Akan tetapi, kedekatan Hayi dan Kim Hanbin mengusik pemikiran Dewa Surga –ayah dari Lee Hayi. Dia lalu mengumpulkan para malaikat bawahannya dalam suatu pertemuan, bermaksud untuk mendiskusikan masa depan Kim Hanbin.
“Aku menemukan kecacatan dalam diri Kim Hanbin” ucap Dewa Surga pada malaikat-malaikat lain. Para malaikat berseloroh, mendengungkan protes terhadap ucapan Dewa Surga.
“Pemeriksaan lebih lanjut akan kulakukan di waktu lain.” lanjut Dewa Surga.
“Tuan, menurutku itu terlalu....” ujar salah satu malaikat.
“Tidak, kalian semua tidak mengerti betapa seriusnya masalah ini. Kim Hanbin harus dibuang!” titah sang Dewa Surga –pemimpin segala dewa dan malaikat.
Detik itu juga, Kim Hanbin ditangkap oleh para pengawal, dijebloskan ke dalam penjara di sebuah menara tertinggi. Dewa Surga telah menempatkan penjara itu sebagai tempat untuk menyegel kekuatan Kim Hanbin.
###
“Ayah, apa yang kau lakukan pada Kim Hanbin?” todong Hayi saat Dewa Surga tengah mengamati bumi.
“Apa maksudmu, nak? Ayah hanya melakukan yang terbaik untukmu.” jawab Dewa Surga seraya tersenyum. Hayi muak melihat senyum palsu yang diumbar ayahnya. Dia lalu bertekuk lutut di hadapan sang ayah, memohon ayahnya untuk membebaskan Kim Hanbin.
“Astaga! Apa yang membuat dirimu seperti itu, Hayi? Kau berani menentang perintah ayahmu demi menolong makhluk tak berguna seperti Kim Hanbin.” Dewa Surga sangat marah melihat sikap Hayi. Suaranya menggelegar, menciptakan petir di seluruh langit bumi. Hayi tak gentar melihat ayahnya.
“Ayah, aku tak menentangmu. Aku hanya meminta kau untuk mempertimbangkan keputusanmu. Kim Hanbin tidak memiliki cacat. Tanyakan saja pada seluruh makhluk dan jiwa-jiwa yang berada di hutan sana. Pasti mereka akan setuju padaku.”
“Kau keras kepala sekali, Hayi! Jangan sampai aku menghukummu!” ancam Dewa Surga. Kedua iris Hayi mulai berkaca-kaca. Sakit rasanya saat ia berusaha menolong Kim Hanbin tapi ayahnya tak mau mendengarkannya.
“Aku benci pada ayah.” desah Hayi. Dia kemudian meninggalkan aula kebesaran Dewa Surga dengan air mata telah mengalir dari kedua matanya. ‘Ayah, sebenarnya, aku mulai menyukai si tua penyendiri itu’, pikir Hayi.
.........
“Ada kecacatan di dalam diriku?”
“Itu tidak mungkin!”
“Aku adalah makhluk yang sempurna. Tidak ada alasan bagiku untuk dibuang.”
Pertanyaan demi pertanyaan terus berkecamuk di pikiran Kim Hanbin. Dia tak pernah menyangka Dewa Surga yang selalu dihormatinya itu, menetapkan keputusan yang sangat tak adil menurutnya.
Tiba-tiba, pintu detensi penjara dibuka. Kim Hanbin menoleh kesana dan melihat sosok Hayi yang membuka gembok.
“Apa yang kau lakukan disini? Kembalilah!” suruh Kim Hanbin.
“Aku disini untuk menculikmu.”
“Aku akan membuktikan bahwa dirimu tidak memiliki cacat. Semua makhluk dan jiwa-jiwa akan menjadi saksimu. Aku akan menyembunyikanmu sampai aku mendapatkan jawaban penerimaan dari ayah.” lanjut Hayi.
“Hayi, kau tidak perlu melakukan apa-apa. Bersembunyi dan menunggu adalah sebuah dosa yang tak termaafkan....tapi, sebenarnya, apa kecacatanku?”
“Tidak ada alasan bagimu untuk dibuang, Kim Hanbin.”
“Kau adalah seseorang yang tau bagaimana mencintai. Selain itu, aku selalu berada di sisimu, menemanimu.” Hayi mengungkapkan alasan terdalam dari relung hatinya. Air mata Hayi ikut menemani perkataannya. Kim Hanbin kikuk, bingung dan bahkan tak mengerti kenapa Hayi menangis sambil mengatakan alasan itu. Yang ia tau adalah Hayi mengucapkan hal tersebut tulus.
Di tempat lain, Dewa Surga mengawasi peristiwa antara Hayi dan Kim Hanbin. Hatinya sakit saat melihat anak terkasihnya mengucapkan sesuatu yang tabu. Baginya, Kim Hanbin tidak memiliki hati untuk mencintai. Dia menciptakan Kim Hanbin seperti itu agar Kim Hanbin dapat menyelesaikan tugasnya sebagai shinigami tanpa memiliki hati yang terganggu oleh sesuatu. Sayangnya, Kim Hanbin malah berpikir untuk mencintai dan memiliki Hayi. Kim Hanbin telah rusak, cacat –sebab telah mengerti esensi cinta. Karena dia adalah seorang shinigami, tidak ada satupun yang dapat menghentikan keinginannya itu. Jelas itu adalah sebuah hal yang tak termaafkan.
Dan satu-satunya cara untuk mencegah sebuah kesalahan terus berulang, Dewa Surga menginginkan Hayi untuk melupakan Kim Hanbin.
Benak Dewa Surga terhubung langsung ke dalam pikiran Kim Hanbin. Sekarang, Kim Hanbin mengetahui alasan kecacatannya.
Sepersekon kemudian, sebuah tembakan beruntun menyerang Kim Hanbin dan Hayi. Pengawal-pengawal penjaga surga dikerahkan Dewa Surga untuk melumpuhkan Kim Hanbin.
“Nona Hayi, Ini berbahaya. Segera menjauh darinya!” perintah salah seorang pengawal kepada Hayi. Hayi yang masih kaget dengan kejadian itu, tersembunyi aman di balik sayap Kim Hanbin.
“Tunggu, apa yang kalian lakukan?” tanya Hayi, bergerak keluar dari perlindungan Kim Hanbin. “Jangan arahkan senjata kalian pada Kim Hanbin” teriak Hayi. Tapi terlambat, manik Hayi menangkap sebuah peluru bergerak lurus ke arah jantung Kim Hanbin. Sudah telat baginya untuk mendorong Kim Hanbin ke samping. Dia berinisiatif melempar dirinya ke depan Kim Hanbin, dan...
Dor. Sebuah peluru menembus jantung Hayi. Darah segar milik Hayi terciprat kemana-mana. Kim Hanbin syok melihatnya.
Yang ia tau, dia menangkap badan Hayi yang jatuh dengan kedua tangannya.
“Tidak apa-apa. Aku akan selalu berada di sisimu.” ucap Hayi lirih. Daging tubuh Hayi lalu menyusut hingga tersisa kerangkanya di pelukan Kim Hanbin. Hal ini disebabkan karena Kim Hanbin adalah shinigami dan makhluk hidup manapun yang ia sentuh, akan berujung pada kematian.
Mata Kim Hanbin membulat sempurna melihat peristiwa singkat tersebut. Hal yang terpikirkannya saat ini adalah terbang dengan sayap tunggalnya, membawa kerangka Hayi ke taman bunga surga, menguburkannya di balik kelopak-kelopak bunga yang berguguran.
Sekarang dia tau apa artinya cinta. Sebuah kepuasan dimana melengkapi kehidupan seseorang yang pastinya memiliki kekurangan. Dan cinta itu bagi Kim Hanbin adalah sebuah obat-obatan. Obat-obatan yang mencandu kehidupannya.
###
Dewa Surga murka pada Kim Hanbin. Berani-beraninya Kim Hanbin menyentuh tubuh anaknya lalu mengantarkan Hayi kepada kematian.
Tak segan-segan, ia mengeluarkan seluruh kekuatannya, mencabik-cabik badan Kim Hanbin, dan menyebarkannya ke bumi.
Tapi, Dewa Surga tidak tau.
Bahwa Kim Hanbin telah berjanji untuk membuat kekacauan atas segala hal yang telah diatur oleh Dewa Surga.
Dan sebelum badannya hancur. Kim Hanbin telah menurunkan sebagian kekuatan dan jiwanya ke bumi. Menunggu waktu yang tepat untuk bereinkarnasi.
Fin.