Jennie’s pov
Siapa bilang yang punya sahabat sebuah robot Cuma Nobita? Nih aku buktinya! Yap namaku Kim Jennie. Selama setahun ini aku sudah bersahabat dengan Kim Taehyung atau nama aslinya KTH-1101 yang dibuatkan ayahku khusus untuk menjagaku. Yaa~ aku memang bukan murid yang popular di sekolah bahkan aku selalu menjadi bahan bullying teman sekelasku karena ayahku dipecat dari Sains And Tech University Seoul akibat ayah punya keinginan yang aneh yaitu ingin menciptakan teman-saudara-bodyguard dari mesin dan program untukku dan foila~ jadilah KTH1101 ini atau yang biasa aku panggil ‘Hyungie-aah’.
Meskipun KTH1101 ini sudah ada, tak ada satupun orang yang tahu kalo dia ini adalah robot yang ayah buat. Bukannya tak mau memperbaiki nama ayahku, tapi aku hanya takut Hyungie-ku ini diambil oleh para peneliti dan berusaha untuk menirunya. Aku takkan bisa kehilangan dia, aku sudah menyayangi dia. Bagaimana tidak? Lihat saja betapa tampannya Hyungie-ku ini dan berkat dia juga teman-teman wanita di kelasku sudah tidak mem-bully-ku lagi bahkan merekabersikap baik kepadaku, meskipun ini mereka lakukan hanya saat Hyungie ada disampingku. Biasalah para gadis kecentilan itu saling berebut mencari perhatiannya Hyungie. Dan kalau dia tidak ada disampingku ya aku di bully seperti biasanya, haha seperti kisah anak tiri saja.
“Jennie-yaa”
“Ah!” Panggilan ayah membuyarkan lamunanku, “Nde ayah aku turun”
Segeralah aku turun dan menghampiri dua pria kesayanganku yang sedari tadi mungkin sudah ada di meja makan dan menungguku.
“Kau ini lama sekali, Jenni-yaa” Rengek Hyungie –panggilan sayangku untuk KTH- padaku.
“Haha mianhae~”
Aku menyengir sejadinya agar Hyungie tidak cemberut lagi padaku dan memulai sarapan pagi. Tak lama, setelah sepiring nasi goreng buatan Hyungie ini sudah habis kami bertiga lahap, aku pun mengambil piring yang ada di meja dan mencucinya.
Seperti inilah kegiatanku setiap pagi, Hyungie yang memasak dan aku yang bersih-bersih. Setelah kelar, aku dan Hyungie pun siap-siap berangkat sekolah. Kami bersekolah di tempat yang sama dan di kelas yang sama.
“Ayah, aku dan Hyungie berangkat sekolah dulu yaa jangan lupa diminum obatnya ya, Yah?” pamitku dan Hyungie pun selalu begitu menirukan omonganku yang ini setiap pagi.
Aku dan Hyungie berangkat naik sepeda berboncengan. Jangan tanya siapa yang mengendarai karena jawabannya itu aku. Hyungie tidak punya program computer untuk mengendarai kendaraan kata Ayah.
Jennie’s pov end
----
Buljangnan High School, Seoul.
“hey Jennie!” Im Nayeon berteriak pada gadis yang sedang asik mengerjakan tugas di mejanya, Kim Jennie.
“Heum” Gadis itu masih asik menulis.
“Yak! Beraninya kau ya sekarang menjawabku dengan dehaman!”
“Mau kamu apa? Mau mengejekku karena Hyungie sedang di luar kelas?” Tanya Jennie santai.
“Chh.. aku sudah berbaik hati padamu ya setahun ini!”
“Sudah to the point saja! Maumu apa?” Ia menutup bukunya dan menatap Nayeon.
“Biarkan aku bersama Taehyung untuk sehari saja!”
“cihh..” Jennie mulai berdiri.
“Yak Jennie!! Kau mau aku permalukan kamu di depan umum lagi, hah?”
“Silahkan kalau berani” Ucapnya santai sambil berlalu meninggalkan kelas.
“Hey Jennie-yaa!! Aku sudah cukup sabar ya setahun ini berbaik hati padamu!” Nayeon kesal dan mengepal tangannya.
Krieet.. brukk!
Suara pintu tertutup yang terdengar.
“Sudahlah Nayeoniee~ percuma kamu mengejar makhluk yang tak bisa jauh dari pemiliknya, haha” Ledek Jungkook, “Dating denganku saja! Apapun yang kamu mau aku belikan haha!”
“ish!”
“Sudah, Nayeonie.. jangan dipikirkan sini ikut aku!” Jihyo menarik tangan sahabatnya itu keluar kelas.
Dibawanya ke ruang pelatihan basket.
“Nih kasih Taehyung!” Jihyo memberikan sebotol air mineral dan handuk pada Nayeon.
“for what?” Nayeon menerima yang diberikan Jihyo barusan.
“Jangan bodoh, sis! Ini salah satu cara buat menarik perhatian Taehyung”
“aah! Thankyou my bestfriend!” Nayeon memeluk Jihyo dan segera menghampiri Taehyung yang sedang berjalan menuju tempat istirahat.
Sebelum ia sampai ternyata Jennie telah lebih dulu sampai dan memberikan hal yang sama seperti yang dibawa Nayeon.
“ish kenapa dia yang datang lebih dulu!” Ia hanya bisa menggerutu kesal, “sabar Nayeon~ jangan membuat image-mu buruk dimata Taehyung”
Ia berjalan mendekati mereka berdua.
“hai Jennie-yaa! Aku cari ternyata ada disini”
“cih..”
“Jennie-yaa jangan seperti itu”
“Eh hai Taehyung~ kau sudah selesai latihan?”
“Iya baru saja aku istirahat”
“Pasti kau capek ya? Aku tadi membeli ini” Nayeon memberikan air mineral dan handuk pada Taehyung, “diterima, ya”
Taehyung mengambilnya dan tersenyum padanya, “gomapta”
‘oh my god.. my heart’ Batin Nayeon
“Sudah sana kau pergi ke kelas” Usir Jennie
Taehyung merangkul Jennie, “Aku aduin kamu ya ke ayah sudah ketus pada temanmu”
“ya! Hyungie-yaa!”
‘pemandangan apa ini? Menjijikkan sekali’
Neyeon kesal melihat Jennie dan Taehyung saling berpelukan dan bercanda seperti ini. Tanpa sengaja kaos olahraga Taehyung terangkat dan terlihat ukiran ‘KTH-1101’ di pinggangnya.
“a..apa itu tattoo?”
“yang mana?” Taehyung bingung.
“ah aniya..” Jennie menutupi pinggang Taehyung, “bukan apa-apa, kok”
“ehmm.. yasudah, aku balik dulu ya ke kelas, annyeong”
“Ne, Annyeong”
Nayeon seakan penasaran dengan tattoo yang ada di pinggang pria pujaannya.
----
Esok harinya sepulang sekolah
“Jennie-yaa” panggil Jungyeon sang ketua kelas, “kamu dipanggil Yang-nim”
“Ada apa?”
“Sepertinya dia mau bicara tentang Hyungie-mu itu”
“ah nde, gomawo ya Yeon-aah”
“Nde”
Segeralah gadis itu berlari menuju ruang kepala sekolah. Belum sempat ia sampai, ia dicegat oleh Jihyo dan Tzuyu.
“mian.. aku buru-buru” Jennie berusaha melewati mereka berdua.
“sini kau!” Dengan sigap Jihyo membungkam mulut gadis beramput coklat itu dengan sapu tangan yang sudah diberi obat bius hingga tubuhnya terkulai lemas.
Mereka berdua pun membopong Jennie ke toilet wanita dan memasukannya disalah satu kamar kecil. Mereka mengikat tangan dan memplaster mulutnya serta menguncinya dari luar kamar kecil.
High five
Mereka berdua meninggalkan Jennie begitu saja.
Di lain tempat, Taehyung yang telah selasai latihan basket memasuki ruangan kelas dan mencari pemiliknya.
Karena terlihat kebingungan, Nayeon pun menghampirinya.
“Hyungie-aah? Ada apa?”
“Kau tidak melihat Jennie?”
“Tidak, aku sedari tadi di kelas saja”
Jihyo dan Tzuyu berlari ke kelas dengan nafas tersengal-sengal.
“hh..hyung..hh..ii..aahh”
“ada apa, Jihyo?” tanya Taehyung.
“tadi.. Jennie.. hh.. buru-buru.. pulang..” Jihyo masih mengatur napas karena berlari.
“dia tadi ‘dapet’ dan rok nya kotor jadi dia izin pulang lebih awal” Tzuyu coba menjelaskan. “dia minta maaf padamu tak sempat bilang karena malu”
“iya itu benar..”
“oh.. baiklah..” Taehyung bersiap untuk pulang.
“kau mau langsung pulang?” tanya Nayeon
“iya aku harus memastikan Jennie pulang dengan selamat”
“kamu minum ini dulu, Hyungie.. kau kan baru selesai latihan” Nayeon memberikan sebotol air mineral padanya.
Taehyung menerimanya dan segera meminumnya.
“ahh.. gamsahamnida”
Saat Taehyung merangkul tas-nya, ia merasa agak pusing dan hampir ambruk.
“hey Hyungie kau kenapa?”
“ah tidak apa-apa”
‘sepertinya efeknya sudah mulai’ Batin Nayeon
“kau sudah janji kan mau main sama aku, Jihyo dan yang lainnya?” Tanya Nayeon
“ah apa tadi aku bilang seperti itu?”
“iya, kamu jadi kan?”
“nde”
Nayeon mengambil kesempatan ini dan menggandeng Taehyung ke mobilnya. Mereka tak hanya berdua, Jihyo bahkan Jungkook cs pun ikut masuk ke dalam mobilnya.
Namjoon memacu kendaraan menuju Hwiparam Club yang berada di sebuah tempat di Gangnam-gu.
Sebelum sampai mereka mengganti seragam dengan baju yang telah mereka siapkan. Setelah itu masuklah mereka ke dalam club yang ternyata milik Jeon Minhyuk yang tak lain adalah ayah dari Jungkook.
Mereka memesan satu meja untuk 8 orang. Jungkook mulai menyalakan korek di sebatang rokok miliknya.
“Ini namanya rokok” Jungkook menunjukan rokok di depan Taehyung, “kau pernah merokok?”
“belum” jawab Taehyung masih dalam pengaruh obat tadi.
“nih kau harus coba biar makin keren” Jungkok menyodorkan rokok tadi ke tangan Taehyung. Pria itu pun meraihnya namun ia malah memegang ujung yang terbakar hingga tangannya bolong.
Taehyung dengan segera menutupi tangannya dan berdiri, “maaf aku harus pulang” ia berjalan dengan cepat keluar klub.
“kau lihat? Ada yang aneh dari dia?”
“dia mungkin saja alien” Namjoon ngawur sambil meminum wine yang ada di tangannya.
“pantas saja dari awal dia terlihat berbeda” Nayeon lebih mabuk lagi, “dia spesial~”
“bodoh kau!” Jungkook memukul kepala Nayeon.
“hey jangan kasar kepadaku! Aku ini calon istri alien tertampan! Bisa kubunuh kau nanti dengan senjata luar angkasa, haha”
----
“omo~ bagaimana bisa ini terjadi, Hyungie?” Hyunsuk memperbaiki silicon di tangan Taehyung yang terbakar puntung rokok.
“aku juga nggak sadar kenapa aku bisa ada di tempat yang berisik seperti tadi”
“kau bau alcohol juga,” Hyunsuk menciumi badan anak lelakinya, “dan mana Jennie?”
“bukannya dia sudah pulang duluan?”
“JADI KAU MENINGGALKAN JENNIE?!?”
“tidak, ayah.. Jihyo bilang Jennie ‘dapet’ dan buru-buru pulang”
“CEPAT KAU KEMBALI KE SEKOLAH! CARI JENNIE”
“baik, ayah” Taehyung bergegas dan kembali ke sekolah mencari Jennie.
Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore dan sekolah pun sudah sepi hanya ada penjaga pagar juga tukang bersih sekolah.
Robot tampan ini berkeliling mencari Jennie. Dari ujung kelas lantai bawah hingga lantai tiga serta atap sudah ia cari.
Ditempat lain, Jennie yang tersadar dari pingsannya pun mencoba melepas ikatan yang berada di kedua tangannya.
‘sial! Aku lupa siapa yang sudah membuatku seperti ini’ Batinnya.
Ia terus berusaha melepaskan ikatan dan plester yang menempel dibibirnya. Ia mencoba melepasnya dengan lidah dan akhirnya plester itupun terlepas.
“TOLOOONG! JEBAAAL! AKU ADA DISINI!” teriaknya masih sambil melepas ikatan.
Dengan system pendengaran terbaik yang dirancang Hyunsuk, radio telinga Taehyung mendengar jeritan Jennie. Segeralah ia berlari mencari sumber gelombang suara tersebut.
“itu pasti suara Jennie”
Ia masih berlari mencari suara tersebut hingga akhirnya ia memberanikan diri masuk ke kamar mandi wanita.
“kau disini Jennie-yaa?”
“YAAAA HYUNGIE-YAAAA! AKU DISINI JEBAL TOLONG AKU!”
“ne jangan terlalu dekat dari pintu”
Taehyung menendang pintu kamar mandi yang terdapat tulisan ‘out of service’ itu.
Brukk
Pintu itu pun akhirnya terbuka. Taehyung langsung menghampiri Jennie dan melepas ikatannya.
“kenapa kau bisa ada disini, Jennie-yaa?” tanyanya setelah semua ikatan pada Jennie terbuka.
“kau ini diciptakan bukan untuk bertanya tapi menolongku!” ia kesal dan pergi meninggalkan Taehyung.
Robot ini pun merasa bersalah dan menggendong Jennie.
“yak! Apa yang kamu lakukan!!”
“permintaan maaf”
“yaaak! Turunkan aku!”
“tidak, aku harus menjagamu sampai pulang ke rumah”
----
Boombayah residence, Seoul.
Taehyung menceritakan yang terjadi tadi siang. Ia agak menerka-nerka karena ia lupa apa yang membuatnya bisa berada di club. Yang dia tahu hanya Jungkook dan Nayeon lah yang mengajaknya kesana.
“pasti ini sudah mereka rencanakan”
“rencana apa?”
“sekarang kau harus benar-benar jaga rahasia kalau kau ini adalah robot, ne? araseo?”
“nde”
----
Keesokan harinya di sekolah.
Jennie menghampiri Nayeon yang sedang mengobrol bersama Tzuyu.
“kau yang merencanakan semua ini hah?”
“kau bicara apa?”
“kau yang menyekapku di toilet dan membawa Hyungie ke club malam kan?”
“kalau memang iya kenapa?”
Mendegar Jennie dan Nayeon ribut, Jungkook menghampiri mereka.
“sekarang jujur saja pada kami! Taehyung ini makhluk apa??!”
“k..kau” mata Jennie terbelalak mendengar pertanyaan tadi.
“dia sangat aneh sekali kenapa tangannya bolong saat terkena rokok?”
“dan mengapa ia sangat tampan?” Nayeon ikut bertanya.
“dia ini manusia!”
“kau sudah menyembunyikan alien hah?”
“BUKAN!” Gadis itu berlari sambil menarik tangan Taehyung pergi dari kelas.
Brukk
Pintu tertutup dengan kencang.
“aku sudah bawa ini” Jimin mengeluarkan korek yang ada di saku celananya.
“paling mereka kabur ke atap”
“oke kita lakukan rencana ini”
“ya! Kita harus memusnahkan makhluk aneh itu! Aku sudah sakit hati padanya!”
Mereka berlima bergegas menuju atap sekolah tempat dimana mereka mengira Jennie dan Taehyung berada. Dan benar, mereka berdua ada disini.
“sekarang kau jujur pada kami atau..” Jimin mengeluarkan koreknya, “makhluk itu kami musnahkan”
“JANGAN! JEBAL! KUMOHON JANGAN LAKUKAN ITU PADA HYUNGIE” Jennie setengah menangis memohon, “dia hanya manusia biasa”
“oh seperti itu? Sayangnya kami tidak percaya padamu” Nayeon mendekat sambil membawa minyak tanah.
“jangan mendekat jebal!” Jennie menutupi tubuh Taehyung dengan tubuh kecilnya.
Jimin makin mendekat
“kau mau ku bakar bersama makhluk aneh ini hah?”
“jangan..kumohon..jebaal!” Jennie menangis sejadinya
“jennie jangan menangis aku akan menjagamu” Taehyung melepas lindungannya dari Jennie
“jangan kali ini aku yang harus menjagamu”
Taehyung bukannya menurut malah maju mendekati mereka. Ditepisnya korek yang dipegang jimin dengan kakinya.
“cih..”
Perkelahian pun terjadi diantara mereka berdua. Naeyeon melihat ada kesempatan di saat seperti ini. Ia berbisik pada Jihyo dan dijawab dengan anggukan.
Jihyo dan Jungyeon berlari mendekati Jennie dan memegang kedua tangannya.
“hey kalian mau apa? Lepaas!!”
“hey KTH-1101!” teriak Nayeon
Jennie dan Taehyung terkejut mendengarnya.
“kalau kau mau Jennie baik-baik saja, kau harus menurut pada kami!”
“jangan lakukan apapun pada Jennie! Aku yang harusnya melindungi dia!” Taehyung berjalan mendekati Jennie yang sedang dalam pegangan Jihyo dan Jungyeon.
Saat seperti inilah Nayeon mulai menyiramkan minyak tanah ke tubuh Taehyung yang masih berjalan tertatih akibat kakinya terkena tendangan Jimin tadi.
“Nayeoon kumohon jangan” gadis itu hanya bisa menangis seraya mencoba melepaskan pegangan tangan dua wanita yang ada disampingnya.
Jimin segera mengambil korek yang terjatuh dan menyalakannya. Dilemparkan korek itu ke tubuh Taehyung yang sudah hampir sampai di hadapan Jennie.
“TIDAAAAK! HYUNGIE-YAAA!” Jennie menangis sejadinya melihat sahabatnya terbakar.
Jihyo dan Jungyeon melepas pegangannya dan membiarkan gadis itu menghampiri Taehyung.
Tubuh Jennie lemas melihat robot yang ia sayang terbakar didepan matanya. Ia kalang kabut mencari air dan menyiramkan ke tubuh Taehyung.
“kalian kenapa memperlakukan Hyungie seperti ini? Kalian tidak puas membully-ku? Disaat aku sudah bisa berteman kalian malah membunuh temanku? Apa yang kalian mau?” Jennie terisak, tubuhnya lemas dan memanas melihat Hyungie yang ia sayang tersisa hanya sebuah cip kecil yang selama ini menjadi otak dalam tubuh KTH1101.
“jadi selama ini aku tergila-gila dengan sebuah program computer?” Nayeon berdecak kesal, “kau sudah gila, Nayeoniee”
“cihh”
Mereka berjalan begitu saja meninggalkan Jennie yang masih menangis meratapi hangusnya sahabat yang selama ini menjaganya.
“MENGAPA SEMUA INI TAK ADIL UNTUKKU”
Jennie yang putus asa pun berdiri di tepi atap sekolahnya.
“mungkin lebih baik aku menyusulmu saja, Hyungie” Jennie menatap ke langit di sela-sela serpihan abu yang beterbangan, “selama ini aku sudah sabar dan berusaha kuat mengahadapi bully-an mereka.. disaat Hyungie hadir dan merubah hidupku kalian malah menghancurkannya! Apa yang kalian inginkan dariku, hah?” airmatanya tak berhenti mengalir dari pelupuk mata indahnya yang mulai membengkak.
Ia menatap ke bawah dan mencoba untuk lompat. Namun, belum sempat ia melompat kebawah ada tangan yang memegangnya.
“hey kau sedang apa?” Tanya Min Yoongi – Murid dari kelas XI A - yang tak sengaja berada di atap dan melihatnya ingin bunuh diri.
“lepas!”
“kalau ku lepas kau mau loncat? Kau sungguh berani?”
“aa..aku..” ia menangis lagi.
Yoongi membantunya turun dan berusaha menenangkannya.
“apapun masalah yang terjadi padamu, cobalah untuk tegar menghadapinya”
“kamu tak merasakannya!”
“semua manusia selalu punya msalah masing-masing dan selalu ada jalan keluarnya”
“kau tak pernah merasakan disaat ada seseorang yang benar-benar tulus disampingmu dimusnahkan begitu saja hanya karena dia bukan manusia! Disaat aku benar-benar merasa nyaman, sayang dan bahagia tapi mereka selalu menghancurkan kebahagianku! Apa kau pernah merasakannya?”
Yoongi mendekapnya, “biarkan aku yang akan menjadi pengganti seseorang itu”
“yoongi-yaa” panggil Jisoo dari tangga. Langkahnya terhenti ketika melihat pria idamanya memeluk wanita lain.
The end
------
annyeong~ sekian cerita ini aku buat
kritik dan sarannya ya jangan lupa maaf kalo agak gaje hehe
dan bila terjadi kesamaan dalam cerita ini dengan FF yang lain mungkin hanya kebetulan
karena ini murni dari imajinasi aku
thanks for reading^^