home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Turn On Radio

Turn On Radio

Share:
Author : ismianb
Published : 09 Feb 2017, Updated : 09 Feb 2017
Cast : Im Jae Bum ; Shin Eun Rim (OC) ; Park Jinyoung ; Mark Tuan ; Kim Yugyeom ; Im Jae Na
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |277 Views |0 Loves
Turn On Radio
CHAPTER 1 : Oneshoot

(AUTHOR POV)

Suasana nya cocok sekali untuk melanjutkan tidur kembali di pagi hari, tetapi suasana tersebut tidak mendukung untuk seorang yeoja cantik yang hidup sendiri di sebuah apartemen kawasan distrik Gangnam Kota Seoul. Bagaimana mungkin ketika mata nya sudah terlelap terlalu dalam, nada dering dari ponsel nya yang ia letakkan di bawah bantal terus mengusik kegiatan tidurnya. Dengan malasnya ia meraih ponsel dan melihat panggilan yang tertulis nama Park Ahjussi di layar ponselnya yang terus berdering. Lalu ia bergegas dengan cepat bangun dari tidurnya setelah mengetahui bos besar nya sudah meneleponnya berkali – kali.

“ Gawat sekali, Bos akan marah besar kepada ku bagaimana ini? ” Selama perjalanan menuju tempat kerja nya ia selalu menggerutu sendiri karena merasa pekerjaan nya terancam karena ulah nya sendiri terlambat datang siaran pagi ini.

Setelah sampai di ruang studio ia merasa bahwa situasi di studio kini tengah mengancam dirinya bagaimana tidak merasa terancam Park Ahjussi sedang melihat ke arah nya dengan tatapan seperti seekor singa ingin menerkam musuhnya. Diakui oleh setiap wanita yang melihat Park Ahjussi pasti akan terpesona karena ketampanannya mampu meluluhkan hati wanita.

(Eunrim POV)

“ Annyeong Haseyo Park Ahjussi, senang sekali bisa bertemu dengan anda di pagi hari yang cerah ini” Aku mulai menyapa dan memberi hormat kepada Park Ahjussi untuk mencairkan suasana yang sangat terancam ini. Sejujurnya aku sangat takut jika bos tampan ini memberikan tatapan yang sangat mengerikan ini.

“ Jika tidak ada Mark, maka dirimu sudah dipecat!.” Ujar nya teriak di telinga ku.

Setelah aku dimarahi oleh park ahjussi aku langsung memasuki studio untuk memulai rekaman siaran pagi ini. Aku sangat berterimakasih kepada mark karena telah menyelamatkan dari amukan bos. Lalu aku persiapkan alat – alat untuk memulai siaran.

“ Selamat Pagi, ayo tersenyumlah jangan bersedih. Shin Eun Rim disini akan menemani kalian. Semoga menyenangkan. Saat ini aku ditemani oleh Mark Oppa, ayo ucapkan salam untuk nya.” Ujar ku panjang untuk memulai siaran di pagi ini. Semoga saja pendengar setia JYP Radio terhibur dengan siaran kami pagi ini.

Park Ahjussi masih terus mengawasi ku dari jauh memastikan bahwa aku siaran pagi ini dengan benar. Aku terlalu gugup diawasi dengan bos sendiri terlebih karena aku melakukan kesalahan besar pagi ini.

“Eunrim-sshi? Kenapa kau bisa datang terlambat eoh?” Tanya Mark oppa penasaran. Mark oppa ini selalu peduli kepada diri ku meskipun sifatnya yang sok dingin tetapi hati nya itu sangat lembut.

Aku tidak bisa langsung menjawab pertanyaan mark oppa tidak mungkin aku mengatakan sejujurnya bahwa semalaman aku menangis merindukan namja bodoh itu yang telah membohongi ku. Pasti mark oppa akan khawatir dengan keadaan ku semalam seperti apa.

