home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Bluemoon For You

Bluemoon For You

Share:
Author : ardnif
Published : 13 Oct 2013, Updated : 13 Oct 2013
Cast : Kang Min Hyuk, Park Shin Hye, Jung Yonghwa
Tags :
Status : Complete
0 Subscribes |7800 Views |20 Loves
bluemoon for you
CHAPTER 1 : Just One

 

 

Minhyuk duduk bersandar di sudut ruang meeting yang ada di gedung FNC entertainment seraya membolak balik naskah drama The Heirs yang ditawarkan padanya. Ia sedang menimbang-nimbang untuk menerima peran tersebut atau tidak.

“Haruskah aku mengambil peran ini?,” pikiran Minhyuk berkecamuk. Ia sadar, jika Ia menerima peran tersebut, maka Ia harus berhadapan kembali dengan Shinhye noona yang hingga saat ini masih menjadi wanita idamannya.

****

Pikirannya kembali ke dua tahun yang lalu, saat Ia pertama kali bertemu dengan Shinhye di lokasi syuting Heartstrings. Ia begitu mengagumi Shinhye. Menurutnya Shinhye merupakan wanita yang paling cantik yang pernah Ia lihat selama ini. Meski Ia tidak memiliki banyak scene bersama dengan Shinhye, tapi dia selalu mencoba untuk mendekat dan mencari perhatian di depan Shinhye.

Minhyuk teringat akan sebuah percakapan santai antara Ia dan Shinhye, saat itu mereka tengah break syuting. Percakapan yang membuat Shinhye menjauhi dirinya hingga saat ini. Shinhye yang saat itu hanya mengenakan kaus pendek, menggigil kedinginan sambil menggenggam segelas kopi hangat untuk menghangatkan badannya. Minhyuk yang melihat hal tersebut langsung memberikan cardigan yang dipakainya untuk dipakai oleh Shinhye.

Noona, pakai cardigan­-ku saja, kau pasti kedinginan kan?” ucap Minhyuk  sambil memakaikan cardigan-nya ke bahu Shinhye.

“Ah, terima kasih Minhyuk-ah.” Ujar Shinhye seraya kembali menyeruput kopi hangat yang saat itu dipegangnya dan kembali memandang langit malam.

Noona sedang apa? Sedang memandang bulan? Atau bintang?” tanya Minhyuk yang penasaran dengan apa yang dilakukan oleh Shinhye di malam sedingin itu.

“Kamu mau tahu saja.” ujar Shinhye sambil tersenyum simpul.

“Aku sedang melihat bulan. Cantik sekali ya?” Shinhye akhirnya menjawab pertanyaan dari Minhyuk.

“Lebih cantik noona dibandingkan bulan itu,” ucap Minhyuk dengan wajah serius.

“Ah kamu bisa saja, Minhyuk-ah,” Shinhye memukul ringan bahu Minhyuk.

“Kamu pernah mendengar bluemoon?” Shinhye memulai percakapannya dengan Minhyuk.

Bluemoon? Aku belum pernah mendengarnya. Bukankah bulan itu cenderung berwarna kuning atau putih?,” Minhyuk menjawab pertanyaan dari Shinhye dengan nada heran.

Bluemoon itu fenomena dimana terjadi bulan purnama kedua dalam kurun waktu sebulan di dalam kalender masehi. Pada saat itu, bulan akan berubah menjadi warna biru yang cantiiiik sekali. Ah, ingin sekali aku bisa melihat fenomena tersebut. Apalagi jika aku melihatnya bersama kekasihku, pasti sangat romantis,” Shinhye mengutarakan pendapatnya sambil memandang ke arah bulan lagi.

“Ah, cantik sekali noona ini. Andai aku bisa mewujudkan impiannya itu. Akankah Ia bisa menerimaku menjadi pacarnya?,” pikiran Minhyuk mulai terpenuhi oleh berbagai ide untuk bisa memenuhi impian dari Shinhye.

“Hei, kenapa kau mendadak melamun seperti itu? Penjelasanku membosankan ya?,” ucapan Shinhye membangunkan lamunan Minhyuk.

“Tidak… tidak… noona. Aku hanya sedang berpikir. Bagaimana kalau aku bisa mewujudkan impian noona? Apakah noona akan menerimaku sebagai kekasih noona?,” tembak Minhyuk dengan tegas.

Shinhye yang mendengar hal tersebut langsung tersentak dan mengalihkan pembicaraan, ”Apa maksudmu sih? Kau sedang bercanda kan? Jangan membicarakan hal itu lagi ya, anggap saja kita tidak pernah membicarakan hal ini.”

