Navi, seorang mahasiswi semester 2 Jurusan Geografi di salah satu Universitas Negeri yang ada di Jakarta tengah tertidur pulas dengan mulutnya yang menganga di pojok kelas. Matanya yang hampir sama namun tak serupa dengan panda, adalah efek dari dirinya semalaman suntuk maraton mengerjakan tugas yang ia tumpuk-tumpuk.
"Oke, sekarang saya akan mengumumkan pembagian kelompok untuk PKL Fisik kita tahun ini yang berlokasi di Taman Nasional Meru Betiri" Tae Joon, ketua PKL Fisik berbicara di depan kelas.
"Tidak pakai lama!" Celetuk Hye Ri ketus dengan sorotan mata yang tajam.
"Hello!!!! Dengarkan dulu bisa kali!" Timpal Ye Bom dengan memainkan kedua bola matanya.
"iya, iya...." jawab Tae Joon menenangkan keduanya. "kelompok pertama ada An Zi Zah, Fid Kar Ri, Kem Sar Ri, Yul Av Ni dan Sal Al Far. Kelompok kedua ...... " Tae Joon mengumumkan satu-persatu anggota kelompok sampai pada kelompok, "berikutnya kelompok terakhir yaitu kelompok tujuah ada Tae Joon, Ye Bom, Hye Ri, Yoon Hwan dan Navi`.
"Huft!" hela Hye Ri bangkit dari kursinya dan langsung keluar kelas. Di belakang Hye Ri ada Yoon Hwan yang langsung berlari kecil mengejar dirinya.
Tae Joon kembali ke tempatnya. Bersamaan dengan dirinya memasukkan lembaran kertas, Ye Bom mendekati dirinya.
"Tae Joon" panggil Ye Bom lirih.
"Iya" Tae Joon masih membereskan tasnya.
"Hei, jika ada yang mangajakmu berbicara, seharusnya kamu menatap lawan bicaramu." Keluh Ye Bom.
"Maaf maaf" Tae Jon menutup tasnya dan langsung menjatuhkan tatapannya tepat ke wajah Ye Bom. Seketika Tae Jon langsung menundukkan pandangannya.
"Loh kok!"
"Ayolah berbiacara saja, saya tetap mendengarkanmu." Tae Jon menyembunyikan wajah memerahnya.
"Ehm.... kenapa aku harus satu kelompok dengan Hye Ri? Jika dengan yang lainnya, aku merasa akan baik-baik saja. Bisakah kamu menukar Hye Ri dengan teman kita yang lainnya?" Pinta Ye Bom.
"Maaf, ini sudah keputusan dari panitia acara" Tae Jon tetap menundukkan kepalanya.
"Huft!" dan Ye Bom pun berlalu meninggalkan kursi Tae Jon. Rambut panjangnya yang terkibas, menebarkan aroma sampo yang ia gunakan.
Tae Jon hanya bisa menikmati aroma Ye Bom dan melihatnya dari kejauhan, tanpa mampu beradu pandang.
Jarum jam terus bergerak. Di sisi lain sudut kelas.
"Maaf Mba, kelasnya mau dikunci" seorang OB mengguncang-guncangkan pundak kanan Navi.
"Nyam nyam nyam" Navi memainkan bibirnya yang penuh air liur.
Si OB yang tak tahan melihat pemandangan tersebut, langsung merasa mual dan berlari keluar kelas.
Setengah sadar, Navi membuka kedua matanya. Tangan kanannya menggaruk-garuk kepalanya. Navi pun membenarkan posisi kacamatanya yang sebelumnya berada pada posisi diagonal di wajahnya.
"Loh kok sepi?" Navi heran. "Eh, tadi bukankah ada yang menyentuh pundakku?" Tanya Navi pada dirinya sendiri. "Tapi......" Navi secara perlahan membereskan tasnya, mengangkatnya dan menaruhnya di pundak kanannya.
Navi menelan ludahnya sendiri, dengan rasa takut Navi perlahan mendekati pintu. Dan sesampainya di pintu, Navi langsung berlari kencang meninggalkan kelas.
Di tempat makan roti "Rotisss", Tae Joon, Ye Bom, Hye Ri dan Yoon Hwan sedang berkumpul untuk membicarakan apa-apa saja yang perlu dipersiapkan oleh kelompok mereka dalam kegiatan P
"Hei Tae Joon! Mau sampai kapan saya harus duduk disini bersama kalian?!" Hye Ri mengipaa-ngipaskan sebuah buku ke wajahnya.
"Navi saja belum datang, jadi santai saja!" Timpal Ye Bom.
"Sayang, lebih baik kamu minum dulu" Yoon Hwan menyodorkan segelas es teh lemon kepada Hye Ri sambil tersenyum manis.
Hye Ri tanpa berkata membuang wajahnya dari Yoon Hwan.
"Saya bingung, sedari tadi Navi dihubungi sangat sulit. Padahal telepon selulernya aktif kok." Tae Joon memberikan alasan.
Lalu Navi? Dirinya kembali melanjutkan tidur di dalam bus Transjakarta.