“Kenapa kamu menangis?” Jin memecah keheningan.
“Mungkin karena aku terlalu banyak melakukan aktivitas,” aku menyandarkan kepala pada kaca jendela mobil. “Mungkin aku lelah.”
“Mungkin?” dia menirukan ucapanku.
Aku menatap ke arahnya. “Pardon? I’m sorry?”
“Itu bukan suatu jawaban buatku.”
“Lalu kenapa kamu terus menerus bertanya?”
“Karena aku butuh jawaban yang sebenarnya.”