“ Aku tidur terlalu malam oppa, jadi aku bangun kesiangan.” Ujar ku sebisa mungkin untuk menjawab pertanyaan Mark Oppa. Tidak puas dengan jawaban yang aku berikan mark oppa terus menatap ku untuk melihat apakah aku menjawab dengan jujur atau tidak. Aku hanya bisa tertunduk karena aku telah berbohong untuk menjawabnya. Maafkan aku mark oppa.

“ Cerita saja dengan oppa jika kamu sedang bersedih eunrim – sshi” ucap mark oppa yang mengetahui diriku memang sedang bersedih.

(AUTHOR POV)

            Setelah Eunrim menyelesaikan siarannya, ia langsung berpamitan kepada seluruh rekan – rekan yang berada di dalam studio siaran. Mark dan Eunrim berencana untuk makan siang bersama setelah sekian lama mereka tidak pernah jalan bersama lagi. Mereka sudah menentukan janji terlebih dahulu untuk bertemu di restoran jepang yang tepat berada di sebrang jalan kantor JYP Radio setelah siaran usai pagi ini.Mark dan Eunrim banyak yang beranggapan bahwa mereka adalah sepasang kekasih yang terlibat cinta lokasi di studio siaran. Kenyataan nya hubungan mereka adalah sebatas kakak – adik yang tidak sedarah. Mark sudah menganggap eunrim sebagai adik nya.

Eunrim sendiri pun sudah menganggap Mark sebagai kakaknya sendiri yang selalu melindungi dirinya ketika kejahatan menyerang dirinya. Awalnya mark sangat menyukai eunrim bahkan dengan berani nya mark menyatakan perasaan nya dengan eunrim. Pada saat itu eunrim sudah memiliki kekasih tetapi kekasih nya pun kini meninggalkannya..

Matahari kembali memancarkan sinarnya, dengan malas eunrim bangun dari mimpi indah nya untuk segera bergegas mandi dan bersiap – siap untuk memulai siaran hari ini. Dalam kehidupan nya saat ini, eunrim dilindungi oleh pria – pria tampan di samping nya seperti Mark, Park Ahjussi, dan Yugyeom. Tetapi eunrim tidak tertarik dengan mereka dan masih menyimpan perasaan nya untuk seseorang.

Eunrim hidup menjadi yeoja yang mandiri, meskipun ia sudah memiliki banyak harta tetapi semangat nya untuk menjadi penyiar tidak pernah padam. Bukan materi yang eunrim cari ketika ia menjadi penyiar, tetapi ia ingin mewujudkan cita – cita kekasih nya yang belum bisa terwujud. Konyol memang alasan ini, tetapi eunrim sangat menikmati pekerjaan nya ini. Dia gadis yang sangat cerewet sangat cocok jika ia menjadi penyiar radio yang selalu terdengar ceria.

Pagi ini, eunrim ditemani siaran oleh Yugyeom rekan kerja nya yang sangat menyebalkan. Dalam siaran pagi ini mereka akan menceritakan segmen tentang cinta.Pada segmen ini, mereka membaca kan banyak cerita yang telah dikirim oleh pendengar nya. Tetapi dari banyak nya cerita ada yang membuat mereka penasaran dengan isi cerita tersebut.

“ Annyeong JYP Radio saya ingin bercerita tentang cinta, ini cerita tentang kisah cinta oppa aku sendiri. Dahulu oppa ku menjadi seorang atlet tennis terkenal di Korea pada masa nya. Selama menjadi seorang atlet ia menjalin hubungan dengan gadis cantik dan kaya raya. Oppa ku mengalami kecelakaan besar ia menabrak sebuah mobil hingga menewaskan orang yang ada di dalam pengemudi tersebut. Seketika itu oppa tidak sadarkan diri, selama tiga bulan lama nya oppa berbaring tidak berdaya di ranjang rumah sakit dan ia harus mengalami kecacatan pada kaki nya. Ketika ia sadar dari koma nya, ucapan yang keluar dari mulut nya adalah nama seorang gadis yang tak lain adalah kekasih oppa ku. Aku tidak mengingat nama gadis itu dengan baik. Dulu kami memang keluarga kaya tetapi ketika ayah mempunyai banyak hutang dan ibu pergi meninggalkan kami seluruh harta keluarga habis untuk membayar hutang dan membiayai pengobatan oppa dan akhirnya kami tidak punya apa – apa lagi. Setelah itu ayah kami meninggal dunia, dan akhirnya kami diurus oleh kakek dari ayah. Saat ini kami tinggal bertiga di pedalaman desa yang jauh dari hiruk pikuk kota. Saya mengirim pesan ini ingin membantu oppa saya untuk bertemu kekasih nya kembali, dan saya berharap wanita itu akan membaca cerita saya – Im Jae Na”

Yugyeom membaca surat itu dengan mata berkaca – kaca, ia sangat tersentuh dengan cerita yang dituliskan pendengarnya dan tidak percaya bahwa masih ada pria yang masih mencari kekasih yang dicintai meskipun pria itu tidak tahu keberadaan kekasih nya. Eunrim yang berada di samping yugyeom menyimak cerita itu penuh tanda tanya. Ia merasa bahwa oppa yang dimaksud oleh pendengar nya pernah dekat sekali dengan nya dan yang diceritakan oleh nya tepat sekali dan pengirim nya pun nama nya tidak asing dan eunrim pernah memiliki hubungan khusus dengan orang yang bermarga im.

“ Eunrim nuna bagaimana tanggapan mu atas cerita tadi?” Tanya yugyeom kepada eunrim yang sedang menahan airmata nya ketika ia merasa merindukan seseorang yang bermarga im.

“ Cerita tadi ternyata mampu membuat uri eunrim nuna menangis, baru kali ini aku melihat eunrim nuna menangis.” Ujar yugyeom yang merasa terharu melihat eunrim meneteskan airmata mendengar cerita tadi. Sangat tidak pantas bagi seorang Eunrim menangis di depan orang terlebih ketika siaran berlangsung.

“ Terimakasih Im Jae Na sudah membuat aku tersentuh dengan cerita mu. Salam untuk oppa mu semoga cepat dipertemukan dengan kekasih nya” Ucap eunrim dengan tersedu – sedu sambil berdoa di dalam hati nya semoga ia juga cepat dipertemukan dengan pria bermarga im tersebut.

(EUNRIM POV)

            Jaebum oppa apa kau benar benar tidak meningalkan ku? Apa kau benar – benar mencariku? Apa kau benar – benar merindukan ku? Apa kau tidak melihat aku begitu menyedihkan tanpa kamu? Apa yang diceritakan gadis itu benar tentang dirimu saat ini? Aku ingin sekali bertemu dengan mu dan memeluk mu erat.

            Setelah pendengar itu menceritakan kisah oppa nya tadi ketika siaran pagi, tiba – tiba aku menjadi kepikiran dengan jaebum oppa. Seorang atlet tenis lalu menjalin hubungan dengan gadis kaya itu seperti kisah kami berdua. Tetapi kenapa diakhir cerita oppa menjadi menderita, jaebum oppa pasti baik – baik saja meskipun sekarang sudah tidak menjadi petenis nasional tetapi pasti jaebum oppa menjadi atlet klub atau oppa kini sudah menjadi pelatih tenis yang sangat disegani dan menghasilkan anak didik yang gigih bertarung seperti oppa. Nanti kita bertemu kembali oppa, aku sudah sukses menjadi penyiar radio yang menjadi impian kamu. Atlet dan penyiar mampu bersatu oppa percaya itu.      

            Keesokan pagi nya seperti biasa aku harus melakukan aktivitas ku menyapa seluruh pendengar dan memberikan hiburan kepada mereka. Pagi ini, mark oppa kembali menemani ku siaran dan mark oppa mulai membahas cerita yang kini tengah ramai dibicarakan dalam studio siaran ini. Entahlah aku merasa tidak tertarik dengan cerita ini dan aku berfikir yang mengirim cerita itu hanya seorang gadis sma yang mempunyai imajinasi tentang cinta dan mempublikasikan kesini agar cerita nya disambut dengan baik. Tidak mungkin dalam kehidupan sesungguhnya ada pria seperti tokoh cerita itu dan wanita itu bodoh sekali tidak membantu kekasih nya yang sangat menderita.

“ Tidak ada cerita cinta yang lebih menarik dari ini oppa?” tanya ku pada mark oppa yang masih memuji kehebatan pria itu. Saat ini siaran kami sudah selesai dan masih ada waktu untuk berbicara dengan yang lain.

“ Ini menarik, pria seperti itu pantas disebut pejuang cinta sejati eunrim” Ujar mark oppa menyimpulkan sendiri dari cerita ini.

Aku sedikit kesal dengan kesimpulan mark oppa yang mengatakan pejuang cinta. Menurut ku tidak pantas sekali pria itu disebut pejuang cinta. Jika memang ia pejuang cinta seharusnya ia menemui kekasih nya itu dan mengatakan yang sejujurnya dengan kondisi yang tengah dialami bukan dengan menghilang ataupun menghindari kekasih nya itu.

Shin eun rim kenapa kau begitu kesal sekali dengan pria dalam cerita itu. Tidak mungkin jaebum oppa pria itu. Jaebum oppa yang ku kenal dia pemberani dan tanggung jawab tidak pengecut seperti pria itu. Tidak mungkin.

 

( JAEBUM POV)

            Setelah kejadian beberapa tahun lalu aku kehilangan segala nya. Kehilangan profesi, kehilangan harta, kehilangan orangtua dan juga kehilangan seseorang. Kehilangan merubah segalanya, merubah kehidupan kami yang bahagia menjadi menderita, merubah diri ku menjadi pria cacat seperti ini. Setiap hari tongkat kayu itu yang selalu membantu ku untuk bisa melakukan aktivitas. Semenjak aku menabrak sebuah mobil 5 tahun yang lalu sehingga menewaskan pengemudi dan seseorang yang ada didalam nya, aku mengalami kecatatan pada kaki kanan. Jika saat itu aku tidak bertengkar dengan nya mungkin aku tidak akan mengalami hal ini. Saat ini aku merindukan nya sejak 5 tahun yang lalu aku tidak pernah bertemu dengan nya lagi.  

            “ Oppa, lusa kita pergi ke jyp radio. Mereka akan membantu oppa” Ujar Jae Na, adik kesayangan ku. aku masih tidak mengerti apa yang sedang ia bicarakan.

            “ Untuk apa?” Tanya ku penasaran dengan ucapannya.

            Lalu akhirnya jaena menjelaskan panjang lebar kepada ku dan mengatakan ia akan membantu oppa nya untuk menemukan gadis itu dengan meminta bantuan pada siaran radio. Aku senang mendengar nya sebentar lagi akan menemui gadis itu tetapi bagaimana jaena mengetahui nya dan aku sendiri tidak pernah meminta bantuan kepada jaena dengan hal itu dan jaena memaksa agar aku bisa datang kesana.

(AUTHOR POV)

            Di dalam studio siaran pagi ini sedang disibukkan untuk mempersiapkan wawancara pria yang ada didalam cerita. Bos jinyoung menyetujui atas saran Mark agar siaran ini dapat membantu pria itu untuk menemui kekasihnya. Segera mark menghubungi gadis pengirim cerita itu untuk datang hari ini ke studio siaran untuk wawancara. Gadis itu langsung menyetujui tawaran mark. Eunrim yang seharusnya pagi ini dijadwalkan siaran ia diminta oleh bos nya untuk membantu mark dan pagi ini JYP Radio tidak mengadakan siaran. Mark segera mencatat segala pertanyaan dan berdiskusi dengan tim agar wawancara ini tidak mengecewakan segala pihak. Eunrim yang masuk ke dalam lingkaran diskusi tersebut hanya diam tidak berpendapat. Ia menganggap bahwa radio sebesar JYP ini tidak pantas melakukan program ini. Rasa nya saat ini ia mengundurkan diri karena program nya yang murahan sekali membantu mencari kekasih memang nya segampang itu mencarinya.

            “ Eunrim daripada kau diam saja lebih baik kau beli minuman diluar” Perintah bos jinyoung kepada eunrim agar ia tidak menggangu diskusi yang tengah berlangsung.

            Eunrim langsung mematuhi perintah bos nya itu. Dengan malas ia berjalan keluar ruangan diskusi dan berjalan keluar hingga meninggalkan studio siaran. Eunrim langsung memasuki kedai kopi untuk memesan beberapa kopi untuk bos nya dan yang lainnya.

            Setelah selesai memesan kopi dan hendak keluar membuka pintu kedai kopi tersebut. Tiba – tiba ada seseorang yang menahan nya lalu eunrim menoleh ke arah nya dan orang tersebut masih menahan tangan nya.

            “ Eonni, maaf aku ingin bertanya dimana JYP Radio?” Tanya gadis itu yang melihat eunrim dan membaca tanda pengenal yang eunrim kalungkan di leher nya.

            Eunrim hanya mengangguk malas menanggapi gadis itu dan eunrim ingin beranjak meninggalkannya tetapi gadis ini masih menahan tangannya.

            “ Kau harus bersikap sopan dengan orang dewasa, ikuti aku” Ujar eunrim dengan kesal dan langsung berjalan keluar meninggalkan kedai kopi.

            Gadis itu dan seseorang disamping nya terus mengikuti eunrim dibelakang nya hingga masuk ke JYP Radio. Eunrim langsung masuk ke ruang diskusi dengan cepat dan gadis itu kehilangan jejak eunrim karena eunrim memang berjalan dengan cepat. Ia tidak bisa menyesuaikan kecepatan kaki eunrim karena harus mendampingi pria disamping nya yang berjalan dengan tertatih – tatih menggunakan tongkat.

            “ wajahnya memang cantik tetapi sombong sekali eonni itu. Semoga saja kekasih oppa tidak seperti dia” Gerutu gadis itu dengan kesal membandingkan eunrim dengan kekasih oppa nya. Oppa nya yang berada disamping nya hanya tersenyum melihat tingkah adik manis nya ini.

            Setelah diskusi selesai lalu mark menghubungi gadis itu untuk memastikan apakah ia sudah datang. Lalu mark langsung menemui gadis itu bersama oppa nya.

            “ Saya Mark Tuan penyiar disini dan akan membantu kalian.” Ucap mark dengan sangat ramah sambil menjulurkan tangan nya untuk bersalaman satu sama lain.

            “ Mark oppa kau tampan sekali. Aku im jaena ini oppa ku im jaebum.” Ujar jaena gembira bertemu dengan Mark oppa penyiar favorit nya itu sambil memperkenalkan oppa nya kepada mark. Mark dan jaebum saling tersenyum.

            Jaebum dan Jaena diberi sambutan yang luar biasa disini. Senyuman terus mengembang di wajah jaena ia sangat senang bisa datang langsung ke studio radio kesukaan nya ini. Mark mulai menjelaskan arahan – arahan agar wawancara berjalan dengan lancar. Semua tim sudah berkumpul didalam tetapi belum terlihat kehadiran eunrim disana. Wawancara belum bisa dimulai jika eunrim belum hadir sembari menunggu eunrim mereka berbicara santai satu sama lain.

(JAEBUM POV)

            Sesaat lagi wawancara akan dimulai dan setelah ini aku pasti akan dibicarakan oleh semua orang. Jika ini bukan kemauan Jaena aku tidak akan menyetujui hal konyol seperti ini bagaimana bisa sebuah studio radio mempertemukan ku dengan gadis itu. Adik ku itu memang aneh.

            Ketika aku sedang asyik mengobrol dengan mark tiba – tiba suara pintu terbuka langsung mengheningkan suasana ini. Aku kaget tidak percaya dengan gadis yang kini berdiri di depan kami. Shin Eunrim apakah itu dirimu? Aku tatap mata nya dari jauh untuk memastikan apakah benar itu dirinya. Kenapa hati ku berdebar sekali gadis itu tidak menatap ku balik tetapi aku yakin dia Eunrim. Aku tersenyum bisa bertemu nya kembali meskipun saat ini ia belum mengetahui kehadiran ku. Mata ku masih tidak bisa terlepas dari pandangannya dan masih memandangnya terus menerus. Eunrim mengetahui kehadiran aku disini. Selama lima tahun lamanya akhirnya tatapan kami bertemu. Beberapa detik kemudian eunrim meninggalkan studio dengan wajah yang muram.

            “ Terimakasih kalian sudah membantu saya.” Aku segera mengejar eunrim memastikan dia baik – baik saja setelah kami bertemu.

(AUTHOR POV)

            Tim kaget dengan tingkah eunrim yang aneh. Datang terlambat lalu pergi lagi dengan wajah memerah setelah itu jaebum mengejarnya. Seluruh tim melihat ke arah jaena untuk meminta penjelasan atas apa yang telah ia perbuat. Jaena merasa takut dan hanya tertunduk diam.

            “Eunrim-ah, tunggu” Teriak jaebum berusaha mengejar eunrim untuk lari tetapi tidak bisa.

            Eunrim diam mematuhi jaebum yang sedang mengejar nya. Suara langkah jaebum semakin mendekat dengan cepat ia menghapus air mata di wajahnya.

            “ Bagaimana kabar mu eunrim?” Tanya jaebum, saat ini mereka sudah saling berhadapan dan saling tatap. Eunrim menunduk terdiam tidak menjawab.

            “Senang bisa bertemu kembali.” Ujar jaebum tersenyum.

            “Aku kecewa pada diriku sendiri tidak ada saat kau mengalami kesusahan. Aku benci pada mu Jaebum oppa.” Eunrim mulai membuka suara nya dengan lirih ia terus memukul dada jaebum melepaskan kekesalannya karena telah pergi meninggalkan nya. Eunrim mulai meneteskan airmata nya dan menangis di depan kekasih nya saat ini.

            Jaebum diam mendengarkan keluh kesah eunrim. Ia tidak ingin mengukit masa lalu nya kembali. Saat ini ia sudah bahagia bisa melihat kekasih yang ia rindukan dan ingin memulai menjalin hubungan lagi bersama eunrim.

            “ Eunrim-ah, maafkan oppa yang baru menemui saat ini. Kau bisa sebut oppa sebagai lelaki pengecut yang tidak bisa berjuang untuk kamu hanya karena keterbatasan fisik.” Ucap jaebum penuh emosional karena rasa bersalahnya dengan eunrim.

            Eunrim yang mendengar itu langsung memeluk kekasih nya itu. Ia kini percaya bahwa cerita itu bukan imajinasi gadis sma dan yang diucapkan mark benar bahwa kekasih nya sudah berusaha memperjuangkan cinta nya meskipun dengan keterbatasan fisik yang dimiliki. Penantian selama lima tahun tidak sia-sia kini ia bisa bersama dengan kekasih nya lagi. Eunrim berjanji akan selalu menjaga dan menyayangi Jaebum. Dengan keterbatasan fisiknya tidak akan mengurangi kadar cinta nya kepada jaebum.

            Jaebum pun bahagia mengetahui bahwa eunrim sudah mewujudkan cita – cita nya menjadi penyiar radio dan karena ini akhirnya ia bisa bertemu kembali dengan eunrim dan eunrim menerima segala kekurangan dari nya.

            Seluruh tim siaran radio termasuk Jaena, Jinyoung dan Mark telah sukses membantu jaebum bertemu kekasihnya. Walaupun tidak sesuai dengan hasil diskusi tetapi ini diluar dugaan mereka. Eunrim gadis periang yang mereka kenal memiliki kekasih yang sangat tulus mencintainya. Jaebum dengan keterbatasan fisiknya mampu memberikan cinta yang luar biasa.

            “ Hi, Im Eun Rim disini percaya bahwa pejuang cinta sejati itu memang ada.” Eunrim mulai kembali menyapa pendengar setia nya setelah hiatus untuk menikah dengan jaebum.

 

END

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK