home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Just Partner

Just Partner

Share:
Author : viviendah
Published : 01 Sep 2016, Updated : 01 Sep 2016
Cast : Ko Jun-Heo , Kwon Nara (ooc)
Tags :
Status : Complete
0 Subscribes |696 Views |1 Loves
Just Partner
CHAPTER 1 : Onshoot

Nara sekedar melihat dengan malas laki-laki yang kini duduk di seberang meja makanya, tadi Nara sedang asik dengan makananya sebelum pria ini datang.

“Kau menghindariku?”

Nara tidak menjawab pertanyaan peria itu dan malah kembali asik memakan makananya.

“Kau mengabaikan ku Nara?” Merasa di abaikan, peria ini kembali bertanya dengan menaikan nada berbicaranya

Aku tau cepat atau lambat dia akan menyadarinya. Sudah hampir seminggu kami tidak berbicara lebih tepatnya memang benar aku yang menghindarinya setelah terakhir kali percakapan gila yang dia buat.

“Tidak!” Nara pun menjawab dengan menaikan suaranya, dan masih enggan menatap peria itu.

“Jujur saja Nara, kau sedang menjauhi ku kan?”

“Tidak”

“Oh ayolah, apa kau sedang berbicara dengan bubur ?, aku disini Nara!”

Apa aku sudah keterlaluan? Tidak!, Ini bahkan belum seminggu aku mengabaikanya mengapa dia tampak kesal sekali.

“Baiklah, sekarang apa Junheo?” Nara akhirnya mengalah, lagian Nara juga sudah merasa kenyang hampir satu porsi buburnya sudah habis di telanya. Kini Nara menatap junheo dengan malas.

“Mengapa kau menghindariku?”

“Sudah ku bilang aku tidak menghindarimu.”

“Aku sudah mengenal mu lebih dari 4 tahun Nara, kau adalah tipe yang akan menghindari orang itu jika kau merasa tidak suka denganya.”

Junheo benar, dan dia sangat mengenal ku ternyata. Dulu Nara adalah siswi pindahan dari Namsan pada saat SMP kelas 2, dan Junheo adalah teman sekelas Nara. Mereka tidak dekat selama di SMP hanya sekedar teman satu kelas, Junheo akan berbicara kepadanya saat mereka satu kelompok saja.

Nara mulai dekat dengan Junheo di SMA, Junheo masuk ke sekolah yang sama dengan Nara lagi. Suatu hari Nara terkejut dengan tamu Ayahnya yang katanya adalah teman baiknya saat ia masih sekolah itu ternyata Ayahnya Junheo, mereka terpisah karena kesibukan masing-masing yang mengharuskan Ayah Juheo pindah dan menetap di Seoul.

#Flashback#

Setelah 2 tahun kepindahanya ke Seuol dan mencari keberadaan teman dekatya barulah Ayah Nara atau Tn.Kwon bisa bertemu kembali dengan Ayahnya Junheo atau Tn.Ko. Mereka tampak akrab, Mereka sangat gembira dan tercetak jelas di wajahnya yang berseri-seri dengan senyum yang hampir menampakan seluruh deretan giginya yang rapih di sela-sela obrolan merka. Sepasang istri mereka pun ikut gembira melihat betapa bahagianya suami mereka setelah bertemu kembali dan menunjukan seberapa dekat hubungan mereka.

 Junheo yang berpamitan untuk melihat-lihat rumah keluarga Kwon itu hanya sebuah alibi untuk menghindarkan kebosanan mendengar percakapan para orang tua, sebenarnya Nara juga sudah mulai bosan di sini.

Di halaman belakang rumah keluarga Kwon.

Keluarga Kwon memiliki rumah yang besar dan taman belakang yang cukup luas, tetapi tidak seluas rumahnya yang berada di Namsan yang mereka tinggali bersama Orangtua dan adik Tn.Kwon. terdapat gazebo di sana, kolam ikan, rerumputan dan beberapa pohon bunga yang sengaja di tanam, semua tampak terawat dengan baik.

Nara membawa sebuah nampan berisikan segelas minuman dan toples yang berisikan makanan kering.

“Mengapa kau di sini ? ibu menyuruh ku membawakan ini untuk mu.” Nara meletakan nampan itu di samping Junhoe dan ikut duduk di sebelah nampanya.

Junhoe sedang memperhatikan bagaimana rumah keluarga Kwon yang rapih dan mewah ini, jangan konyol ini bukan pertama kalinya Junheo memasuki rumah mewah karena keluaga Ko pun termasuk cukup kaya di Seuol dan Tn.Ko adalah seorang pebisnis yang sukses sama halnya dengan Tn.Kwon.

“Ayolah siapa yang tidak bosan dengan percakapan para orang tua?”

Aku melihat ekspresi Junhoe saat menggerutu, sangat lucu.

“Tidak juga, buktinya ada itu aku”

Junheo menatapku dengan alis terangkat satu. Tidak ada kata yang keluar dari mulutnya.

“Haha.. iya sih kau benar. Aku berbohong, tadi aku sudah mulai bosan juga di sana.”

Junheo hanya tersenyum membalas perkataan Nara, dan beralih kepercakapan lain.

“aku sedang merasa dunia itu sempit,”

“ya, aku juga merasa begitu.”

 

#FLASHBACK OFF#

 

“Jika aku menghindarimu aku tidak akan berbicara padamu saat ini Junheo.” Yess! aku menang setelah kata kata itu keluar dari mulut ku.

“Oh ya? Saat datang ke sekolah kau lebih memilih melewati perpustakaan dan jalan memutar hanya untuk menghindariku? Saat pulang sekolah pun sama seperti itu.”

Junheo memperhatikan ku.

“Tidak! Itu aku hanya sedang ada perlu saja di perpustakaan.” Huh? alasan yang sangat bodoh Nara- Nara bermonolog dengan dirinya sendiri.

“Hahahaha sejak kapan kau tertarik dengan perpustakaan Nara, pembohong yang payah. Lihat wajahmu ketika berbohong, aneh tau Jadi jangan berbohong.” Junhoe menunjuk wajahnya Nara sabil tertawa memegangi perutnya

Nara menolehkan wajahnya, Nara tau akan seperti ini jika dengan Junheo karena bukan sekali Nara mencoba membohongi Junheo dan berakir di tertawakan. Dan ini salah satu penyebab Nara mengindari Junheo.

“Jadi kenapa kau menghindariku Nara?” Junheo kembali bertanaya pada Nara setelah menyelesaikan menertawakan Nara yang tidak pandai berbohong.

Nara tidak menjawab, dia takut tidak bisa berbohong lagi.

“Kau seperti ini setelah kita melakukan kencan pura-pura, apa aku melakukan kesalahan?” Junheo memelankan suaranya agar tidak ada yang mendengar percakapanya

Nara sangat bersyukur suara dering bell yang menandakan istirahat berakhir sudah berbunyi.

“Aku harus kembali, aku ada kelas Sastra setelah ini.” Nara berdiri dari duduknya dan mengangkat mangkuk sisa makanya ke ibu kantin “Ahjuma ini mangkuknya, terimakasih.” Setelah memberikan uang kepada ahjuma kantin Nara pergi dengan mempercepat jalanya.

Junheo memperhatikan Nara berlalu di depanya begitu saja hanya ada niat untuk menahanya tetapi dia mengurungkan niatnya karena Nara benar setelah ini dia juga ada kelas Sastra sama dengan Nara dan dia seharusnya bergegas pula.

Mereka telah menyelasaikan ujian kelulusan, makanya kini mereka sedang melakukan bimbel untuk pelatihan masuk universitas.

 

#FLASBACK#

 

Ini gila jika aku menyetujuinya. Junheo memiliki mantan kekasih yang katanya sangat menggangunya jadi dia meminta tolong pada ku agar aku menjadi kekasih pura-puranya / partnernya.

“Oh ayolah Nara, dia berbeda sekolah dengan kita, kita sudah cukup dekat dan orang-orang di sekolahpun sudah tidak akan heran dengan status kita yang berubah menjadi pacaran.”

Junheo sedang berada di kamar ku. Junheo sudah sering mengantar ku pulang tapi tidak dengan main kerumah ku, akan ada sesuatu jika dia berniat mampir kerumah ku. Seperti sekarang dia memintaku menjadi partnernya dalam menjauhkan mantanya itu. –huh, lebih baik dia tidak usah kerumah ku lagi.

 

“Kau tidak kasian dengan ku?, kita cukup lebih sering bertemu saja saat di sekolah itu gak bakal jadi masalah berat kan?” Junheo gak akan menyerah, karena dia tau Nara itu nggak akan bisa nolak permintaanya.

Kali ini aku gak akan kalah dengan mu Junheo, hal aneh apa lagi yang ingin kau libatkan dengan ku? –Nara bermonolog.

“Tetap tidak!, bagaimana dengan laki-laki yang suka dengan ku? Dia akan menjauh setelah mendengar kita berpacaran?” sabil melipatkan tangan di dada Nara menghindari Junheo yang mencoba mendekatinya.

“Hahahaha... memangnya kau tau siapa laki-laki yang menyukaimu? Dan memangnya ada? Kurasa tidak hahaha..” Junheo malah tertawa mendengar perkatan Nara yang membuat Nara makin kesal.

“lebih baik kau pulang sana!” Nara menarik tangan Junheo yang sedng tertawa dan mendorong tubuhnya ke arah pintu.

“oke oke maaf, maaf Nara.” Junhoe menahan dorongan Nara dan berbalik menghadap Nara “Hanya sebentar, hanya sampai acara promnight. Aku janji.” Junheo mendekatkan dirinya ke Nara, Junheo yang jeuh lebih tinggi darinya membuat Nara sedikit mengangkat wajahnya ke atas.

“mengauh dariku.” Sambil mendorong Junheo menjauh. Sangat telat untuk menyuruh Junheo menjauh karena Nara sangat menikmati kedekatan mereka tadi. “Baiklah hanya sampai malam prom itu.”

Sedikit lagiaku akan gila seperti dia--batin Nara.

 

Junheo benar tidak ada banyak yang berubah saat kini status kami berubah karena memang sejak awal aku sudah sangat dekat dengan Junheo, yang berubah hanya intensitas pertemuan kita menjadi lebih sering. Junheo lebih sering mengantarkan ku pulang, dan kini kami sering makan bersama di kantin. Tdiak selalu berdua tetapi tetap dengan teman-temanya Junheo dan merekapun teman-teman ku.

Jangan tanya soal bagaimana dengan orang tua kami yang melihat kedekatan kami, tentu saja mereka sangat senang. Pernah suatu hari ibuku menanyakan tentang hubunganku dengan Junheo yang pasti aku jawab ‘kami hanya teman dekat bu’—apa? Kau mengharapkan aku berkata jujur bahwa kami sedang dalam hubungan pura-pura hanya untuk menjauhka mantan kekasihnya Junhoe yang gila itu?-tentu saja aku masih waras.

Semua berjalan dengan lancar, dan jujur kini aku mulai menikmatinya sampai aku baru sadar malam ini sandiwara kita akan berakhir. Berat rasanya, Perasaan apa ini? –batin Nara

“Nara.. Junheo sudah datang.” Ny.Kwon mengetuk dan membuka pintu kamar Nara yang menampakan putreri tunggalnya yang sedang duduk di depan meja rias.

“Baiklah bu aku akan segera datang, katakan tunggu sebentar padanya.” Nara bangkit dari duduknya dan sekali lagi dia membenarkan bentuk poninya.

Rambut panjang Nara di gulungnya membentuk sanggul sederhana yang menampilkan pundaknya yang indah dan lehernya yang jenjang karena kali ini nara menggunakan gaun berwarna biru pastel yang cukup sederhana yang tidak menutupi pundak dan lehernya, walau hanya dengan gaun yang sederhana Nara tampil amat sangat cantik dan natural.

Setelah mengambil tas tanganya Nara pun keluar kamar mendatangi Junheo yang sudah menunggunya.

“Baiklah tuan puteri, sudah merasa puas dengan riasanmu? Eh tunggu dulu, kau memotong poni mu?”

Junhoe ikut berdiri setelah melihat wantia yang dia tunggu sudah datang. Kali ini Junheo tampak berbeda dengan biasanya Junheo mengenakan setelan jas yang tidak dia kancingi yang menampilkan kemeja puti dengan sedikit motif dibalik jasnya yang berwarna hitam dengan celana berwarna senada dengan jas dan ada satu yang mencolok Junhoe menggunakan snikers yang kini sedang trand di kalangan anak remaja.

“Ya, aku cukup tidak percaya diri dengan ini.” Ucap Nara sambil memainkan poninya, benar kali ini Nara tidak terlalu percaya diri yang di sebabkan oleh poninya. “Salahkan Ibuku yang memaksa.”

Merasa di panggil ibu Nara pun ikut bergabung di percakapan mereka. “Kau cantik, lihat kau tampak lebih muda sekarang.” Ucap Ny.Kwon dengan nada berbicara sedikit tertawa. “Sudahlah lebih baik cepat pergi sana sebelum makin malam dan kalian akan ketinggalan acaranya.”

“hahaha Ny.Kwon benar Nara kau tampak lebih muda” Junheo ikut mebenarkan perkatan Ny.Kwon dengan nada meledek.

“Baiklah, cepat kita pergi.” Setelah berpamitan dengan Ny.Kwon Nara menarik tangan Junheo yang masih dengan senyum meledeknya.

Di acara Promnight..

“Ah sial.” Nara menoleh mendengar umpatan keluar dari mulut Junheo.

“ Ada apa?”

“Nampaknya peria berambut merah itu yang mengundang Luna kesini” Junhoe berkata dengan terus melihat ke arah dua orang yang sedang mereka bicarakan.

“Luna? Mana?..” Nara mengikuti arah pandangan Junhoe dan menemukan orang yang dia cara. “Aku harus bagaimana?” Tanya Nara.

“Hanya tetap di sampingku.” Perintah Junheo

“Bagaimana dengan teman-temanku?, aku juga ingin bergabung denganya.” Nada berbicara Nara sedikit merengek, karena dia merasa cukup lama dia tidak bergabung dengan teman-temanya.

“Kau dan aku bisa bergaintian menghampiri teman-teman kita, tetapi tetap bersama. Dan lebih baik kita lebih sering berpegangan tangan layaknya pasangan lainya.”

Nara melihat arah pandang Junhoe ke sepasang kekasih sungguhan saat Junheo menyurunya bergandeng tangan.

“Baiklah.”

Setelah dari kumpulan teman-teman Nara kini giliran Junheo, acara Promnight nya berjalan dengan lancar dan acaranya pun sudah hampir selesai.

Junheo sedang asik berbicara dengan di selingi lelucon para lelaki yang Nara sedikit tidak mengerti sampai ke topik pembicaraan apa yang akan di lakukan setelah lulus nanti. Dan Nara mendengar Junheo mengatakan ‘Sepertinya aku akan melanjutkan study bisnis ku ke california’.

Apa ini? Mengapa Junhoe tidak pernah bercerita denganku? Junheo akan meninggalkan ku? Oek ini sedikit berlebihan pantas Junhoe tidak pernah bercerta padanya tentang dia akan melanjukan study di california, memangnya siapa aku? Haha hanya sebatas Partner. –batin Nara tak terima

#FLASHBACK OFF#

Kini untuk sekian kalinya mereka berada di halaman belakang rumah keluarga Kwon, dan kini berbeda Junheo lah yang mengahampiri Nara yang berada di gazebo taman belakang.

“Mengapa kau disini, pembicaraan para orang tua belum selesai Nara.” Ada jeda yang Junheo buat berharap Nara menjawab, tetapi tidak dan Junheo melanjutkanya “Mereka sedang membicarakan masadepan kita.”

“Tidak itu hanya kau Junheo.” Balas Nara.

“Kau kenapa? Jujur padaku apa yang membuatmu seperti ini?”

“Cepatlah pergi ke California dan jangan kembali.”

Junheo bisa menangkap apa yang selama ini yang menyebabkan Nara menjauhinya.

“Kau tidak tau, kan sudah ku bilang. Lebih baik kau dengarkan dulu percakapan orang tua kita.”

“Aku akan pergi ke California jika itu dengan kau.” Junheo ikut duduk di sebelah Nara dan kini tidak ada nampan yang membatsi mereka berdua.

Nara menatap Junheo tidak percaya “Apa katamu? Kau tidak bisa seenaknya mengajak orang untuk ikut denganmu. Bagaimana kalau aku menolak?”

“Kalau aku bilang ‘Aku mencintaimu’ apa kau mau ikut dengan ku ke Caifornia? Bersama denganku Nara.”

"Aku mencintaimu Nara"

 

-THE END-

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK