home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > A Battle With Fate

A Battle With Fate

Share:
Author : tasiasou
Published : 27 Aug 2017, Updated : 27 Aug 2017
Cast : Byun Baekhyun (EXO), Park Chaera (OC), EXO Members
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |2629 Views |0 Loves
A Battle with Fate
CHAPTER 1 : One Shoot

Chaera menatap lesu tali sepatunya yang terikat asal-asalan. Bibir tipisnya berdecak pelan, raut wajahnya menggambarkan jika mood-nya sedang tidak baik. Dengan ogah-ogahan Chaera melangkahkan kakinya menuju halte bus terdekat. Tak lama bus yang ditunggu pun datang. Karena di dalam bus lumayan sepi, Chaera memilih untuk duduk di kursi belakang dekat jendela. Chaera mengeluarkan headset kemudian memasangnya. Belum sempat memutar lagu, sebuah suara yang familiar mengagetkannya.

“Hai” Chaera melirik sekilas pada sumber suara, terlihat seorang laki-laki yang memiliki tinggi tidak jauh darinya, berambut hitam dengan mata sipit yang khas dan mengenakan seragam sama persis dengannya sedang mengumbar senyum hangat untuknya. Senyum yang ia rindukan. “K—enapa?” Chaera tidak mengerti mengapa suaranya menjadi bergetar tiba-tiba. “Kau tidak tahu ya cara menjawab sapaan yang baik dan benar?” Tanya laki-laki yang sekarang sudah duduk di sampingnya. Tak mendapat respon, laki-laki itu pun dengan iseng mengambil ponsel Chaera. “Heh, kembalikan ponselku Byun Baekhyun!” lelaki yang diketahui bernama Byun Baekhyun itu pun hanya tersenyum senang melihat reaksi marah dari Chaera yang menurutnya sangat lucu. “Kembalikan.” Chaera merebut paksa ponselnya dari tangan Baekhyun.

“Galak sekali.”

Baekhyun merengut imut. Chaera yang melihatnya hanya bisa menggigit bibir bawahnya dan menahan tangannya sendiri agar tidak mencubit pipi Baekhyun. “Aku memang galak sama mantan.” Ucap Chaera dengan wajah yang sedikit memanas. “Tapi Joohyun bilang kalau kau masih ada rasa sama aku, iya kan?” Tanya Baekhyun seraya menampilkan seringai kecilnya. “Kau terlalu mudah percaya dengan perkataan orang lain Byun Bodoh.” Ucap Chaera sambil mendorong pelan tubuh Baekhyun agar berdiri karena Bus sudah berhenti tepat di halte sekolah mereka. Setelah turun dari Bus, Baekhyun dan Chaera berjalan beriringan menuju gerbang sekolah.

Tanpa mengucap salam perpisahan, mereka berjalan masuk menuju kelas masing-masing. Baekhyun telah melangkah jauh di lorong menuju kelasnya, ia tidak menyadari jika Chaera masih berdiri disana menatap nanar punggung Baekhyun yang semakin hilang dari pandangannya. “

 

Saat jam istirahat tiba Baekhyun akan bertingkah seakan-akan mengabaikan kehadiran Chaera, sampai bel pulang sekolah pun begitu. Hanya di Pagi hari saja ia bersikap seolah-olah masih sangat peduli dengan Chaera. Hal itu pun membuat Chaera sangat bingung. Ia masih sangat mencintai Baekhyun. Ia ingin melakukan pendekatan atau bahkan bersikap saat seperti masih berpacaran, tapi Chaera ragu akan hal itu. Ia juga takut jika Baekhyun akan merasa risih dengannya. “Tidak baik hanya menatap kosong bekal makan siangmu, Chae.” Joohyun, gadis berambut coklat dengan wajah manis yang notabene merupakan sahabat Chaera menepuk pelan punggung sahabatnya. Ia dapat merasakan aura kesedihan pada diri Chaera. “Hm…aku tidak selera makan.” “Kau mau ke kantin?” Tanya Joohyun. Chaera menggelengkan kepalanya. “Ah, kau mau aku memanggil Baekhyun ke sini?” Chaera membelakkan kedua matanya. “Jangan! Nanti dia mikir yang tidak-tidak.” “Makanya kau tidak usah sedih terus, siapa yang dua minggu lalu bilang ingin bisa balikan? Lebih baik sekarang kau ke kantin, ajak dia bicara.” Ucapan Joohyun selalu bisa membangkitkan semangat Chaera. “Tapi aku gengsi, biasanya kan dia yang mulai percakapan.” Joohyun menarik lengan Chaera untuk menuju kantin sambil terkikik pelan. “Tidak perlu gengsi.”

 

Kantin.

 

“Baekhyun.”

Baekhyun terbelak. Ia mengangkat kepalanya untuk melihat sumber suara yang memanggilnya. “Aku ingin duduk di sampingmu.” Teman-teman disekitar Baekhyun pun mulai bersiul-siul menggodanya. “Wah, ada Tuan Putri milik Baekhyun datang. Ayo sini duduk disebelah Oppa saja.” Sahut Jongdae yang dibalas pukulan pelan pada bahunya oleh Baekhyun. “Sepertinya kita harus meninggalkan mereka berdua teman-teman.” Ucap Chanyeol dengan nada bercanda. “Loh, aku kira kalian sudah putus.” Tanya Kai dengan ekspresi bingungnya.

 

Deg.

 

Chaera menatap kikuk pada Baekhyun. “Sudah-sudah nikmati saja makan siang kalian, kami akan pergi. Dah” Ucap Jongdae sambil menarik pergi Chanyeol dan Kai.

“Kenapa kau hanya baik saat di Bus?” Tanya Chaera to the point.

“Kenapa kau berpikir seperti itu?” Bukannya menjawab, Baekhyun malah bertanya ulang.

“Habis kau jadi lebih diam kalau kita berada di lingkungan Sekolah.” Ucap Chaera sambil memasang ekspresi cemberut. “Sebenarnya aku gengsi mendekatimu seperti ini.” Lanjut Chaera.

Baekhyun tersenyum sekilas sambil memainkan ponselnya. “Pesanlah makanan.” Ucap Baekhyun. Chaera merebut ponsel Baekhyun. “Kau belum menjawab pertanyaanku Byun Baekhyun.”

“Aku hanya menjaga perasaanmu.”

“Apa maksudnya?”

“Aku tahu kau masih mencintaiku. Aku hanya ingin kau terbiasa tanpaku, Chae. Untuk sikapku saat di Bus…anggap saja aku ingin membuatmu tersenyum di Pagi hari.”

Chaera meremas roknya. “Kalau begitu kenapa kita tidak balikan saja? Apa kau masih merasa bosan denganku? Ah! Aku janji akan merubah sikap manjaku yang menjengkelkan. Kau lihat kan sekarang aku jadi lebih dewasa?”  Mendengar ucapan Chaera, Baekhyun langsung mengacak-acak surai hitam gadis di depannya seraya tersenyum. “Kau menggemaskan juga ya.”

 

Karena keberanian Chaera hari itu, ia berhasil membuat Baekhyun kembali menjadi terbuka dengannya. Setiap hari mereka akan berangkat sekolah menggunakan Bus yang sama, mengobrol saat memasuki gerbang sekolah, memberi salam perpisahan saat akan memasuki kelas masing-masing. Dan puncak kebahagiaan Chaera berada pada hari Jum’at di sore hari saat bel pulang sekolah berbunyi. Baekhyun menghampirinya ke kelas. “Ayo ke Pameran di dekat Sungai Han besok.” Chaera tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya. “Baiklah, jam berapa?”

“Aku akan menjemputmu pukul 3 Sore.”

 

Sabtu sore yang ditunggu-tunggu pun datang. Chaera bukanlah tipe gadis yang mempermasalahkan pakaian yang akan dipakai untuk kencan. Tapi untuk kali ini ia benar-benar kebingungan harus memakai baju yang mana. Setelah memilih berkali-kali ia memutuskan untuk memakai dress selutut dengan warna baby pink. Chaera mengikat rambutnya dengan gaya ponytail. Chaera masih sangat ingat saat Baekhyun mengatakan jika ia terlihat seratus kali lebih cantik dengan ikatan ponytail. Dengan senyum manisnya, Chaera menuruni tangga rumahnya dan menuju pagar rumah. Dari jauh terlihat Baekhyun yang mengenakan jeans hitamnya dengan atasan kemeja putih. Mereka berjalan beriringan menuju tempat pameran berada. Di sana mereka membeli beberapa merchandise couple yang membuat Chaera merasa sangat senang.

 

Malam pun tiba.

 

Mereka mendudukan diri direrumputan dekat Sungai Han, merasakan hembusan angin malam. "Apa kau tidak merasa dingin? Maaf aku lupa membawa jaket." "Tidak apa apa Baek." Chaera tersenyum manis. Senyuman yang sangat disukai oleh Baekhyun.

 

"Sebenarnya aku ingin mengatakan sesuatu padamu."

 

Deg.

 

Chaera menjawab kikuk, "Eh, katakan saja Baek."

 

"Kau tau? mau seberapa keras kita berusaha pasti akan ada saat dimana kita gagal."

Chaera menaikan kedua alisnya. "Apa maksudmu?"

"Tapi meski pun  gagal bukan berarti kau tidak berusaha bukan?" Ucap Baekhyun sambil menatap Chaera. Sedangkan Chaera hanya diam mendengarkan.

"Aku sudah tidak memiliki perasaan yang sama seperti dulu Chae."

 

Deg.

 

"Tapi aku sangat menghargai usahamu mendekatiku. Kau benar-benar gadis yang hebat. Aku bahkan mengira akan jatuh cinta denganmu lagi."

 

"Jadi...kau ingin mengakhiri..." Ucap Chaera lirih.

 

"Bukan mengakhiri, aku hanya ingin kau juga menghargai keputusanku Chae."

Baekhyun tersenyum lembut sembari mengusap air mata Chaera yang mulai menetes.

"Aku sangat menghargai usahamu. Terimakasih." Baekhyun memeluk Chaera yang mulai menangis. "Baiklah, aku akan menghargai keputusanmu, ta..pi, aku tidak akan pernah menyerah untuk melawan takdir."

 

"Aku akan tetap mengambil kebahagiaanku, meski itu sama saja melawan takdir."

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK