Suho mengendarai mobilnya dengan kecepatan rendah... Dia masih memikirkan kondisi Chorong.. Lalu, dia memberhentikan mobilnya di pinggir jalan. Sejenak Suho terdiam...
Dengan cepat, dia membelokkan mobilnya dan melajukannya dengan kecepatan tinggi.
Suho memberhentikan mobilnya di depan rumah..
"Chorong'ah.. Chorong'ah......" Suho memanggil-manggil Chorong dan mencarinya ke seluruh kamar
Dia melihat seragam Chorong yang biasa dia gantung di depan lemari sudah tidak ada..
"Aishhh jinja babo..." Suho langsung keluar rumah dan menuju mobil
Sementara itu, Hara baru turun dari bus.. Dia mulai mengecek handphonenya..
"Daebak..... Apa ini benar?????? Ku harap Chorong tidak melihat ini" Hara memasukkan kembali handphonenya ke dalam saku blazernya
Dari kejauhan, Hara melihat Chorong yang berdiri sambil sibuk dengan handphonenya..
"Aishhh dia sudah melihatnya..Yaa Chorong'ah...!! Chorong'ah....!!" Hara memanggil-manggil Chorong sambil berjalan mendekat
"Chorong'ah..!!" Hara terkejut melihat Chorong yang tiba-tiba terjatuh tidak sadarkan diri
Hara langsung berlari ke arah Chorong..
"Yaa, Chorong'ah!!" Hara memegang tangan Chorong dan melihat darah yang mulai mengalir ke dahinya
Hara mulai panik.. Beberapa murid langsung mengampiri dan mengerumuninya
Tiba-tiba seseorang menerobos kerumunan itu, menghampiri Chorong dan menggendong Chorong..
Beberapa siswa yang melihat langsung sedikit terkejut termasuk Hara. Seorang siswa langsung mengambil foto orang itu membawa Chorong ke arah mobilnya..
Selama perjalanan, Suho terus melihat ke arah Chorong yang masih tidak sadarkan diri. Sesekali dia mengelap darah di dahi Chorong....
Saat sampai di rumah sakit, Suho langsung membawa Chorong masuk ke dalam rumah sakit dengan menggendongnya.. Beberapa suster yang melihatnya, langsung membawa stroller dan memberikan pertolongan pertama pada Chorong..
Suho terlihat sangat khawatir. Dia terus memperhatikan Chorong yang masih terbaring.. Tangan Suho seakan-akan berdoa untuk Chorong.
Hoya tampak berlari menghampiri..
"Museun il-ini??????" Hoya bertanya pada beberapa suster
"Luka dari kepalanya kembali terbuka. CT scan sedang dilakukan......."
Belum sempat selesai suster itu menjelaskan pada Hoya, Suho langsung mencengkeram blazer dokter Hoya..
"Apa yang kau lakukan kepadanya??!! Bagaimana bisa lukanya kembali terbuka,eoh??!!! Apa kau benar seorang dokter??!!!!"
Teriakan Suho membuat beberapa dokter berusaha melepaskan cengkeraman tangan Suho..
"Bukan hanya kau yang mengkhawatirkannya.. Sebenarnya, ini yang ku takutkan selama selesai operasi kemarin"
"Mworago??!!!"
"Lukanya tampak menembus sampai tulang tengkoraknya. Jahitan saja tidak cukup untuk menutup lukanya. Kau tidak tau seberapa berat beban pikiran dia selama ini.. Mungkin itu yang membuat lukanya semakin terbuka"
Mendengar ucapan Hoya, perlahan tangan Suho melepaskan cengkeramannya..
"Jaebal.... sallyeojwo......." Ucap Suho pelan sambil menundukkan kepalanya
Hoya menepuk pundak Suho dan langsung bergabung dengan beberapa suster yang menangani Chorong..
Suho mengikuti arah para suster membawa Chorong..
"Jeoseonghamnida, anda tidak boleh masuk... " seorang suster menutup pintu ruang operasi
Suho terduduk lemas di bangku dekat ruangan... Dia terus melihat ke arah sapu tangan yang dia pakai untuk menghapus darah di dahi Chorong. Dia menggegam erat sapu tangan itu sambil menundukkan kepalanya.
Sementara itu di sekolah, tampak para siswa-siswi sibuk membicarakan kejadian tadi..
Hara hanya bisa terdiam sambil memegang handphone Chorong yang tertinggal.. Irene yang baru datang ke kelas, mendapatkan beberapa tatapan mata mengarah padanya.
"Yaa, Irene'ah, apa semua itu benar??" Hyeri memberanikan diri mendekat ke arah Irene
"Mwoga??" Irene tampak tidak mengetahui apapun
Hyeri langsung menunjukkan handphonenya pada Irene... Irene sedikit terkejut dengan foto-foto yang di lihatnya..
"Apa ini salah satu dari Ibu Suho?? Tapi bagaimana dia bisa mendapatkan foto-foto saat di Amerika???" Ucap Irene di dalam hati
"Apa benar kalau kau yeojachingu Suho sebelum dia menikah??" Hyeri menanyakan lagi
"Eo-eoh??"
"Maksudku, apa kau tidak sedih,Irene'ah?? Chorong yang belum mengenal Suho, langsung menikah dengannya. Pernikahan bisnis semacam ini ternyata masih ada, aku merasa tidak percaya. Dan kau tau kejadian tadi pagi??"
Irene menggelengkan kepalanya. Hyeri memperlihatkan video saat Chorong jatuh pingsan dan Suho datang dengan menggendongnya... Irene tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya..
"Wa-wae?? Kenapa dia bisa pingsan tiba-tiba??"
"Meolla... Apa dia sedang berakting supaya Suho datang kesini?? Apa kau tidak merasa aneh dengan pernikahan mereka yang tiba-tiba?? Jujur,aku tidak terlalu suka dengan Chorong bersikap seperti itu. Kurasa Suho memang pantas untukmu,Irene'ah..."
Ucapan Hyeri membuat Irene sedikit tersenyum.. Tampak beberapa siswi yang ikut setuju dengan pendapat Hyeri dan membuat seisi kelas menjadi sedikit berisik. Hara yang sedari tadi menahan emosinya, dia menggrebak mejanya dan membuat seisi kelas terdiam.. Hara langsung mengambil tasnya dan keluar kelas..
"Mwoya??? Apa yang siswi miskin itu???" Ucapan salah satu temannya membuat Hara menghentikan langkahnya
"Apa kau akan meninggalkan kelas?? Baguslah.. Dengan begitu, kelas kita bisa belajar dengan tenang tanpa adanya siswi miskin yang sok pintar sepertimu"
Hara mencoba menahan emosinya dengan mengepalkan tangannya. Dia tidak memperdulikan ucapan temannya dan terus berjalan meninggalkan sekolah...
Hara menunggu bus sambil terus memikirkan Chorong..
"Apa aku harus mengakui perbuatanku?? Aniya, Hara'ah. Ingat usaha kedai orang tuamu. Irene akan menghancurkannya kalau kau memberikan pengakuan. Tapi....... Jeongmal mianhae, Chorong'ah..." Hara tampak berbicara sendiri sambil terus memegang handphone Chorong
Suho terus mengecek jam tangannya dan tidak ada tanda-tanda dari ruang operasi. Tiba-tiba beberapa dokter keluar dari ruangan dengan sedikit berdebat..
"Kuharap dia baik-baik saja setelah tersadar"
"Eoh.. Aku khawatir akan mempengaruhi ingatannya. Hasil operasi pemeriksaan menunjukkan seperti itu"
"Waahhh ini akan menjadi kasus baru di rumah sakit ini. Bagaimana kita akan menjelaskannya pada Byun sajangnim??"
Suho terdiam sejenak melihat beberapa dokter itu melewatinya.. Hoya yang melihat Suho, langsung menepuk pundaknya...
"Kita bicarakan di ruanganku......"
Di dalam ruangan Hoya....
"Mworago????!!!!" Suho tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya mendengar penjelasan Hoya
"Tenanglah dulu.. Itu baru prediksi medis. Ku harap tidak terjadi apa-apa pada ingatan Chorong setelah dia terbangun"
"Kalau sampai terjadi sesuatu, kau orang pertama yang akan ku cari" Ucap Suho saat berjalan menuju pintu
"Apa kau masih ingin melanjutkan hubunganmu dengannya??"
"Neo museunsuriya???" Suho membalikkan badannya
"Irene.... Yeojachingumu"
"Kau..... Darimana kau tau tentang itu???"
"Chorong selalu bercerita tentang hubunganmu dengannya. Kau tidak tau seberapa berat Chorong mengambil semua keputusan ini? Dia masih tidak mengerti tentang perasaanmu padanya. Aku sudah mengatakan padanya untuk meninggalkanmu"
"M-mwo?????"
"Aku tidak ingin melihat dia menangis karenamu. Aku akan membuatnya bahagia bersamaku"
"MWORAGO???!!!" Suho langsung mencengkeram kerah baju Hoya
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dan seorang dokter masuk ke dalam ruangan..
"Park Chorong sudah tersadar..."
--------------------------------------------------To Be Continued---------------------------------------