TAEYEON POV
Aku menghempaskan tubuhku ke atas kasur. Seperti biasanya, hari sekolah adalah hari yang sangat melelahkan. Bahkan membosankan. Begitulah kata orang. Dan begitu juga denganku. Terlebih lagi setiap hari aku harus terus merepotkan orang disekitarku karna penglihatan ku yang gelap ini.
Ya, aku buta. Sejak kejadian 2 tahun lalu yang tidak akan pernah dan tidak ingin aku ingat kembali.
“Taeyeon nuna!!!!!!”
Ah, dia. Suara dan tingkah laku heboh nya ini. Aku sangat hafal siapa pemilik suara ini. Byun Baekhyun. Namja yang aku kenal hampir dua tahun. Bisa dibilang hubungan kami cukup dekat. Bahkan aku tinggal seatap dengannya.
Namja yang kadang menjengkelkan namun jangan salah, dia termasuk salah satu primadona sekolah di sekolah kami. Bagaimana aku bisa mengenalnya? Aku pun tidak mengerti. Aku mengenalnya begitu saja, saat ibuku dan ibunya bertemu.
“Byun Baekhyun. Bisakah kau tenang untuk sehari saja? Apa aku perlu beli lakban sekardus hanya untuk menutup mulutmu itu selama sehari?” ucapku dengan kesal
“Mau dilakban pun ketampananku ini tidak akan ada yang bisa memungkiri, nuna” ujarnya sambil terkekeh
“Terserah padamu,”
“Hhh, lelah sekali hari ini,” ucapnya sambil tidur terlentang disebelahku
“YAAA! Apakah aku sudah mengizinkan mu masuk ke dalam kamarku?”
“Mengapa harus izin. Ini rumahku,”
“Tetap saja. Aku sudah tidur dikamar ini selama 2 tahun,” ucapku kesal “jam berapa sekarang?” tanyaku padanya
“Hm, setengah 10”
“ASTAGA. SUDAH MALAM. PERGI KE KAMARMU SEKARANG JUGA. Bisa bisa ibumu dan ibuku berfikir yang tidak tidak”
“Bukankah memang seperti itu?” ucapnya sambil tertawa kecil
“BYUN BAEKHYUN!!!!!!”
“Arasseo arasseo. Aku akan keluar. Jalja nuna bantet” ucapnya yang diikuti suara pintu tertutup
“YAAAAA!”
Menyebalkan sekali. Dia pikir dia tinggi? Uhm ya, akupun tidak tau. Aku belum pernah melihat rupanya. Karna aku mengenalnya tak lama setelah kejadian kelam itu.
AUTHOR POV
Semburan sinar matahari di pagi hari membangunkan Taeyeon dari tidurnya. Taeyeon membuka matanya perlahan dan menggeliat di kasurnya.
“Taeyeon-ah,”
“Hm?”
“Bangunlah. Sudah jam 7. Baekhyun sudah menunggumu sejak tadi,” ucap eomma nya dengan lembut sambil membuka gorden jendela.
Sora, eomma Taeyeon, kemudian duduk dipinggir kasur putrinya. Ia memberi tongkat besi kecil milik putrinya itu sambil mengelus pelan rambut Taeyeon.
“Segera mandilah, eomma akan siapkan sarapan”
“Ne”
-----
Setelah bersiap selama 15 menit, Taeyeon keluar dari kamarnya sambil meraba menggunakan tongkat besinya itu. Baekhyun yang sedang memainkan ponselnya di sofa panjang langsung menghampirinya dan membantunya berjalan ke meja makan.
“Kurang lama, nona. Mungkin kau lebih cocok menjadi pemeran putri tidur dalam film snow white” ujar Baekhyun
“Aku tidur malam semalam. Lagipula itu semua karna dirimu yang mengganggu diriku semalam,”
“Keurae, salahkan saja aku terus”
“Memang kau yang salah. Masa aku harus menyalahkan nenek buyutmu karna mempunyai keturunan sepertimu”
“Gzzz, Taeyeon nuna…..”
“Astaga, ini masih pagi dan rumah ini sudah heboh lebih dari acara gossip di pagi hari” Gerutu Soomin, eomma Baekhyun sambil menyiapkan sarapan
“Ya namanya juga remaja yang sedang jatuh cinta. Biarkan saja, sampai mereka menyadarinya sendiri” ejek Sora
“EOMMAAAA” teriak Taeyeon dan Baekhyun berbarengan
“Tuh, lihat. Kesal pun kalian masih sehati. Hahaha”
“Sudah sudah, ayo makan dan segera berangkat sebelum kalian telat” ujar Soomin
TAEYEON POV
Saat-saat istirahat seperti ini aku tidak pernah keluar kelas. Aku hanya duduk sambil mendengarkan musik dan membaca buku huruf braille ku ini. Menurutku, di dalam kelas dan taman belakang sekolah jauh lebih nyaman dibanding tempat-tempat sekolah lainnya.
“Eonni!!!!”
Suara ini. Ini milik sahabatku. Teman terdekatku selain Baekhyun tentunya. Tiffany Hwang. Gadis yang selama aku kenal ini selalu ceria. Bahkan terlewat ceria. Ia termasuk gadis idola banyak kaum pria disekolah ini.
Berdasarkan yang Baekhyun ceritakan padaku, ia begitu dikagumi karna eye-smile yang ia miliki. Ah ya, dia pun sangat ramah terhadap siapapun. Tiffany juga cerdas dan memiliki suara yang indah. Mendekati sempurna bukan? Sempurna jika satu kelemahannya ini tak ada. Mrs gossip dan tidak bisa melihat lelaki tampan sedikit.
“hm?”
“Apakah kau sudah tau mengenai anak baru disekolah ini?”
Lihat. Benar kan? Ia sangat sangat update dengan hotgoss apapun. Hot gossip.
“Ani. Siapa?” Tanya ku
“Aku belum tahu namanya. Yang pasti, setelah aku melihatnya tadi. Dia sangat tampan. Bidadari mana yang bisa menurunkan pria setampan dia”
“Begitukah?”
“Hm. Ia tinggi, berhidung mancung, bibirnya merah. Kudengar dia pun pandai menari dan jenius. Oh God. Seindah inikah anugrah-Mu”
Aku hanya terdiam sambil mendengar ocehan Tiffany. Aku teringat akan lelaki itu. Hanya mendengar kriterianya. Ah sudahlah. Tidak mungkin juga ia disini.
SEHUN POV
Ini hari pertama aku menyelesaikan sekolah disini. Sejak aku memasuki koridor tadi pagi, tidak berhenti-berhentinya gadis-gadis mengerubungi ku. Ugh. Menyebalkan. Bahkan aku sampai kena omel oleh beberapa guru karna banyak murid wanita nya yang bolos pelajaran mereka hanya untuk nangkring di jendela kelasku. Oh God.
Pindah sekolah sudah bisa dibilang kebiasaanku. Ayahku memang sangat sibuk sehingga sering berpindah kota dan aku hanya bisa mengikutinya kemanapun ia pergi. Namun, setelah 10 tahun berlalu, akhirnya aku bisa kembali ke kota ini lagi. Seoul.
Kota dimana aku bisa menemui gadisku lagi. Gadisku yang sudah dengan bodohnya aku lepas selama 10 tahun.
BRUK
OH GOD. Apalagi ini. Sudah berapa wanita yang pura-pura menabrakku hari ini.
“Mi-mianhae..” ucap gadis itu pelan yang tersungkur di lantai
“Its okay” ucapku dingin
“Kau tidak apa-apa? Maafkan aku..” ucapnya sambil berdiri setelah mendapatkan tongkatnya kembali. Deg. Aku terkesiap ketika melihat wajahnya yang sudah terlihat jelas didepan mataku. Dia…..
“Taeyeon nuna!!! Aku mencarimu, kemana saja kau?” teriak seorang lelaki dari koridor sambil berlari dan menghampiri gadis didepan ku ini.
Taeyeon. Nama itu.
“Aku tidak sengaja menabrak seseorang,” ucapnya pada lelaki itu
“Kau tidak apa apa? Mau pulang sekarang?” Tanya namja itu tampak panik
Gadis itu hanya mengangguk. “Aku pulang duluan,” ucapnya tanpa menatapku “Sekali lagi, aku minta maaf” lanjutnya
“Ne..” jawabku singkat.
Kemudian ia berjalan menuju sebuah mobil kecil merah dan keluar sekolah bersama pria disampingnya. Taeyeon. Aku tidak salah. Tapi, ada apa dengan matanya? Dan kenapa ia menggunakan tongkat?