“Ini cardigan­-mu, terima kasih,” Shinhye berjalan meninggalkan Minhyuk yang berduka karena ditolak oleh wanita pujaannya.

Semenjak saat itu, Ia sama sekali tidak pernah terlibat percakapan lagi dengan Shinhye. Saat Ia berusaha mendekati Shinhye, Shinhye selalu menjauh dan menghindarinya. Hingga akhirnya syuting Heartstrings pun selesai dan Ia pun tidak pernah bertemu dengan Shinhye lagi secara langsung. Bahkan Yonghwa yang saat itu terlibat satu drama juga bersamanya, heran melihat tingkah laku kedua orang ini. Pada awalnya Ia menanyakan apa yang terjadi pada dirinya dan Shinhye, tapi Minhyuk pun terus menolak untuk menjawab hingga akhirnya Yonghwa pun menjadi bosan untuk menanyakan hal tersebut.

****

“Mungkin sudah saatnya aku bertemu dengan noona lagi dan menghadapi perasaanku terhadapnya,” ujar Minhyuk di dalam hati.

Hyung, aku menerima tawaran drama ini. Kapan aku akan mulai syuting?,” Minhyuk langsung bertanya kepada manajernya. Di dalam pikirannya sudah terlintas berbagai macam ide dan percakapan saat Ia bertemu dengan Shinhye nanti. Sudah terlalu lama Ia tidak melihat langsung wanita pujaannya itu. Ia sudah tidak sabar.

“Satu bulan lagi. Oh iya, kau akan syuting di Amerika juga nanti. Jangan lupa persiapkan dirimu.” Manajerhyung segera pergi setelah mengetahui keputusan dari Minhyuk tersebut.

“Amerika dan ada banyak scene dengan noona. Aku harus segera memikirkan rencana bluemoon itu.  Aku tidak boleh melewatkan kesempatan emas ini.” ujar Minhyuk dalam hati.

****

Satu bulan kemudian

Minhyuk sudah sampai di bandara, terlihat beberapa cast dan staff pun telah sampai, hanya tinggal menunggu kedatangan Shinhye. Mereka terbang ke Amerika untuk syuting beberapa scene yang berlokasi di sana. Ia terlihat gugup memandangi smartphone­-nya dan melihat ke sekeliling, begitu banyak yang harus ia persiapkan, terutama persiapan hatinya untuk bertemu dengan Shinhye. Meski beberapa minggu sebelumnya Ia sudah bertemu dengan Shinhye saat proses reading, tapi Ia tidak saling bertegur sapa dan terkesan canggung.

Dari kejauhan terlihat Shinhye dengan gayanya yang casual, celana jeans, kemeja pink dengan tank top di dalamnya, serta kacamata hitam, membuatnya terlihat sangat cantik. Shinhye pun mendekat dan menghampiri para staff dan cast, Ia terlihat sedang memberikan salamnya.

“Aku yang mendekat, atau biar dia yang mendekat? Ah sudahlah, biar aku saja yang mendekat,” batin Minhyuk. Minhyuk pun mendekati Shinhye dan akhirnya mencoba memulai percakapan lagi setelah dua tahun setelah insiden ‘bulan’ itu.

Noona, apa kabar?” Minhyuk membuka percakapannya dengan Shinhye dengan gugup.

“Baik. Bagaimana denganmu?” Shinhye membalas pertanyaan Minhyuk. “Wajahnya terlihat tenang, mungkin noona sudah melupakan percakapan yang terjadi dua tahun lalu.” Minhyuk berpikir positif.

“Aku juga baik. Aku tidak sabar untuk memulai syuting pertama kita nanti disana.” Minhyuk mencoba mencairkan suasana. Sebelum Shinhye membalas perkataan Minhyuk, sutradara sudah memanggil cast serta staff untuk berkumpul dan check in. Tidak lama lagi mereka harus memasuki pesawat untuk lepas landas.

Minhyuk memasuki pesawat, saat dia hendak duduk di tempatnya, ternyata Shinhye sudah duduk manis di kursi yang ada di sebelah kursinya. Shinhye tampak terkejut saat melihat kedatangan Minhyuk yang ternyata akan duduk di sebelahnya. Tapi lain hal-nya dengan Minhyuk, Ia terlihat gugup cenderung bahagia dengan keadaan ini. Akhirnya, Ia akan bisa mengobrol lagi dengan wanita pujaannya.

Pesawat pun lepas landas, Minhyuk mulai menyusun kata-kata untuk memulai pembicaraan dengan Shinhye yang saat ini sedang membaca naskah dan menghapal beberapa baris kata untuk scene­­-nya nanti. Dengan tekad bulat, Minhyuk pun mulai membuka pembicaraan dengan Shinhye.

Noona, masih ingat dengan percakapan kita dua tahun lalu? Tentang bluemoon?” ujar Minhyuk dengan hati hati.

Shinhye tampak kaget dengan pertanyaan yang diajukan oleh Minhyuk, Ia tidak menyangka Minhyuk masih mengingat percakapan mereka yang telah berlangsung dua tahun lalu.

“Bagaimana jika aku sudah melupakannya?” Shinhye menjawab dengan hati-hati, Ia tidak mau masalah ini terbawa hingga saat take akting scene bersama dengan Minhyuk. Ia tidak mau menjadi canggung dan bersikap tidak profesional.

“Jika noona sudah melupakannya, maka aku akan mengingatkannya lagi. Aku sangat serius dengan apa yang kuucapkan dua tahun lalu, hingga saat ini pun aku masih serius dengan perasaanku terhadap noona. Aku mohon agar noona tidak menjauhiku lagi seperti dua tahun lalu. Aku tidak ingin hal itu terjadi.” Minhyuk bicara dengan jujur mengenai perasaannya, Ia sudah siap mengambil segala resiko yang akan terjadi. Ia tidak ingin menjadi laki laki pengecut yang tidak dapat mengungkapkan perasaannya sendiri.

Shinhye tertegun mendengar pengakuan dari Minhyuk, Ia tidak menyangka bahwa Minhyuk serius dengannya. Dua tahun lalu, saat Minhyuk menyatakan cintanya secara tidak langsung, sebenarnya Shinhye merasa sangat senang. Namun Ia tak bisa memungkiri bahwa saat itu cintanya tertambat ke Yonghwa, lawan mainnya dan juga hyung dari Minhyuk. Meski Yonghwa tidak mempunyai perasaan padanya dan hanya menganggapnya sebagai dongsaeng.

“A… Aku…” Shinhye hendak menjawab pernyataan dari Minhyuk namun terhenti karena jari telunjuk Minhyuk yang berada di bibirnya yang menyuruhnya untuk diam dan hanya mendengarkan apa yang akan dikatakan Minhyuk selanjutnya.

Noona tidak perlu berkata apa-apa, noona hanya perlu mengikuti semua yang aku bilang nanti.” Minhyuk meyakinkan Shinhye. Ya, ini kesempatan terakhirnya. Ia harus mengakhiri penantian panjangnya selama dua tahun ini.

Setelah percakapan itu, mereka berdua pun melalui perjalanan selama delapan jam dalam diam. Tidak ada yang berani untuk mengeluarkan sepatah kata. Mereka terlalu sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Shinhye terlalu sibuk memikirkan apa yang akan dilakukan Minhyuk nantinya, dan Minhyuk sibuk memikirkan bagaimana caranya agar semua persiapan untuk melihat ‘bluemoon’ nanti dapat terlaksana.

8 jam perjalanan dalam diam pun berakhir sudah. Mereka telah sampai di Bandara Amerika. Tidak ada agenda syuting untuk hari ini, para cast dan staf pun beristirahat di kamar masing-masing setelah mereka sampai di penginapan. Mereka akan berkumpul kembali pada pukul delapan untuk makan malam bersama-sama.

Minhyuk gelisah, Ia masih belum tahu dengan situasi seperti apa Ia akan memperlihatkan 'bluemoon-nya' pada Shinhye. Dengan langkah yang gontai, Ia pun mencari tempat yang pas untuk memperlihatkan 'bluemoon-nya' itu. Saat melewati taman yang membagi dua gedung penginapan itu, Ia melihat sebuah gazebo. Ia berjalan dengan pasti menuju gazebo itu, dan kemudian memandang langit. Ya, langit. Langit malam dengan bulan dan bintang yang akan menentukan nasibnya malam ini.

Setelah makan malam selesai, beberapa staff masih terlihat  mendiskusikan untuk pelaksaan jalannya syuting esok. Sedangkan para cast, sudah kembali ke kamarnya masing-masing, kecuali Ia dan Shinhye. Sebelum Shinhye kabur ke kamarnya, Minhyuk sudah terlebih dulu menarik tangan Shinhye dan mengajaknya untuk pergi. Shinhye sempat akan mengomel, tapi lagi lagi jari Minhyuk telah lebih dulu mendarat ke bibirnya. Menandakan agar Ia tidak usah berkata apa-apa.

