Suho dan Minseok mengunjungi Rumah Sakit..
“Apa tidak apa-apa mengunjungi saat malam hari??” Suho tampak khawatir saat berada di dalam lift
“Hanya sebentar saja. Lagipula aku penasaran dengan keadaannya sekarang” Ucap Minseok
Mereka berdua berdiri di depan pintu ruang rawat Chorong. Suho membuka pintu dan melihat Chorong yang tertidur pulas.
“Wae? Kenapa kau tidak masuk?” Minseok melihat Suho hanya terdiam di depan ruang rawat
“Mungkin besok baru akan ku temui” Ucap Suho sambil menutup pintu
“Wae?? Setidaknya kau bisa menginap di sini untuk menjaganya”
“Ani.. Aku….masih merasa khawatir dia tidak akan menerimaku”
Mendengar hal itu, Minseok hanya bisa mengelus pundak Suho dengan pelan..
Chorong tampak tertidur sangat pulas, sesekali dia mengigau…
“Nu-nuguseyo????” Ucap Chorong beberapa kali
Chorong tiba-tiba terbangun dan sejenak terdiam
“Kenapa dia menangis melihatku??” Chorong mengingat kembali mimpinya
Chorong hanya mengingat seseorang berdiri di hadapannya bersama seekor anjing di sebelahnya. Orang tersebut tampak meneteskan air mata sambil tersenyum..
“Nugu?? Aku tidak bisa melihat jelas wajahnya” Chorong tampak berbicara sendiri
Chorong kembali terdiam dan tidak bisa tidur. Dia melihat jarum infus yang masih menempel di tangannya..
Chorong berjalan keluar ruangan dengan membawa infus stand..
“Kenapa sepi sekali??”
Chorong tampak bingung dan berjalan menuju lift dan menekan tombol menuju lantai lobby.
“Aishhhh tiba-tiba aku merasa lapar”
Pintu lift terbuka di lantai lobby. Terlihat masih ada beberapa suster dan dokter yang berlalu lalang. Beberapa pasien juga terlihat masih duduk di sekitar lobby. Chorong perlahan berjalan keluar lift dan tampak bingung dengan orang-orang yang tidak di kenalnya. Pandangannya mengarah pada beberapa suster yang sedang mengobrol.
“Eoh?? Chorong’ssi…” Suster yang melihat Chorong tampak terkejut
“Apa kau perlu sesuatu? Kenapa tidak memanggil kami??” Ucap suster di sebelahnya
“Aku tidak ingin mengganggu kalian di malam hari, heheee. Aku hanya ingin berjalan-jalan saja.” Ucap Chorong
“Apa kau sudah bertemu suamimu??” Tanya suster lainnya
“Nu-nugu??”
Salah satu suster menyenggol lengan temannya..
“Apa kau sudah makan malam, Chorong’ssi??”
“Belum.. heheee”
“Akan ku siapkan makan malam untukmu, dan akan ku antar ke ruang rawatmu”
“Gomawo….”
Beberapa suster tampak sedikit berbisik..
“Apa dia belum bertemu dengan suaminya??”
“Eoh. Ingatannya yang hilang pasti sangat sulit untuk mengenali wajah suaminya sendiri”
Chorong mendekat ke arah suster tersebut…
“Jjo-jjogiyo… Boleh aku bertanya sesuatu??”
Suster tersebut tampak terkejut..
“N-nde, Chorong’ssi..”
“Apa benar aku sudah menikah??”
Kedua suster tersebut tampak saling pandang satu sama lain dan tersenyum ke arah Chorong.
“Maja.. Apa kau ingin melihat video pernikahanmu??”
Seorang suster mengeluarkan handphonenya dan menunjukkan sebuah video pernikahan Suho dan Chorong yang di beritakan di televisi
“A-a-apa ini benar aku???” Chorong tidak percaya dengan yang di lihatnya
“Kalian terlihat sangat serasi. Aku tidak bisa datang ke pernikahanmu, jadi aku hanya bisa merekam dari berita di televisi”
Sejenak Chorong terdiam..
“Gwe-gwenchanaseyeo??” Suster tersebut tampak khawatir dengan Chorong
“Apa benar tadi dia datang ke sini??”
“Suho?? Nde, aku melihatnya bersama seseorang tadi. Dan tidak lama kemudian, dia kembali turun dari lantai atas. Apa kau tidak menemuinya??”
“Ani.. Mungkin saat aku tertidur tadi”
“Mungkin besok dia akan datang lagi untuk mengunjungimu. Dia terlihat sangat khawatir dengan keadaanmu, terutama saat dia menggendongmu ke sini. Dia sangat takut akan kehilangan dirimu”
“Kau sangat beruntung mendapat pendamping hidup yang sangat menyayangimu, Chorong’ssi. Suho sangat baik kepadamu.”
“Jeongmalyo?? Aku tidak sabar untuk bertemu dengannya” Chorong sedikit tersenyum
“Tapi kenapa perasaanku tidak senang??” Ucap Chorong dalam hati
----------------------------------------------To Be Continued-------------------------------------------
