Ruangan itu sudah sepi sejak tiga puluh menit yang lalu. Semua lampu sudah dimatikan, kecuali yang terdapat disudut ruangan dekat jendela. Lampu disana masih menyala karena masih ada dua anak remaja sedang duduk disana. Kwon Ji Young yang menempati meja didekat jendela tersebut tidak benar-benar membutuhkan penerangan karena ia tidak sedang membaca.
Lain Hal dengan Lee Chaerin yang bertopang dagu dengan tangan sambil membaca sebuah buku. Ji Young yang dikenal namja yang malas belajar itu sedang sibuk menatap layar smartphonenya. Ia terlihat sangat bosan. Lalu ia memutar tubuh menghadap Lee Chaerin.
“Cih,,” JiYoung berdesis pelan sambil menatap Chaerin yang masih focus membaca buku. “Aku bosan!” JiYoung mengeluarkan kata-kata yang sudah bisa ditebak oleh Chaerin. Chaerin memalingkan wajahnya kearah JiYoung yang sudah memasang wajah yang sudah ditekuk, lalu ia membaca bukunya lagi.
“Sebentar lagi!” Kata Chaerin membuat JiYoung memutarkan bola matanya.
“Kau bisa melanjutkannya dirumah atau besok.” JiYoung melihat seisi ruangan yang gelap itu, lalu ia memeluk lengan Chaerin. “Ini menyeramkan,, ayo kita pulang saja.”
“Kalau begitu kau pulang saja duluan!” Ucap Chaerin ringan
“Ye? HYAA,, Micheonya??” Ucap JiYoung kesal.
“Aku belum ingin pulang!” Sahut Chaerin lagi.
“hhaa,, ratu frozen ini benar-benar membuat ku… aaiisshhh jinjja!!” JiYoung menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
Sedangkan Chaerin menyembunyikan senyumannya. Chaerin tau JiYoung tidak akan meninggalkannya, namja cute itu,sekesal-kesalnya dia akan tingkah Chaerin ia tetap tidak akan pernah meninggalkan yeoja ini. Itulah yang membuat Chaerin nyaman dengan namja ini, tetangga yang ia kenali selama 4 tahun yang lalu.
Satu jam kemudian Chaerin selesai membaca bukunya ia hendak mematikan lampu, tapi ketika melihat Jiyoung yang tertidur dengan tangan yang dijadikan bantal ia mengurungkannya. Chaerin melipat kedua tangannya didada dan memperhatikan JiYoung yang tertidur pulas.
“Hhe,, Namja Pabbo.” Chaerin ikut membaringkan kepalanya diatas meja dan memperhatikan wajah polos JiYoung dengan lekat-lekat. Tiba-tiba tangannya menyentuh hidung mancung JiYoung dan tersenyum. Tepat pada saat itu juga JiYoung terbangun dan membuka matanya. JiYoung terkesiap ia langsung mengangkat kepalanya dan berdiri tegak.
“Hyaa,, apa yang kau lakukan padaku?” JiYoung menepuk wajah dan memeriksa tubuhnya. Lalu tangan kanannya memegang bahu kirinya seraya menutup dada, sedangkan tangan kirinya dipinggang sebelah tangan, seolah-olah Chaerin sudah melecehkannya.
“Aigoo,,” Chaerin berdiri dan memukul kepala JiYoung dengan buku yang ia baca tadi. “Kau pikir apa yang aku lakukan, aku sedari tadi menunggumu, kenapa kau sangat susah sekali dibangunkan. Aeeii..” Chaerin mematikan lampu dan berjalan keluar meninggalkan JiYoung.
Jiyoung terkesiap dan terburu-buru merapikan barang-barangnya lalu menyusul Chaerin. “YAK,,Yak,,Yak,, Tunggu aku… Aiisshhhh” JiYoung terus berlari mengejar Chaerin yang berjalan dengan cepat tersebut.
Chaerin tidak menggubris panggilan namja itu ia terus berjalan sampai ditempat parkir. Chaerin mengeluarkan kunci mobil. Terdengar beep..beep dua kali tanda mobil sudah terbuka dan ia langsung bergegas masuk begitupun dengan JiYoung yang langsung membuka pintu disebelah pengemudi dengan cepat.
***
Chaerin duduk bersila dilantai kamarnya yang besar dan rapi. Ia menjulurkan kedua tangan kedepan, merentangkan kesepuluh jari, lalu mulai meniup kuku-kukunya yang baru dicat berwarna hitam dan putih dengan giat sambil mendengarkan lagu yang terdapat diponselnya.
“Sempurna!!” Chaerin tersenyum puas dan menggerak-gerakkan kesepuluh jari tangan, mengagumi hasil karyanya. Jam sekarang sudah menunjukkan pukul sebelas malam, tapi Chaerin tidak sedikitpun merasa mengantuk. Ia bosan berada didalam kamarnya terus-menerus.
Lalu tubuhnya tergerak untuk duduk dibelakang pekarangan rumahnya. Ia duduk diayunan yang terbuat dari kayu tersebut sambil menatap langit yang tidak diindahkan dengan bintang yang banyak.
“Ppsshh..ppssshh..” Chaerin mendengar ada seseorang yang berdesis, ia menoleh kekanan dan melihat kesumber suara. Orang itu melambai ke arahnya, senyum orang itu mengembang, bahkan selalu mengembang ketika melihat Chaerin. Kwon Ji Young.
Jiyoung melompati pagar yang setinggi ketiaknya itu dan menghampiri Chaerin, ia langsung duduk disebelah Chaerin. “Kau belum tidur?” Tanya Jiyoung
“Oh,,” Jawab Chaerin ringan yang sedang menikmati langit gelap.
“hhe,,” Jiyoung pun mendongakkan kepalanya dan ikut menatap langit gelap tersebut.
“Oppa!” Chaerin mengubah posisi duduknya, ia mengangkat kaki, merentangkan kedua tangannya kedepan, dan menyenderkan tubuhnya disandaran ayunan tersebut.
“Oppa??” JiYoung memutar kepalanya dengan cepat dan memandang Chaerin. “Kau memanggilku…. Oppa?” JiYoung memukul kedua pipinya dan mencubit-cubit pipinya dengan kuat.. “Acckk,,” JiYoung mengelus-elus pipinya, “Apa aku tidak bermimpi? Kau memanggil ku, bahkan kau memanggilku oppa. 4 tahun aku mengenalmu kau tak pernah memanggil namaku atau pun… untuk sebutan Oppa.” Ucap JiYoung.
Chaerin tersenyum dan mendengus tertawa. “Jinjjayo?? Geureom, kenapa kau tidak bertanya ‘kenapa aku seperti itu’ atau ‘Apa kau bisa berhenti dengan tingkahmu itu?’ “ Kali ini Chaerin membalas tatapan JiYoung.
“Geu..Geugae. Na,,” JiYoung menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. “Itu karena aku menyukai sikap dinginmu meskipun aku tidak tahu alasannya. Tapi setidaknya hanya aku yang bisa dekat denganmu. “ Jawab JiYoung dengan salah tingkah.
Chaerin tiba-tiba menarik pipi kiri Jiyoung. “Oppa. Neo,, Neomu Gwiyeowo.. Hhe..”
“Ye??” JiYoung merasa ada yang aneh dengan Chaerin pada malam ini, apa dia salah makan,atau dia salah membaca buku.
“Wae??” Tanya Chaerin karna JiYoung tidak bereaksi.
“Apa kau sakit?” JiYoung menyingkirkan tangan Chaerin dari pipinya dan menyentuh jidat Chaerin.
“Kyaa,,” Chaerin menepis tangan Jiyoung, lalu ia tiba-tiba menggerutu tidak jelas. Membuat Jiyoung langsung tertawa meledak.
“Kyaaaa..” Teriak Chaerin sekali lagi. Lalu ia memukul lengan Jiyoung dengan keras.
Namun jiyoung terus tertawa dan tidak menghentikan tawanya, ia meniru gaya Chaerin yang tiba-tiba langsung menarik pipinya. Mereka melupakan larut malam yang dingin itu jiyoung terus menggoda Chaerin dengan aegyonya..
Chaerin yang dikenal JiYoung tidak pernah bersikap ramah bisa melakukan hal-hal yang membuat orang-orang spot jantung, Chaerin yang tidak pernah tersenyum, atau menyapanya dengan baik. Bisa tersenyum,tertawa dan memanggilnya dengan baik. Seberapa kalipun ia memintanya, Chaerin tidak pernah melakukan itu. Tapi malam ini suatu kejadian yang tidak terduga. Gadis dingin itu menunjukkan sisi imutnya kepada Jiyoung.
~FIN~