Chanyeol berjalan menuju kelasnya melewati lorong kelas yang cukup panjang. Namun pandangan Chanyeol saat itu teralihkan begitu melihat Minseok yang sedang duduk di salah satu bangku taman seorang diri karena siswa-siswi lainnya sudah mulai masuk ke kelas mereka masing-masing.
"Apa yang dilakukannya disana, padahal sebentar lagi bel masuk"
Chanyeol pun memutuskan mendekat untuk mengajak Minseok kembali ke kelas... rupanya saat itu Minseok sedang menelepon seseorang...
"Ya Minseok-ah!", Chanyeol menepuk pundak Minseok dari belakang.
"Ah kamjagi ... Chanyeol(?), sedang apa kau disini? Sejak kapan?", kata Minseok yang masih kelihatan kaget dengan kedatangan Chanyeol yang tiba-tiba
"Eihhh ayo cepat ke kelas. Sebentar lagi bel masuk... kau sedang menelepon siapa?", tanya Chanyeol penasaran
"Ah, wanita ... (?) ㅋㅋㅋㅋ"
"Eishhhh dasar kau playboy. Ayo cepat ke kelas", Chanyeol tertawa
"Arraseo"
Chanyeol merangkul pundak Minseok seraya berjalan menuju kelas.
***
Setelah pulang sekolah, Hayi segera meletakkan tasnya diatas meja dan bersiap-siap untuk menemui Chanyeol setelah beberapa menit lalu menerima pesan teks lokasi mereka akan bertemu.
"Ahhh (menghela napas), apa aku harus menceritakan tentang itu pada Chanyeol oppa?"
Hayi mengingat pertemuannya dengan seorang rekan malaikat...
Satu hari yang lalu...
"Ya- bagaimana kau tahu aku menjadi manusia?", tanya seorang pria berwajah tampan dengan tampilan flamboyan. Rambutnya yang di warnai merah tampak membuatnya mencolok di antara para pengunjung cafe saat itu.
"Gosip cepat menyebar, aku ini kan tipe yang menjaga relasi baik dengan para malaikat, bahkan segelintir dari mereka yang menjadi manusia. Mereka memberitahuku tentang kau. Jadi benar soal kau kehilangan buku kehidupan?", tanya Hayi sambil memakan kentang goreng yang tadi dipesannya.
"Eoh. Eloha benar-benar kejam. Hanya karena sedikit keteledoran seperti itu ia menghukumku turun ke bumi sebagai manusia dan aku harus mencari buku kehidupan itu sampai ketemu. Kalau tidak, aku tidak akan bisa kembali ... hyaaaahhhh", katanya dengan wajah kesal bercampur ingin menangis
"Ya, Baekhyun! Itu bukan hanya sekedar keteledoran! Itu bahkan lebih penting dari nyawamu. Hiss!! Keunde berarti ia sama saja dengan Aros", Hayi mengeluh namun dengan nada datar.
"Ishhh sikap aroganmu itu belum juga hilang...", kata Baekhyun yang kesal dengan sikap Hayi yang memang terkesan arogan dan menunjukkan bahwa ia orang yang cerdas
"Huhhh, sepertinya semua malaikat penanggungjawab memang kejam ya, tidak peduli dari sisi kematian atau kehidupan, mereka sama ... lalu kau sendiri kenapa bisa menjadi manusia seperti ini? Kesalahan apa yang kau lakukan?" Lanjutnya sambil jemarinya ikut mengambil kentang goreng
"Huhhh... lebih baik kau tidak tahu", kata Hayi sambil menghela napas
"Ya! Jangan kejam begitu, aku jadi penasaran. Apa yang terjadi dengan buku kematianmu?", tanya malaikat bernama Baekhyun itu dengan penuh keingintahuan
"Hmmm (melipat tangan di dada) akan kuberi tahu nanti kalau kita sudah sama-sama kembali sebagai malaikat ... ㅋㅋㅋㅋ ah lagipula itu tidak penting, sebenarnya ada hal yang ingin kutanyakan", Hayi mulai bicara dengan serius
"Hisshh, sudah kuduga pasti ada maunya .... Apa?", kata Baekhyun dengan santai sambil terus memakan kentang gorengnya
"Aku sedang membantu seorang malaikat kematian, setelah lama tidak bertemu karena tugas, tiba-tiba aku bertemu dengannya dan ia menjadi manusia"
"Hmmm, lalu"
"Aku berpikir mungkin kau tahu sesuatu tentang apa yang terjadi padanya"
"Maksudmu kenapa ia menjadi manusia?"
"Eoh"
"Hmmm siapa dia?"
"Chanyeol. Apa kau kenal dia atau kau tahu sesuatu? Kau kan dulu sering ditugaskan mengantar laporan untuk Eloha. Ya... mungkin saja kan kau...."
"Uhukkk", hampir tersedak makanan
"Nu-nugu?", lanjutnya
"Chanyeol... kau tahu sesuatu?"
"Ah (ekspresi wajah menegang) ... aku tidak tahu", Baekhyun menghindari kontak mata dengan Hayi
Melihat jawaban Baekhyun, Hayi justru semakin tajam memandang pria itu.
"Jinjja? Kau tidak tahu?", tanya Hayi penuh curiga
"Eoh", kata Baekhyun singkat. Matanya berusaha ia alihkan ke sudut lain di ruang cafe itu
"Hmmm... arraseo ... apa boleh buat kalau kau tidak tahu ... hmmm keunde Baekhyun-ah (mendekatkan wajahnya kepada Baekhyun) aku tiba-tiba ingat waktu aku tidak sengaja melihatmu menyamar sebagai manusia karena kau menyukai teman dari manusia yang kau jaga ... hmmm harus ku akui dia memang cantik ... menurutmu bagaimana kalau aku melaporkannya pada Eloha?", kata Hayi
"Uhukkkk", Baekhyun kembali tersedak. Kali ini karena minumannya
"Wah, Pasti akan seru, Eloha kan bisa membaca pikiran....", kata Hayi dengan santainya
"Ya! Ya! Kau ini!", Baekhyun menyela perkataan Hayi.
"Hehe, makanya jangan coba-coba berbohong. Aku sangat mengenalmu, jadi bukan hal sulit untukku menilai kau berkata jujur atau bohong.
"Heii, bukan begitu ... tapi, kau sungguh-sungguh tidak tahu kenapa ia menjadi manusia?"
"Kalau aku tahu untuk apa aku bertanya padamu..."
"Tapi janji padaku, kau jangan bilang ke siapapun kalau kau tahu cerita ini dariku, okay?", pinta Baekhyun.
"Sebenarnya ada apa? Sebegitu sulitkah hanya untuk menceritakan tentang itu?"
"Huhhh, sebenarnya aku belum pernah bertemu dengannya atau mengenalnya langsung, hanya saja cerita tentangnya sangat terkenal ... hampir semua malaikat tahu tentangnya, tapi tidak ada satupun malaikat yang berani membicarakan"
"Wae?"
"Aros melarang siapapun untuk membicarakannya"
"Jinjja? Kenapa kedengarannya serius sekali. ya! palli ceritakan padaku!", Hayi kali ini sudah benar-benar dibuat penasaran oleh Baekhyun
"Chanyeol ...", kata Baekhyun yang ekspresinya menjadi serius
Hayi tampak jadi tegang menunggu
"Ia membunuh manusia yang tugaskan padanya", suara Baekhyun setengah berbisik
"MWO!!!"
(Special Cameo by Baekhyun EXO)