Shinhye merasakan genggaman hangat Minhyuk. Meski genggaman hangat itu terasa basah karena keringat yang keluar saat Minhyuk merasa gugup, tapi Shinhye tidak mempermasalahkan hal itu, Ia justru khawatir dengan debaran di jantungnya. "Kemanakah Minhyuk akan membawaku? Apa Ia benar-benar dapat memperlihatkan 'bluemoon' yang selama ini aku impikan?' batin Shinhye.

Setelah berjalan dan akhirnya sampai di gazebo, Shinhye merasa terkejut dengan apa yang ada di gazebo tersebut, terkejut karena Ia sama sekali tidak menemukan sesuatu yang spesial yang dapat memperlihatkan 'bluemoon'. "Apakah Ia sedang mempermainkanku? Apakah Ia sedang balas dendam padaku karena yang terjadi dua tahun lalu?" pikiran Shinhye penuh dengan prasangka-prasangka negatif karena merasa ada yang aneh dengan situasi ini. Tidak ada lilin yang cantik maupun unga yang menghiasi seluruh gazebo.

"Ehmm...." Minhyuk mulai membuka suaranya.

"Noona pasti mengira bahwa aku sedang mempermainkan noona, kan? Karena situasi saat ini tidak seperti  saat seorang pria akan memberikan sebuah event untuk seorang wanita." tebak Minhyuk yang langsung membuat raut wajah Shinhye berubah.

"Karena aku ingin mengulang kembali situasi saat percakapan terakhir kita dua tahun lalu, maka aku hanya akan memberikan ini dan ini." ujar Minhyuk seraya memakaikan cardigan ke bahu Shinhye dan kemudian memberikan secangkir kopi.

"Cobalah noona lihat ke atas sana, lihat langit malam ini. Bulannya tampak bagus sekali, meski bukan berwarna biru seperti yang selalu noona impikan. Tapi, dengan benda ini, aku yakin, aku bisa membuat impian noona menjadi nyata." ujar Minhyuk sambil tersenyum simpul dan mengambil sebuah kotak yang sudah Ia siapkan tadi.

"Ini, coba noona buka kotak ini. Benda ajaib yang ada di dalamnya bisa menjawab keinginan noona." Ujar Minhyuk sambil memberikan kotak tersebut kepada Shinhye. 

Shinhye membuka kotak tersebut dengan hati-hati, ternyata di dalamnya terdapat sebuah teropong dengan lensa berwarna biru. Shinhye langsung terkikik geli melihat hadiah yang di dapatnya dari Minhyuk. Shinhye langsung mencoba memakai teropong tersebut untuk melihat ke arah langit yang berhiaskan bulan dan bintang, ya, Minhyuk benar, dengan teropong ini Ia dapat melihat 'bluemoon' yang selama ini Ia tunggu-tunggu kemunculannya. 

"Bagaimana? Sesuai dengan keinginan noona bukan? Jadi? Apakah noona bersedia menjadi kekasihku?" tanya Minhyuk dengan wajahnya yang serius. 

"A... Aku... ," Shinhye tergagap untuk menjawab pertanyaan Minhyuk yang barusan. Ia terdiam dan mencoba menyusun berbagai jawaban yang akan Ia katakan nanti.

"Karena dirimu dengan kreatifnya bisa membuat impianku menjadi kenyataan dan aku yakin bahwa kau bisa membuatku bahagia nantinya, aku mau menjadi kekasihmu." jawab Shinhye yang disambut dengan teriakan yess dari Minhyuk.

"Nanti, jika ada media yang mengetahui hubungan kita, apa yang akan kau lakukan?" tanya Shinhye tiba-tiba.

"Aku pasti akan menjawab dengan terus terang bahwa kita adalah sepasang kekasih yang terikat oleh 'bluemoon' dan meminta agar para netizen dan juga fans untuk merestui hubungan kita," ucap Minhyuk dengan tegas seraya menggenggam erat kedua tangan Shinhye dan mencium tangannya itu.

"Ya, tentu saja kau harus bertanggung jawab jika hal itu terjadi." Shinhye pun menggenggam erat balik kedua tangan kekasih barunya itu. Kekasih yang dapat mewujudkan impian 'bluemoon-nya'.

Sehelai cardigan. Secangkir kopi. Sebuah teropong. dan langit malam. Menjadi saksi bagi kisah mereka berdua yang akan dimulai sejak malam ini dan seterusnya. 

 

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK