home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > KADO?

KADO?

Share:
Author : yasaka
Published : 25 Feb 2016, Updated : 25 Feb 2016
Cast : Chanyeol, Baekhyun, Hyemi, Nana
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |326 Views |1 Loves
KADO?
CHAPTER 1 : Oneshoot-Kado?

KADO?

Title    : Kado?

Genre : Ficlet Oneshot

Cast    : Park Chanyeol, Byun Baekhyun, Lee Hyemi (OC), Kim Nana (OC)

Author            : Yasaka

FF ini murni dari hasil pemikiran author, diambil dari kisah nyata author sendiri. Ahahhahh.

Happy reading yaaaaaa. Typo bergentayangan.

Jangan lupa RCL, OKKKKK J

 

Bel tanda istirahat sudah berbunyi sekitar 5 menit yang lalu. Siswa-siswi dari SMA Chansung sudah berhamburan mencari tempat istirahat. Nampak Hyemi siswa kelas 12-2 yang sedang berjalan gontai menuju kantin. Sesekali Hyemi tampak menunduk memikirkan sesuatu yang akhir-akhir ini mengganggu pikirannya. Percaya… percaya.. percaya.. satu kata itu seperti menjadi mantra sendiri untuk Hyemi. Setelah mengucapkan kata-kata itu dia mulai menampakan senyumnya dan berjalan penuh semangat menuju meja kantin tempat teman-temannya berkumpul.

“ANNYEONG CHINGU-YA!!!” sapa Hyemi penuh semangat yang dibalas dengan tatapan horor dari teman-temannya. Mereka semua menutup dan mengusap telinga akibat suara Hyemi yang seperti toa nyaring. “Hehehe” lanjut Hyemi tanpa merasa bersalah.

“YA!” teriak Sehun marah dengan aksi Hyemi.

“Hyemi-ya¸duduk disebelahku. Palli ” ajak Baekhyun si cowok pintar tanpa kacamata tebal di wajahnya. Bukannya duduk diseblah Baekhyun, Hyemi malah duduk mendekati sahabatnya yang dari tadi diam, Nana. “Na-ya, hari ini kita jalan-jalan. otthae?” ajak Hyemi begitu mendudukan pantatnya di kursi kantin. Semenjak ajakan yang dilontarkan Hyemi suasana di meja tersebut menjadi sepi tidak seperti tadi. Semuanya seperti kompak ingin mendengarkan jawaban apa yang akan diucapkan Nana.

Ragu-ragu Nana ingin menjawab, dia memandang sekeliling teman-teman satu mejanya. Shibal! Umpat Nana dalam hati begitu melihat semua ekspresi teman-temannya.

mianhae, Hyemi-ya hari ini aku ada les. Ne, aku harus les” jawabnya seolah-olah meyakinkan dirinya sendiri kalo hari ini memang dia sedang ada les.

Gwencanha, Nana-ya lain kali saja. Hehe” ungkap Hyemi. Dia langsung mengambil jatah makan siangnya di kantin sekolah, menghiraukan tatapan tak percaya dari teman-temannya. Selanjutnya acara makan siang mereka di kantin terasa sangat membosankan. Hingga bel istirahat berakhir mereka semua baru pergi dari kantin dan masuk ke dalam kelasnya masing-masing.

Nana pov

            Shibal!! Kata-kata itu yang terus aku  keluarkan begitu ingat kembali kejadian tadi siang di kantin sekolah. Aku tak habis pikir dengan Hyemi, aku penasaran dengan apa yang ada di isi kepalanya. Dia mungkin taj pernah berpikir bahwa dengan adanya hubungan anatara aku dan Chanyeol sunbae, berarti hubungan aku dan dia tak akan sama lagi seperti dulu. Ditambah dengan ekspresi temen-temen yang seolah-olah antara menyudutkanku dan tak percaya apa yang dilakukan Hyemi.

            Aku membereskan buku-buku diatas meja kedalam tas. Di depan pintu kelas Chanyeol dengan tas dibahunya sudah menunggu dengan senyum tiga jarinya. Akupun mempercepat langkah menuju pintu kelas.

Annyeong” sapku begitu tepat di depan Chanyeol yang dibalas dengan lambain tangannya dan senyum yang masih dilengkungkannya. Kami berjalan disepanjang koridor kelas menuju gerbang keluar sekolah. Dan sepanjang koridor itu aku hanya bisa menunduk malu dari tatapan teman-teman yang mencemooh hubunganku dengan Chanyeol.

Kajja!” kali ini Chanyeol menggandeng erat tanganku, sepertinya dia tahu kekhawatiran yang aku rasakan. Sejenak senyum tulusnya dapat menghilangkan kekhawatiranku.

Kami berjalan dengan ringan menuju halte bus.

