Proudly present,
Author pov
Turun dari mobil mewah keluaran terbaru,setiap hari bisa berganti-ganti mobil mewah. Di lindungi banyak body guard,dia itu anak pejabat Negara. Cantik,kulitnya seberih salju. Begitu pintar dan anggun, seperti seorang bidadari. Fisik yang sempurna. Banyak yang mengaguminya,sudah seperti seorang super star. Semua pendapat indah itu berakhir, saat seorang bodyguardnya tanpa sengaja lupa membukakan paying untuknya pagi itu.
“hei, kau pelayan bodoh. Kenapa tidak membuka payungnya? Aku tidak mau matahari merubah warna kulitku” hardik gadis itu. mulutnya benar-benar seperti iblis.
“j josonghamnida,agashi!” (maafkan aku noona) lelaki itu menunduk,memohon maaf.
“kau bodoh,berhentilah bekerja.kau dipecat!” seorang yang cantik pantaskah berbicara seperti itu?
-
-
-
Malam ini,sepulang sekolah. Betapa marahnya yong shin,karena tak satupun orang menjemputnya. Ia terpaksa harus duduk dihalte bus, menaiki bus pulang kerumah atau istananya itu.
Sebuah berita di tv begitu jelas menembus iris mata coklat yong shin, berita tentang pejabat Kim yang korupsi. pejabat Kim?
Aku pernah mendengar nama itu, bukankah itu ayahnya yong shin.
“aku berhenti di sini!” yong shin turun dari bus itu, kemudian berlari sekuatnya menuju rumahnya itu.
Dan benar saja, rumahnya sudah penuh oleh wartawan. Ia melihat sendiri bagaimana ayahnya di masukan kedalam mobil polisi.
Ia berlari, menjauhi rumahnya itu.
-
-
-
“hyung,baru saja tuan kim di tangkap polisi. Ia terlibat kasus korupsi.” Sehun memberikan smart phonenya pada suho.
“ah kau ,aku harus pergi sekarang!” suho menyambar tasnya yang ia taruh di atas meja café malam itu, sehun menggaruk tengkuknya.
“dia sudah benar-bena jatuh cinta pada yong shin” gumamnya sambil meminum buble tea.
-
-
Angin malam yang menerpa rambut indahnya ia hiraukan begitu saja, tangan putihnya menghapus jejak air mata di pipinya dengan kasar.
“hiks, aku tahu ini hanya mimpi buruk. “ yong shin menghapus jejak air mata itu, ia duduk menyender pada kursi taman. Tubuhnya sungguh lelah, matanya terasa berat, akhirnya diapun terlelap di bangku taman itu. sambil memeluk tasnya.
‘tap’
“y yong shin~a” panggil suho dengan nafas terengah. Bayangkan saja ia berlari sekuat enaga mencari keberadaan yong shin. Jika ditanya mengapa suho tahu tempat ini? Ini karena ia sering mengikuti yong shin, melihat gadis pujaanya menangis di taman. Benarkan tebakan suho? Yong shin ada di sini.
Dengan langkah pelan,suho menghampiri yong shin. Ia tersenyum begitu melihat yongshin yang sudah terlelap.
“noona kim, apa yang harus aku lakukan? Aku tidak mungkin membawamu kerumahmu. Oh ia apartemenku dekat dari sini,apa kau mau menginap di sana?” gumam suho. Bodoh. Yongshin masih saja terlelap.
“baiklah,aku anggap kau setuju” suho menggendong tubuh yong shin di punggungnya,
Pernah melihat guardian angel menggendong angelnya?
Ini saatnya kalian untuk melihat itu.
Anggap saja mereka seperti itu.
-
-
-
Pagi akhirnya tiba juga, yong shin akhirnya terbangun dari tidur lelapnya semalam. Ia mengucek matanya, sedikit tidak terkejut karena keaadan kamar suho sama persis dengan miliknya. Hanya saja ini sedikit berbeda. Tidak ada lemari jendela seperti ini di kamarnya. Sedangkan kamar ini hanya memiliki jendela di satu sisi,yang menampakan pemandangan indah kota seoul.
Jadi? Ini bukan kamarku? Fikir yong shin. Sesosok pemuda tampan keluar dari kamar mandi.
“hei selamat pagi” suho tersenyum sambil mengeringan rambutnya. Tentu saja ia sudah mengenakan seragam.
“k kau s siapa? K kenapa a aku bisa ada di kamarmu?” yong shin menatap suho dengan tatapan horror.
“aku kim suho, teman sekolahmu. Kemarin aku menemukanmu tertidur di taman,aku tak tahu rumahmu dan kau tak membawa ponsel.maafkan aku sudah lancang membawamu ke apartemenku” suho terlihat merasa agak bersalah.
“apa yang kau lakukan padaku?”
“seperti yang kau lihat, apa yang aku lakukan? Tidak ada kan?”
“bajuku juga tidak berubah,sih. Sudah ah aku harus mandi” yong shin menggeser tubuh suho kemudian berlari menuju kamar mandi.
-
-
-
Suasana sekolah masih cukup sepi,suho dan yong shin berpisah di gerbang sekolah. Yongshin membuka lokernya dan terdapat sebuah memo.
“seseorang ingin bertemu denganmu, temui ia di lorong dekat perpustakaan saat istirahat nanti”
Yong shin mengernyit,siapa?
Kemudian ia berjalan memasuki ruangan kelasnya.
“huuuu ada gadis putri koruptor” ejek teman sekelasnya.
Yong shin membelalakan matanya, ia mencoba untuk sabar.
-
-
-
“haii,kim yong shin. Kau cantik pagi ini, “ goda kris,lelaki paling tampan di sekolah ini.
“ kau untuk apa menemuiku?” Tanya yong Shin to the point.
“kau masih seperti dulu, apa kau tidak merindukanku?” kris melingkarkan tanganya di pinggang yong shin.
“lepaskan aku, jangan kurang ajar. Kita sudah putus wu yi fan,” bentak yong shin,
“kau berfikir begitu baby? Tapi aku takkan melepaskan bidadari seprtimu” kris membelai lembut pipi yong shin,
“lepaskan aku!” yong shin menatapnya tajam,
“meskipun kau teriak, di sini tak ada yang dengar baby” kris mendorong tubuh yong shin ke tembok, menguncinya dengan tangan kekar itu. lorong sekolah, dekat perpustakaan yang sudah di tutup. Bukankah itu sepi?
“kau sialan, lepaskan aku. Wu yi fan” yong shin mendorong dada bidang kris, namun itu sia-sia. Kris memaksa untuk mencium bibir yong shin. Gadis itu menundukan wajahnya yang terus di paksa terangkat oleh kris.
“permisi, kau tahu jalan menuju kelaa 12-1? Aku tersesat” ujar suho yang tentu saja pura-pura. Dari tadi,ia dan sehun memang mengikuti yong shin, sudah lama suho menyukai yong shin. Namun ia lebih memilih diam dan memendamnya.
“bocah ini.” Geram kris menghampiri suho, yong shin mendongakan wajahnya kea rah suho, suho menyaksikan wajah cantik yang ia kagumi itu kini terdapat jejak air mata.
“k kau kim yong shinkan? Aku di perintahkan choi saengnim untuk membawamu menemuinya. “ suho menatap manic mata itu.
“n ne,” jawab yong shin bergetar,
“annyeong” suho berpamitan pada kris, meninggalkan lelaki jangkung yang kesal itu.
-
-
-
“kau bilang kita akan ke kantor?” Tanya yong shin,begitu ia sadar bahwa lelaki putih itu membawanya ke taman belakang sekolah.
“maafkan aku! Aku berbohong, aku ingin menyelamatkanmu”
“kau sudah 2x membantuku, terimakasi. Tapi jangan dekati aku lagi” yong shin berlalu meninggalkan suho yang terlihat menautkan kedua alisnya.
-
-
-
“kau itu arogan sekali?” seorang teman sekelasnya kini menjambak rambut yongshin.
“memangnya kenapa?” yongshin masih terlihat angkuh.
“kau itu anak koruptor, tidak pantas berada di kelas ini. Kau lebih baik mati” wanita itu mendorong tubuh yong shin sehingga ia terjerembab keatas lantai kelas.
Bel pulang sekolah sudah berdering, suho menunggu yong shin di depan gerbang sekolah.
Iris matanya menangkap sosok yang sudah lama ia tunggu dengan berjalan dengan wajah yang lemas dan rambutnya menutupi wajah cantik itu.
Suho mengikutinya diam-diam.
‘brukkk’
“kau tidak punya mata hah?” bentak seorang paman yang di tabrak yongshin, gadis itu tak bereaksi. Ia berjalan terus, sampai di atas jembatan sungai han. Suho menghentikan langkah kakinya begitu ia menyadari yong shin melempar tasnya ke samping. Lalu ia menaiki pembatas jembatan itu, angin segar yang menerpa rambutnya ia biarkan begitu saja.
Suho tercengang,
“yong shin~ ah!” teriaknya, kemudian memeluk tubuh rapuh itu dari belakang. Menariknya sehingga yongshin jatuh ke atas tubuh suho.
“kau? kenapa menyelamatku lagi? Kenapa tidak membiarkanku mati?” tangisnya meledak, tak perduli dengan orang banyak suho meraup tubuh itu kedalam dekapanya. Memeluknya erat. Rasa hangat itu menjalari seluruh tubuh yongshin.
“lepaskan aku,,” lirih suara itu seakan tertelan oleh pelukan suho. Suho menitikan air matanya, ikut menangis.
“jangan pergi, jangan tinggalkan aku” jantung yongshin berdetak lebih kencang dan itu dapat di rasakan suho.
“kenapa kau melakukan itu?”
“kenapa kau menahanku?”
“karena aku mencintaimu!”
-
-
-
Suho membantu memberikn obat pada wajah yongshin yang lebam. Perlahan,cairan pekat itu di oleskan pada pelipis dan sudut bibir yongshin.
“sshh soal tadi itu, aku serius!” ujar suho, yongshin mentap iris mata suho.
“tapi aku bukan gadis baik” yongshin merunduk, suho mengangkat dagu itu pelan.
“kau seorang malaikat bukan? Dan aku penjagamu.”
“bahkan aku tidak lebih baik dari iblis!” yongshin menahan tangisnya,
“aku mencintaimu, dan itu membuatmu terlihat menjadi malaikat.. maukah kau menjadi kekasihku? Aku ingin melindungimu sampai aku mati!” tanpa menunggu jawaban suho mencium bibir merah yongshin.
Tak ada penolakan,
“cintaku akan selalu melindungimu” gumam suho,
“bolehkah aku menerimamu? Aku wanita-“ suho menutup mulut yang terus menyalahkan diri sendiri itu dengan ciuman hangat.
“aku mencintaimu,”
THE END