home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > First Love

First Love

Share:
Author : sagitrp
Published : 07 Oct 2013, Updated : 07 Oct 2013
Cast : Byun Baekhyun, Kim Minah, Fangirl
Tags :
Status : Complete
0 Subscribes |2644 Views |1 Loves
First Love
CHAPTER 1 : First Love

 

Gadis itu berhasil mendapatkan perhatianku semenjak pertama kali aku melihatnya. Ia selalu ada disana, berada di kejauhan bersama para fans lainnya. Berdiri siap untuk membidik kami dengan kamera di lehernya. Tangannya terlihat sibuk memutar-mutar lensa tele yang diarahkannya kepadaku. Tidak peduli, meskipun fans lain berebut dan saling mendorong satu sama lain hanya untuk mengarahkan lensa mereka kepadaku atau kearah teman-teman satu timku.

Sesekali gadis itu akan datang kepadaku, menghujaniku dengan berbagai hadiah apik yang berhasil membuatku berdecak kagum. Dan kurasa itu bukan barang yang murah. Bahkan, ia pernah juga suatu hari memberiku hadiah sebuah handphone keluaran terbaru dari sebuah merk ternama. Ia selalu berusaha mengorbankan uang dan waktunya padaku, mungkin dedikasi sebagai fans setia. Yah, usahanya memang patut diacungi jempol.

Sejak itu, aku semakin menaruh perhatianku kepadanya. Merasa sangat berterimakasih karena telah selalu ada dan memberi dukungan kepada grupku—EXO— dan terutama aku.

Dia selalu up to date untuk mengikuti jadwal kegiatan kami, dan terutama, aku. Dia akan selalu ada dimanapun aku berada. Kadang aku bertanya-tanya pada diriku sendiri, berapa banyak uang yang telah ia keluarkan untukku? Untuk EXO?

Well, sebetulnya gadis itu memiliki paras yang sangat cantik. Badannya mungil, kulitnya putih pucat, pipinya merah merona dengan mata kecilnya yang berbinar—dan aku paling menyukainya, apalagi ia terlihat senang sekali saat melihatku keluar di stage, hidungnya mancung dan tajam, bibirnya tipis. Satu kata saja untuknya, dia imut.

Mungkin kalian akan mengira bahwa aku telah jatuh cinta kepadanya. Hmm, siapa yang tidak akan jatuh hati dengan gadis seperti dia? Cantik, kemungkinan besar kaya, perhatian, dan yang lebih lagi mengidolakan aku.

Tapi bukan hadiah-hadiah mahal itu yang membuatku tertarik padanya. Bukan karena dia yang selalu ada dimanapun aku berada. Bukan pula karena dia yang mengidolakan aku. Tidak juga karena lensa kameranya yang selalu diarahkannya padaku.

Tapi wajah cantiknya yang terlau mirip dengan seseorang yang sangat berharga bagiku sampai sekarang.

Mungkin ini akan terdengar sangat konyol. Tapi ini benar. Aku tertarik kepadanya karena dia mirip, ah kalau bisa dibilang, sangat mirip malah dengan gadis cinta pertamaku di zaman sekolah menengah. Kalian boleh menganggapnya sebagai cinta monyet, cinta sesaat atau apalah anggapan kalian. Tetapi jujur, gadis itu memang sangat berharga, dan ia berhasil meninggalkan jejak dan efek yang mendalam di hatiku sampai sekarang ini. Sampai detik ini.

Katakanlah aku jahat karena aku menaruh perhatian kepada fangirl itu karena dia mirip dengan cinta pertamaku. Tapi cobalah memakai sepatuku. Maksudku, cobalah berada di posisiku sekarang ini. Kalian akan tahu bagaimana rasanya menemukan seseorang yang sangat mirip dengan cinta pertamamu.

Mungkin kalian akan bertanya-tanya kenapa aku dan cinta pertamaku tidak bersama. Well, sebenarnya kisah cinta para remaja tidak selalu berjalan mulus seperti fiksi yang selalu kalian baca. Yang selalu diakhiri dengan happy ending.Tidak.

Aku selalu menyalahkan diriku sampai saat ini karena aku tidak sempat menyampaikan isi hatiku padanya. Gadis itu keburu pindah ke luar negeri dan meninggalkan aku, serta perasaanku. Saat itu aku, Byun Baekhyun, siswa biasa di sekolah menengah yang selalu merasa tidak percaya diri, kurasa mustahil untuk mendapatkannya. Tapi aku, Byun Baekhyun, yang sekarang. Satu dari dua belas pria yang membesarkan namanya ke mancanegara dengan all kill winner—menyapu semua penghargaan chart musik tertinggi di Korea, lewat boy group bernama EXO.

 

Hari ini, aku memiliki kesempatan lagi pergi ke Los Angeles untuk menghadiri sebuh acara press conference untuk para idol Korea Selatan. Acara besar dengan berbagai idol terkenal di dalamnya.

Los Angeles, adalah tempat dimana gadis itu pergi meninggalkan aku dan perasaanku di Korea Selatan. Tahun-tahun kemarin aku tidak berhasil mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengannya. Gagal untuk menemukannya. Aku tahu Los Angeles bukanlah tempat yang kecil untuk mencari seseorang yang tidak pernah kau temui selama kurang lebih 6 tahun lamanya. Tetapi aku yakin, aku pasti bisa bertemu lagi dengannya, bagaimana pun caranya.

Aku dan teman-teman satu timku baru saja tiba di LAX Airport. Saat itu, aku sedang asyik berbicara dengan Chanyeol saat  lagi-lagi ekor mataku mendapati fangirl itu sedang mengarahkan lensa kameranya kepadaku. Kulihat fangirl itu berdiri agak jauh dari para fans lainnya. Seperti sedang memisahkan diri dari sesak para gadis-gadis itu. Aku tersenyum kepada lensa kameranya. Berterimakasih karena selalu mendukung EXO, mendukung aku.

Tidak lama kemudian, seorang gadis mungil dengan rambut pendek sebahu dan wajah khas asia menepuk bahu fangirl itu. Fangirl itu mengalihkan perhatiannya dari lensa kamera yang sibuk ia bidikkan ke arahku. Fangirl itu tersenyum sumringah mengetahui siapa yang menepuk bahunya. Mereka saling bertukar pelukan hangat, dan sibuk berbincang ala kadarnya. Sampai kemudian fangirl itu menunjukkan jarinya ke arahku. Seperti hendak memperkenalkan aku pada siapapun orang yang baru saja ia temui itu.

Dan disitulah aku menemukan kemiripan yang sangat diantara mereka berdua.

Saat itu, aku dengan jelas dapat melihat wajah gadis yang menepuk bahu si fangirl itu. Saat aku mengenali wajahnya. Aku tidak bisa mengalihkan pandanganku dari perempuan manis dengan rambut pendek sebahu itu.

Wajahnya terlalu familiar. Wajahnya terlalu kukenal. Wajahnya terlalu sama.

Aku saat itu juga kehilangan semua kata-kataku. Chanyeol sampai kebingungan melihatku yang tiba-tiba saja berdiri membatu. Lalu kemudian, sebuah senyum kebahagiaan terukir mulus diwajahku. Mungkin Chanyeol akan menganggap aku sinting atau apa. Tapi aku tidak peduli.

Sekarang aku tau bahwa Tuhan memang baik, ia memberi jalan untukku. Aku tau ini adalah kesempatan kedua yang diberikan Tuhan.

Dan kali ini aku tidak akan menyia-nyiakannya. Aku tidak akan menjadi Byun Baekhyun bodoh yang tidak sempat menyampaikan perasaannya.

Memang tidak mungkin aku langsung muncul di hadapannya dan mengutarakan perasaan yang telah kusimpan selama 6 tahun. Tapi dengan kesempatan ini, paling tidak aku akan menyapanya sebagai kawan lama. Aku akan mencoba untuk membuka lembaran baru.

“Kim Minah!” Spontan aku berteriak keras. Lalu berlari ke arahnya. Perempuan itu terlihat amat terkejut, sementara fangirl itu melihatku dengan mata terbelalak tidak percaya.

Hei! Aku berhasil menemukanmu, cinta pertama-ku.

Usaha ku tidak sia-sia bukan?

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK