"Tapi keanehanmu itu menyebalkan!"
"Monday morning! It's my first day in my new school!"
Seoyeon merasa begitu fantastis dengan hari pertamanya sebagai 'rookie' di Seoul High School itu. Pukul 7.15 pagi, dan sekolah itu sudah mulai ramai oleh siswa-siswi dengan style ala mereka sendiri. Tas-tas branded yang mereka gunakan, serta sniker yang sedang terkini pun tak ketinggalan. "Woah~ Sekolah ini memang keren, begitupun dengan penghuninya." gumam Seoyeon sambil terus berjalan memasuki sekolah barunya itu.
"Annyeonghaseo, Ahjussi." sapanya pada seorang namja paruh baya dengan seragam bertuliskan 'Security Staff' itu. "Ne, annyeonghaseo. Apa yang bisa ku bantu?" tanya Ahjussi itu pada Seoyeon.
"Oh, ne. Saya siswa baru di sini. Bisa tunjukkan padaku di mana aku bisa menemui bagian administrasi?" tanyanya dengan sopan. "Baiklah. Ikuti aku." Ahjussi itu pun berjalan diikuti Seoyeon di belakangnya.
"Ini ruangannya. Silahkan." kata Ahjussi mempersilahkannya masuk. "Ne, gomawo." balas Seoyeon dan Ahjussi itupun kembali dengan pekerjaannya.
"Oh, kau siswa baru itu yah?" tanya seorang yeoja yang duduk di hadapannya. "Ne, seonsangnim." balas Seoyeon pelan. Yeoja di hadapannya nampak menengok arloji di tangannya. "Ini sudah waktunya. Mari kita ke kelasmu." ajaknya dengan senyum.
"Selamat pagi, aideul. Hari ini kalian kedatangan teman baru." suara yeoja itu terdengar dari luar kelas tempat di mana Seoyeon menunggu sekarang. Perasaan gugup sempat dirasakan gadis itu, tahu 'kan bagaimana perasaan seseorang yang sebentar lagi menjadi anak baru di kelas itu? Apalagi dia pindah di tahun ketiganya dan itu memang cukup canggung.
"Silahkan masuk." yeoja itu memanggil Seoyeon masuk kelas. Dengan perlahan gadis dengan rambut terurai sebahu itu memasuki kelas diiringi tatapan seisi kelas itu. "Perkenalkan dirimu. Silahkan." ujar yeoja itu menepuk ringan bahu Seoyeon.
Seoyeon membungkuk sebentar, "Anyeonghaseo, nae ireumeun Lee Seoyeon." kemudian siswa di kelas itu menyerukan nama Seoyeon bersamaan, "Anyeong, Seoyeon-ah.." kelas sempat hening sebentar, lalu terdengar seruan seseorang di sudut kiri belakang kelas itu.
"Eoh?! Kau yeoja itu bukan?" sontak seisi kelas langsung berbalik ke arah sumber suara. Begitupun Seoyeon, yang shock ketika ia tahu ada yang langsung mengenalnya. Bagaimana mungkin? Padahal baru pertama kali ia ke Seoul High School, dan seingatnya juga ia belum punya kenalan dari sekolah itu.
"Eo?! Neo?!" Seoyeon terbelalak melihat sosok yang bersuara tadi, wajahnya familiar, sangat familiar hingga membuatnya ingin emosi saja sekarang. Ya! Siapa lagi kalau bukan namja yang kemarin? Namja yang membuatnya putus asa karena keanehan yang dilakukan padanya.
"Kalian sudah saling kenal, ternyata?" ujar yeoja di sampingnya. "Ne?" perhatian Seoyeon pada namja itu berbalik ke yeoja di sampingnya.
"Baiklah, karena sepertinya kalian juga sudah kenal. Tidak ada salahnya kan jika kau duduk di sampingnya?" tanya yeoja itu padanya. "Ne? Saya duduk di sampingnya?" tanya Seoyeon kembali.
"Kenapa heran begitu? Lagipula hanya kursi itu yang kosong saat ini, jadi duduklah di sana." menunjuk ke arah kursi di samping namja aneh itu. Tidak ada pilihan lain. "Ne, kamsahmnida." ujarnya sambil berjalan ke tempat duduknya dengan perasaan pasrah.
God! Apa lagi ini? Kenapa dari sekian namja di sekolah ini, harus dia?
Batin Seoyeon.
"Baiklah, belajar dengan baik aideul! Semangat!" yeoja itu pun berlalu dan diiringi balasan "Ne~" oleh seisi ruangan.
"Annyeong!" suara namja di samping Seoyeon terdengar bersemangat. Gadis itu hanya membalasnya datar, "Annyeong."
"Yah! Kenapa begitu? Bukannya kau harus gembira menyambut sapaan teman barumu ini?" tukas namja di sampingnya. Seoyeon kesal, jengkel, dan langsung turun mood pada saat itu juga.
Memangnya siapa dia? Kenapa dia sok kenal begitu?
Gerutu batin Seoyeon.
Seoyeon hanya melirik namja itu sekilas tanpa ekspresi, yang sontak membuat namja itu heran dengan tingkah yeoja di sampingnya. Mengapa dia begitu dingin? Apa salahku?
Waktu berlalu cukup cepat, dan sekarang sudah waktu istirahat. Seoyeon si 'rookie' itu kini sedang berjalan mengitari koridor tak jauh dari kelasnya, ia ingin lebih mengenal bagian-bagian di sekolahnya itu.
"Yah!" seseorang menepuk pundaknya dari belakang. Seoyeon berbalik.
"Mwo?" ketusnya pada seseorang itu. Haha! Siapa lagi yang bisa membuatnya sejutek itu kalau bukan namja aneh yang sekarang malah sekelas dengannya bahkan menjadi seatmate-nya Seoyeon.
"Yah! Aku heran padamu. Kau tak suka padaku yah?" tanya namja itu berjalan di samping Seoyeon. Tapi gadis itu diam tak menjawab. "Yaa~ Kau ini kenapa sih? Segitu bencinya kau padaku? Aku hanya ingin berteman denganmu!" namja itu berbicara dengan nada manja.
"Aneh!" ketus Seoyeon lagi mempercepat langkahnya meninggalkan namja itu. "Yaah!" namja itu menahannya, memegang lengan Seoyeon.
"Hufth! Bisakah kau pura-pura saja tak mengenalku?" akhirnya Seoyeon angkat bicara.
Namja itu melepas genggamannya. "Kenapa begitu?" tanyanya dengan innocent.
"Kau ini! Kau tak sadar dengan dirimu sendiri? Kau itu menyebalkan tau!" kata Seoyeon sedikit membentak. "Kenapa aku menjengkelkan?" tanyanya lagi.
"Karena kau aneh!" jawab Seoyeon lagi. "Itu artinya aku aneh, bukan menyebalkan." balas namja itu lagi.
"Tapi keanehanmu itu menyebalkan!" ketus Seoyeon lagi. "Benarkah? Aku begitu menjengkelkan untukmu yah?" tanya namja itu lagi. Ia bahkan seperti tak mengingat dosa yang dilakukannya pada Seoyeon, yang membuat Seoyeon kesal dan tak suka padanya.
"Tentu saja! Kalau begitu menyingkirlah, aku tidak mau ada namja aneh yang menyebalkan sepertimu." bentak Seoyeon pada namja itu.
"Baiklah.." namja itu hendak berbalik dan meninggalkan Seoyeon, "kalau begitu akan ku tunjukkan padamu yang namanya 'aneh' dan 'menyebalkan' itu!" tiba-tiba ia menggenggam tangan Seoyeon dan menariknya entah ke mana.
"Ya! Apa yang kau lakukan?" Seoyeon berusaha melepaskan genggaman itu, tapi terlalu kuat untuknya. Hingga akhirnya gadis itu hanya bisa mengikuti arah ke mana genggaman itu membawanya.
"Hey, kalian!" suara seorang yeoja seperti memanggil mereka dari belakang. "Eoh? Ssaem!" namja itu kemudian berlari kecil ke arah yeoja yang tak lain adalah guru yang tadi di temuinya di kelas saat perkenalan pertama Seoyeon.
"Ya! Lepaskan dulu ini." bisik Seoyeon pada namja yang masih menggenggam erat tangannya. Namun percuma, namja itu tetap berjalan tanpa menghiraukan kata-kata Seoyeon. Menyebalkan!
"Ah, kau Seoyeon siswa baru itu kan?" tanya yeoja 'Ssaem' itu. "Ne, saya Seoyeon, Ssaem." jawab gadis itu pelan.
"Ah, aku sebenarnya baru akan mengutus ketua angkatanmu untuk mengajakmu berkeliling sekolah. Tapi kau sudah bersamanya ternyatanya." mengarahkan pandangannya pada namja aneh itu.
"Ani, Ssaem, itu tak perlu. Biar aku yang menemaninya!" celotos namja itu sambil menunjukkan genggamannya pada yeoja 'Ssaem' dan membuat yeoja 'Ssaem' tersenyum kecil.
"Baru kali ini kau begitu semangat, Hyunwoo-ah." Hyunwoo? Jadi nama namja itu Hyunwoo? "Baiklah, kalau begitu ku serahkan padamu." ujar yeoja itu yang kemudian berlalu meninggalkan Seoyeon dengan namja 'Hyunwoo' itu.
"Jadi namamu Hyunwoo?" pertanyaan Seoyeon mengejutkan namja itu dan kemudian melihat ke arahnya. "Kau ini bodoh? Bukannya sudah ku katakan kemarin, yah?" celotos namja itu lagi.
Seketika Seoyeon terbawa ke ingatannya di hari kemarin di mana namja itu mengatakan, "Aku Hyunwoo, Kim Hyunwoo. Alamatku di Pyeongchang-dong, cari rumahku di sana."
"Kita sampai!" ujar Hyunwoo riang. Mereka kini berhenti di depan sebuah bangunan yang bertuliskan -CANTEEN- itu. Belum sempat Seoyeon berkomentar, Hyunwoo kembali menarik tangannya ke dalam kantin.
"Belikan aku sesuatu untuk kumakan." perintah Hyunwoo pada gadis yang digenggamnya itu. "Lepaskan dulu ini!" balas Seoyeon ketus mengarah pada genggaman namja yang daritadi enggan terlepas.
"Baiklah, tapi traktir aku makan, eoh?!" Hyunwoo bernegosiasi padanya.
"Kenapa aku harus melakukan itu?" tanya Seoyeon datar. "Karena aku telah membawamu berkeliling. Anggap saja ini bayaran untukku." jawab Hyunwoo sok polos.
Seoyeon menunjukkan wajah tidak ngeh-nya pada Hyunwoo. "Apa katamu? Kau bahkan hanya mengajakku berjalan di koridor dan menyebutkan bagian-bagian sekolah ini. Setelah itu kita langsung ke sini, bagaimana mungkin itu disebut berkeliling?" bantahnya pada Hyunwoo.
"Cerewet! Ppalli traktir aku. Atau..." Hyunwoo mulai bermain dengan ekspresinya. "Atau apa?? Hah?" tukas Seoyeon jutek. "Aku tidak akan melepaskan ini sampai kapanpun." jawab Hyuwoo sambil menunjukkan genggamannya yang kini semakin erat.
Seoyeon menyerah. Iya, menyerah. Bagaimana tidak? Namja itu sudah sangat membuatnya lelah di hari pertamanya kini. "Baiklah, pergilah ke tempatmu. Aku yang bawakan." ujar Seoyeon malas.
"Tidak. Aku akan mengawasimu." balas Hyunwoo sambil mempererat genggamannya."Yah! Aku tidak akan lari. Kau tunggulah di sana!" suara Seoyeon memuncak yang menandakan dia benar-benar serius. Hyunwoo pun pergi dan memilih tempat duduk. "Dasar menyebalkan!" kata Seoyeon mngiringi kepergian namja itu dengan tatapan mematikan.