Author : Kim Raemi & Summer
#PROLOG#
-Ginnie University-
Awan biru membuat langit terlihat sangat cerah pagi ini “Eumm Yeoppoda!” seru seorang yeoja yang baru saja turun dari mobil dan berjalan menuju salah satu gedung.
Dengan anggun yeoja tersebut berjalan di koridor Fakultas Seni dan Desain, “Pagi”, tidak jarang orang-orang yang bertatap muka dengannya selalu mengucapkan kata tersebut ia pun tak segan untuk membalas dengan senyuman khasnya.
Didepan sebuah loker tertera sebuah nama ‘Han Yoojin’. Ketika melihat loker miliknya tersebut, ia hanya mampu menghelakan napas ketika mendapati beberapa bunga yang tertempel pada lokernya.
Han Yoojin gadis blesteran Korea - Belanda membuatnya cukup popular untuk kalangan pria di kampus, penampilannya yang fashionable dan sangat feminin membuat ia terlihat semakin cantik nan anggun. Maka dari itu, tidak jarang para pria memberikannya bunga mawar dan ditempelnya di loker.
Bukan hanya itu didalam loker miliknya terdapat beberapa surat cinta yang sepertinya diselipkan pada loker. Yoojin hanya menghelakan napas panjang karena hal ini sudah sering terjadi padanya. Akan tetapi, Yoojin tidak pernah menghiraukan surat cinta atau pernyataan cinta dari pria lain, karena dihatinya masih tertanam satu nama pria yang merupakan cinta pertamanya di masa sekolah. Hingga saat ini pun ia tak mampu melupakan pria tersebut.
“MARK, JACKSON, JAEBUM, JINYOUNG” teriak beberapa wanita terdengar jelas ditelinga Yoojin, namun ia tertegun mendengar satu nama ‘Mark?’ batinnya bertanya-tanya mendengar nama tersebut, seakan dejavu ia teringat akan masa lalu.
“MARK, MARK, MARK Fighting, Fighting!”
“MARK, JACKSON, JAEBUM, JINYOUNG, DAEHYUN, YOONGI Fighting Fighting”
Yoojin teringat masa sekolah ketika nama - nama tersebut selalu diteriaki para wanita disekolahnya saat pertandingan basket. “Yoojin sepertinya kau berhalusinasi!” gumam Yoojin mengelengkan kepalanya.
“MARK, JACKSON, JAEBUM, JINYOUNG” namun teriakan itu semakin jelas bagi Yoojin seolah ia tidak berhalusinasi, ia sadar akan suara yang benar-benar terdengar nyata ditelinganya dan ada beberapa nama yang tidak disebutkan oleh mereka seperti dalam ingatan Yoojin pada masa sekolah. Dengan cepat Yoojin menutup pintu lokernya dan ...
“TADAAAAA” seseorang mengagetkannya, ia tahu betul siapa sosok yang mengagetkannya itu.
“Yak! Wang Jackson neo—“ saat itu juga dia memukul pelan dada seorang namja yang berada dihadapannya.
“Yoojin-ah sepertinya kau sangat kaget dengan kehadiran Jackson” ujar pria yang juga dikenal oleh Yoojin.
“Aissh Jaebum-ah, bagaimana tidak? Kebiasaannya sejak dulu tidak pernah berubah. Membuat orang kaget dan suka datang tiba-tiba seperti hantu.” Protes Yoojin dengan kelakuan temannya yang memang sudah ia kenal sejak masa sekolah.
“Hahaha Yoojin-ah, kau masih ingat saja dengan kelakuan Jackson saat SMA dulu.” Salah seorang pria bersua.
“Jinyoungie, aku tidak akan melupakan sikapnya yang membuat orang serangan jantung dalam sekejap.” Ucapan Yoojin membuat Jinyoung dan Jaebum tertawa terbahak, sedang Jackson mengerucutkan bibirnya seraya merangkul Yoojin.
“Kau pun tidak berubah Han Yoojin, tetap cantik seperti dulu” goda Jackson
“Kalian lihat sikap sok playboy-nya pun kumat.” sindir Yoojin melepaskan rangkulan Jackson disambut tawaan Jaebum dan Jinyoung.
“Ya, kali ini aku tidak berusaha menggodamu. Hanya mengatakan kenyataan, lihat saja lokermu penuh bunga. Kau benar-benar popular di kampus! Teman fakultasku banyak yang membicarakanmu dan kau sama saja seperti Mark yang selalu menerima hadiah di loker.” Tutur Jackson membuat Yoojin membulatkan matanya tidak percaya.
‘Jackson menyebutkan nama Mark? apa itu tidak salah dengar.’ Batin Yoojin bertanya-tanya, namun kali ini anak matanya menyaksikan kenyataan yang membuatnya tidak percaya. Seorang pria yang sangat ia kenal tengah sibuk mengambil coklat-coklat yang tertempel di pintu lokernya “Mark” gumamnya pelan masih tidak percaya, bagaimana tidak?