Enam Bulan Kemudian...
*Jiyong PoV
Aku kembali menjejakkan kaki di Bandara Internasional Narita. Udara hangat menyambut kedatanganku. Ini pertama kalinya aku datang ke Tokyo setelah aku berhasil membereskan kekacauan yang kuperbuat enam bulan lalu. Aku berjalan dengan langkah terburu-buru karena tidak sabar untuk bertemu dengan seseorang yang menanti di ruang tunggu VIP.
Tiba-tiba ada seseorang yang menyergapku dari belakang. Mataku ditutup oleh orang tersebut. Tapi, aku tersenyum simpul menanggapi sergapan itu. Kurasa aku tau siapa sosok orang di belakangku ini.
“Ah...ternyata justru dirimu yang paling merindukanku. Kemarin bilang sibuk dan tidak sempat menjemputku. Sudahlah, aku tau kok siapa ini.” ucapku sambil menggoda. Orang dibelakangku kemudian melepaskan sergapannya. Aku membuka mataku lalu menoleh kebelakang. Benar dugaanku. Sosok wanita berambut sebahu itulah pelakunya.
“Kok kamu tau sih? Aku kan pengen bikin kejutan. Gagal deh! Iya, aku sangat kangen padamu. Memangnya enak menjalin hubungan jarak jauh! Masa aku hanya bisa melihat dirimu di televisi sih?” gerutu wanita yang kusebut sebagai kekasihku. Namanya adalah Mizuhara Kiko. Hahaha...tak ada yang menyangka gosip yang menerpa kami berdua enam bulan lalu membuat hubungan kami semakin dekat, hingga akhirnya kuberanikan diri untuk menyatakan perasaanku pada Kiko tiga bulan yang lalu. Awalnya kukira dia akan menolak karena pernyataanku terkesan buru-buru dan tidak serius. Tapi, dia malah menerimaku dan bilang kalau dia sangat menantikan pernyataanku.
“Ehm..Kiko chan. Bagaimana kalau kita sehabis ini ke Disneyland? Bukankah kamu pernah mengatakan ingin berkencan denganku disana?” godaku lagi padanya. Wajah Kiko lalu bersemu merah menanggapi godaanku. Dia lalu merangkul tanganku dan mengatakan
“Kita nanti-nanti saja ke Disneyland. Kamu itu masih lelah sehabis melakukan perjalanan dari Seoul. Sebaiknya kita sekarang memikirkan bagaimana bisa melewati barisan fansmu yang ada disana? Apa sebaiknya kita berpisah disini dan aku akan keluar lewat jalur lain?”
Aku menggelengkan kepala pertanda tidak setuju dengan perkataan Kiko. Sudah waktunya dunia mengetahui bahwa aku dan Kiko adalah pasangan kekasih. Aku tak ingin Kiko harus berkorban karena menjaga statusku. Aku lalu merapatkan rangkulannya dan berbisik,
“Tidak! Kamu tetap disampingku. Kita akan melewati barisan penggemar dengan kamu disisiku. Biarkan mereka berkata seperti apa, yang penting aku dan kamu selalu bersama.
You got me losing my mind
The way you got me fired up
Never give up boy even when they try us
You and me against the world
With you I ride or die tonight
You have my heart like the beat
The way you got me turnt up
Never give up boy even when they try us
You and me against the world
With you I ride or die tonight
Fin.