home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Sweet Late

Sweet Late

Share:
Author : mlifah12
Published : 05 Feb 2017, Updated : 05 Feb 2017
Cast : Choi Young Jae & Son Hwa Min
Tags :
Status : Complete
0 Subscribes |288 Views |0 Loves
Sweet Late
CHAPTER 1 : Sweet Late

            Februari 2017, tahun yang sangat membahagiakan bagi gadis berkuturunan Korea – Irak itu. Sejak ia terbangun dari tidurnya pagi ini, senyum terus merekah dibibirnya tanpa berniat sama sekali untuk luntur. Ia merasa kerja kerasnya untuk belajar setiap waktu akan terbayarkan hari ini.

            Seoul Performance Art School atau orang – orang lebih mengenalnya dengan singkatan SOPA. Itulah sekolahnya. Sebuah tempat yang mengajarkannya banyak hal selama 3 tahun belakangan ini dan juga sebuah tempat yang mempertemukannya dengan sesosok senior yang menawan hatinya.

            Yah dia. Sosok yang dekat dengan gadis itu. Mendekatinya dengan segala tingkah laku polosnya yang mampu menawannya. Mendekatinya dengan pita suara lembut itu yang membuatnya terpana untuk pertama kalinya saat acara kelulusan lelaki itu dan kini sosok itu telah berjanji padanya untuk menghadiri acara kelulusannya.

            Drtt… Drrt….

            Benda metal yang tertidur diatas meja rias gadis itu bergetar, menandakan sebuah pesan masuk. Ia yang kini tengah duduk didekatnya dengan cepat menarik handphone tersebut. Ternyata sebuah pesan dari lelaki itu, oh benar – benar hari yang mengembirakan.

 

YoungJae Choi : Kau sudah bersiap untuk acara kelulusanmu ?

            Son Hwa Min, gadis itu tersenyum melihatnya, dengan lihai jari – jari lentiknya membalas pesan Young Jae.

Hwa Min Son : Menurutmu ?

aku sudah bekerja keras bukan selama ini Mr. Choi ^-^

YoungJae Choi : Kau tampaknya sangat bahagia. Saat ini aku tengah di bandara.

Hwa Min Son : Ya, SANGAT SANGAT DAN SANGAT BAHAGIA

Kau akan datang ?

YoungJae Choi : Lalu untuk apa aku kemari,

                  dimana seharusnya kuselesaikan tugasku disini.

Hwa Min Son : Cihh~ dasar menyebalkan.

Tapi, terima kasih sudah menyempatkan datang :)

YoungJae Choi : Ayah dan Ibumu ?

Hwa Min Son : Mereka sudah datang sejak lusa kemarin dari Belanda

dan besok mereka harus kembali lagi.

YoungJae Choi : Baiklah. Sarapanlah sebelum berangkat.

                  Aku sudah bersiap menaiki pesawat.

       Sampai jumpa disana

Hwa Min Son : Ya, kaupun harus memakan makananmu,

jangan lupakan vitaminmu.

Berhati – hatilah, kutunggu kau

           

Hwa Min kembali meletakkan handphonenya. Mulai melanjutkan kembali acara berdandannya. Hari ini ia harus terlihat cantik. Ini adalah hari kelulusannya dan ia pun akan bertemu dengannya, Choi Yongjae yang sudah beberapa bulan ini tak bertemu karena studynya di luar negeri.

            “Yaa, Aku sudah terlihat sempurna. Ini semua adalah hasil kerja kerasmu Hwa Min” Ujar Hwa Min kencang, senyum semakin melebar dibibir tipisnya.

            “Hwa Min~ah, ayo kita berangkat. Ayah sudah menunggu dibawah” Teriak Ibunya di lantai bawah rumah.

            “Iya Ibu”

            Hwa Min menarik tas selempang dan blazer sekolahnya. Ia menghirup udara banyak – banyak. Hari ini adalah hari terakhir ia menginjak status sebagai siswi, esok ia akan mengemban status yang lebih tinggi dari seorang siswi, mahasiswi. Haha, rasanya terdengar masih terlalu kaku sekali dipikiran Hwa Min.

• • •

            Acara kelulusan pun telah berakhir dan kini gadis itu telah melepaskan predikatnya dari seorang siswi di Seoul Performance Art School. Oh ya, jangan lupa, ia harus bersalam – salaman dengan beberapa temannya yang sedang training, sebelum mereka melakukan debut dan menjadi idol.

            Bukankah membanggakan ketika mereka terkenal dan kau bisa menyombongkan diri kepada teman – teman kalian, bahwa kau dulu satu sekolah, satu angkatan, bahkan satu kelas dengan mereka. Kkk~ Hwa Min terkikik geli memikirkannya.

            “Congratulation for you baby, kau sudah bekerja keras beberapa bulan ini” Ucap Ibu Hwa Min penuh kebahagiaan. Dengan girang ia memeluk anak keduanya itu.

            “Ayah bangga padamu, kau mendapat nilai yang memuaskan, sebanding bukan dengan apa yang kau pejuangkan selama ini” Ayah Hwa Min langsung memeluknya dengan erat.

            “Terima kasih Ayah Ibu” Balas Hwa Min tak kalah senang. Namun, wajahnya langsung berubah memincing ketika melihat adik dan kakaknya yang hanya diam, tak memberi selamat padanya.

            “Jadi, kalian berniat hanya untuk berlibur kemari” Sindir Hwa Min.

            “Ah, kau akan sangat terkejut jika aku mengucapkan selamat. Jadi lebih baik aku diam” Elak Jae Hyun, kakak laki – laki satu – satunya.

            “Dan kau ?” Mata Hwa Min berubah menusuk pada adiknya, Jae Ra.

            “Oh ayolah. Saat aku lulus sekolah dasar saja kau hanya memberiku seikat bunga. Lalu apa maumu sekarang” Bela adiknya. Hwa Min hanya mendengus mendengarnya, terserah apa kata mereka gadis itu cukup tak perduli.

            “Ngomong – ngomong Young Jae Oppa tak kemari ?” Tanya Jae Ra yang dibalas death glare oleh Hwa Min.

            “Kau ingin merayunya lagi, Son Jae Ra” Cibir Hwa Min. Jae Ra mendengus melihatnya.

            “Ayolah kak. pewaris CI Group itu terlalu bodoh memilihmu sebagai kekasihnya. Seharusnya dia memilih model Bae Su Ji itu”

            Son Hwa Min yang mendegar ucapan adiknya itu semakin kesal, ia bahkan hampir memukul kepalanya jika gadis kecil itu tak langsung berlindung di balik sang Ibu.

            “Yakk~ Son Jae Ra, kau ingin kukubur disini sekarang juga” Amuk Hwa Min.

            “Sudahlah. Kalian ini hobi sekali bertengkar. Jae Ra, jangan membuat kakak mu marah dihari kelulusannya” Nasihat sang Ibu, Jae Ra hanya mengangguk mendengarnya dan Hwa Min memehrongkan lidahnya, merasa menang tentunya.

            “Dan Son Hwa Min berhenti mengompori adikmu.”

            “Baiklah Bu”

            “Jadi dimana kekasih pewaris CI group-mu itu ?” Tanya Jae Hyun ikut bingung. Sejujurnya Hwa Min benci dengan panggilan kakaknya itu pada Young Jae, ia tak pernah memanggil namanya dan selalu menyindirnya dengan pewaris dari perusahaan CI Group dan juga kakaknya itu selalu menganggap bahwa Young Jae adalah kekasihnya.

            “Young Jae bukan kekasih Kak. Lagipula pagi tadi ia sudah menaiki pesawat. Entahlah, seharusnya ia sudah sampai setengah jam yang lalu” Ujar Hwa Min menebak. Matanya berputar mencari sosok sang penawan hatinya yang mungkin telah banyak berubah, karena beberapa bulan ini ia tak melihat pekembangannya.

            “Kurasa kami harus pergi Hwa Min~ah. Ayah dan Ibu belum memasukkan pakaian kedalam koper untuk kepulangan esok.”

            “Eoh, ya. aku masih akan disini. Ibu, Ayah dan yang lain pulang saja dahulu” Rujuk Hwa Min.

            Gadis itu memberi pelukan hangat kepada seluruh keluarganya. Melambaikan tangannya ketika mereka sudah berlalu dengan mobil Ferrarinya.

            “Huh, sekarang aku sendiri. Dimana Han Jae Ra itu ?” Sentak Hwa Min ketika teringat dengan sahabat dekatnya.

            “Lupakanlah. Ia pasti sibuk dengan Jackson, kekasihnya”

            Hwa Min dengan blazer sekolahnya yang ia lepas, mulai berjalan lesu menuju taman. Tangan kanannya memegang erat sebuket bunga pemberian Jae Ra, sedang tangan kirinya tengah berharap akan datangnya getaran yang berasal dari Choi Young Jae, pewaris perusahaan terkenal yang bodoh, yang anehnya dapat menaklukkan perasaannya.

            Hwa Min mengangkat tangan kirinya. Kembali berharap akan muncul sebuah nama di layar persegi panjang itu. Hah, khayalan. Hwa Min membuang nafas kesal. Lelaki itu sama sekali tak mengabarinya.

            “Jadi, sampai kapan kau berniat membuatku terus berkhayal bahwa kau menghubungiku dan berdiri dihadapanku” Ujar Hwa Min kesal. mata coklatnya memang sejak tadi terus memandang kesegala arah dan mengkhayalkan semua lelaki adalah wajah Choi Young Jae.

            Entah kenapa, perlahan air mata berlinang dipinggiran mata gadis itu. Dan ketika ia menyadarinya, dengan cepat ia menghapusnya dengan kesal. Sampai akhirnya, ia kembali tak menahan air mata itu dan ia biarkan menetes.

            “Choi Young Jae bodoh, idiot, berisik, Choi Young Jae gendut. Kau sangat – sangat menyebalkan” Cerca Hwa Min disela tangisan dan senggukannya. Sampai seketika tangisannya terhenti sejenak saat telinganya mendengar sebuah nyanyian dari lapangan outdoor.

            Matanya yang merah, membulat. Telinganya cukup hafal dengan warna suara sekaligus lagu itu. Film Aladin, ini adalah backsound lagu dari film tersebut dan ia dengan Choi Young Jae cukup hafal dan menyukai lagu tersebut.

            Dengan cepat dan tak memperdulikan air matanya, ia berlari menuju pusat keramaian itu. menerobos seluruh manusia yang menghalangi laju larinya. Sampai ia menemukan sesosok lelaki dalam balutan casual formalnya tengah bernyanyi dihadapannya.

 

I can show you the world
Shining, shimmering, splendid
Tell me, princess, now when did
You last let your heart decide?

 

I can open your eyes
Take you wonder by wonder
Over, sideways and under
On a magic carpet ride

 

A whole new world
A new fantastic point of view
No one to tell us no
Or where to go
Or say we're only dreaming

 

A whole new world
A dazzling place I never knew
But when I'm way up here
It's crystal clear
That now I'm in a whole new world with you
Now I'm in a whole new world with you

           

Hwa Min diam. Menutup mulutnya yang ternganga, karena terkejut. Ia tak percaya akan hal yang terjadi dihadapannya. Berpikir bahwa yang kini dihadapnnya hanyalah sebuah mimpi belaka yang akan segera bangun ketika ia mencubit kedua pipi chubbynya. Namun, ia merasakan sakit ketika melakukannya, bukankah itu berarti saat ini dihadapannya adalah sebuah kenyataan ? real ? hidup ?.

            “Young Jae bodoh” Gumam Hwa Min disela tangisannya.

            Young Jae menatap tajam sekaligus lembut pada kedua mata Hwa Min. Membaca pikiran gadis itu yang sangat ia tahu tengah menerjangnya dengan berbagai sumpah serapah karena keterlambatannya. Namun, ia juga menemukan rasa bahagia dimata gadis itu saat melihat dirinya disini.

            Lelaki itu mengangkat microfone tersebut, mendekatkannya kekedua bibir miliknya dan mulai berucap,

            “Sebelumnya terima kasih sudah menikmati suaraku. Aku Choi Young Jae. Aku kemari untuk mendatangi hari kelulusan seseorang yang sudah memenuhi seluruh isi hatiku dan sayangnya dengan sangat bodohnya ia menangisi keterlambatanku” Ejek Young Jae bersamaan dengan kikikan beberapa orang, termasuk dirinya dan itu membuat Hwa Min semakin kesal, lalu menghapus air matanya dengan paksa. Memekik kesal dalam hati akan ucapan Young Jae yang menjatuhkan haga dirinya.

            “Tetapi aku juga ingin meminta maaf membuatnya menangis karena menunggu keterlambatanku. Dan juga aku ingin meminta maaf, karena tak langsung datang menghampirinya, kemudian memeluknya dan mengucapkan selamat atas kelulusannya. Tetapi, aku malah sibuk mempersiapkan sesuatu hal sederhana yang menjijikan seperti ini” Beberapa orang memekik pada ucapan Young Jae yang terdengar sederhana namun romantic.

            “Langsung saja pada intinya. Karena aku benci basa – basi” Young Jae berlutut ditengah – tengah kerumunan, mengeluarkan sebelah tangannya dengan microfone tetap berada dibibirnya.

            “Kau gadis yang sudah mencuri seluruh isi hatiku dan memenuhinya dengan kehangatanmu. Hey, kau gadis egoisku, gadisku yang cengeng. Aku tau ini memang sangatlah terlambat jika ku nyatakan perasaanku padamu. Namun kuharap kau mengerti betapa sulitnya dan betapa banyak sekali waktu yang kubutuhkan untuk kuyakin dengan perasaanku, terima kasih sudah menungguku sampai sekarang. Dan kini aku tak bisa berkata apapun untuk menyatakan perasaanku, karena aku lupa akan semua script yang Puppy Jack itu buat untukku. Aku bahkan membuangnya karena terlalu bertele – tele. Maka dari itu aku disini. Dihadapan semua orang dan ingin mengumumkan pada mereka bahwa lelaki bodoh ini mencintaimu dengan segala cinta dan kata – kata sederhana yang ia miliki” Ujar Young Jae tulus, mata elangnya memancarkan keseriusan yang membuat Hwa Min tak mampu bergerak barang secentipun.

            “Aku Choi Young Jae, si sederhana ini hanya memberimu dua pilihan untuk hubungan kita. Kau menerimaku menjadi kekasihmu dan kita rajut masa depan kita bersama atau kau menolakku dan saat inipun akan kunikahi kau”

            Semua orang terkikik dan bersiul mendengar ucapan Young Jae tentang pilihan yang di ucapakannya pada gadis yang masih belum diketahui oleh para penonton itu.

Hwa Min mendelik melihatnya, matanya berair bahagia saat ini. Menggantikan air mata kesalnya tadi.

            “Kumohon padamu untuk maju kedepan saat ini juga untuk memberikan pilihan” Seru Young Jae. Hwa Min diam, tak ingin bergerak dari tempatnya. Lelaki itu tadi mengerjainya dan kali ini ia ingin memberi sedikit balasan padanya.

            “Aisshh~ kau tak berniat untuk maju. Kau tak ingin menjadi kekasihku, eoh.”

            “Yakk~ Son Hwa Min. Cepatlah maju kemari. Jawab pertanyaan dari pernyataan cintaku. Kau tau aku harus menahan malu disini, jika kau menolakku” Gerang Young Jae, membuat semua orang terkikik melihat tingkah kekanakannya, termasuk Hwa Min. Bahkan ia hanya menggeleng mendengar rengekan Young Jae.

            “Aissh~ baiklah. Ya.. yaa… yaa.. Aku mengerti kau ingin aku menyatakan cinta padamu seperti yang Jin Young Hyung lakukan pada Hyojin bukan ? Aku mengerti. Aku akan melakukannya dan kumohon kau untuk tidak muntah ketika mendengarnya atau berniat ketoilet”

            Young Jae berjalan maju kehadapan Hwa Min, membuat beberapa orang menghindari dari Young Jae, memberi akses pada lelaki tampan itu.

            “Son Hwa Min. Aku memang bukanlah sosok lelaki yang akan sama dengan apa yang kau impikan. Aku juga bukan sosok lelaki yang akan datang menghampirimu ketika kau sedih, atau aku akan menjadi sosok lelaki yang akan mirip dengan Jin Young Hyung si romantic yang sangat kau idamkan” Young Jae memegang tangan Hwa Min dengan lembut.

            “Namun aku hanya mampu berbuat apa yang bisa kulakukan untukmu. Untuk membuatmu nyaman disisiku, untuk membuatmu tahu seberapa besar aku mencintaimu, untuk membuatmu tahu seberapa aku tak bisa hidup tanpamu, untuk membuatmu tetap berdiri tegak meski kau merasa jatuh, dan untuk melakukan semua hal yang membuatmu bahagia. Karena senyummu adalah senyumku, tawamu adalah tawaku, sedihmu adalah sedihku, dan kebahagianmu adalah kebahagianku. Walau aku tak berjanji akan melepasmu untuk kebahagiaan yang kau impikan. Terdengar egois namun itulah aku dengan segala cinta tulusku. Maaf tak memberikan penjelesan padamu tentang hubungan kita selama ini. Maaf karna memaksamu harus menunggu selama ini untuk ku yakinkan perasaanku padamu. Dan terima kasih. Terima kasih banyak, Karena kau merubahku, karna kau memberikan warna dihidupku yang bahkan aku sendiri tak tahu harus kuapakan hidupku ini, terima kasih karna sudah mau menungguku juga. Terima kasih untuk semua kehangatan yang kau berikan padaku” Hwa Min mendesis mendengarnya. Sepanjang inikah script yang Jackson buat untuk Young Jae. Walau sesungguhnya hati kecil Hwa Min menampik bahwa ini bukanlah buatan Jackson. Bahkan kini matanya sudah berkaca – kaca karna ucapan Young Jae.

            “Tidak, ini bukalah sebuah script yang Puppy Jack buat untukku. Ini benar – benar ucapanku, dalam hatiku. Hatiku yang mengucapkannya untukmu, dan semua ini adalah ke-“

            CUPP

            Semua orang terlonjak melihat tingkah agresif Hwa Min yang langsung mencium Young Jae ditengah ucapannya. Bahkan ditengah keramaian para murid yang tengah bergembira dengan kelulusannya dan jangan lupakan juga para keluarga mereka.

            Dengan cepat Hwa Min melepas ciuman yang memang lebih pantas disebut kecupan itu, kemudian memeluk Young Jae dan menenggelamkan wajahnya yang sudah berair disela leher jenjang Young Jae. Menarik nafas dalam disana. Ia merindukan lelaki ini.

            “Aku tak bisa mengucapkan apapun. Kau bahkan tidak memberiku pilihan untuk menolakmu, lalu ada alasan lain apa yang membuatku harus menolakmu.” Young Jae terkekeh mendengarnya dan membalas pelukan Hwa Min dengan penuh kehangatan, menghadirkan riuh tepuk tangan dari para murid beserta keluarganya.

            “Kau tak perlu berucap sepanjang apapun untuk mengatakan padaku bagaimana perasaanmu, karena saat kau mengatakan bahwa kau mencintaiku aku akan dengan siapa membalas iya untukmu Young Jae~ah. Hanya untukmu Young-ku yang bodoh.”

            “Aku tahu. kau tak akan pernah bisa menolakku. Maka dari itu ucapanku tadi hanya basa – basi agar aku terlihat keren saja. Hmm, bagaimana” Dengan kesal Hwa Min mencubit perut Young Jae yang masih dalam pelukannya.

            “Aww, sakit sayang” Hwa Min terkekeh mendengarnya. Semakin mengeratkan pelukannya.

            “Aku mencintaimu Choi Young Jae. Terima kasih untuk semuanya hari ini. Aku sangat – sangat bahagia”

            “Aku juga mencintaimu Son Hwa Min dan selamat atas kelulusanmu. Kau sudah sangat bekerja keras selama ini”

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK