home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Saranghaeyo

Saranghaeyo

Share:
Author : chodingyu
Published : 24 Sep 2013, Updated : 24 Sep 2013
Cast : Bae Suzy
Tags :
Status : Complete
0 Subscribes |5382 Views |2 Loves
Saranghaeyo
CHAPTER 1 : Daydreaming

Tak ada yang bisa kugambarkan dengan kata-kata. Ya, aku sangat merindukan namja itu.. Namja yang beberapa tahun terakhir mengisi hidupku. Namja yang selalu menemani ku setiap hari. Namja yang mencintaiku segenap hati. Namja yang menyayangiku tulus dan menerimaku apa adanya. Haruskah aku terbang kembali kemasa lalu agar tidak pernah mengenalnya? Tidak akan bisa. Kumohon sekali ini saja, kumohon untuk hari ini saja, untuk merasakan tangan hangatnya menggenggam tanganku? Memelukku erat merasakan detak jantungnya? Mendengar desiran darahnya? Merasakan deru nafasnya? Mencium harum tubuhnya? Bisakah?

 

#flashback

 

*perpustakaan*

Hhhh aku haus tidak adakah seseorang yang bisa kumintai tolong membelikan minuman?’ Pikirku melihat orang berlalu lalang didepanku. ‘Aku tidak mengenal mereka semua, mereka dari fakultas mana? Ah masa bodoh. Coba jiyoung atau krystal menghampiriku dan membawa minuman aku sangat haus. Hhh mimpi’ segera aku bangun dari kursiku dan membiarkan bukuku tergeletak di meja dan meninggalkannya menuju sebuah minimart di kampusku, segera saja aku menuju lemari es yang berisi banyak minuman dan mengambil satu botol air mineral dan satu botol soda hanya untuk cadangan jika aku haus. Dan kembali ke perpustakaan karna takut ada orang iseng yang mengganggu pekerjaanku. Ternyata yang kutemukan hanya buku-bukuku yang berserakan dan…. Sebuah amplop berwarna biru awan, warna kesukaanku dan bertuliskan ‘untuk suzy’ namaku? Siapa yang mengirimkan ini? Apakah ini surat berdarah yang sesaeng fans berikan untuk biasnya? OMO! Aku punya sesaeng fans!

Kubuka surat biru itu perlahan dan kubaca kata demi kata

Hai! Kau pasti sedang mengerjakan tugasmu bukan? Kalau begitu fighting! Aku selalu akan mendukungmu. Jangan lupa istirahat dan minum banyak vitamin ne? Jalja! FIGHTING Suji-ya! Kekeke~~

-happy virus-

Siapa dia? Happy virus? Siapa namja itu hhh membuat bingung saja. Sudahlah bukan waktunya memikirkan siapa dia, sekarang waktumu untuk melanjutkat skripsimu suji! Kau harus menandakan bagian mana saja yang penting untuk kau ketik nantinya fighting!

*****

Lagi-lagi kutemukan surat ini, dan lagi-lagi berwarna yang sama.

Kulihat kau sedang murung. Wae? Ceritakan padaku! Oiya maaf aku hanya mengirimkan lewat surat ini. Aku tidak berani bertemu denganmu langsung. Tapi kumohon kau sms aku ya 086-856-439-112 aku ingin ngobrol dan lebih dekat denganmu. Hanya itu kekeke~ mianhae. Aku ada didekatmu tapi kau tak sadar ya? Hmm. Aku sedang berusaha mengumpulkan keberanian untuk bertemu denganmu kekeke~

-happy virus-

Hm? Sms? Hmm coba ya. Menghilangkan rasa bosanku hahaha, mungkin saja dia bisa jadi sahabat baik? Atau pacar kalau dia namja? Hahaha suzy bodoh.

To: Happy Virus.

Hai. Aku suji! Kekeke~ kau yang mengirim surat itu? Dan apa maksud happy virus itu?

Kukirim sms itu langsung padanya, dan langsung banyak bertanya. Ya itu aku, tidak mau membuang banyak waktu. Dan berkata apa adanya.

Drrt. Drrt. Hp ku bergetar

From: Happy Virus.

Hai! Kau benar suji? Ah gumawo telah sms aku! Kekeke~ iya aku yang mengirimimu surat kekeke~ happy virus berarti jika seseorang berada didekatku ia akan selalu senang karna aku seorang happy virus kekeke~.

Sepanjang malam kami saling terus-menerus sms-an. Dan benar dia benar-benar seorang happy virus, ia selalu membuatku tertawa saat membaca pesan-pesan yang masuk darinya. Dia sangat jenaka.

---------

2minggu sudah aku dekat dengannya. Dia tetap mengirimiku surat seperti biasa. Dan sore ini dia berjanji menemuiku, di taman kampusku. Dia juga satu kampus dengan ku dan, untuk beberapa pelajaran kami satu kelas. Tapi aku tak pernah menemukannya. Yaa sore hari ini aku akan bertemu dengannya, aku penasaran dia ini tampan atau jelek atau biasa saja ah terserahlah aku tak peduli.

Drrt. Drrt. Hpku bergetar tanda sms masuk

From: Happy Virus

Suji, mianhae aku merubah tempat pertemuan kita. 15menit lagi kita bertemu ya di Taman bermain TK ‘M’ dekat kampus kita. Aku malu terlalu banyak orang di taman kampus saat ini. Aku juga membawa sesuatu kekeke~ sekali lagi mianhae membuatmu repot.

To: Happy Virus.

Nan gwaenchana! Aku juga sedang bosan di kampus kekeke~ baiklah 15menit lagi di taman bermain. Jangan telat ne? Aku menunggu kekeke~

Kubalas sms itu dan segera berjalan kaki. Yaa cukup memakan waktu sekitar 8-10menit untuk berjalan kesana walaupun berbeda 1 blok tapi jarak 1blok di daerah Gwang-Ju agak cukup jauh ya inilah Gwang-Ju. Setelah sampai memang tidak ada siapa siapa dan aku duduk disebuah ayunan dan memasang earphoneku dan menggerakkannya pelan karna takut merubuhkannya dengan badanku yang besar ini. Aku melihat kearah jalan dan lagu yang kudengarkan habis tandanya ini sudah 15menit sejak sms terakhir kukirim ke padanya. Segera kuambil hp ku dan hendak ingin mengsmsnya tiba-tiba seseorang mencolekku dari belakang refleks aku berbalik dan yang kutemukan ada Chanyeol, teman sekelasku dikelas musik.

Apa yang kau lakukan disini?” Tanyaku. “Bertemu denganmu” jawabnya polos. “Jadi selama ini kau yang mengirimiku surat dan smsan denganku?” Lanjutku.
Iya kau benar” katanya sambil menggaruk kepalanya yang-tidak-gatal itu.
Ah jinjja? Apa kau bohong?” Selidikku menatap matanya.
Tidak. Sama sekali tidak berbohong” balas sambil tersenyum bagaikan seorang keledai. Tapi yang kulihat dimatanya tidak ada sesuatu yang ia tutupi. Dan apa ini? Senyumnya. Apa itu happy virusnya? Hm. Dia menarik tanganku mendekatkan ku ke gedung bangunan TK yang sudah kosong. “Suji-ya boleh kau berdiri dan melihat kearah sana?” Katanya menunjuk sebuah bahan hitam yang tergantung di pinggir atap TK. “Hmm baiklah” kataku perlahan. Dia bergegas berjalan menuju kain hitam dan berdiri dibawahnya lalu memegang sebuah tali.

Bersiap. Hana, dul, set!” Katanya sambil menarik tali tersebut dan GREP! Gulungan kain hitam tersebut terbuka dan bertuliskan
Saranghaeyo Bae Suji. Aku mencintaimu, Park Chanyeol. Dan bukalah hp mu sekarang’ aku melihatnya sebentar dan ia hanya menunjukkan layar hpnya yang menyala segera melihat hp ku. Drrt drrt hpku berbunyi ada telefon dengan privat number. Kuangkat.

Yosobyeo?” Kataku penasaran.
Aku, perhatikan aku ya. aku ingin berbicara penting. Dengarkan baik-baik” katanya
Ne, baiklah” balasku.
Pertama mianhae membuatmu bingung. Aku tidak tau cara apa untuk mendekatimu. Hanya mengirimkan surat itu setiap hati yang bisa kulakukan. Tapi aku memang menyukaimu dari kita SMA. Kau tidak menyadarinya kan? Dulu kita satu SMA cuma kelas kita jauh. Dan aku hanya ingin mengatakan ‘Aku mencintaimu bae suji maukah kau menjadi pacarku?’” Lanjutnya dengan penuh penekanan pada kalimat terakhirnya. Aku luluh melihat usahanya, dan terlebih lagi dia juga namja yang kusuka saat SMA aku hanya bisa memperhatikannya dari jauh saat itu dan ketika lulus SMA aku berniat melupakannya.
Aku mau. Dan ada satu hal yang perlu kau ketahui, aku pernah menyukaimu saat SMA. Aku tau kau dari kelas XII-F dan kau mengikuti basket bukan? Aku hanya memantau mu dari jauh kekeke~” jawabku lembut.

Aku mematikan sambungan telefon dan berjalan kearahnya seraya memeluknya. Mimpi yang menjadi kenyataan? Hm.

 

******

 

*sweet moment*

My baby happy birthday!” Katanya membawa sebuah tart kecil ditangannya dan menyalakan lilin angka 21 “make a wish” katanya sambil tersenyum manis. Aku menutup mata dan “Huffff” tiupku. “Wish apa yang kau buat?” Tanyanya. “Aku ingin orang yang ada disampingku ini menjadi pintar dan tidak babo lagi dan terus berada disampingku sampi akhir hayatku” kataku dengan polos. “Yak! Wish macam apa itu. Aku ini pintar, bahkan kemarin mengalahkanmu dalam kuis!” Katanya sebal.
Benarkah? Tapi kau selalu kalah denganku saat kuis musik babo! Hahaha” kataku sambil mencubit ujung hidungnya.
Yak! Kau ini! Dengusnya.

 

---------

 

Aku berbaring diatas padang rumput di taman kampusku. Cukup sepi, ya karna sedang ada kegiatan perlombaan di kampus lain di Gwang-Ju makanya banyak mahasiswa kampusku beranjak kesana. Aku bosan, dan dikampus cukup sepi. Tiba tiba seseorang datang dan berbaring disampingku juga “kau sedang memikirkan apa bae suji?” Katanya perlahan. “Aku? Tidak ada” kataku.
Benarkah tidak ada? Kau tau hidungmu bertambah panjang saat kau berbohong” jelasnya. Pipiku memerah karna perkataannya “yak! Aku tidak bohong” aku meliriknya sinis.
Kalau kau tidak mau mengatakannya tak apa. Kau mau mendengar apa yang kupikirkan hm?” Katanya santai. Aku hanya diam memandanginya yang sedang memandang langit Gwang-Ju yang cerah sore ini.
Aku memikirkan orang yang sedang menatap ku saat ini dengan pipinya yang semakin memerah” katanya sambil menyilangkan tangan menjadikan tangannya ‘bantal’ dan melihatku yang membuat pipiku bertambah merah segera kupalingkan wajahku keatas melihat langit “entah aku sangat mencintai yeoja yang sedang kulihat ini. Sihir apa yang kau gunakan hm? Membuatku selalu tidak bisa berpikir apapun selain dirimu. Apa kau seorang keturuan penyihir hm? Menyulapku dengan mantra-mu? Jeongmal saranghaeyo bae suji”
Nado saranghaeyo park chanyeol” kataku melihat ke arahnya mengeluarkan senyum termanisku.

Aku bukan seorang keturunan penyihir, tak ada satupun mantra yang kuberikan padamu, Park Chanyeol.

 

---------

 

Aku sedang menyantap makan malamku dengan chanyeol hari ini. Ya dia mengajakku dinner, tepatnya candle light dinner. Dia sangat romantis benar-benar romantis. Seorang pemain biola yang bekerja di restoran ini datang menghapiri kami dan memainkan lagu-lagu cinta utada hikaru aku hanya memperhatikan pemain biola ini menggesekkan biolanya tanpa sadar chanyeol sudah berjongkok disebelah kananku dan memanggilku “bae suji” aku memalingkan wajahku menatap chanyeol dengan tatapan bingung.

Hm aku mencintaimu dengan segenap hatiku tak ada yang bisa membuatku berpaling darimu. Apakah kau bersedia menjadi istriku?” Katanya sambil mengeluarkan sebuah kotak berwarna biru tua dan membukanya memperlihatkan satu cincin emas putih yang mungil.

Ini bukan mimpi kan?” Tanyaku bodoh.
Bukan” katanya dengan senyum paling manis.
aku mau, sangat mau” kataku sambil menitikkan air mata bahagia. Ia tersenyum dan memakaikan cincin di jari manisku lalu menghapus air mataku dengan kedua ibu jarinya dan mengecup keningku “uljimma aku tak ingin kau menangis” katanya kembali ke kursinya dan menghapus air mataku perlahan.

Sungguh tak ada yang bisa kuucapkan kepadanya. Aku sangat bahagia. Amat sangat bahagia.

 

#flashback end

 

 

Aku sangat merindukan mu Park Chanyeol. Kemana namja yang selalu membuatku tersenyum? Kemana namja yang selalu membuatku tertawa? Kemana namja yang selalu membuat hariku penuh gelak tawa? Kemana namja yang selalu membuatku selalu semangat mengawali hari-hariku? Kemana namja yang selalu menemaniku saat aku sedih atau gundah? Kemana namja yang mengatakan mencintaiku apa adanya? Apakah semua kata-kata itu masih bisa terlontar dari bibir itu? Bibir yang selama ini selalu membuatku tersenyum, tertawa, dan marah? Bibir yang mengatakan mencintaiku. Apakah tangan itu masih bisa melindungiku, memelukku, dan menghapus air mataku? Apakah jantung itu akan terus berdetak untukku? Dan darah itu masih mengalir untukku? Kurasa tidak.

“Bangun Park Chanyeol bangun!! Jebal!” Isakku semakin dalam. Jiyoung dan kristal hanya bisa menahanku yang mendorong-dorong tubuh yang tidak berdaya ini seraya membangunkannya dari tidur panjangnya. “Jebal!! Ireonaaa!! Park Chanyeol!! Katakan kau masih disini. Menjagaku dan mencintaiku jebal” kataku semakin histeris.

#flashback

Chanyeol mengajakku ke taman bermain tempat pertama kali ia menyatakan cinta padaku. “Kau ingat tempat ini hm?” Katanya menggandeng tanganku masuk menuju TK ini. “Aku ingat, disini pertama kali kau mengaku dan menyatakan cinta padaku” kataku tersenyum.
Kau masih ingat? Padahal itu sudah berlangsung 5tahun lalu hahaha” balasnya.
Bagaimana aku melupakannya? Tidak akan pernah kulupakan. Ini memory terindah yang pernah kumiliki. Bersamamu seumur hidupku. Orang yang sangat kucintai. Park Chanyeol” kataku dengan penekanan pada setiap katanya. Aku mencium pipinya sekilas.

Baby, 2hari lagi aku akan ke seoul untuk mengambil gitar yang telah kupesan 2bulan lalu” katanya. “Boleh aku ikut? Jeballl”
“Jangan, aku pergi hanya satu hari lusa aku sudah kembali ne?”
Balasnya.
“ah menyebalkan. Aku kan juga mau ikut kesana”
aku mengeluarkan poutku.
“Mianhae, kau tunggu aku saja disini arraseo? Aku tidak akan kemana-mana. Aku tetap dihatimu. Jangan merindukanku arra?” Katanya memeluk dan mengecup puncak kepalaku.
“Yak! Bagaimana! Aku pasti akan sangat merindukanmu!”

-

“Baby kau sudah di Gwang-Ju?” Tanyaku.
“Sudah, aku sedang menuju rumahmu.”
Katanya disambungan telfon.
CKIT BRAKK!!
“Yak Park Chanyeol bunyi apa itu?” Tak ada jawaban..
“YAA!! PARK CHANYEOL”
tetap tak ada jawaban. Segera kuberlari keluar rumah menuju jalan yang ia lewati dari rumahnya kearah rumahku mencarinya.

Kulihat kerumunan orang mengerubungi seseorang, dan mobil hitam yang kukenali terparkir disana dengan keadaan hancur pada bagian depan dan sebuah mobil merah lain yang mengalami hal dengan kerusakan yang sama. Kutembus kerumunan orang-orang itu chanyeol sudah dikeluarkan orang setempat ke pinggir jalan dan disebelahnya ada orang lain dengan luka disekujur tubuh begitu juga chanyeol dahinya berdarah dan siku tangan yang berdarah mengalir sampai jarinya. Kepeluk chanyeol yang berada di pangkuanku dan menangis sejadinya ditonton puluhan orang yan merdiri mengelilingi kami.
Yaa.. Park chanyeol tetaplah sadar..” Kataku terisak. “Kau harus bertahan untukku…” Suara bunyi sirine ambulans dan polisi mendekat. “Ambulans datang kau harus berhan arra?” Kataku menahan tangis. Chanyeol hanya tersenyum dan menghapus air mataku yang terus mengalir.

Petugas datang dan membawa serta tubuhnya masuk kedalam ambulans. Aku turut serta masuk kedalam sana. Segera kuhubungi eomma dan appaku serta chanyeol dan krystal beserta jiyoung untuk segera datang kerumah sakit. “Chanyeol kau harus bertahan arra? Bertahan untuk ku..” Isakku makin jadi.
Uljimma.. Jangan menangis. Aku tidak mau melihat yeoja ku menangis karnaku. Jangan sedih aku akan selalu ada untukmu arra? Aku mencintaimu” katanya sambil menghapus air mataku. “Arra. Aku juga mencintaimu park chanyeol” issaku. Segera kuturun dan ikut berlari mengiringi chanyeol ke ruang UGD sambil terisak memanggil nama park chanyeol. Suster menahanku masuk.

Kini ruang tunggu UGD sudah ramai. Mereka sudah berkumpul aku hanya bisa duduk lemas dilantai sambil menangis terisak menunggu kabar dari dokter. Setengahjam berlalu dokter kelar dan membawa kabar keadaan chanyeol aku bangkit berdiri dan menunggu dokter itu mengeluarkan kata-kata yang kunantikan. Bahwa chanyeol masih hidup. “Maaf, kami sudah melakukan sekuat tenaga dan sebisa yang kami bisa. Tuhan memiliki kehendak lain. Dia tidak bisa diselamatkan” semua sirna. Harapanku hilang. Aku langsung merosot dan menangis sejadi-jadinya.. Aku kehilangan seseorang yang sangat kucintai. Aku kehilangan Park Chanyeol ku.

#flashback end

kakiku lemas dan terduduk di tanah melihat liang itu ditutup. Secepat itukah kau pergi meninggalkanku? Secepat itukah kau pergi dari sisiku? Secepat itukah aku harus hidup tanpamu? Aku kehilangan cintaku. Aku kehilangan orang yang kucintai Park Chanyeol. Aku kehilangan Happy Virusku. Aku kehilangan tawamu, senyummu, kata-kata kau mencintaiku tak akan lagi ku dengar. Tak ada lagi yang memainkanku lagu-lagu indah dengan suara merdunya. Tak ada lagi tangan yang memelukku dengan hangat, menghapus tangisku atau melindungiku. Tak ada lagi ciuman hangat untukku. Tak ada lagi gelak tawa yang membuatku tak bosan untuk mendengarkannya. Tak ada lagi Park Chanyeolku. Aku duduk sambil menatap sebuah nisan dengan nama Park Chanyeol.

Aku tak akan melupakanmu. Kau selalu berada dihatiku, sampai kapanpun Park Chanyeol. Seseorang datang menghampiriku, ternyata ayahnya Chanyeol. “Gitar ni kutemukan di mobilnya saat kecelakaan berlangsung. Ia letakkan di bagasi belakang. Dan hanya ini yang tersisa, kurasa ini untukmu” “ne abeoji, khamsahamnida”
Tak usah sungkan suji-ya. Kau sudah kuanggap seperti anakku sendiri. Jangan bersedih lagi arra?”Katanya menenangkanku. “Ne abeoji” jawabku diikuti isakkan.

Kuambil gitar tersebut dan kuperhatikan. Hanya gitar biasa, tunggu tanganku seperti merasakan sesuatu. Bagian belakang gitar ini ada ukiran.

Happy Anniversary 5years and 3month Bae Suzy. I love you!
Bluk!
Seperti ada sebuah bola kecil dalam gitar ini. Kukeluarkan. Dan ternata sebuah gulungan dengan sedikit pemberat. Kubaca surat ini.

Hai! Kau pasti akan membaca surat ini setelah menerima gitar ini kekeke~
Aku sangat mencintaimu bae suji. Neomu neomu neomu saranghae!
Kau tau aku sengaja memesan gitar ini untukmu.
Katanya kau ingin belajar gitar kan? Kukabulkan permintaanmu kekeke.
Kuberikan kau sebuah gitar agar kau selalu ingat terus padaku
Aku bosan selalu menyanyi untukkmu.
Nanti kalau kau sudah bisa bermain gitar maukan kau menyanyikan untukku? Kekeke~
Jangan pernah putus asa bermain gitar ya
Rawat gitar ini seperti kau merawatku
Sayang gitar ini seperti kau menyayangiku
Anggap saja gitar ini adalah aku yang selalu menemanimu
Jika kau rindu mainkan saja gitar ini aku pasti ada untuk mendengarkannya disampingmu.
Aku mencintaimu!
Selamat 5tahun dan 3 bulan bae suji! Kekeke~

Tertanda,
Park Chanyeol <3

Isakkan ku semakin menjadi-jadi. “Saranghaeyo” kataku pelan. ‘Nado saranghaeyo’ aku mendengar suaranya diantara hembusan angin, apakah ini mimpi? Katakan kau selalu berada disampingku park chanyeol. Aku sangat mencintaimu.

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK