Intro:
“2PM...2PM...2PM...2PM...2PM” teriakan para hottest menggelegar membuat suasana di hall konser 2PM meriah.
Joo Eun terlihat duduk di barisan depan yang dekat dengan panggung 2PM. Wanita berambut pendek itu terlihat seperti fans biasa yang sedang menonton konser idolanya, hanya mengenakan hot pants dan kaos berwarna putih yang agak longgar di tubuhnya. Ia memegang lightstick di kedua tangannya, dan terlihat tidak sabar menunggu konser dimulai.
Lampu dimatikan, suara musik mulai terdengar, layar mulai menyala. Foto-foto member 2PM muncul di layar besar dekat panggung utama. Satu persatu member 2PM keluar dengan gayanya masing-masing. Joo Eun tampak setengah berdiri dengan tangan yang masih mengangkat lightstick yang telah dipersiapkan sebelumnya ketika Chan keluar dari bawah panggung yang dibantu scroll.
*********************
“Jangan gila, mana mungkin aku berlatih dengan wanita. Kau jangan bercanda hyung !!!!”
Chan sangat marah ketika sunbae taekwondonya mengatakan bahwa ia harus berlatih dengan wanita yang terlihat sedang pemanasan di pojok ruang latihan, tempat Chan biasa melakukan pemanasan.
“Jangan meremehkannya begitu, dia salah satu juara karya ilmiah tingkat Seoul tahun kemarin dan atlet terbaik di kampus ini” kata sunbae Young sambil membenarkan sabuk yang menempel di tubuh kekarnya.
“Ahhhh aku tidak peduli, mau wanita itu juara atas nama Korea pun aku tidak akan untuk berlatih dan tampil dengannya” Chan mengambil tasnya kemudian berlalu meninggalkan sunbae Young.
“Kau sudah tidak ada pilihan lagi” sunbae Young berteriak ketika melihat Chan meninggalnya dengan tampang marah.
“Oppa ayo kita mulai latihannya”
“Ahhhh Joo Eun......kamu latihan sendiri saja ya....Pasangan mu untuk event ini agak susah jika harus berhadapan dengan wanita”
“Memang kenapa dengan wanita? Siapa orangnya? Kenapa ia main gander? aku akan menemuinya”
Joo Eun memasang wajah kesal, hanya untuk latihan untuk event penyambutan mahasiswa baru, wanita berkulit putih ini harus membolos kuliah.
“Hwang Chansung, salah satu member 2PM. Kamu kenal dengannya? Dia adalah salah satu atlet terbaik dari kampus kita, tapi karena jadwal 2PM yang padat membuatnya jarang berlatih. Kalau Ibu rektor tidak meminta Chan untuk tampil di acara penyambutan mahasiswa baru nanti, aku juga tidak akan memasangkannya dengan mu seperti ini”
“Ahhhhh......aku pernah mendengar nama itu, Chansung jurusan akting angkatan XIV yang selalu dibanggakan ibu rektor dan teman-teman ku di kelas. Tapi aku belum pernah bertemu dengannya...jadi aku tidak tahu apa yang harus dibanggakan untuk pria yang main gender seperti itu. Aku ke perpustakaan saja, tidak akan latihan kan? sebelum si pangeran bodoh itu mau dipasangkan dengan ku. Aku pergi oppa”
Joo Eun sambil meninggalkan sunbae Young yang sudah memulai latihan seorang diri.
************************
Joo Eun sedang serius membaca buku novel yang baru dibelinya, terdengar suara gaduh dari kumpulan wanita yang berteriak teriak dari arah belakangnya. Joo Eun menoleh dan menemukan seseorang yang datang dikelilingi wanita sekitar lima orang sambil berteriak-teriak “oppa...oppa”
“HEIIIII, ini perpustakaan....bisa kalian tidak berisik. Sangat mengganggu”
Joo Eun menghampiri mereka kemudian mengangkat bukunya sambil meletakan jari telunjuk di depan mulutnya “zzzzztttttttt”
Pria yang memakai kacamata hitam itu melihat ke arah wanita dihadapannya dari atas sampai bawah dan langsung berlalu meninggalkan kumpulan wanita itu dan berjalan ke arah kursi dipojokan di perpustakaan.
“Eonni sih...membuat Chan oppa meninggalkan kami disini. Jangan ganggu urusan kami dong eonni” kata wanita dengan pakaian yang super ketat yang ia kenakan.
“Siapa? Chan oppa?” kata Joo Eun sambil menunjuk ke arah pria yang sedang duduk di pojokan dengan iphone ditangannya.
“Masa eonni tidak mengenal chan oppa? Member 2PM, dia sangat terkenal disini. Eonni tidak mengenalinya?” kata wanita berambut pendek dengan tampang keheranan.
Joo Eun memandangi ke arah pria berambut cokelat itu,
‘ternyata dia yang menolak latihan dengan ku karena alasan aku adalah wanita’.
Chan menengok ke arah Joo Eun dengan tampang yang sangat angkuh dan membuat Joo Eun bergidik membayangkan pria seangkuh itu dikejar oleh juniorya yang termasuk cantik dan sexy.
“Ahhh eonni ini tidak gaul ya......chan oppa saja tidak tahu...percuma....ayo kita pergi, gara-gara eonni jadi berantakan” kata wanita yang menggunakan pakaian ketat mengajak teman-temannya pergi.
********************
Joo Eun berjalan ke pojokan perpustakaan dengan tangan menggulung novel yang dipeganginya, ia terlihat seperti akan memukul seseorang. Joo Eun menarik kursi dan ditepatkan di depan pria yang sibuk memainkan iphone nya.
“Kau Chan???” Kata Joo Eun dengan suara agak keras dan membuat Chan terkejut dan langsung menatap sinis ke arah Joo Eun.
“Kenapa? Aku sedang sibuk....kalau kau ingin minta tandatangan, mana kertas mu. aku sangat sibuk...cepat, nanti kau langsung pergi. Aku tidak mau diganggu”
Chan dengan menempatkan tangannya di depan muka Joo Eun sambil menggerakan dagunya seakan berbicara ‘mana kertasnya?’
“Kita perlu bicara dan aku kesini bukan untuk meminta tandatangan mu. Kau tidak bisa memandang karena aku wanita, terus kau tidak ingin latihan tadi pagi. Apa yang salah dengan ku? Kalau aku tahu harus dipasangkan dengan pria macam kau pasti sudah ku tolak tawaran Rektor minggu lalu”
Joo Eun berbicara dengan nada marah disetiap kata yang keluar dari mulutnya dan membuat Chan hanya memandang Joo Eun dengan ekspresi heran.
“Sebentar nona...aku tidak mengerti apa yang kau katakan. Memandang wanita? Tidak latihan? Dan kau marah-marah kepada ku? Memang siapa diri mu sampai berani melakukan ini kepada ku? memang aku mengenal mu?” suara Chan tidak kalah keras dari Joo Eun.
“Zzzzzzzzzzzzttttttttttt......ini perpustakaan, kalau kau ingin bertengkar dengan pacar mu sana diluar perpustakaan ini.” Kata wanita berkaca mata tebal
“Ayo keluar, kita belum selesai. Aku tunggu kau di kantin sekarang” Joo Eun meninggalkan Chan yang memandang aneh kepada dirinya.
***********
Joo Eun menunggu Chan di kantin sudah lebih dari satu jam setengah tapi chan tidak juga menunjukkan tubuhnya di kantin. Joo Eun semakin kesal dengan kelakuan Chan yang seenaknya.
Joo Eun menghadap Ibu Rektor di ruangannya yang cukup megah itu.
“Ibu, maaf sebelumnya. Aku pikir aku tidak bisa tampil untuk acara penyambutan mahasiswa baru nanti. Aku tidak bisa bekerjasama dengan chan, dan chan menolak latihan dengan ku karena aku seorang wanita”
Joo Eun terlihat kesal kepada Chan dan merasa sangat emosi dengan kejadian hari ini. Dimulai tadi pagi ia kesiangan untuk berangkat ke kampus untuk latihan taekwondo dan membolos kuliah yang ternyata pagi tadi ada pengambilan nilai, kemudian Chan yang seharusnya menjadi pasangan taekwondo untuk acara penyambutan mahasiswa baru menolak ku hanya karena aku seorang wanita, dan aku harus menunggu chan lebih dari satu jam setengah di kantin tapi chan tak kunjung datang.
“Ibu tidak mau tahu, pokonya ibu nanti akan melihat kamu dan Chan tampil di acara itu.” Ibu rektor sambil tersenyum dan mengambil handphonenya di atas meja kerjanya
“Chan, bisa kamu ke kantor ibu sekarang? Ada yang ingin ibu bicarakan, yaa...ibu tunggu ya....kebetulan kalau begitu, sekarang ya Chan”
Ibu rektor terlihat sedang menelepon seseorang dan kemudian menaruh handphonenya di atas meja tepat dimana ia sebelumnya.
“Nanti Chan akan kesini, kau jangan pergi dulu. Seperti memang harus ada yang dibicarakan dengan kalian”
“Tapi bu...........”
Joo Eun tidak melanjutkan pembicaraannya saat mendengar suara pintu ruangan terbuka dan terlihat seorang pria menundukan tubuhnya dan langsung duduk di kursi tepat disamping Joo Eun. Pria itu adalah Chan yang membuat hari ini terasa tidak menyenangkan, Chan menoleh ke arah Joo Eun dengan tatapan sinis.
“Kau sudah mengenalnya, Chan?”
“Belum bu, sepertinya ia bukan orang yang aktif dan terkenal dikampus ini karena aku saja baru melihatnya disini” jawab Chan sambil melirik Joo Eun sekilas.
‘tidak aktif? Tidak terkenal? Tidak pernah melihat ku? HEYYYY aku adalah atlet taekwondo terbaik di kampus ini dan aku juga pemenang lomba karya tulis tingkat Seoul’
Joo Eun tampak kesal mendengar ucapan Chan yang sepertinya merendahkannya.
“Ohhh, mungkin ini waktu yang tepat untuk berkenalan sebelum kalian dipasangkan untuk pentas taekwondo untuk acara penyambutan mahasiswa baru nanti. Ini Kim Joo Eun, salah satu mahasiswa terbaik dalam bidang taekwondo dan akademis dan ini Hwang chansung ” Ibu rektor memperkenalkan Joo Eun kepada Chan.
Joo Eun tersenyum lebar mendengar ucapan ibu rektor yang setidaknya bisa mematahkan pernyataan Chan, Joo Eun mahasiswa yang cukup dikenal di kampus ini.
“Kim Joo Eun, senang bertemu dengan mu tuan Hwang chansung”
Joo Eun memberikan tangannya sebagai awal dari perkenalannya sambil tetap tersenyum sinis namun Chan tidak memberikan tangannya. Wanita berwajah oriental itu menarik tangannya dengan kesal.
“dasar angkuh”
“Sudah...sudah, Ibu sudah memutuskan untuk tetap memasangkan kalian untuk pentas taekwondo untuk acara penyambutan itu.” Ibu rektor yang menyadari situasi yang tidak mengenakan diantara Joo Eun dan Chan.
“Tapi buuuuu...” kata Joo Eun dan Chan secara bersamaan kemudian mereka berpandangan setelah menyadari mereka berbicara secara bersamaan.
“Hari pertama kalian berkenalan saja kalian sudah terlihat kompak apalagi setelah berlatih bersama. Dan keputusan ibu tidak bisa diganggu gugat. Dan kamu Chan tidak alasan untuk menolak latihan dengan alasan latihan dengan 2PM karena ibu sudah meminta izin ke management mu dan mengizinkannya untuk berlatih taekwondo. ibu sudah memiliki jadwal kamu untuk latihan taekwondo.”
Rektor memandang Chan yang terlihat ingin protes kata-kata yang keluar dari rektor yang sudah dianggapnya sebagai ibunya.
“Dan nanti jadwal latihan akan ibu berikan kepada Joo Eun agar Joo Eun bisa menyamakan jadwal dengan mu agar mempermudahkan kalian untu berlatih. Acara ini tinggal 16hari lagi, waktu yang singkat bukan? Jadi ibu harap kalain bisa memanfaatkan jadwal latihan ini dengan sebaik mungkin dan ibu tidak mau mendengar sesuatu dari mulut kalian sekarang. Kalian bisa meninggalkan ruangan ibu sekarang”
Chan dan Joo Eun berjalan meninggalkan ruangan rektor. Joo Eun berjalan dengan langkah yang lebar agar bisa mendahului Chan.
‘kaki Chan panjang sekali, walau aku sudah melebarkan langkah ku tapi aku tetap tidak bisa mengejarnya. Aku memerlukan 2 langkah, dia hanya melangkahkan langkahnya sekali’. Joo Eun mengeluh sendiri
“HEYYYY bodoh, kita perlu bicara”
Joo Eun menghentikan langkahnya ketika mendengar dari arah belakang dan membalikkan badannya ke arah Chan.
“Siapa? Bodoh? Aku?” Joo Eun menunjuk dirinya disesuaikan dengan perkataannya.
“Memang ada lagi selain kau di koridor ini”
Joo Eun menatap Chan dengan kesal
“Kita bertemu di ruang latihan jam 3 sore. Dan kau wajib datang, kalau kau tidak datang lihat saja”
Chan berlalu meninggalkan Joo Eun yang mematung di koridor yang nyambung antara ruang rektor dan ruang kelas perkuliahan.
*********************
Ruangan kelas terlihat sudah sepi hanya ada Joo Eun yang masih bertahan di dalam kelas padahal jam kuliah sudah berakhir dari 15 menit yang lalu.
2.45 PM, Joo Eun melirik jam ditangan kirinya dan kemudian melanjutkan membaca novel yang sempat tertunda membacanya karena Chan dan kumpulan wanita di perpustakaan.
3.04 PM, Joo Eun melirik jam lagi dan teringat perkataan Chan yang mengajaknya bertemu jam 3 di ruang latihan taekwondo. Joo Eun merapikan buku di mejanya dan menarik tasnya kemudian meninggalkan ruangan kelas menuju ke ruang tempat latihan.
Joo Eun berhenti di depan pintu ruang latihan, ia melihat Chan memakai pakaian latihan dan sedang berlatih seorang diri. Joo Eun memutuskan untuk tetap melihat Chan dari balik pintu ruang latihan, memperhatikan setiap gerakan yang dilakukan Chan.
“Gerakannya hebat, boleh juga”
Joo Eun berbicara sendiri dengan mata yang tetap melihat setiap gerakan Chan, dia melihat setiap detail pukulan dan tendangan yang dilakukan Chan. Menyadari kalau dirinya terlalu lama berdiri di balik pintu ruangan latihan dan memperhatikan diam-diam Chan berlatih seperti sudah melakukan dosa besar. Joo Eun berjalan meninggalkan ruangan latihan dan pulang ke rumah.
*******************
Joo Eun melemparkan tubuhnya ke atas ranjang tidur di dalam kamarnya yang bernuasa biru muda. Ia melihat langit-langit kamarnya kemudian memejamkan matanya.
“AHHHHH tidak apa-apa tidak bertemu dengannya tadi, dia saja sudah membuat ku menunggu lebih dari satu jam setengah dikantin. Jadi tidak apa membuatnya menunggu ku seperti tadi. Setidaknya dia juga harus membayar semua kejadian tidak mengenakan di hari ku” Joo Eun membuka matanya dan duduk dipinggir ranjang tidurnya.
“Siapa sih sebenarnya Hwang chansung yang membuat teman, junior, bahkan rektornya sendiri mengaguminya”
Joo Eun mengambil laptopnya, mengetik ‘HWANG CHANSUNG’ di kotak pencarian google dan keluar semua artikel tentang si bodoh itu dan 2PM. Ia menelusuri mulai dari profile, artikel, dan berita tentang chan dan itu membuat mata Joo Eun terbelalak.
“Ahhhh artikel ini kacau... magnae pintar, tampan, sopan, dan jago taekwondo. Bodoh sekali yang membuat artikel ini. Chan yang ku lihat pria bodoh dan tidak punya sopan santun”
Joo Eun mendengus kesal dan memutuskan membuka video yang memuat MV 2PM Again-Again. Menikmati lagu dan dilengkapi dengan MV yang dilihatnya cukup menarik, dance, performancenya sangat terkonsep. Kemudian ia melanjutkan untuk membuka MV 2PM - Heartbeat dan ia menikmati apa yang dilihat dan didengarnya.
“Kenapa si bodoh terlihat charming di MV dan di setiap perfomancenya berbeda jauh dengan kehidupan nyatanya”
Joo Eun menutup laptopnya dan memutuskan untuk tidur, untuk membuat matanya ngantuk ia memainkan smartphonenya dan berniat untuk mendownload lagu. Secara tidak sadar yang ia mencari adalah lagu 2PM. 2 lagu 2PM berhasil terdownload.
“Ahhhh bodoh, kenapa harus mendownload lagu si bodoh itu”
Pesan masuk
“HEYYYYY KENAPA KAU TIDAK DATANG KETEMPAT LATIHAN????KAU BODOH SAMPAI TIDAK MENGERTI APA YANG KU KATAKAN UNTUK DATANG JAM 3 SORE KE RUANG LATIHAN”
Joo Eun kebingungan membaca pesan yang masuk dari nomor yang ia tidak kenal, ia mengkerutkan keningnya sepertinya ia mengenal dengan kata-kata bodoh, jam 3 dan latihan.
“HWANG CHANSUNG.....”
Joo Eun menjerit dan terkejut menyadari yang mengirim pesan ke handphonenya adalah Chan yang marah karena ia tidak datang ke tempat latihan, atau lebih tepatnya datang tapi tidak masuk ke dalam ruangan.
“Apa yang harus aku balas. Maaf aku tidak datang atau aku datang tapi memutuskan untuk tidak masuk ke dalam ruangan”.
Joo Eun menekan reply di handphonenya tapi ia terlihat ragu untuk mengetik pesannya. Mengacak-acak rambutnya kebingungan memilih kata untuk membalas pesan dari Chan.
“TAHU RASANYA MENUNGGU BUKAN? APA ITU MENYENANGKAN HWANG CHANSUNG???”
Joo Eun menekan tanda send di handphonenya dan laporan terkirim di handphonenya masuk menandakan Chan sudah menerima pesannya. Jantung Joo Eun berdetak lebih kencang dari biasanya.
“Joo Eun, kenapa kamu? Masa hanya karena mengirimkan pesan kepada si bodoh itu mendadak menjadi jantung mu berdetak lebih kencang”
Joo Eun berbicara kepada bayangan dirinya sendiri di cermin.
***********************