CHAPTER 1 : 일Seorang namja membuang napasnya kasar. Namja itu berteduh di halte sudah hampir satu jam dan hujan juga tidak kunjung berhenti."Kenapa hujan selalu datang saat aku benar-benar lelah." gerutunyaNamja itu kembali duduk di halte. Dia menjulurkan tangannya membiarkan air hujan membasahi telapak tangannya."Kau pasti tidak membawa payung."Namja itu tersenyum. Dia menepuk-nepuk space kosong di sebelahnya agar gadis yang baru saja datang itu duduk di sampingnya."Ponselku mati aku tidak membawa charger aku tertinggal bus terakhir dan tidak ada taksi yang lewat eum sebenarnya ada tapi tidak ada yang berhenti.""Tentu saja ini sudah pukul sebelas malam dan kabut juga semakin tebal."Namja itu menyandarkan kepalanya ke pundak gadis disampingnya."Lalu kenapa kau datang kesini?""Aku khawatir bodoh, apa salahnya sih kau bawa payung? Setidaknya kau bisa jalan sampai rumah.""Aku benci hujan.""Aku juga benci.""Tapi aku juga suka hujan.""Akupun begitu."Namja itu tertawa lalu mencubit kedua pipi gadis disampingnya."Dasar tidak kreatif huuu meniru orang bisanya." ejeknyaTiba-tiba sebuah mobil menepi dan sang supir membuka jendela mobilnya."Ya Jung Inseong? Apa yang kau lakukan malam-malam begini di halte?""Sajangnim? Aku sedang berteduh.""Masuklah aku akan mengantarmu pulang""Ne sajangnim.""Sayang tidak apa jika aku pulang sekarang?"Gadis itu mengangguk."Kau harus istirahat yang banyak nanti aku menyusul." Gadis itu menepuk-nepuk dada InseongInseong pun masuk ke dalam mobil managernya."Ya sudah ku bilang terima saja program kantor untuk mencicil mobil jadi kau tidak perlu naik bus lagi.""Kamsahamnida sajangnim geunyang aku tidak mau berhutang.""Arrasseo memangnya siapa yang bisa menghentikanmu huh? Jung Inseong yang keras kepala."Inseong hanya tersenyum mendengar managernya yang sudah sering memanggilnya Jung Inseong yang keras kepala. Inseong menatap keluar jendela hujan masih turun cukup lebat dan kabut tebal mulai menyelimuti kota.Di malam yang gelap dengan kabut tebal aku hanya bisa mendengar suara tenang hujan.