Taemin sedang berada di teras atas gedung sekolah. Pemuda itu sedang menunggu seseorang. Waktu istirahat sudah hampir habis namun tanda-tanda orang yang ditunggunya belum juga muncul.
Akhirnya disaat namja itu mulai putus asa dan berniat pergi langkahnya mendadak terhenti. Orang yang disangkanya tidak akan datang kini berdiri tepat dihadapannya. Orang yang tidak lain adalah IU. Gadis itu seolah terkejut karna melihat Taemin berada di tempat ini. Ia sama sekali tidak menyangka kalau pemuda itu juga berada disini.
“Sudah kuduga kau akan datang kesini.” Ucap Taemin lega. IU yang sebelumnya sempat terpaku mendadak berbalik kemudian berniat pergi dari sana sampai Taemin lebih dulu menahannya. “Sebenarnya ada apa denganmu? Aku tau selama 3 hari ini kau terus saja berusaha menghindariku.” Ucapan Taemin membuat IU kembali terpaku ditempatnya. Ia sama sekali tidak menyangka kalau pemuda itu ternyata menyadari hal tersebut. Selama 3 hari ini IU memang selalu menghindar setiap kali dirinya melihat Taemin, bahkan sempat bolos sekolah sehari karnanya. Itu juga sebabnya ia terkadang belum makan dari pagi, karna ia takut jika pergi ke kantin ia akan bertemu pemuda itu.
IU tidak menjawab. Gadis itu malah berusaha melepaskan genggaman Taemin.
“Apa karna handphone itu?! Kau marah padaku karna sebelumnya aku membentakmu saat kau menjatuhkannya?!” IU lagi-lagi tak menjawab. Hal ini mulai membuat Taemin merasa kesal. “YAA!! Kau ini tidak bisu kan?! KENAPA KAU DIAM SAJA?!!” Bentak Taemin membuat IU seketika tercekat mendengarnya. Tepat saat itu pula bel masuk berbunyi membuat IU menarik tangannya dan kali ini akhirnya berhasil melepaskan diri kemudian pergi dari sana secepatnya. Taemin yang baru menyadari apa yang baru saja dilakukannya kini hanya dapat terdiam ditempatnya sambil menghembuskan nafas keras.
“AAARRRGHHH!!” Teriaknya seraya menendang potongan kayu yang tidak jauh dari kakinya.
♥-♥-♥
Bel pulang sekolah sudah berbunyi namun IU tidak langsung pulang ke rumah. Yeonjisongsaenim yang tidak lain adalah guru bahasa inggris menyuruh gadis itu untuk menemuinya di kantor sepulang sekolah.
“Oh~kau sudah datang rupanya. Kemarilah!” Seru Yeonji saat melihat IU yang baru tiba di ruangannya. “Kau tau kan, dari beberapa kelas yang ibu ajar. Kau termasuk salah satu siswi yang memiliki nilai bahasa inggris terendah.” Tuturnya membuat IU menunduk malu. “Maka dari itu, aku sengaja meminta bantuan seseorang untuk memberimu les tambahan dirumah setelah pulang sekolah.”
“Les tambahan?!” Ulang IU membuat Yeonji mengangguk
“Benar. Les tambahan. Karna sepertinya hanya ini satu-satunya cara untukmu agar nilai bahasa inggrismu berubah. Lagipula orang yang nantinya mengajarimu adalah siswa dari kelas 3. Dia orang yang baik, dan ibu yakin ia bisa melakukan tugasnya dengan baik pula. Anak itu bahkan sempat tinggal beberapa tahun di Amerika, jadi dia memiliki pengalaman lebih baik dibandingkan yang lain.”
IU menatap Songsaenim-nya sesaat. “Boleh saya tau, dia..siapa?”
Yeonji baru saja ingin menjawab sampai matanya mendadak terarah pada pintu ruangan yang terbuka. “Nah~itu orangnya sudah datang. Kemarilah…Taemin~ah”
Tubuh IU seolah terpaku seketika mendengar nama yang terlontar dari bibir gurunya itu. Orang yang selama ini berusaha mati-matian ia hindari namun sekarang justru berdiri tepat disampingnya. Dunia ini memang kejam.
Taemin memandang gadis disampingnya yang sedang menunduk lalu mengamatinya sejenak. Detik berikutnya wajahnya berubah terkejut. “Kau..?!”
“Eh?! Apa kalian sudah saling mengenal satu sama lain?” Tanya Yeonji yang juga terkejut
“Aku mengenalnya. Tapi aku tidak tau kalau IU yang anda maksud adalah gadis ini.” Tutur Taemin. Ia memang tidak pernah menyangka kalau IU itu ternyata adalah gadis yang selama ini terus saja menghindarinya.
“Baguslah. Setidaknya kalian juga sudah saling mengetahui satu sama lain, itu akan mempermudah proses pembelajaran diantara kalian. Dan Taemin~ah..” Ucap Yeonji mengarah pada Taemin. “Aku benar-benar berterima kasih atas bantuanmu ini.”
Taemin tersenyum melihatnya. “Tidak apa-apa, ahjum..~ah maaf..aku lupa kita sedang berada di sekolah. Gwencanayo songsaenim..aku senang bisa membantu anda.” Mendengar itu Yeonji pun tersenyum lebar. Alasan Yeonji meminta bantuan pada Taemin adalah bukan hanya karna Taemin pernah tinggal di Amerika, tapi itu juga karna pemuda itu adalah keponakannya sendiri. Ayah Taemin adalah kakak laki-lakinya.
♥-♥-♥
IU baru saja berjalan keluar dari gerbang sekolah saat seseorang tiba-tiba saja menarik tangannya lalu menyandarkannya di dinding sekolah.
“KYAAA!! SIAPA KAU?!!” Teriak IU spontan saking terkejutnya
“YAA!! Tenanglah!! Ini aku Taemin!!” Seru Taemin cepat membuat IU seketika berhenti berteriak. “Aiish~jinjja!! Kenapa teriakanmu kencang sekali?! Semua orang jadi menatap kearah kita sekarang!” Kata pemuda itu lagi seraya berusaha menyembunyikan wajahnya.
IU yang mendengar itu mencoba berbalik untuk memastikan. Dan benar saja, tidak hanya siswa siswi sekolah tapi juga beberapa warga yang lewat kini menatap heran kearah mereka. Ia hanya dapat tersenyum canggung kemudian membalikkan wajahnya karna malu.
“Bisakah kau berhenti menatapku seperti itu?!” Ucap IU tiba-tiba saat menyadari Taemin yang sejak tadi terus mengamatinya. Jujur saja ia merasa risih jika ditatap seperti itu. Apalagi oleh namja dihadapannya ini.
“Mwo?! Ah..mianhae.” Sahut Taemin cepat lalu mengalihkan perhatiannya
Canggung. Itulah suasana yang dirasakan oleh keduanya saat ini hingga bahkan untuk bicara saja mereka tidak tau harus bagaimana. IU yang sudah tidak tahan lagi mendadak berniat pergi dari sana sampai Taemin lagi-lagi menahannya.
“Tunggu!!” Serunya membuat IU terpaksa berhenti. Gadis itu sama sekali tidak berani menatap wajah Taemin. “Aku..ingin minta maaf, soal kejadian di atas gedung sekolah tadi.” IU sesaat tertegun mendengarnya. Ia sama sekali tidak menyangka pemuda itu akan minta maaf karna kejadian tadi, padahal setaunya Taemin bukanlah orang yang mudah untuk meminta maaf pada orang lain.
“Aku tau..tidak seharusnya aku membentakmu seperti tadi. Padahal kau tidak berbuat kesalahan apapun padaku. Lagipula, aku juga ingin berterima kasih karna kau sudah memperbaiki handphone itu. Gomawo.”
“Gwencana..lagipula, aku juga sudah melupakannya.” Jawab IU sekenanya. “Kalau tidak ada yang mau dibahas lagi..aku harus pergi.” Katanya lalu berniat pergi dari sana sampai sebuah mobil mendadak terhenti di depannya. Dan betapa terkejutnya IU saat melihat sosok yang kini berada di dalam mobil, begitupun sebaliknya dengan orang itu.
“Minho Hyung!!” Seru Taemin pada Minho yang justru seolah terpaku didalam mobil. “Hyung~kenapa lama sekali? Padahal aku sudah menunggumu sejak setengah jam yang lalu!” Pertanyaan Taemin membuat kesadaran Minho kembali.
“Oh?! Mi..mianhae, tadi aku harus mengurus sesuatu lebih dulu.” Minho sedikit terbata. Jujur ia tidak tau harus bersikap seperti apa saat ini. Tepat dihadapannya kini seorang Jieun sedang berdiri bersama dengan Taemin disampingnya. Apa mungkin keduanya sudah..?
“Maaf..aku harus pergi.” Kata IU singkat kemudian berjalan pergi dari sana.
“Tunggu! Bukankah hari ini ada les tambahan?!” Seru Taemin membuat IU berhenti sejenak. “Aku ada urusan penting hari ini, jadi kita mulai besok saja. Aku janji.” Tuturnya singkat lalu membalikkan tubuhnya kemudian berjalan cepat meninggalkan tempat itu.
“Les tambahan?!” Tanya Minho heran.
Taemin mengangguk pelan. “Hm! Yeonji ahjumma menyuruhku untuk mengajarinya karna nilai bahasa inggrisnya berada dibawah rata-rata.”
“Taemin~ah..apa kau mengenalnya?” Tanya Minho khawatir.
Taemin lagi-lagi mengangguk. “Tentu saja!” Jawabnya santai membuat Minho sesaat tertegun ditempatnya. “Dia itu kan tetangga kita, hyung! Gadis yang sempat kuceritakan padamu beberapa hari yang lalu. Namanya adalah IU.”
Minho menghembuskan nafas lega saat mendengar Taemin menyebutkan nama IU dan bukannya Jieun. Namun seolah menyadari hal lain, ia kembali membelalakkan matanya.
“Mworago?! Tetangga?!!” Pekiknya membuat Taemin sedikit tersentak
“Hm?! Memangnya kenapa?” Tanya Taemin heran
Minho terlihat berpikir sejenak lalu menggeleng pelan. “Aniya. Bukan apa-apa. Masuklah!” Perintahnya membuat Taemin mengerling heran namun akhirnya menuruti kata-katanya.
Jadi itu sebabnya selama ini Jieun selalu menolak setiap kali ia berniat mengantarnya pulang? Karna gadis itu tidak ingin ketahuan.
Minho tersenyum sendirian sambil melajukan mobil. Ia benar-benar tidak menyangka semua ini. Dunia ini memang penuh kejutan.
Tanpa pemuda itu sadari, sejak tadi Taemin terus saja memandangnya heran. Ini pertama kalinya ia melihat hyung-nya kembali tersenyum sendiri seperti sekarang. Senyum yang sama seperti saat Minho mulai mengenal seseorang, yang Taemin sadari memiliki arti yang begitu besar baginya.
♥-♥-♥
Hari ini hujan deras kembali turun. Bel pulang sudah berbunyi sejak tadi namun masih banyak siswa yang tetap berdiri didepan ruangan mereka dikarenakan hujan yang belum berhenti. Beberapa justru lebih memilih tetap berlari pulang meskipun kehujanan.
Nampak IU dan Taemin yang juga ikut berdiri disana. Ini adalah hari pertama mereka akan mengadakan les, dan IU sudah mendapatkan izin dari pemilik toko agar dapat memulai pekerjaannya di sore hari. Tapi dengan syarat, jam kerjanya ditambah selama 2 jam. Sedangkan Taemin, hari ini Minho mendadak harus mengurus sesuatu di kampusnya, itu sebabnya ia sepertinya harus pulang sendirian kali ini.
Jarak keduanya cukup dekat namun tidak ada satupun diantara mereka yang bicara sepatah katapun. Seolah keduanya benar-benar tidak tau harus bersikap seperti apa. Melihat hujan yang sejak tadi belum juga berhenti ditambah dengan canggung yang dirasakan oleh IU, membuat gadis itu akhirnya memutuskan untuk berlari di tengah hujan dan berniat menuju halte. Setelah berlari cukup lama akhirnya ia pun sampai di halte, namun perasaannya mendadak tidak enak saat menyadari sesuatu. Beberapa orang kini menatap kearahnya tajam. IU yang melihat itu mencoba mencari sesuatu yang salah pada dirinya sampai akhirnya terkejut setengah mati saat melihat pakaian dalamnya yang kini terekspos jelas dari balik seragam putih kotaknya. Seketika gadis itu berbalik membelakangi orang-orang seraya menyilangkan kedua tangan di dadanya.
“Bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan?!” Gumamnya. Malu sekaligus takut, itulah yang dirasakannya saat ini. Ia benar-benar lupa kalau seragam sekolah ini merupakan kain tipis dan bahkan lupa memakai kaos tipis yang biasa ia kenakan didalamnya.
Saat gadis itu masih berkelut dengan ketakutannya, seseorang tiba-tiba saja menutupi tubuhnya dari belakang dengan sebuah sweater berwarna putih. Saat IU berbalik, ia mendapati orang tersebut yang rupanya tidak lain adalah Taemin.
“Maaf kalau sweater-nya sedikit basah, tapi setidaknya itu akan membantumu menutupinya.” Terang Taemin seraya memandang ke depan. IU sendiri masih menatapnya dari samping. “Cepat pakai. Bus nya sudah tiba.” Kata Taemin lagi membuat lamunan gadis itu buyar dan akhirnya menuruti perkataannya dengan cepat memakaikan sweatertersebut ke tubuhnya lalu mengikuti Taemin yang sudah lebih dulu naik kedalam bus.
IU sedikit terkejut saat naik kesana, hari ini bus tampak penuh hingga beberapa orang sempat berdesakan. Mungkin juga karna pengaruh turunnya hujan. Itulah sebabnya IU hanya dapat berdiri diantara orang-orang tersebut. Mengetahui Taemin yang masih sempat mendapatkan tempat duduk membuatnya sedikit merasa lega, namun satu hal yang disesalinya adalah saat ia tengah berniat berjalan ke bagian belakang, bus tiba-tiba saja mulai berjalan kembali. Membuatnya terpaksa berhenti dan celakanya tempat gadis itu berdiri saat ini tepat dihadapan Taemin. Entah apa yang sudah diperbuatnya, hingga kehidupan tega membuatnya seperti ini.
Selama bus berjalan Taemin terus memandangi IU yang justru sejak tadi berusaha untuk melihat kearah lain.
“Aiish~jinjja..” Desis IU tiba-tiba. “Bisa tidak kau berhenti melakukan itu?!” Tanyanya pada Taemin akhirnya. Ia benar-benar tidak tahan lagi.
Taemin pura-pura menatapnya terkejut. “Aku kenapa?! Memangnya apa yang kau lakukan..bukankah sejak tadi aku diam saja?” Jawabnya berusaha mengelak
“Keurae. Mulutmu memang tidak bicara sepatah katapun, tapi matamu itu..terus menatapku seperti seekor singa yang siap memangsa buruannya. Kau tau?!” Ucap IU mulai geram
Taemin berusaha menahan senyumnya. Ini pertama kalinya ia melihat gadis dihadapannya ini nampak geram seperti sekarang, dan entah kenapa rasanya cukup menyenangkan jika sedikit bermain-main dengannya.
“Benarkah?! Padahal aku sedang memandang kearah wanita cantik di belakangmu, bukannya kearahmu. Kau ini terlalu percaya diri.”Tuturnya membuat IU melongo seketika. Iu berbalik sejenak, dan ternyata benar ada seorang wanita yang juga berdiri dibelakangnya. Harus ia akui wanita itu memang cantik. Dasar pria, semuanya sama saja. “Lagipula..kalau aku juga ingin beralih menatap kearahmu itu kan urusanku? Memangnya ada peraturan yang melarang seseorang untuk memandangi orang lain? Terserah padaku!”
IU menatap Taemin kesal.”Kau ini benar-benar…” Baru saja gadis itu berniat membalasnya, bus tiba-tiba saja berhenti. Rupanya supir bus terpaksa mengerem mendadak karna ada seorang anak kecil yang tiba-tiba lari ke jalan raya untuk mengambil bolanya. Anak itu mungkin bebas dari kecelakaan, namun kecelakaan lain justru terjadi didalam bus tersebut. IU yang tidak menyangka kalau bus akan berhenti tiba-tiba seketika kehilangan keseimbangan pada tubuhnya dan akhirnya jatuh kearah Taemin dan tanpa disangka membuat bibir keduanya bertemu satu sama lain.
Beberapa orang kini menatap terkejut kearah mereka, tidak beda dengan Taemin dan IU. Keduanya bahkan seolah masih mematung ditempatnya. IU yang lebih dulu sadar dengan cepat menarik tubuhnya dan berniat berdiri sampai mendadak bus kembali berjalan hingga ia kembali jatuh namun kali ini Taemin berhasil menahan tubuhnya. Selama beberapa detik tatapan keduanya bertemu sampai akhirnya Taemin yang sadar langsung mengalihkan pandangannya begitupun dengan IU.
“Ka..kau saja yang duduk.” Ucap Taemin terbata lalu segera bangkit dari tempatnya agar IU menggantikan posisinya. Saat telah berganti posisi Taemin yang sempat bingung harus melakukan apa kini mengeluarkan Ipod dari dalam tas nya kemudian mulai mendengarkan musik. Sesaat matanya terarah pada IU yang rupanya memandang kearah lain. Entah kenapa..rasanya menyenangkan jika bisa terus memandangi gadis itu. Seolah mengingatkannya pada seorang gadis kecil yang dulu juga suka ditatapnya, namun mendadak menghentikan kebiasaannya demi seseorang. Seseorang yang juga sangat berarti baginya.
♥-♥-♥
IU akhirnya tiba di dalam kamarnya. Gadis itu harus segera berganti pakaian kemudian pergi ke rumah Taemin. Sepertinya mulai sekarang ia harus terbiasa cepat berganti pakaian setelah pulang sekolah, itu karna les yang dijadwalkan oleh Yeonji songsaenim sebanyak 3 kali dalam seminggu.
Akhirnya ia pun selesai berganti. IU yang berniat menyimpan seragamnya yang basah mendadak menghentikan langkahnya saat melihat Kotak musik diatas meja belajarnya.
“Eonni..” Ucapnya pelan seraya menatap kotak musik ditangannya. “Apa yang harus kulakukan? Sepertinya aku tidak akan bisa mengatakan yang sebenarnya padanya. Aku tidak ingin menyakiti hatinya.” Pandangan gadis itu menerawang ke depan.
Andai saja kau disini, eonni..
♥-♥-♥
IU memandang sekelilingnya, kini dirinya sedang berada di dalam rumah Taemin. Ia sama sekali tidak pernah menyangka kalau suatu hari akan masuk kedalam rumah pemuda itu. Padahal awalnya ia selalu berusaha menghindari namja itu maupun semua hal yang berhubungan dengannya. Tapi kenyataannya inilah yang terjadi.
“Apa kau tidak pernah masuk kesini sebelumnya?” Tanya Taemin membuat IU berbalik menatapnya
“Mwo? Tentu saja belum..” Jawab IU singkat
Taemin menatapnya heran. “Jinjja?! Padahal penghuni rumah sebelumnya kan adalah orang yang sudah bertahun-tahun tinggal disini.”
“Memang benar. Tapi orang-orang disini jarang berkomunikasi satu sama lain. Mungkin karna kebanyakan dari mereka adalah orang-orang sibuk.”
Taemin berpikir sejenak. Selama beberapa hari tinggal disini ia memang merasa perumahan ini terasa sepi, padahal banyak rumah tapi hanya beberapa dari mereka yang terlihat sering berjalan-jalan di sekitar kompleks.
Keduanya kini belajar di ruang tengah bersama-sama. Walaupun suasana sepi sempat menyelimuti keduanya, mereka sama sekali tidak peduli dan tetap focus dalam belajar. Berdasarkan pemahaman Taemin, hal utama yang bermasalah pada IU adalah pengucapan katanya dalam bahasa inggris. Itulah sebabnya ia menyuruh gadis itu untuk membaca sebuah cerita dalam buku bahasa inggris mereka untuk melatih cara pengucapan yang benar.
“Aah~ini membosankan..” Desah IU tiba-tiba.
Taemin menatapnya terkejut. “Mwo?! Yaa~kita bahkan belum sampai setengah jam belajar..”
“Tetap saja..ah! Aku benar-benar tidak suka bahasa inggris.”
“Dasar! Bagaimana bisa kau memahami pelajaran ini kalau menyukainya saja tidak.” Ucapan Taemin membuat IU berpikir sejenak. Sepertinya ucapan pemuda itu ada benarnya juga. “Baiklah..kalau begitu tunggu disini.” Ucap Taemin tiba-tiba beranjak dari tempatnya lalu meninggalkan IU yang menatapnya heran.
Setelah beberapa saat Taemin pun kembali dengan membawa sebuah gitar di tangannya kemudian duduk di depan IU.
“Bagaimana kalau kita bernyanyi saja?” Usulnya membuat raut wajah IU berubah senang lalu mengangguk. Pemuda itu pun memainkan gitarnya. Kemudian mulai bernyanyi dan diikuti oleh IU yang bernyanyi bersamanya.
I stayed with u, I stayed with u
[Aku tetap bersamamu]
Eotteongeotdo neol daesinhal su eobseo..Cuz I love u- gidaryeojwo
[Tak ada yang bisa menggantikanmu..karna aku mencintaimu- tunggulah]
Nae mam jeonhejullke
[Aku akan memberitahukan tentang hatiku]
Naega neol chatgo isseotdan mallya, Naega neol gatgosipdaneun mallya
[Sudah kukatakan aku hanya melihatmu, aku hanya menginginkanmu] Nae soneul jaba nae soneul jaba
[Pegang tanganku…]
Irheobeorilkka duryeopjanha
[Aku takut jika aku akan kehilanganmu]
Naega neol wonhago itdan mallya, Naega neol saranghandaneun mallya</p> <p>[Sudah kukatakan aku hanya melihatmu, aku hanya menginginkanmu]</p> Neol hyanghan nae mam deutgoinni
Apa kau mendengar suara hatiku]</p> Baraman bwado apeujanha..Ireoke
[Menyakitkan jika hanya dapat melihatmu..seperti ini]
*U- Taemin (SHINee)
Taemin seolah terpesona saat mendengar IU bernyanyi. Suara gadis itu ternyata begitu lembut saat didengarkan. Mengingatkannya pada suara seseorang yang dulu dikenalnya. Taemin benar-benar menikmati saat berharga ini.
Suara tepuk tangan seseorang saat mereka selesai bernyanyi membuat Taemin dan IU berbalik kearah suara dan akhirnya mendapati Minho yang kini berdiri sambil tersenyum tidak jauh dari tempat mereka.
“Bagus sekali!! Kalian berdua terdengar baik saat bernyanyi bersama.” Puji Minho serya berjalan mendekati kedua orang itu
“Hyung! Bukannya kau bilang harus mengurus sesuatu di kampus? Tapi kenapa kau justru pulang cepat?” Tanya Taemin heran
“Benar. Aku memang sedang mengurus sesuatu, aku pulang ke rumah karna ingin mengambil sesuatu kemudian kembali ke kampus.” Kata Minho lalu cepat berlari menaiki anak tangga.
Setelah beberapa saat ia pun turun dengan beberapa makalah di tangannya.
“Suaramu bagus, IU~si..” Ucap Minho seraya tersenyum kearah IU
“Gomawoyo, Minho oppa..” Jawab IU tanpa sadar membuat Taemin seketika berbalik kearahnya
“Minho Oppa?! Kalian berdua..? Apakah kalian saling mengenal satu sama lain?!”
Tanya Taemin curiga.
Baik IU maupun Minho sama-sama terpaku di tempatnya. Ini benar-benar diluar dugaan mereka.
“Bu..bukankah waktu pulang sekolah kau pernah menyebutkan namanya?” Ucap IU ragu membuat Taemin berpikir sesaat. Ia ingat memang sempat menyebut nama Minho saat pulang sekolah kemarin.
“Tapi kenapa kau memanggilnya oppa?! Seolah kalian begitu akrab.” Tanya Taemin lagi.
“Itu karna dia tau aku adalah Hyung-mu, Taemin~ah!” Kali ini giliran Minho yang bicara. “Lagipula aku juga tidak keberatan jika ia memanggilku seperti itu..walaupun aku baru mengenalnya beberapa hari. Sudahlah, tidak usah membawa serius masalh seperti ini.” Tutur Minho seraya menatap IU yang tampak begitu khawatir. “Dan kau, IU~ya..mulai sekarang jangan hanya memanggilku seorang dengan panggilan oppa. Kau tau kan, Taemin itu 2 tahun lebih tua darimu..sudah seharusnya kau juga memanggilnya denganOppa.”
IU menatapnya terkejut, begitupun dengan Taemin. “Mwo?!”
Minho mengangguk mantap. “Benar! Mulai sekarang panggil saja Taemin dengan sebutan oppa. Lagipula aku yakin dia juga tidak akan marah. Tidak ada salahnya kan jika seseorang gadis memanggil pria yang lebih tua darinya dengan Oppa?” Tutur Minho seraya menatap kearah Taemin. “Bagaimana, Taemin~ah..?”
Taemin menghembuskan nafasnya pelan. “Terserah kalian saja.”Jawabnya singkat lalu memandang kearah lain. Sedangkan Minho dan IU saling bertukar pandang sekilas kemudian sama-sama tersenyum kecil.
“Oh iya! Bukankah waktunya sudah berakhir?!” Pekik IU tiba-tiba saat melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 4 sore. “Kalau sudah selesai..aku duluan. Karna aku harus segera pergi ke suatu tempat.”
“Aku juga sudah mau kembali ke kampus..bagaimana kalau kuantar sekalian?” Tawar Minho membuat IU menatapnya
“Nde?! Ah~tidak usah, oppa..”
“Gwencanayo, apa tempatnya jauh dari sini..?” Tanya Minho lagi bepura-pura. Sejujurnya pemuda itu tau kalau IU pasti akan pergi ke mini market tempatnya bekerja.
“Sebenarnya tidak juga…” Jawab IU ragu
“Baguslah! Kalau begitu ayo!!” Kata Minho lalu menarik tangan IU pergi dari sana.
Disisi lain Taemin yang menyaksikan itu hanya dapat diam di tempatnya tanpa mengatakan apapun. Jujur saja ia merasa ada yang aneh diantara kedua orang itu. Apalagi melihat Minho yang bersikap tidak seperti biasanya pada seorang gadis.
Sebenarnya ada apa dengan mereka berdua?
♥+♥=♥
Hari ini adalah sabtu. Hari dimana sepulang sekolah Iu biasanya pergi ke ruang seni untuk latihan bernyanyi. Gadis itu memang sengaja ikut ekstrakurikuler seni. Itu karna ia sudah menyukai bernyanyi sejak masih kecil.
Latihan baru saja selesai, dan gadis itu pun sudah bersiap-siap untuk pulang ke rumah. Sampai langkahnya terhenti saat melewati ruang dance. Bukankah hari ini hanya ada jadwal untuk klub vokal? Tapi kenapa ada orang didalam sana?
Rasa penasaran IU membuatnya memberanikan diri mengintip di balik pintu yang sedikit terbuka itu. Matanya membulat saat menemukan sosok yang dikenalnya berada didalam sana. Orang yang tidak lain adalah Taemin, dan namja itu sedang latihan sendirian di depan cermin besar yang hampir memenuhi ruangan tersebut.
IU memandang takjub kearah Taemin. Ternyata pemuda itu masih sama seperti dulu. Ia tau kalau sejak kecil Taemin memang sangat suka menari, bahkan dulu Taemin sempat memperlihatkannya secara langsung. Dan menurutnya, untuk anak yang masih berumur 12 tahun hal itu sudah terlihat hebat.
Mata IU terbelalak kaget saat melihat Taemin yang tiba-tiba saja kehilangan keseimbangan dan akhirnya jatuh terduduk di lantai. Melihat itu IU langsung berlari menghampirinya.
“Oppa! Apa kau baik-baik saja?!” Tanya IU yang tampak begitu khawatir.
Taemin menatapnya terkejut. “Yaa~apa yang kau lakukan ditempat ini? Kenapa kau bisa ada disini?! Akkh~” Pekik Taemin seraya memegangi pergelangan kaki kanannya yang tadi sempat terkilir
“Itu tidak penting sekarang! Apa begitu sakit?!” Tanya IU semakin khawatir
“Gwencana. Hanya terkilir sedikit.”
Mendadak IU memegang pergelangan kaki Taemin kemudian mulai mengurutnya perlahan.” Yaa~apa yang kau lakukan?!” Tanya Taemin sedikit terkejut
“Diamlah oppa..ini akan membuatmu merasa lebih baik. Percayalah padaku!” Tutur IU membuat Taemin akhirnya mengalah.
Taemin memandangi IU yang sedang sibuk mengurut pergelangannya. Gadis itu sama sekali tidak sadar kalau saat ini Taemin sedang mengamatinya. Saat IU tengah melakukan pekerjaannya, Taemin memandangi IU yang mengurut pergelangannya. Entah kenapa ia sama sekali tidak merasa sakit di kakinya selama diurut oleh gadis itu.
Detik berikutnya mata Taemin mendadak membulat saat menyadari sesuatu. Cara mengurut yang dilakukan oleh IU saat ini seketika mengingatkannya pada seseorang.
“Jieun~ah..”
Ucapan Taemin membuat IU seketika menghentikan kegiatannya. Detakan jantungnya mendadak seolah terhenti beberapa detik dan nafasnya sesak. Berharap apa yang didengarnya barusan adalah salah.
“Ka..kau memanggilku..siapa?” Tanyanya terbata
Taemin tidak menjawab membuat keduanya sama-sama terdiam.
“Mian..bukan apa-apa.” Ucap Taemin akhirnya.
Jantung IU serasa mencelos mendengar jawaban Taemin. Padahal ia sempat berpikir kalau Taemin akan mengenalinya, tapi ternyata dugaannya salah.
“Aah~mi..mianhae. Aku harus pergi sekarang. Aku akan memanggilkan beberapa orang di klub agar datang kesini.” Ujar IU lalu berjalan keluar ruangan meninggalkan Taemin yang menatapnya datar.
Setelah merasa cukup jauh dari sana, IU menghentikan langkahnya. Gadis itu menyandarkan tubuhnya di dinding. Saat itulah air mata kembali menetes membasahi pipinya.
“Apa yang kau pikirkan, Jieun~ah?! Dia tidak mungkin mengingatmu.”
♥+♥=♥
Taemin berjalan-jalan menelusuri pinggiran kota Seoul yang tampak mendung. Namja itu berniat membeli beberapa makanan ringan di Mini market terdekat. Namun baru saja ia melangkahkan kakinya masuk kedalam toko, seseorang yang dikenalnya sudah menyapanya lebih dulu.
IU nampak terkejut melihat kedatangan Taemin disana. Ini pertama kalinya ia bertemu dengan pemuda itu di Mini market.
“Se..selamat datang!” Sapa IU seraya tersenyum membuat Taemin terperangah sesaat lalu akhirnya ikut tersenyum kecil kemudian mulai berbelanja.
Setelah mengumpulkan semua barang-barang yang dibutuhkannya, ia pun berjalan menuju kasir dimana IU sudah berdiri menunggunya. Saat sampai disana, gadis itu pun langsung menghitung barang-barang yang dibelinya.
“Kau..kerja disini?” Tanya Taemin
“Seperti yang kau lihat..” Jawab IU singkat seraya menghitung belanjaan namja itu
“Setiap hari?” Tanya Taemin lagi. Kali ini dijawab anggukan oleh gadis itu. “Bagaimana dengan sekolah?”
IU menghela nafasnya pelan. “Aku melakukannya setelah pulang sekolah. Kalau soal les, kau tidak usah khawatir. Aku sudah meminta izin agar aku bisa datang sore setelah mengikuti les denganmu.” Ujar IU lalu memberikan belanjaan Taemin yang sudah dimasukkan dalam plastik.
Taemin pun mengeluarkan beberapa lembar uang lalu memberikannya pada IU. Saat gadis itu tengah menghitung kembaliannya, ia lagi-lagi menatapnya. Gadis ini rupanya tidak selemah dugaannya.
♥+♥=♥
Hujan masih juga tidak berhenti, padahal sudah berlangsung hampir satu jam lamanya. Hari ini Taemin lagi-lagi terpaksa naik bus pulang ke rumah, entah kenapa sejak tadi hp Minho tidak aktif. Itulah sebabnya ia lebih memilih pulang sendiri. Hari ini juga adalah hari dimana Taemin akan mengajar les untuk IU. Sudah seminggu sejak mereka mengadakan kegiatan tersebut. Ia dan gadis itu kini berjalan bersama memasuki perumahan hingga akhirnya berpisah di depan rumah mereka masing-masing.
Taemin baru saja berniat membuka pintu mendadak membulatkan matanya saat menyadari sesuatu. Ia baru ingat tidak membawa kunci rumah, itu karna ia sama sekali tidak menyangka kalau hari ini akan pulang sendirian.
Disisi lain IU yang sudah berada di dalam rumah dan berniat menutup pintu mendadak terhenti saat melihat Taemin yang duduk di teras depan rumahnya sendiri. Ia pun kembali keluar dan memandang kearah Taemin yang juga sebaliknya melihat kearahnya.
“Aku lupa membawa kunci rumah.” Seru Taemin seolah tau kalau gadis itu akan segera bertanya.
“Kalau begitu, disini saja!” Sahut IU membuat Taemin menatapnya heran. “Bukankah hari ini ada Les? Bagaimana kalau kali ini dirumahku saja?!”
Taemin terlihat berpikir sejenak, tak lama kemudian ia pun akhirnya bangkit dari tempatnya lalu berjalan menuju rumah gadis itu.
Saat Taemin memasuki rumah itu, suasana sepi langsung terasa. Ia selalu merasa selama ini rumahnya adalah rumah paling sepi di kompleks ini tapi ternyata masih ada rumah yang terasa lebih sunyi darinya.
“Mianhae..aku hanya punya ini. Kau bisa menggunakannya untuk sementara sebagai pengganti seragammu yang basah.” Kata IU seraya memberikan sebuah jaket berwarna merah pada Taemin. Jujur saja tadinya ia tidak berniat memberikannya karna itu adalah jaket yang bergitu berharga baginya. Jaket yang tidak lain adalah milik namja yang pernah menolongnya. Tapi melihat seragam Taemin yang basah kuyup membuatnya khawatir jika pemuda itu akan merasa kedinginan kemudian terkena flu.
Taemin menatap jaket itu dengan seksama, kemudian membelalakkan matanya.
“Oh? Ini kan jaket milik Minho hyung yang…”
“Minho oppa?!” Sela IU membuat kalimat Taemin terhenti. “Apa kau yakin?!” Tanya IU lagi, kali ini terlihat begitu antusias. Taemin sendiri mengangguk pelan.
Melihat itu IU tiba-tiba saja tersenyum senang. “Benarkah?! Jadi ternyata yang menolongku malam itu adalah Minho oppa! Aku benar-benar tidak menyangka!”
“Mw..mworago?! Jadi gadis yang diganggu oleh ahjussi itu adalah…kau?” Ucap Taemin seolah tak percaya
IU menatapnya heran. “Darimana kau tau kalau aku diganggu oleh seorang ahjussi?!”
Taemin tampak sedikit terkejut mendengar pertanyaan gadis itu. “Te..tentu saja aku tau! Minho hyung pernah menceritakannya padaku..” Ucapnya sedikit terbata. IU yang mendengar itu kembali tersenyum sendiri seraya memeluk erat jaket ditangannya. “Kelihatannya kau bahagia sekali..”
IU memandangnya seraya tersenyum. “Tentu saja! Selama ini aku terus merasa penasaran siapa yang menolongku pada malam itu. Aku sudah berhutang budi padanya, karna dia telah menyelamatkan hidupku. Itu sebabnya aku senang sekali saat tau kalau ternyata Minho oppa-lah yang menyelamatkanku malam itu. Aku harus berterima kasih padanya nanti!”
Taemin tidak mengatakan apa-apa. Ia hanya memandangi IU yang sejak tadi begitu senang memeluk jaket merah ditangannya.
“Oh?! Mianhae..aku lupa kalau tadinya ingin memberikan ini padamu. Ini pakailah..” Ucap IU saat menyadari apa yang dilakukannya. Ia pun menyodorkan jaket itu pada Taemin.
“Tidak usah.” Tolak namja itu seraya menepis pelan tangan IU. “Bukankah jaket itu sangat berharga bagimu? Kalau begitu simpan saja! Lagipula aku masih punya kaos dibalik seragamku.” Tuturnya. “Sekarang, ambil saja buku pelajaranmu. Kita mulai les-nya..”
IU menatap Taemin heran. Apa mungkin pemuda itu marah karna tau orang yang menolongnya malam itu adalah Minho? Tapi untuk apa dia marah? Lagipula ini tidak ada hubungannya dengan pemuda itu.
Akhirnya IU pun kembali dengan membawa beberapa buku ditangannya. Keduanya pun memulai proses belajar mereka. Seperti biasa Taemin selalu menyuruh gadis itu untuk membaca beberapa teks dalam bahasa inggris, dan saat ini IU sudah menunjukkan sedikit kemajuannya. Setelah itu ia pun menyuruh gadis itu untuk mengerjakan beberapa soal, dan sambil menunggu ia pun mendengarkan musik seperti biasa dari Ipod miliknya. Setelah beberapa lama mendengarkan music namun belum juga ada tanda-tanda selesai dari IU, ia pun merasa ada yang aneh.
Tepat saat pemuda itu berbalik ia mendapati IU yang kini jatuh tertidur diatas meja.
“Aiish! Gadis ini benar-benar..” Taemin yang baru saja berniat membangunkan IU mendadak