@@@

Hyemi termenung di kursi paling pojok kelasnya, matanya masih menatap tak percaya melalui jendela kelas. 2 sejoli yang sangat dikenalnya bergandengan tangan menuju gerbang sekolahnya. Sosok laki-laki yang sangat didambanya dan sahabat terbaik dihidupnya mempunyai hubungan yang membuatnya sesak di dada. Berulang kali Hyemi ingin menyangkal hubungan yang telah terjadi diantara mereka namun semua yang dilihatnya malah tampak jelas dimatanya.

Tanpa sadar setetes air keluar dari ujung mata bulat Hyemi. Cepat-cepat Hyemi menghapus cairan bening tersebut, takut salahsatu temannya tanpa sengaja melihat apa yang terjadi dengan dirinya. Dan benar sekali, Baekhyun sahabatnya memang sudah memperhatikan Hyemi dari beberapa menit yang lalu. Baekhyun merasa tak tega dengan apa yang dialami oleh sahabatnya itu. Bagaimana mungkin laki-laki yang selama ini menjadi pujaan hatinya direbut oleh sahabat yang begitu dekat sekali dengan dia. Baekhyun tak habis pikir dengan apa yang dilakukan Nana, jelas-jelas dari awal Nana sudah tahu bahwa Hyemi sudah sangat tergila-gila dengan Chanyeol.

“Hyemi-ya, gwencanha?” tegur Baekhyun melihat Hyemi yang masih termenung.

“heh?” kaget Hyemi karena lamunannya berhenti begitu saja, dia mengerjap-ngerjapkan matanya.  Baekhyun mendengus kesal, berpura-pura kesal tepatnya. “tadi aku bertanya, kau baik-baik saja?” ulang Baekhyun dengan penekanan disetiap katanya.

“Memangnya ada apa dengan aku?” yang ditanya malah bertanya balik. Baekhyun menggeser kursi agar bisa duduk berdekatan dengan Hyemi. “Hyemi-ya jika ada sesuatu yang ingin kau ceritakan dan kau bingung ingin bercerita pada siapa, aku siap membantumu. Yaksok! aku akan jadi pendengar yang baik untuk uri ” kali ini suasana berubah menjadi cukup serius.

            Hyemi menarik napas panjang. Sebenarnya dia cukup gugup kali ini, dia tidak berani berbohong didepan sahabatnya ini. Tapi Hyemi tahu bahwa ini bukan waktu yang tepat untuk saat ini, setidaknya itu yang dipikirkan Hyemi.

gwencanha.” Jelas Hyemi dengan seulas senyum yang begitu dipaksakan.

“aku dan sahabat-sahabat yang lain mencinatimu Hyemi-ya” kalimat terakhir yang Baekhyun katakan sebelum dia memeluk sahabatnya itu erat, berusaha memberi tahu bahwa dia akan selalu ada untuk sahabatnya itu. Tanpa sadar Hyemi mengeluarkan lagi setetes air bening yang mati-matian dia tahan dari tadi.

gomawo, Baekhyun-ah. Kamu memang sahabat yang sangat baik. Nan, aku akan menceritakn semuanya jika sudah waktunya” serak Hyemi sambil lebih mengeeratkan pelukannya berusaha memberitahu bahwa kali ini Hyemi hanya perlu pelukan hangat dari sahabatnya.

hwaiting uri Hyemi”

@@@

Suara riuh siswa-siswi yang baru datang dikelas melengkapi cerahnya pagi di hari Sabtu. Terlihat beberapa siswi yang sedang sibuk membicarakan kado dan pakaian apa yang akan diberi dan dipakai diacara ulang tahun temannya. Hyemi menatap keselilingnya dengan senyumnya. Hampir semua undangan untuk pesta ulang tahunnya sudah dia sebar semenjak pagi. Ditangannya tinggal tersisa 2 undangan lagi, spesial untuk 2 orang yang begitu berharga dalam hidupnya. Memikirkannya membuat dia menahan nafas sebentar, dan berusaha lebih tersenyum lagi.

Hyemi melambaikan tangannya dengan semangat begitu orang yang ditunggunya muncul dari balik pintu. Dengan langkah riang Hyemi menghampiri, meskipun dia tahu orang yang dimaksud enggan hanya untuk sekedar bertegur sapa.

Annyeong” sapa Hyemi mencoba untuk ramah

“aa…. Aaaa.. nado annyeong” jawab Nana terbata.

“Nana-ya, kau tidak lupa bahwa hari ini ulang tahunku, kan? Aku tunggu kado dan kehadiran mu nanti malam” ucap Hyemi sembari memberikan kartu undangannya.

Nana terdiam menatap kertas undangan berwarna biru ditangannya. Hatinya menimbang-nimbang apakah dia harus datang? Bagaimanapun Hyemi adalah sahabat paling baik selama hidupnya, meskipun Nana akui sendiri bahwa dirinyalah tokoh antagonis yang malah mencintai orang yang sama dengan sahabatnya itu. Nana menghembuskan nafasnya dalam, dia harus yakin dengan keputusan yang akan diambilnya.

Ne. aku pasti datang. kidaridjo” putus Nana akhirnya. Matanya menatap Hyemi dalam mencoba meyakinkan bahwa dia benar-benar dengan apa yang telah diucapkannya barusan.

Gomawo, Nana-ya” ucap Hyemi pelan yang dibalas dengan anggukan Nana. Nana berjalan menuju bangkunya, baru beberapa langkah jalannya terhenti mendengar ucapan selanjutnya yang dilontarkan Hyemi.

“ajak Chanyeol juga, ne” Nana tertegun di tempatnya berdiri, tubuhnya serasa kaku. Otaknya berpikir dengan cepat, dia tidak boleh begini. Cepat-cepat Nana memutar tubuhnya, menghadap Hyemi dengan mata sayunya.

Ne. jangan khawatir, aku akan mengajaknya juga” jawabnya pelan. Buru-buru Nana berjalan kearah kursinya takut Hyemi akan menjawab dengan pernyataannya tadi.

Hyemi tersenyum miris menatap punggung Nana yang berjalan dengan terburu-buru. “Aku akan menunggumu” dan cinta pertamku lirih Hyemi dengan pelan.

@@@

Suasana pesta ulang tahun mulai tampak ramai. Beberapa teman-teman yang datang sudah memberikan ucapan selamat pada Hyemi. Nampaknya acara puncak tiup lilin akan segera dimulai begitu sang pembawa acara naik ke atas panggung yang sudah disiapkan. Hyemi melangkah dengan malu begitu namanya disebut oleh pembawa acara. Nampaknya malam ini dia benar-benar menjadi pemeran utama, semua mata tertuju pada Hyemi yang cantik dengan gaun peach selututnya. Acara tiup lilinpun berakhir dan dilanjutkan dengan menikmati hidangan yang sudah disiapkan.

            Hyemi menggeser posisi sedikit untuk memastikan tamu specialnya benar-benar sudah datang. Begitu orang yang dilihat memang sudah datang Hyemi langsung berpamitan dengan teman-teman yang lainnya. Hyemi menarik nafas dalam kemudian mengeluarkannya lagi, mencoba mengurangi sedikit rasa gugupnya yang selalu datang ketika melihat mereka. Hyemi mengernyitkan dahinya begitu melihat mereka berjalan bersama, dia baru sadar ternyata mereka memang serasi menjadi pasangan.

Annyeong. Saengil chukkae Hyemi-ya.” Kali ini suara bass Chanyeol yang menyapa lebih dulu. Disebelahnya Nana menunduk begitu mendengar sapaan Chanyeol untuk Hyemi. Hyemi tersenyum, bukan karena sapaan Chanyeol yang begitu indah terdengar di telingannya tapi karena melihat tangan Chanyeol yang begitu lembut mengalung di bahu Nana seolah menguatkan bahwa dia tak akan kemana-mana. Sapaan yang diucapkannya hanya sebagai formalitas tamu kepada pemilik acara yang sudah berbaik hati mengundang diacaranya ini.

ne, jeongmal gomawo kalian sudah datang.” Seceria mungkin Hyemi mengucapkan rasa terima kasihnya.

Saengil chukkae Hyemi-ya. Ini kado untukmu” kali ini Nana dengan senyum yang begitu ketara dipaksakan yang menyapa. Hyemi tersenyum dan menerima kado pemberian Nana.

Nana melirik sekilas, ragu-ragu dia lebih mendekatkan tubuhnya dengan Hyemi. Namun detik berikutnya dia langsung memeluk sahabat yang paling dirindukannya itu. Hyemi membulatkan matanya kaget menerima pelukan tiba-tiba dari sahabantnya itu.

Mianhae, Hyemi-ya. Semoga dihari ulang tahunmu ini kamu lebih bahagia.” Serak Nana, detik berikutnya Hyemi tidak mampu lagi menjawab yang ada hanya tangisan air mata yang dapat mewakili jawabannya kali ini. Disebelahnya Chanyeol hanya merasa bersalah melihat kedua perempuan yang berarti dalam hidupnya menangis saling berpelukan.

Dan tak jauh dari mereka, Baekhyun dengan tuxedo ditubuhnya meremas dadanya yang terasa begitu sesak menyaksikan kejadian tersebut.

Aku bukan perempuan kuat yang seperti kalian bayangkan. Aku hanya tidak ingin kehilangan sosok sahabat yang sangat berarti dalam hidupku, cukup cinta pertama saja yang pernah hilang. Karena kehilangan itu sangat menyakitkan- Hyemi

Cinta itu datang seiringan dengan cerita cinta sahabatku yang secara tidak langsung membuatku jatuh cinta dengan sosok prianya- Nana

Bukan aku tak pernah mencintainya, tapi aku adalah laki-laki yang harus menepati janjinya. Cukup aku dan Tuhan saja yang tahu janji yang telah aku buat sehingga aku lebih memilih bersamanya- Chanyeol

Menghiburnya ketika menangisi pria lain terasa lebih menyakitkan dengan embel-embel sahabat yang selama ini aku pakai. Aku tak lebih adri seorang pecundang dibalik nama sahabat- Baekhyun

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK