home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Just An Ordinary Girl

Just An Ordinary Girl

Share:
Author : arista_kyu
Published : 02 Feb 2015, Updated : 17 Jul 2016
Cast : Junho, Soeun, Kyuhyun, Nichkhun, Tiffany, Nana, Taecyeon
Tags :
Status : Ongoing
4 Subscribes |24447 Views |13 Loves
Just An Ordinary Girl
CHAPTER 1 : Prolog

Musim panas segera berakhir karena udara disekitar Seoul mulai menyapukan angin-angin musim gugur. Seorang gadis terlihat mempercepat langkahnya menuju halte bus yang sekarang berjarak lima meter darinya, sesekali ia melihat jam yang melingkar manis ditangan kirinya berharap jarum jam berjalan mundur supaya ia masih punya banyak waktu.

"Soeun pabo! Bisa-bisanya kau telat dihari pertamamu magang," gerutunya sambil menghentakkan kakinya karena tidak sabar menunggu bis datang.

Ia tidak peduli dengan orang-orang disekitar yang terus memperhatikan gerak-geriknya, yang ia butuhkan sekarang adalah bus yang akam mengantarkannya segera ke tempat magangnya.

Nama gadis tersebut adalah Kim Soeun, gadis berambut ikal dan bermata indah itu adalah mahasiswi tahun kedua di Yonsei University, sebenarnya dia tidak memiliki otak yang cerdas sekali sampai-sampai bisa masuk ke Yonsei University, akan tetapi karena keberuntungannyalah ia bisa masuk ke Universitas bergengsi tersebut (itulah yang selalu ia ungkapkan kepada setiap orang yang ia temui).

Hari ini adalah hari pertamanya magang disebuah perusahaan kontraktor ternama di daerah Nowon, dan pagi ini ia telat bangun karena semalam ia terhasut untuk menemani Nana sahabat satu-satunya untuk minum di kedai dekat rumahnya.

Akhirnya bus yang ditunggu oleh Soeun mulai terlihat dikejauhan, ia melihat disekitarnya sudah banyak orang-orang yang sudah bersiap menyerbu bus tersebut. Mereka terlihat bagaikan orang-orang yang sudah siap menyerbu toko yang sedang diskon besar-besaran.

Setelah bus tersebut tepat berhenti didepan Soeun dan pintunya terbuka, peristiwa dorong mendorongpun terjadi. Soeun yang tadinya berada dibarisan paling depan malah tidak bisa masuk kedalam, akhirnya setelah susah payah selama beberapa lama ia bisa juga masuk kedalam bus yang penuh sesak tersebut. Sambil berjuang untuk tetap berdiri ditempatnya, ia terus menerus melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 08.25 dan ia seharusnya sudah ada disana pukul 08.30, berarti ia hanya mempunyai waktu sekitar 5 menit saja.

Akhirnya Soeun sampai di halte bus dekat dengan tempatnya magang, ia mulai berlari meskipun memakai sepatu hak tinggi. Ia melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 08.55 yang berarti ia sudah sangat-sangat terlambat.

"Annyeonghaseyo," katanya ke receptionist.

"Annyeonghaseyo, ada yang bisa dibantu?"

"Aku ingin bertemu dengan Park Jaekyung-ssi, aku mulai magang hari ini," katanya sambil mengatur napasnya yang banyak terbuang karena berlari.

"Park Jaekyung-ssi belum datang dan biasanya beliau datang pukul 08.25."

"08.25? Tapi bukankah sekarang sudah pukul 09.00?"tanya Soeun bingung sambil menunjuk jam tangannya dan menunjukkannya kepada receptionist tersebut.

"Emm mwoji? apa benar sekarang jam 09.00?" tanyanya kemudian melihat kearah jam besar yang terdapat di lobby tersebut. "Sepertinya jammu salah nona, karena di jam besar itu, di jam tanganku, dan di handphone semua pukul 08.25," katanya sambil menunjuk item-item yang disebutnya tadi.

 

-Soeun POV-

"Sepertinya jammu salah nona, karena di jam besar itu, di jam tanganku, dan di handphone semua pukul 08.25," katanya sambil menunjuk item-item yang disebutnya tadi.

"Jongmalyo?" Aku memperhatikan jam tanganku dan kemudian teringat kalau tadi malam aku memapah Nana yang sedang mabuk dan kemungkinan tombol dijamku tertekan oleh Nana. "Aku akan menunggu disana. Kamsahamnida," kataku menunjuk sebuah sofa yang berada di lobby tersebut.

Aku memperhatikan interior-interior yang berada di gedung ini. Terlihat sangat mewah dan sangat bagus, pegawai-pegawai yang bekerja disinipun terlihat sangat berkelas.

Disampingku ada seorang pria yang masih muda, aku tebak umurnya hanya berjarak beberapa tahun lebih tua dariku. Awalnya aku tidak begitu tertarik tetapi komentar-komentar yang keluar dari mulutnyalah yang membuat aku memperhatikan pria ini.

"Wuahh, harga saham saat ini banyak yang mengalami penurun. Mari lihat perusahaan kita yang tercinta ini," matanya menelusuri tiap kolom-kolom kecil yang berada di tabnya. "Igo.. Igo.. wuaahhh daebak, perusahaan kita tetap bertahan dengan nilai saham yang tetap tinggi. Jjangida," katanya antusias sambil tersenyum kecil.

Mau tak mau aku ikut tersenyum melihat kelakuan pria tersebut, cukup tampan dengan setelan jas berwarna hitam dengan dasi berwarna biru tua dan ketika dia tersenyum, ada lengkungan seperti bulan sabit dimatanya.

"Jogiyo, waeyo?" tanyanya tiba-tiba, aku ketahuan karena sedang memperhatikannya.

"Aniyo, kewenchana," kataku cepat-cepat mengalihkan pandanganku ke arah pintu masuk.

"Gadis aneh," gumamnya dengan cukup keras karena aku bisa mendengar perkataannya.

Tiba-tiba Mr. Eye Smile bangun dari sofa dan berjalan menuju lift yang ada di dekat receptionist. Sewaktu ia melewati meja receptionist, wanita itu bangun dan membungkuk hormat kearah Mr. Eye Smile.

"Siapa dia? Kenapa receptionist itu membungkuk kearahnya?" tanyaku dalam hati.

"Kim Soeun-ssi, kau sudah ditunggu oleh Park Jaekyung-ssi di ruangannya yang ada di lantai 5," kata receptionist tersebut.

"Ne. Kamsahamnida," kataku sambil membungkukkan badan.

Aku berdiri didepan lift dan ada beberapa orang yang kuduga adalah pegawai disini sedang memperhatikan aku, mereka tidak hanya memperhatikanku tetapi juga mulai berbisik kearahku. Aku yang salah tingkah langsung mengalihkan pandanganku kebawah, tepatnya sepatuku. Mengapa sepatu yang kulihat? Alasannya hanya karena aju bingung harus melihat keman. Hahaha..

Setelah lift datang dan berhasil mengantarku kelantai 5, aku segera menuju ruangan yang dimaksud oleh receptionist tadi.

"Annyeonghaseyo, aku ingin bertemu dengan Park Jaekyung-ssi."

"Oh, kau orang yang akan magang jadi sekretaris disini?"tanyanya yang kujawab hanya dengan anggukan kepala. "Baiklah, kau ikut denganku."

"Ne."

Aku patuh mengikutinya kesebuah ruangan yang ada di didepan meja sekretaris tersebut.

"Sajangnim, orang yang kau tunggu sudah datang."

"Oh baiklah, kau duduk dulu," kata wanita yang bernama Park Jaekyung tersebut sambil masih menulis disebuah kertas atau dokumen yang ada diatas meja kerjanya.

"Ahhh.. Ne," kataku lalu duduk disebuah sofa yang ada di ruangan tersebut.

"Jadi kau akan magang sampai berapa lama?" tanya Park Jaekyung sambil membuka kacamatanya

"Kira-kira sampai tiga bulan Sajangnim."

"Baiklah, kamu nanti akan menjadi sekretaris Lee Junho-ssi. Dia adalah arsitek senior disini.  Kau baik-baiklah dengannya," katanya penuh misteri. "Hana, tolong panggilkan Lee Junho kekeruanganku," katanya lewat telepon.

"Imo, waeyo?" kata sebuah suara pria mengagetkanku.

"Tidak bisakah kau mengetuk terlebih dahulu?"

"Mianhaeyo Imo. Ada apa memanggilku?"

"Aku akan memperkenalkan orang yang akan menjadi sekretarismu selama tiga bulan. Kim Soeun-ssi, dia yang akan menjadi atasanmu nanti," katanya sambil mempersilakanku memperkenalkan diri.

Aku berbalik untuk melihat atasanku. Tapi kenapa orang ini? Bukankah dia..

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK