamu.. terima kasih untuk kebaikanmu selama ini…”
Chanyeol menatap Sun Hee dalam-dalam. Lalu matanya terlihat berkaca-kaca. Seketika perasaannya menjadi tidak enak. Ia merasa kepergian Sun Hee benar-benar akan terjadi.
“Sun Hee-ah…..” belum selesai Chanyeol bicara, Sun Hee sudah lebih dulu menempelkan telunjuknya di bibir Chanyeol. “Jangan katakana apapun.. kali ini, biarkan aku yang bicara padamu..” ujar Sun Hee. Sun Hee menatap Chanyeol dalam-dalam sambil merengkuh wajahnya.
“Park Chanyeol.. Kau adalah pria yang kupuja.. aku menyukaimu, bahkan aku mencintaimu. Aku suka semua yang ada pada dirimu. Terima kasih untuk kasih sayang yang kau berikan padaku selama aku berada disini.”
“Sun Hee-ah.. aku.. aku tidak mengerti… dan, kumohon.. jangan mengatakan hal-hal seperti itu.” Chanyeol langsung menutup kedua telinga dengan tangannya. Sun Hee meraih tangan Chanyeol lalu menggenggamnya erat.
“Aku harus mengatakan semua ini. Kau akan mengerti nanti..” jawab Sun Hee. Chanyeol menatap Sun Hee sambil terdiam.
“Aku akan tidur.. selamat malam..” ujar Sun Hee sambil bangkit menuju kamarnya. Chanyeol langsung mengejarnya dan tiba-tiba memeluk Sun Hee dari belakang. “jangan tinggalkan aku.. kumohon…” Chanyeol berbisik lirih. Sun Hee terpaku begitu mendengarnya. Sesaat kemudian ia segera membalikkan tubuhnya menghadap ke arah Chanyeol. Dilihatnya wajah pria dihadapannya itu dengan tatapan penuh kasih sayang.
“Bagaimana kalau malam ini kita tidak tidur?? Kita bisa menghabiskan kue-kue itu sambil menonton TV. Bagaimana, kau mau tidak?” ujar Sun Hee antusias. Chanyeol menatap Sun Hee sejenak, Sun Hee terus mengembangkan senyumnya demi meyakinkan Chanyeol. Akhirnya Chanyeol menganggukkan kepalanya.
Saat memotong kue, Chanyeol tak mau melepaskan tangannya dari tangan Sun Hee. Hal itu membuat Sun Hee sedikit kesulitan. “Bisakah kau melepaskan tanganku? Sebentar saja..” ujar Sun Hee yang langsung disambut oleh gelengan kepala dari Chanyeol. Sun Hee pun pasrah dan tidak memintanya lagi.
Chanyeol merapatkan tubuhnya pada Sun Hee karena ia sudah tidak kuat menahan rasa kantuknya. Tapi ia bersikeras untuk tidak memejamkan matanya karena ia takut hal buruk akan terjadi saat ia tidur. Berulang kali ia mengedipkan matanya agar rasa kantuk itu hilang. Melihat itu, Sun Hee merasa kasihan dan langsung menepuk bahunya mengisyaratkan bahwa Chanyeol bisa tidur disana. Awalnya Chanyeol menolak, namun Sun Hee terus memaksanya.
*
Day 21… Pagi hari.
Chanyeol cepat-cepat membuka matanya saat terbangun dari tidur yang tidak disadarinya. Hal pertama yang diingatnya adalah Sun Hee. Ia terkejut saat menyadari tangan Sun Hee tak lagi berada di genggamannya. Iapun bangkit dan mencari-cari keberadaan Sun Hee di seluruh penjuru ruangan. Namun, hasilnya nihil. Sun Hee sudah pergi. Seketika Chanyeol merasa dirinya sangatlah bodoh. Ia menyalahkan dirinya sendiri karena tertidur semalam. Ia merasa terpukul dengan kepergian Sun Hee. Hatinya langsung dilanda kehampaan. Air mata jatuh membasahi wajahnya. Ia berjalan kembali ke tempat Sun Hee terakhir bersamanya. Ia menatap sofa itu dengan tatapan penuh kesedihan dan penyesalan. Namun tiba-tiba sebuah pemandangan aneh muncul disana.
Chanyeol melihat bayangan dirinya tengah tertidur di samping Sun Hee. Lalu bayangan Sun Hee perlahan bangkit dan menidurkan Chanyeol di atas bantal. Sun Hee menatap Chanyeol cukup lama, lalu mencium keningnya. Selang beberapa detik, bayangan Sun Hee terlihat hendak berdiri, Chanyeol membelalakkan matanya lebar-lebar demi melihat adegan aneh di depan matanya kini. Bayangan Sun Hee kemudian bangkit dan berjalan menuju kamar Chanyeol. Chanyeol langsung mengikuti bayangan itu namun sesampainya disana, bayangan Sun Hee menghilang. Mata Chanyeol langsung tertuju pada kotak biru besar yang terletak di atas tempat tidurnya. Ada sebuah surat di atas kotak tersebut. Chanyeol langsung berjalan ke arah tempat tidurnya dan meraih surat itu.
Selamat pagi Park Chanyeol! Bagaimana tidurmu? Kuharap kau tidak marah karena aku pergi begitu saja tanpa mengucapkan selamat tinggal padamu. Kurasa aku tidak bisa melakukannya.. aku tidak akan bisa mengatakan selamat tinggal padamu, karena hal itu akan terasa berat untukku.
Hmm.. aku akan mengatakan semuanya sekarang. Semoga kau bisa mengerti. Aku adalah Park Sun Hee, penggemar sejatimu. Aku mengidolakanmu sejak hari debutmu bersama Fire. Aku langsung jatuh cinta pada suaramu yang begitu merdu. Kau tahu? Aku punya semua album Fire. Postermu juga menghiasi seluruh ruangan di kamarku, aku tahu semua tentangmu! Aku sangat menyukaimu Park Chanyeol! Kau bisa bayangkan betapa aku sangat memujamu, kan?
Apa kau ingat hari pertama kedatanganku padamu? Hari itu bertepatan dengan satu hari setelah kepulanganmu dari Jepang. Pada saat itulah semuanya dimulai… pesawatmu tiba di bandara dan aku berada tak jauh dari sana. Aku sedang dalam perjalanan untuk menyambutmu di bandara. Namun, sebuah kecelakaan menimpaku. Kecelakaan itu telah merenggut nyawaku sebelum aku sempat melihatmu. Tapi… keajaiban datang padaku. Sesosok makhluk bercahaya terang menghampiri roh ku dan bicara padaku. Ia memberiku kesempatan untuk datang padamu dan menikmati hidup bersamamu selama 21 hari. Mengapa 21 hari? Hal itu karena pada hari ke 21 bertepatan dengan ulang tahun kau dan aku.
Aku sangat senang karena diberi kesempatan untuk melakukan hal-hal yang sejak dulu ingin kulakukan bersamamu. Aku juga senang karena pernah hadir dalam mimpimu. Apa kau sadar bahwa aku pernah hadir di mimpimu? Kekeke~
Maafkan aku Park Chanyeol. Aku harus pergi.. maafkan aku karena tidak bisa lagi berada di sisimu. Terima kasih atas segala kebaikanmu. Kau sungguh baik, bahkan lebih baik dari yang kubayangkan. Semoga hidupmu bahagia… aku akan menjagamu dari tempat yang mungkin sangat jauh. Aku menyayangimu.. kau adalah idolaku.. pria idamanku.. sahabat terbaikku… selamat tinggal……….
Ps: kau tidak boleh menangis! bukalah kotak biru itu. Itu adalah hadiah yang kala itu ingin kuberikan padamu di bandara. Semoga kau menyukainya^^
Chanyeol membaca surat itu dengan berurai air mata. Air matanya seakan mengalir terus menerus sejak membaca kalimat pertama dalam surat itu. Ia meletakkan surat itu dan beralih ke kotak biru besar di hadapannya. Ia membuka kotak itu dan mendapati banyak benda disana. Benda itu merupakan hal-hal yang paling disukainya. Sebuah topi bertuliskan nama klub basket favoritnya, headphone bergambar Smurf, tokoh kesukaannya dan yang paling menarik perhatiannya adalah sebuah bingkai foto yang berisi foto dirinya. Dalam foto tersebut, dirinya tengah memegang sebuah papan yang tulisannya diganti dengan tulisan ‘Aku Cinta Park Sun Hee’. Chanyeol tertawa kecil di sela-sela tangisannya saat melihat tulisan itu. Ia memeluk bingkai foto itu sambil memikirkan Sun Hee. Ia berjanji akan membawa hadiah-hadiah itu kemanapun ia pergi.
Satu hal yang disesali oleh Chanyeol adalah ia belum sempat mengatakan tentang perasaannya pada Sun Hee, bahwa ia juga sangat mencintai Sun Hee…….
Bersambung…
By: Dwina Rezki Kemala (@dwinnna)